SKRIPSI YEYEN PESA SURYA. PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI JUNI 2013 SKRIPSI

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETIK ORAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

4. Tiazolidindion Insulin VI. Komplikasi Diabetes B. Landasan Teori C. Hipotesis BAB III Metodologi Penelitian...

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Choirul Anik Nuryati M

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

EVALUASI PEMILIHAN OBAT ANTIDIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. oral yang digunakan pada pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

Kata kunci: Diabetes melitus, obat hipoglikemik oral, PERKENI.

GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruh i oleh. kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KETEPATAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI - JUNI

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. naiknya kadar glukosa darah karena ketidakmampuan tubuh untuk. memproduksi insulin (IDF, 2015). DM adalah suatu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON

PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELLITUS PADA PEMAKAIAN INSULIN DI APOTEK MEDIKA FARMA BARABAI.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom metabolik. yang memiliki ciri hiperglikemia, ditambah dengan 3

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG DM TIPE 2 DAN OBAT ANTIDIABETES ORAL DI RS DAN KLINIK GOTONG ROYONG SURABAYA PERIODE JUNI-JULI 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INJEKSI INSULIN PEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI PURWODADI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

DIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI)

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

ANALISIS EFFEKTIVITAS BIAYA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA ASURANSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

KELUARGA MAJEMUK DENGAN IBU MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II YANG TIDAK TERKONTROL DENGAN PENGETAHUAN YANG RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

PENERAPAN PELAYANAN KEFARMASIAN RESIDENSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA CILACAP

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES PADA RESEP PASIEN DI APOTEK RAHMAT BANJARMASIN

PROFIL PENDERITA DIABETES RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUD MANDAU DURI TAHUN 2015 E R M A N F A U Z I S P. P D

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON

PREVALENSI DIABETES MELLITUS

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme dari karbohidrat,

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU PADA TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 6 HASIL ANALISA DAN SARAN

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL DAN EVALUASI KETEPATAN DOSIS PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kecamatan Kabila Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

SKRIPSI SEKAR ULI FATMARINI PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Transkripsi:

SKRIPSI YEYEN PESA SURYA PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

KATA PENGANTAR Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena telah memberikan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Profil Peresepan Obat Antidiabetes Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis sangat menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tercapai oleh adanya bantuan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini, diantaranya : 1. Dra. Lilis Suriani, MM selaku Wadir Pendidikan dan Kemitraan BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. 2. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Nailis Syifa, S.Farm.,MSc.,Apt selaku Ketua Prodi Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan juga sebagai dosen penguji II skripsi yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. 4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing I skripsi dan Dra. Liza Pristianty, M.Si.,MM.,Apt selaku dosen pembimbing II skripsi yang telah banyak membantu dan memberi arahan serta bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. 5. Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji I skripsi yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. 6. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku dosen Wali Akademik yang telah memberi masukan, nasehat, dan saran selama pemprograman perkuliahan. 7. Kepada segenap Dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Para staf TU Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang senantiasa memberikan pelayanan kemahasiswaan. 9. Seluruh pegawai di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya terlebih bagian Instalasi Farmasi yang telah banyak membantu dalam proses

pengambilan data serta banyak memberikan pengetahuan selama di RSUD. 10. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil selama penulis mengikuti pendidikan di UMM. 11. Ka yupi, ka evri dan kedua keponakan (Ray dan Alesha) yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan berkatnya atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam penyusunan tugas akhir ini tentunya masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran demi kemajuan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat demi kemajuan Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Malang, 05 Desember 2015 Penulis

RINGKASAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM tipe 1 atau yang dikenaldengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) yang disebabkan adanya kerusakan sel β pankreas karena reaksi autoimun. DM tipe 2 atau lebih dikenal dengan nama Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) sel β pankreas mampu menghasilkan insulin tetapi jumlahnya tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat merespon insulin yang dihasilkan, sehingga menyebabkan building glukosa dalam darah. Di Indonesia ini sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang meningkat 2-3 kali lebih cepat dari negara maju. Angka kejadian DM yang cukup tinggi serta pasien DM yang memiliki komplikasi terhadap penyakit penyerta cukup banyak sehingga terapi obat antidiabetes yang diterima pasien DM menjadi kompleks, maka perlu dilakukan penelitian terkait profil peresepan obat antidiabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat antidiabetes berdasarkan resep yang ada di Instalasi Farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April Juni 2015. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh resep pasien yang menjalani rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April Juni 2015. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah resep pasien yang menjalani rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya periode April Juni 2015 yang berisi obat-obatan untuk terapi antidiabetes. Hasil penelitian diperoleh data prosentase resep pasien rawat jalan, prosentase jenis kelamin pasien DM, prosentase usia pasien DM, prosentase pola peresepan obat antidiabetes, prosentase obat antidiabetes tunggal / kombinasi, prosentase peresepan obat antidiabetes (oral dan insulin), prosentase golongan obat antidiabetes (oral), prosentase obat antidiabetes (insulin),, prosentase dokter penulis resep dan prosentase komplikasi penyakit penyerta pasien DM. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gafik. Analisa data dilakukan dengan mengolah data ke dalam bentuk prosentase (%) pada setiap variabel yang diteliti. Data yang diperoleh adalah resep diabetes (13%) dan resep non diabetes (87%), Berdasarkan jenis kelaminnya pasien yang paling banyak menderita penyakit DM adalah perempuan (60%), dan laki-laki (40%). Usia pasien yang menderita DM adalah usia 15-64 tahun (77%), 65 tahun (22%), dan 0-14 tahun (1%) Pola peresepan yang digunakan adalah pola peresepan kombinasi (78%) dan pola peresepan tunggal (22%). Peresepan obat antidiabetes yang digunakan adalah peresepan obat antidiabetes kombinasi 2 (48%), peresepan obat antidiabetes kombinasi 3 (26%), peresepan obat antidiabetes tunggal (22%), dan peresepan obat antidiabetes kombinasi 4 (4%). Peresepan obat antidiabetes oral (79%) dan peresepan obat antidiabetes insulin (21%). Golongan obat antidiabetes yang diresepkan adalah biguanida (37%), sulfonylurea (33%), inhibitor α glukosidase (29%), dan tiazolidinedione (1%). Pada obat antidiabetes (oral) yang

paling banyak digunakan adalah metformin 500 mg (32%), acarbose (28%), glimepirida (16%), glikazida (12%), metformin 850 mg (5%), glikuidon (4%), glibenklamida (1%), pionix (1%), eclid (1%). Pada obat antidiabetes (insulin) yang paling banyak digunakan adalah insulin kerja panjang/long acting (49%), insulin kerja cepat/rapid acting (35%), dan insulin campuran (16%). Jenis insulin yang paling banyak digunakan adalah insulin levemir (33%), insulin novorapid (27%), insulin lantus (16%), insulin novomix (16%), dan insulin apidra (8%).. Dokter penulis resep, dokter umum (49%) dan dokter spesialis (51%). Penyakit penyerta yang diderita oleh pasien DM adalah penyakit hipertensi (61%), penyakit kolesterol (30%), dan penyakit jantung (9%).

DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PENGUJIAN...... iii KATA PENGANTAR...... iv RINGKASAN...... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR SINGKATAN...... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah...... 4 1.4 Tujuan Penelitian... 4 1.4.1 Tujuan Umum... 4 1.4.2 Tujuan Khusus... 4 1.5 Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Tinjauan Diabetes Mellitus... 6 2.1.1 Definisi... 6 2.1.2 Klasifikasi... 7 2.1.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1... 7 2.1.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2... 8 2.1.2.3 Diabetes Mellitus Gestasional... 10 2.1.2.4 Diabetes Mellitus Tipe Lain... 10 2.1.3 Komplikasi Diabetes Mellitus... 12 2.1.3.1 Komplikasi Akut... 12

2.1.3.2 Komplikasi Kronis... 13 2.1.4 Tinjauan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin)... 15 2.2.4.1 Antidiabetes Oral... 15 Golongan Sulfonylurea... 15 Golongan Glinida... 18 Golongan Biguanida... 19 Golongan Tiazolidinedione... 20 Golongan Inhibitor α-glukosidase... 21 2.2.4.2 Insulin... 23 Insulin Short Acting... 23 Insulin Rapid Acting... 24 Insulin Intermediate Acting... 24 Insulin Long Acting... 24 2.2 Tinjauan Pasien Rawat Jalan... 25 2.3 Tinjauan Rumah Sakit... 26 2.3.1 RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya... 26 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL... 28 BAB IV METODE PENELITIAN... 29 4.1 Desain Penelitian... 29 4.2 Populasi... 29 4.3 Sampel... 29 4.3.1 Besar Sampel... 30 4.3.2 Teknik Sampling... 30 4.4 Tempat dan Waktu Penelitian... 30 4.5 Instrumen Penelitian... 30 4.6 Variabel... 31 4.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 31 4.8 Teknik Pengumpulan Data... 32 4.9 Pengolahan Data... 32 4.10 Analisis Data... 33 BAB V HASIL PENELITIAN...... 34 5.1 Resep Pasien Rawat Jalan... 34

5.2 Pola Peresepan Obat Antidiabetes.... 35 5.3 Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal / Kombinasi... 36 5.4 Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin)... 40 5.5 Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral)... 41 5.6 Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin)... 42 5.7 Karakteristik Pasien... 43 5.7.1 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes... 43 5.7.2 Usia Pasien Pada Resep Diabetes... 44 5.8 Dokter Penulis Resep Diabetes... 45 5.9 Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes... 46 BAB VI PEMBAHASAN... 47 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 52 7.1 Kesimpulan... 52 7.2 Saran... 53 DAFTAR PUSTAKA.... 54

DAFTAR TABEL Tabel Halaman II.1 Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus... 7 II.2 Obat Oral Antidiabetes di Indonesia... 22 II.3 Insulin yang ada di pasaran Indonesia... 24 IV.1 Variabel Penelitian... 31 V.1 Resep Pasien Rawat Jalan... 34 V.2 Pola Peresepan Obat Antidiabetes... 35 V.3 Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi... 36 V.4 Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin)... 40 V.5 Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral)... 41 V.6 Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin)... 42 V.7 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes... 43 V.8 Usia Pasien Pada Resep Diabetes... 44 V.9 Dokter Penulis Resep Diabetes... 45 V.10 Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes... 46

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 3.1 Kerangka Konseptual... 28 5.1 Prosentase Resep Pasien Rawat Jalan... 34 5.2 Prosentase Pola Peresepan Obat Antidiabetes... 35 5.3 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes Tunggal/Kombinasi... 39 5.4 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Oral dan Insulin)... 40 5.5 Prosentase Peresepan Golongan Obat Antidiabetes (Oral)... 41 5.6 Prosentase Peresepan Obat Antidiabetes (Insulin)... 42 5.7 Prosentase Jenis Kelamin Pasien Pada Resep Diabetes... 43 5.8 Prosentase Usia Pasien Pada Resep Diabetes... 44 5.9 Prosentase Dokter Penulis Resep Diabetes... 45 5.10 Prosentase Komplikasi Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes.... 46

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Obat Golongan Sulfonilurea... 58 2. Obat Golongan Glinida... 59 3. Obat Golongan Biguanida...... 60 4. Obat Golongan Tiazolidinedione (TZD)... 61 5. Obat Golongan Inhibitor α-glukosidase... 62 6. Pengumpulan Data Harian... 63 7. Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Resep April-Juni 2015... 64 8. Jumlah Umur Pasien Berdasarkan Resep April-Juni 2015... 65 9. Pemberian OAD (Oral dan Insulin) April-Juni 2015.... 66 10. Terapi DM April-Juni 2015... 67 11. Daftar Riwayat Hidup... 68 12. Perencanaan Peneitian...... 69 13. Surat Pernyataan...... 70 14. Surat Izin Penelitian... 71 15. Izin Penelitian... 72 16. Surat Keterangan Penelitian... 73

DAFTAR SINGKATAN ADA DEPKES DM GD2JPP GDA GDM GDP HbA1c HDL IDDM IDF LDL NIDDM OAD OHO PERKENI PPAR- RISKESDAS SGOT SGPT WHO : American Diabetes Association : Departemen Kesehatan : Diabetes Mellitus : Gula Darah 2 Jam Post Prandial : Gula Darah Acak : Gestational Diabetes Mellitus : Gula Darah Puasa : Hemoglobin Terglikasi : High Density Lipid : InsulinDependent Diabetes Mellitus : International Diabetes Federation : Low Density Lipid : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus : Oral Antidiabetes : Obat Hipoglikemik Oral : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia : Peroxisome Proliferators Activared Receptor Gamma : Riset Kesehatan Dasar : Serum Glutamic Oxaloaceticc Trannsaminase : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase : World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA ADA, 2010. American Diabetes Association. Standarts of Medical Care in Diabetes 2012.Diabetes Care, Vol 35. (Suppl 1) p.511-563. Anonim, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Depkes RI, Jakarta. Anonim, 2009. Metformin Tetap Andalan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Edisi No 09 Vol XXXV. September 2009. http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2009/edisi-09-2009/1000- kegiatan/69-metformin-tetap-andalan-pasien-diabetes-mellitus-tipe-2. diakses tanggal 5 Maret 2015. Ardianto, R., 2004. Klasifikasi Diabetes Mellitus. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, hal. 138. Baradero, M., 2009. Klien Gangguan Endokrin. Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, hal.106-113. Black, J. M., & Hawks, J. H., 2005. Medical Surgical Nursing (7 th ed). St louis: Elsevier Saunders. Budiarto, E., 2004. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC. Chandra, B., 2008. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI., 2000. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 193/Kab.B.VII/2000 : Penggolongan Oral Anti Diabetik (OAD). Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI., 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Departemen Kesehatan RI., 2006. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI., 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 1 desember 2014. Departemen Kesehatan RI., 2009.Peraturan Menteri Kesehatan UU No. 44 Tahun 2009: Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI., 2012 c. Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT ASKES (Persero). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/II/2011. Jakarta.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G.C., Matzke, G. R., Well, B. G., and Posey, L. M., 2008. Pharmacotherapy. Ed 7 th, New York: Mc Graw-Hill, pp. 1238-1248. Efendi, S., 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Fauci, Anthony S., Kasper, Dennis L., Longo, Dan L., Braunwald, Eugene., Hauser, Stephen L. Jameson, J. Larry., Loscalzo, Joseph, 2008. Harrison s Principles Of Internal Medicine. Seventeen Edition State Of America: The McGraw-Hill Companies. Chapter 338. Hinson, J., 2007. The Endocrine System.Churchill Livingstone Elsevier, Europa, hal. 114. IDF., 2012. International Diabetic Federation (IDF) Diabetic Atlas Update. http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/what-is-diabetes diakses 25 mei 2015. Karam, J. H., Forsham, P. H., 2002. Hormon-Hormon Pankreas dan Diabetes Mellitus. In: Baxter, J. D., Endokrinologi Dasar dan Klinik (Basic and Clinical Endocrinology). Jakarta: EGC. Kasper, D. L., Braunwald, E., Faauci, A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L., and Jameson, J. L., 2005. Harrison s Manual of Medicine, edition 16 th, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke IV. Jakarta: EGC. Mycek, Mary J.,harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi. Ulasan Bergambar, Ed.2. Jakarta: Widya Medika, hal 327-328. Muhlis., 2008. Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Murtiwi, Sri., 2011. Insulin Past And Present In Clinical Use, Surabaya: Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Fakultas Kedokteran / Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Notoadmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Prajoga, S., 2006. Perencanaan dan Implementasi Aplikasi Reservasi Pasien Berbasis Protokol Aplikasi Nirkabel. http://digilib.its.ac.id/its-master. Diakses tanggal 2 Februari 2015. PERKENI, 2002. Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2. Jakarta: Perkeni. Power, A. C., 2001. Diabetes Mellitus. In: Braunwald, E., Fauci, A. S., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Longo, D. L., and Jameson, J. L. (Eds). Harrison s Principles Of Internal Medicine, 15 th Edition, New York: The McGrawHill Companies, Inc.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. http://pusatbahasadiknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal 20 Februari 2015. Schteingart, David, E., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke 6, Jakarta: Anggota IKAPI, hal.1259. Scoot, S.A., Gennaro, A.R., 2000. The Prescriptions in Remington s The Science and Practice of Pharmacy. Ed 20 th, Philadelphia: College of Pharmacy and Science, PP. 1687-1688. Setiawan, Meddy., 2008. Buku Ajar Endokrin, Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, hal 14-24. Soegondo, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2, Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 19. Suherman, S.K., 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-1, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 481-495. Suyono, S., 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi ke-2, Jakarta: Anggota IKAPI, hal. 31. Sweetman, S. C., 2009. Martindale the Complete Drug Reference, 36 th Edition, London: Pharmaceutical Press, hal. 1398-1490. Tanu, I., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 55, Badan Penerbit FKUI. Jakarta hal. 302. Tjokroprawiro, Askandar., Setiaan Bodie, Poernomo., Santoso, Djoko., Soegiarto, Gatot., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan dr. Soetomo Surabaya. Surabaya: Penerbit Erlangga. Hal 33-55. Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2008.Diabetes Mellitus, In: Dipiroet. Al (Eds), Pharmacotherapy A Pathophysiologic Aproach, Sixth Edition. Page: 799-820. Appeton and Lange, Philadelphia. Waspadji, S., 2004. Diabetes Mellitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang Rasional. Jakarta: FKUI. Wiyono, P., 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 3, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal. 616.