BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU sistem pendidikan nasional tahun 2003 dinayatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (SPN, 2003: 7). Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian unsur keluarga merupakan hal yang penting sebelum mengarah lebih lanjut pada sekolah dan masyarakat. Mengingat pentingnya peranan keluarga itu terhadap pendidikan terutama terhadap anak-anaknya. Peranan orang tua yang langsung terhadap anak-anaknya juga adalah membimbing untuk menciptakan ilmu yang berguna baik melalui sekolah yang berlangsung secara terus menerus maupun di lingkungan masyarakat di mana ia berada. Peran orang tua selain membimbing anak belajar di rumah, juga bertindak sebagai pendamping anak, motivator, dan pengawas yang baik. Menurut Stainback dan Susan (1999: 30), Peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah berarti membantu perkembangan sikap, nilai, kebiasaan dan keterampilan yang mendorong keberhasilan siswa melalui kesediaan orang tua untuk memotivasi anak sehingga berprestasi dalam belajar. Dalam hal memotivasi anak agar berprestasi, orang tua dapat menumbuhkan motivasi anaknya dengan cara menghargai prestasi anak, memberikan hukuman untuk anak-anaknya yang mendapatkan nilai buruk 1
2 dan hukuman ini sifatnya harus mendidik, menyediakan fasilitas belajar yang cukup, dan orang tua harus bersedia melibatkan diri dalam belajar anak. Orang tua juga harus tahu bahwa anak punya naluri untuk minta dipahami. Menciptakan suasana yang kondusif dan rasa aman pada saat anak belajar di rumah membuat anak akan terdorong untuk belajar aktif, karena hal tersebut merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar, karena tinggi rendahnya hasil belajar seseorang ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal dari siswa, salah satu faktor eksternal adalah orang tua mempunyai peran yang menentukan keberhasilan belajar anaknya karena ada hubungan batin, untuk itu kedekatan maupun perhatian penuh dari orang tua kepada anaknya sangat diperlukan. Kondisi yang terjadi terutama di lingkungan sekitar di SDN 1 Sumengko, SDN 2 Tlogotuwung, dan SDN 3 Randublatung, para orang tua sering kali melalaikan pendidikan anaknya, seperti tidak menemani belajar, membantu mengerjakan tugas atau menanyakan tugas-tugas anaknya tetapi memberikan sepenuhnya kepada guru untuk diberikan pendidikan di sekolahsekolah dan melupakan kewajibannya untuk membimbinganak belajar di rumah. Para orang tua hanya sibuk mengejar karir atau pekerjaannya tanpa memperdulikan perkembangan anak-anaknya terutama dalam hal pendidikan. Mereka beranggapan bahwa pendidikan di sekolah sudah lebih dari cukup dan tidak memperhatikan hasil belajar anaknya. Lingkungan di daerah SDN 1 Sumengko, SDN 2 Tlogotuwung, dan SDN 3 Randublatung adalah daerah pertanian sehingga kebanyakan para orang tua mengandalkan penghasilannya dari hasil panen. Mereka pergi keladang berangkat jam 06.00 pagi dan pulang jam 17.00. Pekerjaan sawah yang sangat banyak dan menyibukkan sehingga sudah tidak ada waktu lagi untuk mengurusi anak-anaknya. Hanya membuatkan makanan dan memberi uang jajan yang rutin diberikan. Ayah yang bekerja menjadi kuli bangunan di tempat yang jauh dan pulang seminggu sekali bahkan ada yang sebulan sekali, hal ini dikarenakan gaji yang diterima ada yang seminggu sekali dan sebulan sekali. Hanya beberapa anak saja yang memiliki orang tua yang
3 bekerja di instansi-instansi pemerintah. Minimnya pengawasan orang tua mengenai perkembangan pendidikan anak-anaknya dan jarang menjadi pendamping saat belajar sehingga siswa-siswa memiliki hasil belajar dengan rata-rata menengah ke bawah terutama pada 3 mata pelajaran yaitu, IPS, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Hal ini ditujukan pada nilai akhir semester I rata-rata 59 dan 64, masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul Pengaruh peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Terakreditasi A Gugus Gajah Mada Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II tahun ajaran 2011/2012. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Terakreditasi A Gugus Gajah Mada Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II tahun ajaran 2011/2012. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Terakreditasi A Gugus Gajah Mada Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II tahun ajaran 2011/2012. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan pengaruh peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah terhadap hasil belajar. Orang tua
4 diharapkan dapat menjadi guru yang baik bagi anak saat di rumah dan berusaha mencukupi semua kebutuhan anak disekolah. 1.4.2 Manfaat praktis a. Bagi Sekolah Dapat memberi masukan untuk mengadakan pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang lebih baik. b. Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas dan kinerjanya serta memotivasi siswanya untuk berprestasi. c. Orang tua Dapat memberi informasi supaya pembimbingan belajar oleh orang tua terhadap anak ditingkatkan. d. Mahasiswa Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa agar nantinya dapat menjadi bekal ketika terjun ke masyarakat.
5