PENGARUH PEMAHAMAN TEORI VEKTOR TERHADAP PEMECAHAN MASALAH KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA VEKTOR MAHASISWA FMIPA UNIPDU TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA MEKANIKA

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Berbasis Gaya Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA HOTEL GRAND ASTON CITY HALL MEDAN

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MODUL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

PENGARUH KOMPOSISI TERHADAP SIFAT MEKANIK KERAMIK BERPORI MENGGUNAKAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

Arsini Dosen Jurusan Tadris Fisika FITK IAIN Walisongo

Desain Model Fuzzy Gejala Penyakit Untuk Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PROYEK BERBASIS RISET DAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA BIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENERAPKAN MODEL KONSTRUKTIVIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA UMUM I MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED TA 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki

Rancang Bangun Sistem Pembuatan Surat Keputusan dan Sertifikat di STMIK GI MDP

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT RUMAH DENGAN METODE FUZZY SAW MADM

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

*Keperluan korespondensi, HP: ,

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN.. i ABSTRAK.. ii KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

E049 MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasangan Dan Pembayaran Iklan Pada Sumeks Cindo

*keperluan korespondensi, telp/fax: ,

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

Sistem Penggajian Pada Tenaga Pendidik Di SMA Quraniah Palembang

PERILAKU KONSUMEN PADA PASAR PEKANAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI APLIKASI TRIGONOMETRI.

PENERAPAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PGSD UAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4)

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 KENDARI

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Karakteristik Morfologi Kerbau Lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHA PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH PERAWATAN BADAN

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYUSUN RPP MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO

PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNER AUTONOMY UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

ISSN Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang

Kata kunci: Efektivitas, keterampilan proses, pendekatan induktif, sikap ilmiah

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

BAB I PENDAHULUAN. bahasan fisika kelas VII B semester ganjil di salah satu SMPN di Kabupaten

Transkripsi:

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 PENGARUH PEMAHAMAN TEORI VEKTOR TERHADAP PEMECAHAN MASALAH KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK Dewi Astuti 1, Ely Syafitri 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNA, Kisaran Sumatera Utara,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNA, Kisaran Sumatera Utara e-mail: * 1 dwi.damilt@gmail.com, 2 ely.syfitri@gmail.com Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman teori vektor dari subjek terhadap kemampuan pemecahan masalah mata kuliah kinematika dan dinamika teknik. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri dari empat tahap penelitian,yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian dianalisis berdasarkan nilai ngaindari pre-test dan post-test pada setiap siklus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan peningkatann-gain berkriteria tinggi pada siklus II sebesar 0,70. Kemampuan pemecahan masalah dominan pada indikator pengajuan argumentasi dengan nilai n-gain sebesar 0,73. Keterlaksanaan rencana kegiatan pembelajaran pada setiap siklus menunjukkan nilai reliabilitas di atas 80% dengan aktivitas mahasiswa dominan pada kegiatan mengerjakan LKM. Berdasarkan temuan penelitian ini disimpulkan bahwa pemahaman matematika vektor memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah mata kuliah kinematika dan dinamika teknik.. Kata Kunci: Vektor, Kinematika dan Dinamika, Penelitian Tindakan Kelas 1. PENDAHULUAN Kinematika adalah kajian mengenai gerak suatu benda atau partikel tanpa disertai penyebab geraknya, sedangkan Dinamika adalah kajian mengenai gerak suatu benda atau partikel dengan disertai penyebab geraknya. Jadi, kinematika dan dinamika teknik yaitu mengkaji tentang gerak suatu benda atau partikel dengan atau tanpa disertai penyebab gerak tersebut. KInematika dan dinamika teknik mempunyai penerapan praktis dalam semua cabang sains dan teknologi seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Perhitungan secara kuantitatif dalam mata kuliah kinematika dan dinamika teknik pada dasarnya merupakan abstraksi dari teori atau hukum alam yang disederhanakan dengan berlandaskan pada asumsi-asumsi yang menyatakan bahwa objek-objek empiris mempunyai sifat keragaman, memperlihatkan sifat berulang dan memiliki pola-pola tertentu [14]. Asumsi tersebut memungkinkan dilakukan analisis secara mendalam terhadap masalah yang dikaji dalam kinematika dan dinamika teknik yang diperlukan kemampuan dan keterampilan tertentu dalam perhitungan matematika karena banyak pernyataan-pernyataan fisis yang lebih efisien dan efektif jika dinyatakan dalam bahasa matematis [1]. Penggunaan bahasa matematis dapat menghilangkan sifat ambigu, makna ganda, dan konotasi yang mungkin timbul ketika mahasiswa mempelajari kinematika dan dinamika teknik menggunakan bahasa tulis dan verbal. Mahasiswa sering menemukan permasalahanpermasalahan fisis yang menggunakan hukum-hukum melalui bahasa matematis sehingga dapat memberikan mahasiswa kemudahan dalam memahami penerapan matematika dalam Received June 1 st,2012; Revised June 25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

2 ISSN: 1978-1520 kegiatan pembelajaran, misalnya gerakan bagian-bagian mesin yang terkait dengan kinematika dan dinamika yang memerlukan analisis kecepatan, perpindahan dan gaya. Penelitian ini diawali dengan melakukan tinjauan atau observasi awal dengan melalui wawancara kepada mahasiswa. Dari data observasi awal menghasilkan persentase menunjukkan bahwa 74% dari keseluruhan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Asahan yang mengikuti mata kuliah kinematika dan dinamika teknik yang merupakan subjek penelitian ini, masih mengalami kesulitan untuk memahami konsep vektor yang bersifat abstrak dalam penyelesaian masalah kinematika dan dinamika teknik. Padahal seharusnya mahasiswa telah berada pada taraf berpikir formal yang berarti sudah dapat berpikir hipotetis, proporsional, reflektif, logis, dan sintesis sehingga dapat memahami operasi-operasi yang bersifat abstrak [3]. Dengan adanya kesulitan mahasiswa dalam mempelajari konsep vektor yang bersifat abstrak ini dapat menimbulkan kesenjangan atau masalah dalam kegiatan pembelajaran kinematika dan dinamika teknik, yaitu ketidakmampuan mahasiswa untuk memberdayakan kemampuan berpikir yang dimilikinya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan teori kinematika dan dinamika yang diaplikasikan dalam bidang teknik mesin. Adapun syarat yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran berhasil yaitu kemampuan berpikir bagi mahasiswa yang ditandai dengan kemampuan pemecahan masalah [13]. Salah satu upaya untuk mencapai pembelajaran tersebut yaitu mahasiswa dilatih untuk dapat memanggil kembali pengalaman pemecahan masalah yang telah lalu (recall). Hal tersebut sangat penting dilakukan sehingga dapat mempermudah mereka dalam menentukan pemecahan masalah [7]. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan dan masalah yang timbul dalam pembelajaran kinematika dan dinamika teknik, penulis mencoba melakukan solusi alternatif. Solusi alternatif peneliti adalah menerapkan PTK yang merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui refleksi diri (self-reflective inquiry) dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep vektor bagi mahasiswa. Penerapan PTK juga dapat menumbuhkan selfregulatedlearning bagi mahasiswa yaitu kemampuan mahasiswa untuk mengelola proses belajarnya. Mahasiswa dapat mengatur atau mengorganisir dengan baik cara belajarnya untuk menunjang proses belajarnya dan mengadakan evaluasi atas proses belajarnya [12]. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara menyajikan permasalahan autentik tentang matematika vektor dalam kaitannya dengan kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik yang nantinya penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk mengimplementasikan keilmuan matematika secara terintegrasi dalam kegiatan penelitian dan pembelajaran di kelas. 2. METODE PENELITIAN Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemahaman Teori Vektor Terhadap Pemecahan Masalah Kinematika dan Dinamika Teknik ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran mata kuliah kinematika dan dinamika teknik. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III program studi Teknik Mesin tahun akademik 2016/2017 Fakultas Teknik Universitas Asahan. Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan pada saat mahasiswa mengikuti materi kinematika dan dinamika oleh dosen mata kuliah dan pada saat perkuliahan peneliti meminta izin duduk di belakang kelas untuk mengamati kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung dalam dua kali pertemuan untuk dua siklus PTK yang sebelum kegiatan pembelajaran dan setelah penerapan PTK dilakukan pre-test dan post-test. Pre-test merupakan tes evaluasi yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui konsep dan pengetahuan awal mahasiswa terhadap materi yang akan diberikan dosen, sedangkan post-test adalah evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek penelitian IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 3 untuk mengetahui keefektifan kegiatan pembelajaran yang diterapkan pada dua siklus PTK sehingga dapat diketahui ketercapaian rumusan masalah penelitian yang dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan masukan bagi peneliti untuk dianalisis dan menjadi dasar penarikan kesimpulan penelitian. Desain prosedur pada penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan empat tahap penelitian, yaitu (1) refleksi awal (identifikasi masalah), (2) menyusun rencana tindakan, instrumen pengumpulan data, dan criteria keberhasilan tindakan, (3) menerapkan perencanaan dalam pelaksanaan tindakan, dan (4) mengobservasi atau mengumpulkan data menggunakan instrumen yang sudah disiapkan atau direncanakan, setelah itu kembali melakukan refleksi terhadap seluruh proses dan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, dan angket. Observasi digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang keterlaksanaan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), aktivitas mahasiswa, dan kendala-kendala selama kegiatan pembelajaran. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman konsep matematika vektor dan kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik yang dilatihkan kepada mahasiswa. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang respon mahasiswa terhadap pembelajaran. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan cara mencari rata-rata nilai pengamatan sesuai dengan pre test, post test dan aktivitas mahasiswa. Analisis keterlaksanaan SAP juga dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Penilaian dan pengamatan dilakukan oleh seorang pengamat pada setiap pertemuan. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang diamati menggunakan Lembar Pengamatan Keterlaksanaan SAP. Berdasarkan nilai rata-rata dan reliabilitas, hasil pengamatan keterlaksanaan SAP mendapatkan kategori baik dengan nilai rata-rata antara 3,2 sampai dengan 3,5 dan reliabilitas diatas 80%. Hasil keterlaksanaan kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas dosen dalam mengelola pembelajaran menggunakan PTK telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari persentase aktivitas dosen dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas mengalami peningkatan dari kedua siklus PTK. Hasil analisis kegiatan pembelajaran pada fase pendahuluan dari siklus II menunjukkan peningkatan jika dibandingan dengan siklus I yang memiliki ratarata peningkatan dari 2,2 menjadi 3,3. Persentase nilai reliabilitas pada fase tersebut juga meningkat sebesar 87% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa dosen telah melaksanakan aspek-aspek pembelajaran, seperti penyampaian SK dan KD, tujuan/indikator pembelajaran, dan apersepsi, pada kegiatan pendahuluan dengan baik. Persentase nilai reliabilitas pada fase inti dari siklus II juga menunjukkan peningkatan sebesar 89% dengan rata-rata 3,5 %. Pada kegiatan pembelajaran setiap siklus PTK, dapat memberikan bantuan selama tahap awal pembelajaran dan secara bertahap mengurangi bantuan tersebut untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengambil alih tangung jawab sehingga dapat melatih mahasiswa untuk memahami konsep matematika vektor dan melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri terutama ketika mahasiswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok belajar dan mengerjakan LKM [10]. Dengan demikian mahasiswa dapat dikatakan bahwa telah belajar dan membangun pengetahuan dan pemahaman menuju kemandirian mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran (pre-test) dan setelah penerapan PTK (post-test). Hasil pretest dan post-test kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika pada setiap siklus penelitian dianalisis berdasarkan nilai n-gain. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai tes kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika yang dapat ditunjukkan dari pemerolehan n-gain setiap mahasiswa berada pada kategori sedang dan tinggi dengan rata-rata n-gain berkategori Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

4 ISSN: 1978-1520 tinggi sebesar 0,70 dan ngain berkategori sedang berkisar antara 0,67 sampai dengan 0,69. Selain itu, dari 22 mahasiswa yang menjadi subyek penelitian, sebanyak 7 mahasiswa memperoleh n-gain dengan kategori sedang, sedangkan 15 mahasiswa berkategorin-gain tinggi seperti yang ditampilkan pada tabel.1. Tabel 1. N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Kinematika dan Dinamika Teknik Mahasiswa Nilai Total N- Pre-test Post-test Gain Kategori M1 21,30 75.00 0,71 Tinggi M2 21,92 77.08 0,72 Tinggi M3 24,92 77.08 0,72 Tinggi M4 22,56 77.08 0,70 Tinggi M5 23,59 75.00 0,69 Sedang M6 24,60 72.92 0,70 Tinggi M7 22,09 75.00 0,66 Sedang M8 24,11 79.17 0,72 Tinggi M9 21,35 77.08 0,69 Sedang M10 24,10 81.25 0,74 Tinggi M11 24,02 72.92 0,67 Sedang M12 27,13 75.00 0,69 Sedang M13 28,97 75.00 0,69 Sedang M14 24,29 77.08 0,72 Tinggi M15 26,02 77.08 0,73 Tinggi M16 21,85 75.00 0,67 Sedang M17 22,82 77.08 0,70 Tinggi M18 26,94 75.00 0,71 Tinggi M19 23,95 75.00 0,70 Tinggi M20 24,72 77.08 0,70 Tinggi M21 22,85 77.08 0,71 Tinggi M22 24,97 77.08 0,70 Tinggi Rata-rata 22,82 76.23 0,70 Tinggi Selain melakukan analisis terhadap kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik, peneliti juga menganalisis indikator- indikator dari kemampuan tersebut. Indikator kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik meliputi kemampuan berargumentasi, mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi solusi penyelesaian masalah. Berdasarkan nilai pre-test, posttest dan n-gain untuk setiap indikator kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik, dapat ditunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai post-test pada siklus II jika dibandingkan dengan nilai post-test sebelumnya. Pada siklus II, indikator kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik yang memperoleh nilai post-test tertinggi ditunjukkan oleh indikator kemampuan berargumentasi sebesar 77,27 dan nilai n-gain sebesar 0,73. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pre-Test, Post-Test dan N-Gain Indikator Kemampuan IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page

IJCCS ISSN: 1978-1520 5 Indikator Rata-rata Pre-Test Post-Test N-Gain Kategori N-Gain Pengajuan Argumentasi 22,83 77,27 0,73 Tinggi Identifikasi Strategi 21,16 75,00 0,70 Tinggi Evaluasi 21,58 76,42 0,71 Tinggi Hasil penelitian menyatakan bahwa kemampuan berargumentasi merupakan bentuk interaksi mahasiswa dengan teman sebaya untuk menyampaikan pemikirannya sehingga dapat melatih kemampuan berpikir mahasiswa. Hal ini menguatkan bahwa memang kemampuan berargumentasi sebagai perkembangan berpikir seseorang untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemahaman subjek penelitian terhadap konsep matematika vektor dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah kinematika dan dinamika teknik. Hal ini ditunjukkan dari persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tingkat reliabilitas di atas 80%, nilai pre-test dan post-test pada setiap siklus PTK menunjukkan kriteria n-gain berkategori tinggi, dan kegiatan mahasiswa menunjukkan keaktifan selama kegiatan pembelajaran. 5. SARAN Perlu diadakan kegiatan pralaboratorium sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang konsep-konsep kinematika dan dinamika teknik, kegiatan penelitian perlu dikembangkan secara lebih luas pada materi pembelajaran matematika dan lainnya, dan penelitian ini memerlukan pengelolaan waktu yang cermat secara sistematis dan efisien. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Adams E. and Wieman N. 2010. Constructing Achievement Test. Fifth Edition. [2] Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Costa, A. L. & Kallick B. 2000. Building A System for Assessing Thinking, Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: [4] ASCD.Faust, A. and Paulon J. 1998. Engaging Children In Science. New York: Mcmillan Publishing Company. [5] Hake, Richard R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. USA: Dept. Of Physics, Indiana University Press. [6] Karso, dkk. 2011. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. [7] Kemp, J and Morrison, G. 1994. Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company. [8] Kirkley, J. 2003. Principles for Teaching Problem Solving. Indiana: Indiana University. [9] Karso, dkk. 2011. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. [10] Nur, M. 2008. Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains. Surabaya: Univesrity Press. [11] Oluwatayo, D. 2012. Program Evaluation: An Introduction. USA: Thomson Brooks/Cole. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

6 ISSN: 1978-1520 [12] Rusyan, T. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. [13] Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta [14] Suriasumantri. 2003. Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page end_page