BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sehubungan dengan itu peneliti menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan korelasi non intervensi yaitu suatu penelitian yang dirancang untuk

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya (Suharsimi, 2002:10). Creswel dalam Asmadi Alsa menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teori-teori yang ada melalui pengukuran variabel-variabel dengan prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian (research) dari kata re dan to search yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan oleh Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan hasilnya. 51 Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitiana yang meneliti mengenai ada tidaknya hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) yang akan diteliti. Adapun skema penelitiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Skema Penelitian RANCANGAN PENELITIAN Efikasi Diri Kemandirian belajar B. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Arikunto 52 variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian.azwar 53 mengemukakan identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dalam penentuan 51 Suharsimi Arikunto. 2010. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm;27 52 Suharsimi Arikunto. 2010. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm;169 53 Saifuddin Azwar. 2010. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm:67 48

fungsinya masing-masing.penelitian ini terdiri dari dua variabel, diantaranya adalah: 1. Variabel bebas (X): Efikasi Diri 2. Variabel terikat (Y): kemandirian Belajar C. Definisi Operasional 1. Efikasi Diri Efikasi diri yakni keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk melaksanakan suatu tingkah laku dengan berhasil. Bandura 54 menjelaskan bahwa efikasi diri terdiri dari beberapa aspek,yaitu: 1) magnitute(tingkatan kesulitan). Aspek ini berkaitan dengan kesulitan tugas yang dihadapi siswa. Ditandai dengan kemampuan siswa dalam merencanakan, mengatur diri serta keyakinan siswa dalam menghadapi tugas tugas belajar yang sulit. 2) Generality (keluasaan). Hal yang berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuannya. Individu mampu menilai keyakinan dirinya dalam menyelesaikan tugas. 3) Strength (ketahanan). Hal yang berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya. Individu mempunyai keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam usaha yang akan dicapai meskipun terdapat kesulitan dan rintangan. 54 Albert Bandura. 1981. Human Agency in Social Cognitive Theory Americans Psychologist, Journal of Personality and Social Psychology,(vol.44.No,9) hlm;1175-1184 49

2. Kemandirian Belajar kemandirian belajar merupakan proses pembelajaran dimana pelajar membuat inisiatif sendiri dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari pengalaman pembelajarannya yang diambil ari berbagai sumber atau literature.. Aspek aspek dari kemandirian belajar yakni: Personal Attribut,Processes,Learning Context (song and hill). D. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Alimul menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tertentu. 55 Menurut Sugiyono 56 bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. keseluruhan dari sekumpulan elemen atau objek dan subjek yang memiliki sejumlah karakteristik umum yang diminati oleh peneliti untuk dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Maka populasinya adalah 127 dari jumlah siswa kelas VIII di SMPN 2 Randuagung Lumajang. 55 Suharsimi Arikunto. 2010. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm;115 56 Sugiono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm:80 50

E. Metode pengumpulan data Menurut Sugiyono 57 metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.adapun pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode: 1) Angket Menurut Bungin 58 metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diisi oleh responden. Pendapat lain dikemukakan Arikunto 59 angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Adapun keuntungan menggunakan angket adalah sebgai berikut: a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti b. Dapat dibagikan secara serantak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menerut kecepatannya masingmasing d. Dapat dibuat secara anonym sehingga responden bebas,jujur dan tidak malu-malu menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi poertanyaan yang benar-benar sama 57 Sugiono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm:222 58 M.Burham Bungin. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Ekonomi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:kencana. Hlm:78 59 Suharsimi Arikunto. 2010. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm;268 51

2) Wawancara Wawancara adalah sebuah proses untuk memperoleh keterangan dalam penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. 60 Peneliti menggunakan metode wawancara dengan alasan untuk memperkuat data yang telah diperoleh. Wawancara dilakukan kepada guru bimbingan konseling SMP N 2 Randuagung Lumajang untuk mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti yaitu efikasi diri dan kemandirian belajar. Peneliti mewawancarai mengenai factor-faktor yang mempengaruhi masing-masing variabel yang diteliti dan hal-hal lain yang terkait dengan efikasi diri dan kemandirian belajar pasa siswa kelas VIII SMPN 2 Randuagung Lumajang yang dapat memperkuat dan mendukung hasil penelitian. 3) Dokumentasi Menurut Arikunt 61, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini menggunakan data-data tertulis seperti buku, dokumen, data siswa, sejarah berdirinya sekolah dan profil sekolah. 60 M.Burham Bungin. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Ekonomi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:kencana. Hlm:267 61 Suharsimi Arikunto. 2010. Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm;274 52

F. Instrument Penelitian instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala sikap model likert.skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian.dengan skala likert, maka variable dan indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan. 62 Adapun bentuk skala dalam penelitian ini berupa pernyataan dengan empat alternatif bentuk jawaban yang harus dipilih oleh respondent yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Selain itu dalam skala ini terdiri atas pernyataan favourable dan unfavorable.pernyataan favourable adalah pernyataan yang berisi hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimat yang sifatnya mendukung atau memihak pada objek sikap.sedangkan pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang sifatnya negative mengenai objek sikap, yaitu kalimat yang sifatnya yang tidak memihak pada objek sikap. Pernyataan unfavourable berfungsi untuk mengkaji keakuratan instrument. 63 Tabel3.2 Skor Skala likert Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak setuju (STS) 1 4 62 Sugiono.2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali press. Hlm; 225 63 Saifuddin Azwar. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hlm:86 53

1. Skala Efikasi Diri Skala yang digunakan untuk mengukur Efikasi Diri disusun berdasarkan aspek-aspek yang ada, yaitu: Tabel 3.3 Blue Print Efikasi Diri Variable Aspek Indikator 1. Magnitute 1. Mampu menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda. 2. memiliki kemampuan yang berbeda. Efikasi Diri 2. Generality 1. kemampuan untuk dapat menyikapi situasi yang berbeda dengan baik. 2. Kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat. 3. Strength 1. keyakinan yang kuat dalam berusaha. 2. ketekunan dalam usaha yang akan dicapai. Tabel 3.4 Table Sebaran Item Skala Efikasi Diri Variable Aspek Indikator favourable unfavourable Total Efikasi Diri 1. Magnitute 1.Mampu menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda. 2. memiliki kemampuan yang berbeda. 11, 12, 13, 14, 15 26, 27, 28, 29 30 10 2.Generality 1. keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas dalam berbagai situasi. 1, 2, 3, 4, 5 16, 17, 18, 19, 20 10 3.Strength JUMLAH 1. keyakinan yang kuat dalam berusaha. 2. keyakinan individu pada kemampuan yang dimiliki 21, 22, 23, 24, 25 6, 7, 8, 9 10 10 15 15 30 54

4. Skala Kemandirian Belajar Skala kemandirian belajar disusun atas tiga aspek yang ada yaitu, kemandirian emosional, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai.diperlukan suatu rancangan agar dalam menyusun skala tersebut tepat dan sesuai dengan aspek yang ingin diukur. Secara terperinci rancangan instrument ini dapat dijabarkan dalam table berikut: Table 3.5 Blue Print Kemandirian Belajar Variable Aspek Sub Aspek Indikator Kemandirian Belajar Personal attribute processes 1. Motivasi 2. Penggunaan sumber belajar 3. Strategi belajar 1. Perencanaan 2. Monitoring 3. Evaluasi pembelajaran 1. Keinginan belajar yang kuat. 2. Menggunakan sumbersumber belajar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 3. Berusaha menguasai materi yang sedang dipelajari. 1. Dapat mengelola waktu secara efektif. 2. Dapat menyusun dan mengutamakan yang lebih penting terlebih dahulu. 3. Dapat mengevaluasi atau menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. Learning Context 1. Lingkungan 1. Belajar berdasarkan pendapat-pendapat. 2. Belajar secara berkelompok 55

Table 3.6 Table Sebaran Item Skala Kemandirian Belajar Variable Aspek Sub Aspek Indikator F UF Total Kemandirian Belajar Personal attribute processes Learning Context 1. Motivasi 2. Penggunaan sumber belajar 3. Strategi belajar 1.Perencanaan 2.Monitoring 3.Evaluasi pembelajaran 1.Lingkungan 1. Keinginan belajar yang kuat. 2. Menggunakan sumber-sumber belajar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 3. Berusaha menguasai materi yang sedang dipelajari. 1. Dapat mengelola waktu secara efektif. 2. Dapat menyusun dan mengutamakan yang lebih penting terlebih dahulu. 3. Dapat mengevaluasi atau menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. 1. Belajar berdasarkan pendapatpendapat. 2. Belajar secara berkelompok 1,2,3,4,5, 6 22,23,24, 25,26 12,13,14, 15 16,17, 18,19, 20,21 7,8,9, 10,11 27,28, 29,30 JUMLAH 15 15 30 6 6 5 5 4 4 G. Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat 56

ukurnya.suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang mengahsilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. 64 Rumus untuk mengukur tingkat validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan product moment dari Karl Person. Rumus penghitungan r product moment sebagai berikut. r xy { N x N 2 ( xy ( 2 x) }{ N )( y x y) 2 ( y) 2 } Keterangan : rxy N x y xy x 2 y 2 = Koefisien Korelasi Product Moment = Jumlah Subyek = Jumlah Skor Butir (x) = Jumlah Skor Variabel (y) = Jumlah Perkalian Butir (x) dan Skor Variabel (y) = Jumlah Kuadrat Skor Butir (x) = Jumlah Kuadrat Skor Variabel (y) 2.Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemah dari kata realibility yang mempunyai asal kata rely dan ability.pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable (reliable). Walaupun reabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,2010). Rumus 64 Saifuddin Azwar. 2010. Rehabilitas dan Validitas. Yogyakarta:pustaka Pelajar. Hlm;131 57

yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu: Keterangan: = reabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau soal = jumlah varians butir = varians total H. Metode Analisa Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi dii dengan kemandirian belajar. Oleh karena itu, metode analisis data yang akan digunakan adalah korelasi poduct moment, yang digunakan untuk menguji hubungan antara kedua vaiabel melalui program aplikasi komputer SPSS 16.0 for Windows. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan skor hipotetik dalam penelitian ini adalah: 1. Menghitung Mean hipotetik (µ),dengan rumus: µ= ½ (imax-imin) k keterangan: µ = Rerata hipotetik imax = Skor maksimal item imin = Skor minimal item ½ = jumlah item 2. Mencari standar deviasi (ơ) dengan rumus: 58

= (Xmax Xmin) keterangan: σ = Standar deviasi hipotetik Xmax =Sko maksimal subjek Xmin =Skor minimal subjek 3. Kemudian dilakukan kategoisasi dengan rumus sebagai berikut: Table 3.7 Rumusan Kategori No Kategori Rumus 1 Tinggi X>(Mean + 1 SD) 2 Sedang Mean 1 SD) <X (Mean +1 SD) 3 Rendah X< (Mean - 1 SD) 4. Analisis prosentase Rumus posentase digunakan untuk menghitung jumlah prosentase subjek yang temasuk dalam kategori tinggi,sedang dan rendah baik itu kategori efikasi diri dan kemandirian belajar, yaitu sebagai beikut: P = x 100 % Keterangan: P = Prosentase F =Frekuensi N =Jumlah subjek 5. Tehnik Analisis Data Untuk mengetahui korelasi antara dua variable yaitu efikasi diri dan kemandirian belajar digunakan rumus korelasi poduct moment. 59

Penggunaan rumus ini karena penelitian ini mengandung dua variable dan fungsinya untuk mencari hubungan diantara keduanya. Rumus korelasi Poduct Moment Pearson: keterangan: rxy= rxy = Koefisien korelasi product moment N = Jumlah responden X = Jumlah skor tiap-tiap item = Jumlah skor total item = Jumlah hasil perkalian antara skor item dengan skor total = Jumlah kuadrat skor item = Jumlah kuadrat skor total Besar kecilnya korelasi selalu dinyatakan dalam angka.angka korelasi ini disebut koefisien korelasi.koefisien korelasi selalu bergerak diantara 0,000 dan ± 1,000 (Hadi, 2005). Lebih jelasnya taraf signifikan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 3.8 No Angka Korelasi Taraf Signifikan 1 p 0.010 Sangat Signifikan 2 p 0.050 Signifikan 3 p > 0.050 Tidak Signifikan 60