BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Tentang Kota Palangka Raya dan Pasar Blauran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. pengutusan sebagai kelanjutan Misi Kristus; 2. Sedangkan Misi yang. Kegiatan Misi Kristen di Yogyakarta tepatnya di Banjar Asri

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Hadits-hadits Shohih Tentang

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI KEPALA KIJANG SEBAGAI HIASAN DAN KULIT KIJANG SEBAGAI JIMAT DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI ULAMA MOJOKERTO TENTANG JUAL BELI PATUNG DI KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

Transkripsi:

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Tentang Kota Palangka Raya dan Pasar Blauran 1. Kota Palangka Raya Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di Kota Palangka Raya. Secara umum Kota Palangka Raya dapat dilihat sebagai sebuah kota yang memiliki 3 (tiga) wajah yaitu wajah perkotaan, wajah pedesaan dan wajah hutan. Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah Kota Palangka Raya dalam membangun Kota Palangka Raya. Kondisi ini semakin menantang lagi apabila mengingat luas Kota Palangka Raya yang berada pada urutan ke-3 di Indonesia yaitu 2.687,51 Km 2. Berikut penulis memaparkan mengenai gambaran umum Kota Palangka Raya berdasarkan data yang diperoleh. a) Geografi Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak pada 113 30` 114 07 ` Bujur Timur dan 1 35` - 2 24 ` Lintang Selatan. Wilayah Administrasi Kota Palangka Raya terdiri atas 5 (lima) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Sabangau, Jekan Raya, Bukit Batu dan Rakumpit yang terdiri dari 30 Kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut: 1 1 Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya, Statistik Palangka Raya 2015, 2015, h. 3. 47

48 1) Sebelah Utara : dengan Kabupaten Gunung Mas 2) Sebelah Timur : dengan Kabupaten Gunung Mas 3) Sebelah Selatan : dengan Kabupaten Pulang Pisau 4) Sebelah Barat : dengan Kabupaten Katingan Kota Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678, 51 Km 2 (267.851 Ha) dibagi ke dalam 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Pahandut (luas = 117,25 Km²), Kecamatan Sabangau (luas = 583,50 Km²), Kecamatan Jekan Raya (luas = 352,62 Km²), Kecamatan Bukit Batu (luas = 572,00 Km²), dan Kecamatan Rakumpit (luas = 1.053,14 Km²). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 2 LUAS WILAYAH KOTA PALANGKA RAYA, 2014 Luas % No Kecamatan Wilayah 1 Pahandut 117,25 Km² 4,4 2 Sabangau 583,50 Km² 21,8 3 Jekan Raya 352,62 Km² 13,2 4 Bukit Batu 572,00 Km² 21,3 5 Rakumpit 1.053,14 Km² 39,3 Total Luas Wilayah 2.678,51 Km² 100 Sumber : Kantor Walikota Palangka Raya b) Penduduk dan Tenaga Kerja Jumlah penduduk di Kota Palangka Raya pada tahun 2014 ada 252.105 orang, 51,15 % laki-laki dan 48,85 % perempuan. Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang

49 ada, Pahandut adalah kecamatan terpadat di Palangka Raya dimana ada 753 orang per Km². 2 Dari keseluruhan penduduk Kota Palangka Raya, 76,7 % berumur 15 tahun ke atas yang merupakan penduduk usia produktif secara ekonomis. Sebagian besar penduduk (34,57 %) berumur 15 tahun ke atas bekerja di sektor perdagangan, sedangkan pada sektor terkecilnya adalah di sektor listrik, gas, dan air yakni 1,25 %. 3 Terjadi penurunan jumlah pencari kerja di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, tetapi tingkat pendidikan pencari kerjanya terbanyak pada pada lulusan universitas/sarjana. Dari data ketenaga kerjaan juga terlihat tidak sebanding jumlah pangsa/permintaan tenaga kerja yang ada dengan tersedianya jumlah pencari kerja yang terdaftar. c) Pemerintahan Kota Palangka Raya membawahi 5 daerah kecamatan yang terdiri 30 kelurahan. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan data dari Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Palangka Raya, masih didominasi perempuan yaitu 63 %, sedangkan pegawai laki-laki hanya 37 % pada golongan kepangkatan pembina ke bawah atau golongan ruang gaji IV a ke bawah. Jumlah anggota DPRD Kota berdasarkan hasil pemilu tahun 2014, ada 30 orang dengan komposisinya adalah 7 orang dari PDI Perjuangan, 4 2 Ibid, h. 49. 3 Ibid.

50 orang dari Golkar, Gerindra, Hanura, 3 orang dari PKB dan Demokrat, 2 orang dari Nasdem dan PAN, dan sisanya 1 orang dari PPP. 4 d) Agama Bidang religius keagamaan menjadi salah satu unsur penting dalam pembagunan masyarakat untuk menjadi bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Komposisi penduduk menurut agama dengan keberadaan sarana peribadatan di Palangka Raya mengalami pertumbuhan relatif proporsional dengan pertambahan penduduk. 5 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA MENURUT AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN DAN KECAMATAN TAHUN 2014 Agama dan Kecamatan Aliran Pahandu Jekan Bukit Rakumpi Kepercayaan Sabangau t Raya Batu t Islam 102.590 20.920 122.382 12.897 2.261 Kristen 24.460 4.354 63.460 5.179 2.387 Katolik 1.343 109 5.450 195 2 Hindu 1.104 295 3.639 617 336 Budha 308 17 321 13 0 Konghucu 1 0 8 7 0 Aliran Kepercayaan 592 55 1.233 97 15 Tahun 130.398 25.750 196.493 19.005 5.001 Sumber: Database SIAK. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palangka Raya 4 Ibid, h. 17. 5 Ibid, h. 67.

51 2. Gambaran tentang Pasar Blauran Kota Palangka Raya Lokasi penelitian penulis di sini ialah Pasar Blauran Kota Palangka Raya yang mana pasar tersebut merupakan pasar tradisional yang patut dikunjungi oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama puluhan tahun dan keberadaannya tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Palangka Raya. Pasar yang bertempat di Jalan Halmahera Kecamatan Pahandut ini beroperasi mulai jam 14:00 sampai 21:00 WIB. Pasar tersebut didominasi oleh pedagang baju,pedagang pakaian dalam, pedagang sepatu, dan warung makan. Fasilitas yang tersedia di pasar Blauran ini yaitu tempat parkir. Dalam masalah keamanan di pasar Blauran juga terdapat 1 kantor polisi yang mana setiap harinya beroperasi hingga pasar tutup. B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Dalam penyajian hasil penelitian yang didapat melalui wawancara langsung terhadap beberapa subjek yang diteliti, penulis memaparkan hasil wawancara dengan apa adanya, hal ini dikarenakan subjek yang diteliti menjelaskan dengan bahasa daerah, ada pula menggunakan bahasa bahasa campuran antara bahasa banjar dan bahasa Indonesia pada saat wawancara dilakukan. Adapun hasil wawancara akan diuraikan di bawah ini.

52 1. Pelaksanaan Jual Beli Kalung Salib di Pasar Blauran Kota Palangka Raya Untuk memahami lebih jauh tentang pelaksanaan jual beli kalung salib ini, penulis perlu menjelaskan maksud salib pada penelitian ini. Salib yang penulis maksudkan di sini merupakan sebuah liontin yang dijadikan pelengkap aksesoris kalung. Penulis melakukan wawancara langsung dengan pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. Fokus permasalahan mengenai motivasi pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. Pada saat pertama kali bertemu saya menjelaskan kepada responden ada beberapa hal yang ingin tanyakan terkait masalah skripsi yang penulis buat. Di awali dengan menanyakan, bagaimana pelaksananaan jual beli kalung salib? F menjawab : Kaya jual beli biasa ai, pembeli langsung datang ka kita handak manukar Terjemahan : Seperti jual beli biasanya, pembeli langsung datang ke kita untuk membeli S menjawab: Pelaksanaannya langsung saja tanpa ada sistem online, pembeli langsung datang untuk membeli

53 Pada pelaksanaannya, jual beli kalung salib ini tidak berbeda dengan jual beli pada umumnya, di mana seperti biasanya seorang pembeli mendatangi pihak penjual untuk bertransaksi jual beli. Terkait dengan hal itu, penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak penjual kalung salib. Sebagaimana hasil penelitian yang peneliti lakukan di Pasar Blauran Kota Palangka Raya, salib yang merupakan sebuah liontin yang dijadikan pelengkap aksesoris kalung dalam pelaksanaan jual belinya tidak berbeda dengan jual beli pada umumnya, hal ini dikarenakan kalung salib ini secara bebas dijual belikan atau dijajakan di pasar-pasar. Adapun proses pelaksanaan jual beli kalung salib berlangsung dengan sederhana dan alami, seperti layaknya pihak pembeli dengan sengaja mendatangi pihak penjual untuk membeli barang (kalung salib), kemudian dengan senang hati pihak penjual melayani pembelinya dengan memperlihatkan/menunjukkan dan menerangkan harga kalung salib. Selanjutnya, penulis menanyakan berapa harga kalung salib dan berdasarkan apa penentuan harga? F menjawab: Harganya nih macam-macam, ada yang tiga puluh ribu ada juga yang tiga puluh lima ribu, yang paling larang delapan puluh ribu.harganya nih tergantung dari jenisnya, modelnya jua wan ukuran kalungnya, dari situ kita membedakan harganya. 6 6 Wawancara dengan F pada tanggal 18 April 2016 pukul 17:00.

54 Terjemahan Harganya berbeda-beda, ada yang tiga puluh ribu rupiah, ada juga yang tiga puluh lima ribu rupiah, dan yang paling mahal delapan puluh ribu rupiah. Harganya berdasarkan dari jenis, model, dan ukuran kalungnya. Dari situlah kita menentukan harganya Penuturan S Kalo tentang harganya bervariasi, ada yang murah,sedang dan mahal. Kalo menentukan harga kalung salib ini saya berdasarkan jenis, model dan juga ukurannya. 7 Sebagaimana hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa pada dasarnya proses penentuan harga barang pada kalung salib ini, sepenuhnya berada pada pihak penjual. Kendati demikian, hal ini pun tidak terlepas dari sistem tawar menawar kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Harga kalung salib tersebut dimulai dari Rp. 20.000,-, Rp. 25.000,- hingga Rp. 80.000,-. Adanya perbedaan harga ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan modelnya pada kalung salib tersebut. Pada tahap penentuan harga ini, biasanya pihak penjual memberitahukan macam-macam harganya kepada pihak pembeli. Ini dimaksudkan agar pihak pembeli mendapatkan kejelasan tentang harga barang khususnya kalung salib. Sehubungan dengan hal itu, bahwa banyaknya model dan bentuk-bentuk kalung salib, maka berbeda-beda pula tingkatan harganya. Selanjutnya, penulis menanyakan berapa usia rata-rata pembeli? 7 Wawancara dengan S pada tanggal 23 April 2016 pukul 18:00.

55 F menjawab: Biasanya pembelinya tuh anak-anak muda. Terjemahan: Biasanya pembelinya anak-anak muda (remaja). S menjawab: Biasanya anak-anak muda lebih sering beli terutama cewek. Setelah melalui proses penentuan harga, kedua belah pihak (penjual dan pembeli) sepakat dengan harga yang ditentukan bersama, maka pihak penjual menyerahkan barang (kalung salib) yang di beli setelah itu pembeli melakukan pembayaran dengan lunas. Sehubungan dengan aqid (pihak penjual dan pembeli) pada transaksi jual beli kalung salib ini, mereka sudah balig dan sama-sama telah dewasa dan mampu untuk melakukan transaksi jual beli kalung salib ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, kedua belah pihak (penjual dan pembeli) melakukan transaksi jual beli dengan sengaja dan sadar. Hal ini sebagaimana tersebut pada pelaksanaan jual beli kalung salib bahwa, seorang pembeli yang dengan sengaja mendatangi pihak penjual untuk membeli barang (kalung salib) yang kemudian pihak penjual melayani pembeli dengan ramah dan senang hati. Kemudian terkait obyek jual beli (ma qud alaihi) yakni kalung salib merupakan barang (obyek) yang diperjualbelikan dan uang sebagai alat pembayarannya. Sebagaimana observasi yang penulis lakukan bahwa

56 terkait dengan jual beli kalung salib ini, sistem penjualannya tidak menggunakan sistem eceran. Adanya perbedaan dan macam-macam pada harga kalung salib ditentukan oleh ukuran besar kecilnya liontin salib, model dan bahan. Selanjutnya, penulis menanyakan apakah anda melakukan sighat (ijab-qabul) dalam jual beli? F menjawab: Mun ngintu aku biasanya pakai terima kasih ding,,,misalnya ia manukar Terjemahan: Kalo itu saya hanya memakai terima kasih dek,,misalkan dia membeli S menjawab: Kalo masalah itu saya hanya mengatakan terima kasih, dek Mengenai sighat dalam jual beli kalung salib ini dilakukan secara lisan dengan menggunakan kata-kata yang terang, jelas maksudnya dan dapat dimengerti. 2. Motivasi Pedagang Kalung Salib di Pasar Blauran Kota Palangka Raya Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, bahwa motivasi terbagi menjadi dua jenis, yang pertama jenis motivasi Instrinsik yaitu jenis motivasi yang berasal dari dalam individu seseorang itu sendiri tanpa adanya dorongan dari luar, sedangkan jenis motivasi

57 yang kedua adalah jenis motivasi yang didorong dari diri individu seseorang dan adanya dorongan dari luar individu. Pada hasil wawancara penulis dengan beberapa subjek di bawah ini, penulis ingin mencari tahu termasuk dalam jenis motivasi apakah mereka (subjek). Penulis menanyakan, apa motivasi anda menjual kalung salib? F menjawab : Olehnya di sini kada tapi ada yang bajual kalung salib lawan urang di sini banyak jua yang Kristen. Aku ni gin bajual kalung salib nih gasan malangkapi barang jualan banar ae munnya kalung salibku nih tinggal sadikit kada batukar barang am kacuali musim natal. Bila batutukar barang aku labih banyak nukar kalung biasa daripada kalung salib 8 Terjemahan Sebab di sini sedikit saja yang berjualan kalung salib dan juga masyarakat di sini banyak juga Kristen. Saya pun menjual kalung salib ini sebagai pelengkap barang dagangan saya karena seandainya kalung salib saya ini tinggal sedikit saya tidak membeli barang lagi kecuali kalau musim natal. Misalkan membeli barang dagangan saya lebih memprioritaskan kalung biasa daripada kalung salib S menjawab: Karena di sini sedikit saja yang menjual khususnya kalung salib dan masyarakatnya juga banyak Kristen di sini. Dari segi penjualan juga, aksesoris yang saya jual kalung salib lah yang paling laku, simple dan praktis membawa barang dagangan cukup menyimpannya di dalam kotak dan tak perlu memakai gerobak. 9 8 Wawancara dengan F pada tanggal 18 April 2016 pukul 17:00. 9 Wawancara dengan S pada tanggal 23 April 2016 pukul 18:00.

58 F mengatakan bahwa motivasi dia menjual kalung salib karena di pasar tersebut sedikit yang menjual kalung salib serta masyarakat Kota Palangka Raya yang banyak beragama Kristen sehingga ia manfaatkan keadaan tersebut serta sebagai pelengkap barang dagangannya. F menambahkan pula kalau seandainya kalung salibnya tinggal sedikit ia tidak membeli barang tersebut kecuali musim natal dan lebih mengutamakan kalung biasa daripada kalung salib dikarenakan dari segi penjualan antara kalung biasa dengan kalung salib, kalung biasa yang paling laku. Subjek selanjutnya, mengatakan bahwa motivasi dia menjual kalung salib karena di pasar Blauran sedikit yang menjual kalung salib serta masyarakat Kota Palangka Raya yang banyak beragama Kristen. Dan dari segi penjualan antara kalung salib dengan kalung biasa, kalung saliblah yang paling laku perbandingan segi penjualannya pun cukup jauh 80% : 20%. Dia mengatakan juga kalau seandainya kalung salibnya tinggal sedikit ia akan membeli barang tersebut meskipun bukan musim natal. Membawa barang dagangan juga cukup mudah hanya menyimpan di dalam sebuah kotak tanpa perlu memakai gerobak. C. Analisis dan Pembahasan Pada sub bahasan ini, berisi tentang analisis dan pembahasan dari hasil penelitian penulis yaitu wawancara dengan para pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya yang menjadi subjek dalam penelitian

59 ini. Penelitian ini mengulas tentang motivasi pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya, adapun tujuan dari analisis ini yaitu untuk menjawab dari rumusan masalah berikut ini. 1. Pelaksanaan jual beli kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan kepada sesamanya untuk saling tukar menukar guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Ajaran agama Islam diturunkan sebagai agama yang di dalamnya menganjurkan saling bertoleransi, menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak sendiri. Selain itu, Allah SWT memberikan inspirasi kepada manusia untuk mengadakan penukaran, perdagangan dan semua yang bermanfaat yang salah satunya adalah jual beli, sehingga kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik. Namun pada dasarnya setiap perbuatan yang dilakukan manusia baik yang berkenaan dengan ibadah maupun aspek muamalah dalam hal membuat akad semisal jual beli dan sebagainya akan dianggap sah dan sesuai dengan ketentuan Hukum Islam, apabila telah memenuhi rukun dan syarat-syaratnya. Begitu pula sebaliknya, apabila tidak memenuhi rukun dan syarat-syaratnya maka akad tersebut menjadi rusak atau batal menurut Hukum Islam.

60 Demikian kehadiran Hukum Islam akan memotivasi manusia untuk bermuamalah dan mengambil manfaat melalui jalan yang terbaik dan diridhai oleh Allah SWT. Dilihat dari keabsahan jual beli, penulis menganalisa pelaksanaan jual beli kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya, dengan melihat dari sisi rukun dan syarat sahnya jual beli menurut Hukum Islam. Sebagaimana telah dijelaskan di Bab II, yang menjadi syarat aqid dalam jual beli adalah berakal dan yang melakukan akad itu adalah orang berbeda. Sementara itu, jual beli kalung salib yang terjadi di pasar Blauran Kota Palangka Raya untuk subyek yang melakukan transaksi jual beli sudah memenuhi persyaratan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab II. Menurut peneliti, jual beli tersebut dilakukan oleh seseorang yang telah dewasa, berakal sehat dan yang melakukan orang yang berbeda. Oleh karena itu, dilihat dari syarat aqid, maka praktek jual beli kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya telah memenuhi syarat sebagai aqid. Sementara dilihat dari syarat sighat praktek jual beli kalung salib ini telah memenuhi salah satu syarat sighat. Karena pedagang kalung salib tersebut mengatakan Terima Kasih pada saat pembeli membeli barang dagangannya. Demikian untuk syarat sahnya jual beli menurut Hukum Islam adalah bahwa barang yang diakadkan harus memberi manfaat menurut syara. Sementara barang yang dijadikan obyek jual beli di pasar Blauran

61 Kota Palangka Raya adalah kalung salib dan uang sebagai alat pembayarannya. Dilihat dari segi kemanfaatannya, kalung salib berfungsi sebagai aksesoris atau perhiasan. Di antara syarat Ma qud alaihi adalah barang yang dijadikan sebagai obyek jual beli harus dapat dimanfaatkan secara syara. Sedangkan kalung salib yang pada bentuknya menyerupai tanda pengenal dan lambang keagungan umat Kristen yang erat kaitannya dengan perbuatan syirik. Hal ini berarti kalung salib dilihat dari segi pemanfaatannya tidak termasuk pada barang yang dapat dimanfaatkan secara syara. Sehingga tidak memenuhi salah satu syarat ma qud alihi. Demikian untuk syarat sahnya jual beli menurut Hukum Islam adalah bahwa barang yang dijadikan sebagai obyek harus bermanfaat secara syara. Sementara barang yang dijadikan sebagai obyek jual beli di Pasar Blauran Kota Palangka Raya adalah berupa kalung salib dan uang sebagai alat pembayarannya. Dilihat dari segi kemanfaatannya, kalung salib berfungsi sebagai asesoris perhiasan. Namun, sebagaimana keterangan sebelumnya bahwa hakekat Hukum Islam adalah bertujuan untuk merealisir kemaslahatan umum, memberi kemanfaatan dan menghindari kemafsaadatan bagi manusia. Menurut Marshana Windhu, salib merupakan lambang kemenangan Kristus atas kejahatan dan kematian. Meskipun pada mulanya salib disamarkan dalam tanda-tanda yang lain seperti jangkar, monogram kristus, dan lain-lain, namun gereja hingga sekarang sangat

62 bangga akan salib. Dengan tanda salib gereja membaptis orang, menerimakan sakramen, dan memberikan manfaat. Salib menjadi tanda pengenal yang membanggakan bagi umat Kristiani. Menurut kepercayaan Kaum Kristen, Yesus Kristus (Nabi Isa) disalib di kayu palang untuk menebus dosa manusia. Menurut kepercayaan mereka, siapa yang mempercayai Isa disalib di kayu palang, dosa orang itu dipikul oleh Nabi Isa, karena Isa disalib untuk menebus dosa-dosa mereka. Islam melalui tauladan Rasulullah Saw dan para khalifah yang selalu terjaga tindakannya, menunjukkan betapa pentingnya arti perdagangan atau bisnis. Abu Bakar RA menjelaskan usaha perdagangan pakaian, Umar RA memiliki bisnis perdagangan jagung, dan Utsman RA juga memiliki usaha perdagangan pakaian, kemudian kaum Anshor juga menjalankan usaha pertanian. Islam secara aktif mendorong kaum Muslimin untuk melakukan bisnis dan perdagangan. Utnuk itu, setiap orang yang terjun ke dalam dunia bisnis (usaha) dan perdagangan, berkewajiban mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak (fasik/rusak). Hal ini dimaksudkan agar muamalah berjalan sah dan segala sikap dan tindakannya jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan. Pada keterangan Bab II yang menyatakan bahwa hukum asal jual beli adalah mubah} (boleh), namun terkadang jual beli itu menjadi haram apabila tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam, misalnya bentuk jual

63 beli yang terlarang seperti menjual-belikan barang-barang haram (babi, khamer, patung dan sebagainya). Demikian untuk syarat sahnya jual beli menurut Hukum Islam adalah bahwa barang yang dijadikan sebagai obyek harus bermanfaat secara syara. Dari pernyataan teresebut penulis merujuk fatwa Yusuf Qhardawi tentang hukum mengoleksi patung yang menyatakan bahwa Islam mengharamkan patung dan semua gambar yang bertubuh. Tingkat keharaman itu akan bertambah bila patung tersebut berbentuk sesembahan bagi para penyembah berhala semisal sapi bagi orang Hindu. Sedangkan salib adalah salah satu dari macam benda yang diagungkan umat Kristiani, dan sebagai tanda pengenal yang membanggakan bagi mereka meskipun salib diserupakan dengan benda apapun. Oleh karena itu, sebagaimana pada bab sebelumnya pendapat Yusuf Qhardawi yang menyatakan bahwa apapun kebiasaan yang berlaku, apabila membawa pada perbuatan maksiat adalah dilarang oleh Islam atau jika ada sesuatu yang bermanfaat bagi manusia tetapi dia itu salah satu macam daripada kemaksiatan, maka membeli atau memperdagangkan hukumnya haram, misalnya babi, arak, makanan dan minuman yang diharamkan secara umum, patung, salib, lukisan dan sebagainya. Pelarangan ini dikarenakan memperdagangkan barang-barang tersebut dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan maksiat, dapat membawa orang berbuat maksiat atau mempermudah dan mendekatkan manusia untuk menjalankan maksiat. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw berikut:

64 حديث ج اب ر ب ن ع ب د اهلل أ ن ه س ع ر س ول اهلل صلى اهلل عليه وسلم ي ي ول ع ام اا و و : إ ن اهلل و ر س وا ه ح ر م ب ي ي ع ا ل م ر و اا م ي و ا ل ير و اا ص ام Artinya: Jabir bin Abdullah r.a. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda ketika Fathu Makkah: Sesungguhnya Allah dan Rasulullah telah mengharamkan penjualan khamar, bangkai, babi dan patung.( H.R. Bukhari Muslim) Penjelasan hadits di atas adalah bahwa, menurut Jumhur Ulama, alasan diharamkannya menjual babi dan bangkai ialah karena najisnya, maka dengan sendirinya setiap yang najis adalah haram dijual, sedang alasan diharamkannya menjual patung (berhala) ialah kegunaannya yang tidak dibolehkan. Kendati demikian, obyek jual beli pada penelitian ini hanya kalung salib, namun pada dasarnya salib adalah salah satu dari macam benda yang menjadi lambang keagungan dan tanda pengenal yang membanggakan umat Kristiani. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim sudah seharusnya menjaga dan memelihara tauhid, dan semua hal yang bersentuhan dengan akidah tauhid ditutup rapat-rapat. Salib yang pada bentuknya identik dengan unsur kemusyrikan, maka salib atau semua yang berupa salib termasuk kalung salib tidak sepatutnya dijadikan obyek jual beli, bahkan harus dihilangkan agar menjauhkan manusia dari perbuatan maksiat. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw sebagai berikut:

65 ا م ع ن ع ن ع م ر ان ب ن ح د ث ي ه ا ن اا ص ل ى اهلل ع ل ي ه ( ح د ث ي ا ا ا ب ن ف ض اا ال : ح د ث ي ا ي اهلل ع ي ه ا ح ط ان ا ن ع اا ر و س ل م: ل ي ن ي ي ي ر ك ف ب ي ي ه ش ي ئ ا ا ا بخ ار ى) ف ي ه اا ي اا ن ي ض ه ر و اا Artinya: Mu adz bin Fadhollah telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Hisyam telah menceritakan kepada kami, dari Yahya, dari Imron bin Khitton, bahwasanya Aisyah r.a., beliau mengabarkan bahwasanya Nabi Muhammad membinasakan semua yang berupa salib yang ada dirumah beliau.( H.R. Bukhari) Berdasarkan pengamatan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pelaksanaan jual beli kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya termasuk jual beli yang dilarang dalam Islam karena terlarang dari segi ma qud alihi sebab jual beli tersebut tidak memenuhi syarat-syaratnya. 2. Motivasi pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. Ada ragam jenis dan teori motivasi yang menjadi pilihan pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya di antaranya mengacu pada keinginan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar yang dipadu dengan hasrat mencapai sebuah keuntungan/kesenangan dan ada juga yang berdasarkan dari luar yang di padu dengan kebutuhan. Pada hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka penulis akan menganalisis dengan cara mengkategorikan subjek yang manakah yang sesuai dengan jenis dan teori motivasi. Penulis menanyakan, apa motivasi anda menjual kalung salib?

66 F menjawab Olehnya di sini kada tapi ada yang bajual kalung salib lawan urang di sini banyak jua yang Kristen. Aku ni gin bajual kalung salib nih gasan malangkapi barang jualan banar ae munnya kalung salibku nih tinggal sadikit kada batukar barang am kacuali musim natal. Bila batutukar barang aku labih banyak nukar kalung biasa daripada kalung salib 10 Terjemahan Sebab di sini sedikit saja yang berjualan kalung salib dan juga masyarakat di sini banyak juga Kristen. Saya pun menjual kalung salib ini sebagai pelengkap barang dagangan saya karena seandainya kalung salib saya ini tinggal sedikit saya tidak membeli barang lagi kecuali kalau musim natal. Misalkan membeli barang dagangan saya lebih memprioritaskan kalung biasa daripada kalung salib S menjawab Karena di sini sedikit saja yang menjual khususnya kalung salib dan masyarakatnya juga banyak Kristen di sini. Dari segi penjualan juga, aksesoris yang saya jual kalung salib lah yang paling laku, simple dan praktis membawa barang dagangan cukup menyimpannya di dalam kotak dan tak perlu memakai gerobak. 11 F mengatakan, dia menjual kalung salib karena di pasar tersebut sedikit yang ada menjual kalung salib dan juga masyarakat di kota Palangka Raya banyak Kristen. Berdasarkan jenis motivasi, subjek F termasuk dalam jenis motivasi ekstrinsik, sebab F menjual kalung salib karena pengaruh dari luar atau lingkungan. S menjelaskan, dia menjual kalung salib karena di pasar tersebut sedikit yang berjualan kalung salib, masyarakat juga di sini banyak orang Kristen, dan dari segi penjualan menguntungkan. Menurut jenis motivasi, 10 Wawancara dengan F pada tanggal 18 April 2016 pukul 17:00. 11 Wawancara dengan S pada tanggal 23 April 2016 pukul 18:00.

67 S ini juga termasuk ke dalam kategori jenis motivasi ekstrinsik karena adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sehingga dia menjual kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. Proses seseorang termotivasi berdasarkan pada kebutuhan yang harus terpenuhi oleh setiap diri individu. Karena kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Adanya kebutuhan pada manusia ini menimbulkan dorongan dalam diri manusia untuk bertindak mencapai keinginan atas kebutuhannya itu. Dorongan ini dalam istilah psikologi dan management kepegawaian dikenal sebagai motif (sering disebut juga motivasi). 12 Dalam hal menganalisis penulis lebih condong menggunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, karena teori Maslow ini adalah teori motivasi yang pertama kali muncul dan teori motivasi lainnya adalah bentuk pengembangan dari teori Abraham Maslow itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan 2 subjek penelitian, ditemukan beberapa poin yang berkaitan dengan motivasi para pedagang. Selanjutnya, penulis menanyakan apakah anda mempunyai pekerjaan selain ini? F menjawab: Cuma ngini ja pekerjaan ku. 13 Terjemahan: Hanya ini saja pekerjaan saya. 12 A.S. Moenir, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian, Jakarta:PT Gunung Agung,1983, h. 81. 13 Wawancara dengan F pada tanggal 18 April 2016 pukul 17:00.

68 S menjawab: Kebetulan Tidak ada. 14 Kedua subjek menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai pekerjaan selain menjual kalung salib. Berdasarkan itu, penulis menyimpulkan kedua subjek termasuk kedalam teori kebutuhan. Jadi dapat diketahui bahwa kebutuhan fisiologis memang memiliki pengaruh terhadap keputusan seseorang untuk bekerja. Karena kebutuhan hidup sekarang ini semakin lama semakin meningkat. Setiap individu di tuntut untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidup baik itu primer, sekunder maupun tersier. Terutama kebutuhan primer yang merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi di dalam hidup, kebutuhan primer juga merupakan kebutuhan dasar di dalam diri seseorang. Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka hal tersebut termasuk ke dalam teori kebutuhan oleh Abraham Maslow yaitu kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisik ini merupakan kebutuhan yang paling kuat di antara kebutuhan lain. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas di antara segala kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik yaitu kebutuhan makanan, minum, tempat berteduh memang di antara sekian banyak kebutuhan fisik, makanan adalah hal yang utama, baru menyusul pakaian, perumahan, dan sebagainya. 15 2003, h.274. 14 Wawancara dengan S pada tanggal 18 April 2016 pukul 17:00. 15 Alex Sobur, Psikologi Umum: Dalam Lintasan Sejarah, Bandung:CV Pustaka Setia,

69 Pada teori di atas, penulis menganalisis dari hasil penelitian yang di dapat, F termasuk ke dalam teori kebutuhan dan teori daya pendorong karena subjek ini motivasi dia menjual kalung salib selain karena kebutuhan untuk hidup juga karena pengaruh lingkungan di sekitar. S (Subjek 2) termasuk ke dalam teori kebutuhan, teori daya pendorong dan teori hedonisme, karena motivasi dia menjual kalung salib selain kebutuhan hidup juga di dorong oleh pengaruh lingkungan dan juga berdasarkan kesenangan ataupun keuntungan sebab S ini dilihat dari hasil penjualan antara kalung biasa dengan kalung salib perbandingan 20%:80% kalung saliblah yang paling laku. Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa seluruh responden termasuk ke dalam jenis motivasi ekstrinsik yaitu jenis motivasi yang didasarkan oleh dorongan-dorongan yang menggerakkan responden untuk menjual kalung salib. Para responden menjual kalung salib karena di pasar tersebut sedikit saja yang menjual kalung salib serta masyarakat kota Palangka Raya yang banyak beragama Kristen sehingga mereka manfaatkan keadaan tersebut. Mengenai teori motivasi, teori daya pendorong, teori kebutuhan dan teori hedonisme menjadi motivasi pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya. F (subjek 1) termasuk ke dalam teori daya pendorong dan teori kebutuhan karena subjek ini motivasi dia menjual kalung salib selain karena kebutuhan untuk hidup juga karena pengaruh

70 lingkungan di sekitar. Sedangkan S (Subjek 2) termasuk ke dalam teori daya pendorong dan teori hedonisme, karena motivasi dia menjual kalung salib berdasarkan kesenangan ataupun keuntungan yang di dapat dan kemudian di dorong oleh naluri dan reaksi yang dipelajari. Berdasarkan pengamatan di atas dapat di ambil sebuah kesimpulan bahwa motivasi pedagang kalung salib di pasar Blauran Kota Palangka Raya adalah karena adanya dorongan serta reaksi yang dipelajari dan kemudian naluri menggerakkan akan kebutuhan yang di padu dengan keuntungan-keuntungan yang di dapat.