Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin dengan Pemilihan Tempat Pemeriksa Kehamilan di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun 2006

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Hubungan Persepsi Ibu Tentang Sarana Pelayanan KIA... (Cahya Tri P, Rizki Anna L) Cahya Tri Purnami *), Rizki Anna L **) *)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

FAKTOR PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PARITAS, DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGHASILAN KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI. PERAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS DALAM CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA DENGAN IBU NIFAS (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Porong)

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU/POLINDES PADA IBU HAMIL DI INDONESIA

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN PERSEPSI KOMPENSASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN PURBALINGGA

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Penolong Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

Transkripsi:

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007 Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin dengan Pemilihan Tempat Pemeriksa Kehamilan di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun 2006 Cahya Tri Purnami ) Mas udah **) *) Bagian Biostatistik dan Kependudukan FKM Undip **) Alumni FKM Undip ABSTRACT Background : The goal of maternal and antenatal care is to strengthen to improve access and to omprove maternal and child health status effectively and efficiency. One of indicators to evaluate the program at health center level is the coverage of pregnant mothers who seek the service (K4). The antenatal care service is provided free of charge for underprevilege families at community health centers, village midwives and village health posts under social security community health service. However, the coverage of pregnant mothers who seek the service (K4) for underprevilege families at Sulang is still under target as recorded on 2005. The coverage of this community health center was still reach 39,6 %. This condition could be assumed that the utility of antenatal care servese is not at optimum level. The preference of antenatal care service is a form of behavior in health. This research aims to know the association between demographic factors, maternal knowledge and antenatal care service preference amongst underprevilege families at Sulang Community Health Center, Rembang Regency. Method : This study utilized explanatory survey. The respondents are 35 mothers from underprevilege famil ies who prefer to use the designated antenatal care service base on recommendation by local government and 40 mothers from underprevilege families who prefer to use the others on 2005. Proportionate random sampling was utilized based on random number table. Data was analyzed using Chi-square test. Result : Results showed there was a significant association between age and antenatal care service preference ( p-value= 0,001), a significant association between educational attainment and antenatal care service preference ( p-value= 0,007), a significant association between parity and antenatal care service preference ( p-value= 0,003). However range of birth is not association with antenatal care service preference ( p-value= 0,348). It is recommended to give communication, information and education amongst pregnant mothers at the age of < 20 years old and >35 years old. Those include the risk of pregnancy and giving birth within the high risk age, antenatal care service procedure, place and requirement to obtain free facility for antenatal care service amongst underprevilege family. The programme can be delivered through integrated health service posts (posyandu) and on household meetings. Keywords : Antenatal care, Underprevileged family, Health assurance 47

Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas udah) PENDAHULUAN Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada prinsipnya bertujuan memantapkan, meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, secara efektif dan efisien.(depkes RI: 1996). Program ini merupakan salah satu upaya kesehatan yang menjadi priotitas untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010. Evaluasi program KIA lebih diarahkan pada hasil cakupan program di masing-masing puskesmas berdasarkan indikator-indikator yang sudah ditetapkan, meliputi : 1) akses pelayanan antenatal ( cakupan K1), 2) cakupan ibu hamil (cakupan K4), 3) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, 4) Deteksi ibu hamil beresiko oleh masyarakat, 5) Deteksi ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan 6) Cakupan pelayanan oleh tenaga kesehatan. (Depkes RI : 1996) Upaya pelayanan KIA yang diberikan kepada keluarga miskin secara gratis meliputi pelayanan antenatal standar minimal emapat kali selama kehamilan, pertolongan persalinan normal, pelayanan nifas baik bagi ibu maupun bayinya sebanyak tiga kali selama nifas, pertolongan pertama atau penanganan kegawatan obstetric neonatal dan biaya transport rujukannya ke puskesmas atau rumah sakit kabupaten/kota. Walaupun pelayanan antenatal diberikan secara gratis oleh pemerintah melalui program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKM), namun ibu dari keluarga miskin (gakin), khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang, belum memanfaatkan pelayanan antenatal ini secara baik. Salah satu indikatornya adalah masih rendahnya cakupan K4 ( frekuensi periksa hamil minimal empat kali selama kehamilan dengan distribusi kunjungan minimal satu kali pada trimester pertama, minimal satu kali pada trimester kedua, dan minimal dua kali pada trimester ketiga). Cakupan K4 keluarga miskin oleh tenaga kesehatan pada tempat pelayanan kesehatan yang sesuai di Puskesmas Sulang hanya mencapai 39,6% pada tahun 2004. Angka ini lebih rendah dibandingkan puskesmas yang lain di kabupaten tersebut dan sangat jauh dari target yang diinginkan yaitu sebesar 90%. ( Depkes RI : 1996 ) Tulisan ini bertujuan mengetahui hubungan antara faktor demografi ( umur, tingkat pendidikan, paritas, jarak kemilan) dan pengetahuan tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan bagi ibu keluarga miskin dengan pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan pada keluarga miskin di wilayah kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang pada tahun 2006. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode survei analitik ( explanatory study) untuk menjawab pertanyaan faktor apasaja yang berhubungan dengan pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan pada keluarga miskin di Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang. Pada penelitian ini, variabel bebas dan terikat pada sampel penelitian dikumpulkan dalam waktu bersamaan ( cross sectional). Sampel penelitian yaitu ibu hamil dari keluarga miskin yang melakukan pemeriksaan kehamilan ( K4) pada tahun 2005 yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu sehat (KS)/ askeskin di wilayah kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang tahun 2005. Dengan menggunakan formula Gasperz 1 diperoleh sampel sebanyak 75 ibu. Secara proporsional ditentukan jumlah ibu yang periksa hamil di tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang sesuai (30 ibu) dan jumlah ibu yang periksa hamil di tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai ( 45 ibu). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tabel random. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan responden dengan menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan 2 cara yaitu 1)secara deskriptif dengan menampilkan distribusi frekuensi variabel yang diteliti, 2) secara analitik untuk menganalisis 48

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Item Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang tahun 2006 hubungan variabel bebas ( karakteristik ibu dan pengetahuan tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan pada keluarga miskin ) dan terikat ( pemilihan tempat pelayanan kehamilan). Uji statistik yang digunakan adalah Chi square, karena variabel bebas dan variabel terikat berskala data nominal (Sugiyono,2003) 2 pada tingkat signifikansi sebesar 5 % ( á = 5 %). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Karakteristik Demografi Ibu Keluarga Miskin ( Responden) Umur responden yang paling muda yaitu 17 tahun, rata-rata umur 26,93 tahun. Berdasarkan kelompok umur reproduksi sehat, diperoleh hasil bahwa presentase responden yang termasuk kelompok reproduksi sehat ( 20-35 tahun) lebih besar (62,7%) dibandingkan dibandingkan kelompok umur reproduksi tidak sehat ( <20 tahun dan >35 tahun). Adanya responden yang hamil pada umur < 20 tahun dan > 35 tahun menunjukkan bahwa di wilayah Puskesmas Sulang masih terjadi kehamilan pada usia yang tidak dianjurkan/tidak sehat bagi seorang wanita untuk hamil. Golongan umur ini harus mendapatkan perhatian karena mempunyai resiko dalam persalinan. Mayoritas ( 78,7%) tingkat pendidikan responden adalah rendah (SD,SMP). Tingkat pendidikan merupakan karakteristik bagi individu yang merupakan salah satu faktor predisposisi dalam membentuk perilaku kesehatan. (Lawrence Green : 1990), atau tingkat pendidikan sebagai faktor yang mendukung kebutuhan ibu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan kewaspadaan dalam menghadapi masalah kesehatan yang mungkin dijumpai selama kehamilan (Depkes RI: 2005). Paritas merupakan faktor yang penting dalam menentukan nasib ibu dan janin selama kehamilan maupun persalinan. Paritas dalam arti khusus mencakup jumlah anak yang dilahirkan. 49

Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas udah) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Item Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang tahun 2006 Rata-rata paritas responden sebesar 2,37. Lebih dari ¾ ( 87,3 %) responden termasuk dalam kategori paritas aman ( 1-3 anak). Persentase responden yang memiliki jarak kelahiran yang dekat (d 3 tahun) lebih besar ( 76,0 %) dibandingkan yang memiliki jarak kelahiran yang sesuai ( > 3 tahun), dengan ratarata jarak kelahiran 2,25. Jarak antara 2 persalinan yang terlampau dekat ( d 3 tahun) menyebabkan meningkatnya anemi dan komplikasi akibat kehamilan dan persalinan. Keadaan kesehatan ibu belum pulih kembali yang akan berpengaruh buruk pada kehamilan selanjutnya. (Depkes RI : 2005) 2. Pengetahuan Responden tentang Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga Miskin Sebanyak 56,0% responden termasuk dalam kategori pengetahuan yang baik tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan bagi keluarga miskin. Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan item pertanyaan ditunjukkan pada tabel 2. Umur responden yang masuk kategori umur sehat dan memilih tempat pelayanan kesehatan yang tidak sesuai lebih besar ( 78,7 %) daripada responden dengan kategori umur tidak sehat ( 28,6%). Berdasarkan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur responden dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,0001). Umur ibu sangat menentukan kesehatan ibu dan berkaitan erat dengan kondisi kehamilan dan persalinan. Hubungan antara umur dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada umumnya digambarkan dengan kurva U. Kelompok umur sangat muda dan kelompok umur yang tua merupakan kelompok umur yang memanfaatkan pelayanan kesehatan karena dihubungkan dengan morbiditas ( Sutanto, 1995). Responden yang memilih tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan pada tempat pelayanan yang tidak sesuai, mempunyai pendidikan dasar mempunyai persentase lebih tinggi ( 69,5 %) 50

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007 Tabel 3. Pemilihan Tempat Pelayanan Kehamilan menurut Karakteristik dan Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang Tahun 2006 dibandingkan yang berpendidikan lanjut ( 25 %). Hasil uji statistik disimpulkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,003). Pendidikan dapat meningkatkan akses pelayanan seseorang, yaitu dengan meningkatkan akses wanita terhadap informasi, meningkatkan kemampuan dalam menerima konsep-konsep kesehatan yang baru dan interaksi yang seimbang antara penyedia pelayanan dan klien. Tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi kesadaran ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan. ( Ilana SY : 1998) Responden yang memilih tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan pada tempat pelayanan yang tidak sesuai, dengan kategori paritas aman mempunyai persentase lebih tinggi ( 68,9%) dibandingkan yang kategori paritas berisiko ( 21,4 %). Hasil uji statistik disimpulkan adanya hubungan antara paritas dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,003). Ibu hamil yang pernah melahirkan lebih dari 4 kali dianjurkan periksa dan bersalin pada tenaga kesehatan (Dinkes: 2005), memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar untuk menghindari /mendeteksi komplikasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Responden yang mempunyai jarak kelahiran 51

Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas udah) > 3 tahun ( sesuai) dan memilih tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai lebih banyak ( 72,2%) dibandingkan responden yang mempunyai jarak kelahiran d 3 tahun ( 56,1%). Walau demikian secara statistik tidak ada hubungan antara jarak kelahiran responden dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,348). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sunaryo, bahwa jarak antara 2 persalinan yang terlalu dekat dapat menyebabkan meningkatnya anemi dan komplikasi akibat kehamilan dan komplikasi kehamilan. Jumlah responden yang mempunyai jarak kelahiran d 3 tahun yang memilih tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai menunjukkan adanya indikasi pengetahuan ibu tentang pelayanan antenatal masih perlu ditingkatkan. Hasil ini ditunjukkan dengan adanya hubungan antara pengetahuan responden dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan ( nilai p=0,007). Responden yang mempunyai pengetahuan tentang pelayanan antenatal dalam kategori tidak baik dan memilih tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai lebih besar ( 78,8 %) dibandingkan responden yang mempunyai pengetahuan baik. ( 45,2%). Tingkat pendidikan ibu akan mempengaruhi kesadaran ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan kewaspadaan dalam menghadapi masalah kesehatan yang mungkin dijumpai selama kehamilan. ( Ilana SY : 1998) SIMPULAN 1. Sebagian besar responden (62,7%) termasuk kelompok reproduksi sehat ( 20-35 tahun), masih ditemukan responden yang hamil pada umur < 20 tahun, lebih dari ¾ ( 87,3 %) responden termasuk dalam kategori paritas aman ( 1-3 anak). Namun persentase responden yang memiliki jarak kelahiran yang dekat (d 3 tahun) lebih besar ( 76,0 %) dibandingkan yang memiliki jarak kelahiran yang sesuai ( > 3 tahun), dengan rata-rata jarak kelahiran 2,25 tahun. 2. Tingkat pendidikan responden dalam kategori pendidikan dasar (SD,SMP) persentasenya lebih tinggi ( 78,7%) dibandingkan responden yang berpendidikan lanjut ( SMA,Perguruan Tinggi). 3. Prosentase pengetahuan responden dengan kriteria baik tentang tempat, syarat dan prosedur pelayanan pemeriksaan kehamilan bagi keluarga miskin masih rendah. 4. Ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas dan pengetahuan ibu tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan bagi keluarga miskin dengan pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan. 5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran dengan pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan. KEPUSTAKAAN Gasperz, Vincent. 1991.Teknik Penarikan Contoh untuk Penelitian Survei. Tarsito. Bandung. Green, Lawrence W, Kreuter Marshal W. 1990. Health Education Planning and Diagnosis Approach. Mayfield Publishing ( terjemahan Nulazmi Mamdi, Zarfield Tafal dan Sudarti Kresna. Perencanaan Pendidikan Sebuah Pendekatan Diagnostik) Ilana SY, et all...1998. Maternal Education as a modifier of The Association Between Low Birth Weigth and Infant Mortality, International Journal of Epidemiology, XVIII (2). Notoatmojo,Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. 52