Musthofa Rembangy, Pendidikan Transformatif, (Yogyakarta: TERAS, 2008), hal. 5.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. akan tercapai, karena dengan demikian peradaban dunia yang tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting guna meningkatkan kualitas dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Kelembagaan Agama Islam: Jakarta, 1995, hlm. 48.

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. (2001: ix) perpustakaan adalah kuil tempat belajar, dan belajar telah membebaskan lebih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 atau yang dulunya disebut sebagai Indonesian Declaration of Independence menunjukkan dengan tegas pengungkapan kebebasan bangsa Indonesia (kemerdekaan adalah hak segala bangsa), visi kesejarahan (negara adalah hasil perjuangan bangsa), landasan fundamental negara (Pancasila), dan alasan ideologis berdirinya negara Indonesia. Alasan negara Indonesia secara singkat telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu memertahankan bangsa dan tanah air, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut dalam mewujudkan perdamaian dunia yang abadi dan berkeadilan. 1 Salah satu visi kesejarahan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa di mana hal tersebut erat hubungannya dengan aspek pendidikan dalam membangun tatanan masyarakat yang berkeadilan, memperoleh kemakmuran bersama, dan untuk menciptakan tatanan masyarakat madani atau demokratis, terbuka dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menurut Soekarno, pendidikan merupakan pembongkaran terhadap semua bentuk kesadaran budaya dalam rangka menumbuhkan kesadaran budaya yang baru. Kerja pendidikan 1 Musthofa Rembangy, Pendidikan Transformatif, (Yogyakarta: TERAS, 2008), hal. 5. 1

tiada lain adalah bentuk upaya memfasilitasi setiap subyek agar tumbuh dan berkembang sebagai human agency atau persona creativita, yang sadar dengan habitus-nya, serta memiliki kemampuan untuk mengubahnya sehingga subyek-subyek tidak mati dan menyerah terhadap jebakan struktural yang diwarisinya sejak lahir. 2 Persoalan mendasar yang dihadapi sekolah-sekolah adalah persoalan moral, sebab persoalan-persoalan lainnya bersumber dari persoalan ini. bahkan reformasi akademis bergantung pada bagaimana cara mengedepankan karakter (William Kilpatrick, Why Johnny Can t tell Right from wrong). 3 Ini berarti pendidikan dituntut mampu menjadi wadah berproses manusia supaya menjadi manusia yang lebih baik. Baik di sini bukan yang hanya baik dalam akademik atau pintar akal semata, melainkan juga berbudi pekerti. Sebab, penerapan ilmu yang didapat dari dunia pendidikan tersebut nantinya akan terasa saat manusia sudah berproses dalam masyarakat. Dari penjelasan di atas, maka sudah barang tentu ini menjadi tantangan sendiri bagi pendidikan jika pendidikan memiliki peranan yaitu mampu merubah manusia yang sebelumnya bodoh menjadi pintar dan buruk moral menjadi baik moral. Gambaran baik moral dapat dilihat dari cara bersosialisasi 2 Syamsul Kurniawan, Pendidikan di Mata Soekarno, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2009), hal. 29. 3 Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), hal. 3. 2

dengan makhluk dan ketakwaan kepada khalik. Dalam Al-Qur an sendiri disebutkan di QS. Al-Hujurat ayat 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Juga disebutkan dalam QS. Luqman ayat 13 Ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Salah satu cara agar tujuan itu berhasil adalah dengan membubuhkan nilai-nilai karakter pada setiap pelajaran. Tidak hanya dalam mata pelajaran yang berbasis agama, melainkan juga seluruh mata pelajaran. Hal ini sejalan dengan yang ada dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyebutkan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta 3

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,.... 4 Madrasah Aliyah YSPIS sebagaimana Madrasah Aliyah pada umumnya adalah Madrasah Aliyah yang secara eksplisit dinyatakan sebagai Sekolah Menengah Atas berciri khas Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama (Undang- Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Madrasah Aliyah YSPIS ini sendiri berdiri pada tanggal 17 Juli 1995 di bawah naungan Yayasan Sosial dan Pendidikan Gandrirojo Islamiyah Syafiiyah (YSPIS) oleh Badan Pelaksana Pendidikan Ma arif Nahdlatul Ulama (BPPM-NU). Adapun stressing pengembangan pendidikan ini dirintis oleh dua orang alumni timur tengah, KH. Dimyathi dan KH. Ma shum. Adapun acuan dasar dari tujuan umum Madrasah Aliyah YSPIS Rembang adalah tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UUSPN, yaitu menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian muslim, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap menghargai pahlawan serta berorientasi kedepan. 4 Sutarjo adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 76. 4

Sedangkan secara khusus Madrasah Aliyah YSPIS Rembang bertujuan menghasilkan tamatan (output) yang memiliki kompetensi dalam hal-hal berikut: Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, Wawasan IPTEK yang mendalam, Penguasaan teknik dasar sesuai dengan jenis program keterampilan yang diajarkan, Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa mandiri, self entrepreneurship, Kepekaan sosial dan kepemimpinan. Adapun visi dari MA YSPIS Rembang ini adalah Terciptanya sumber daya manusia berkualitas, populis, religius, dan berwawasan ke depan. Pengimplementasian Karakter Islami tidak hanya dalam mata pelajaran yang bernafas agama saja, seperti Aqidah Akhlak, ke-nu-an, BMKK (Bimbingan Membaca Kitab Kuning), fiqih, dan Qur an Hadits. Namun, seluruh mata pelajaran, tak terkecuali mata pelajaran matematika. Pada Jurnal Cakrawala Pendidikan (JCP) menyebutkan: Hakikatnya, pendidikan matematika memuat nilai-nilai dan cara menyampaikannya juga memunculkan dan memancarkan nilainilai yang secara aktif berdampingan dengan pembelajaran di sekolah. Namun, pemahaman pendidikan nilai dalam pendidikan matematika hanya dipandang sebagai hidden curriculum. Pendidikan nilai hanya diselipkan melalui topik matematika tertentu. Kurangnya porsi pendidikan nilai dalam pembelajaran matematika, di antaranya disebabkan oleh persepsi guru bahwa 5

pendidikan kognitif (kecerdasan intelektual) merupakan barometer bagi domain pendidikan lainnya. 5 Pelaksanaan pembelajaran matematika di MA YSPIS Rembang, khususnya pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak Darsuki tidak hanya mengedepankan teori semata, melainkan juga perbaikan moral atau karakter siswa. Pembubuhan Karakter Islami melalui acuan kitab salaf, yakni Ta limul Muta allim yang dilakukan selama ini bertujuan untuk mendapatkan buah ilmu (tsamrotul ilmi), yakni bagaimana sebuah ilmu yang didapat bisa diamalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana ilmu yang diperoleh peserta didik bisa dirasakan masyarakat melalui jalan mengajar atau yang lain. Tentunya tujuan tersebut tidak akan bisa tercapai jika seorang pengajar hanya mengajarkan teori semata tanpa ada pembelajaran moral. Dari penjabaran di atas, peneliti tergugah untuk meneliti pelaksanaan pembelajaran yang terlaksana di MA YSPIS fokus pada mata pelajaran Matematika. Dan peneliti memberi judul penelitian ini dengan IMPLEMENTASI SEMBILAN KARAKTER ISLAMI DALAM KITAB TA LIMUL MUTA ALLIM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Pembelajaran Matematika Bapak Darsuki, S.Pd. Pada Materi Limit Fungsi di Kelas XI-Agama MA YSPIS Rembang Tahun Ajaran 2015/2016). 5 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/258 pada tanggal 13 Oktober 2016 pukul 07.35 WIB diakses 6

B. Rumusan Masalah Dari deskripsi di atas memberikan kerangka bagi peneliti untuk merumuskan pokok permasalahan yang relevan dengan judul skripsi tersebut. Adapun pokok permasalahannya adalah Bagaimana implementasi sembilan Karakter Islami dalam kitab Ta limul Muta allim pada pembelajaran matematika materi limit fungsi di kelas XI-Agama MA YSPIS Rembang yang diterapkan oleh Bapak Darsuki? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi sembilan Karakter Islami dalam kitab Ta limul Muta allim pada pembelajaran matematika materi limit fungsi di kelas XI-Agama MA YSPIS Rembang yang diterapkan oleh Bapak Darsuki. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk seluruh komponen akademik, yang meliputi : a. Bagi Sekolah 1) Sebagai informasi bagi sekolah 2) Mendorong sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 7

3) Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan proses pembelajaran b. Bagi Guru 1) Memotivasi guru untuk memperbaiki cara mengajar siswa 2) Referensi baru untuk guru 3) Dapat mengetahui langkah-langkah dalam menghadapi kesulitan saat proses pembelajaran. c. Bagi Peneliti 1) Menambah pengalaman baru yang membuat peneliti lebih siap dan matang menjadi guru matematika yang baik. 2) Permasalahan yang dirasakan oleh peneliti terjawab dengan puas karena penelitian dilakukan sendiri. d. Bagi Pembaca 1) Sebagai referensi atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang seragam 2) Sebagai tambahan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai Karakter Islami dalam kitab Ta limul Muta allim pada pembelajaran matematika. 8