HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI TKIT INSAN KAMIL KARANGANYAR. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

Oleh : Ratna Indriati 1,Wiga Ami Widyanto 2,Anindya Dwi Pratiwi 3. Abstrak

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN STIMULASI DINI SENSORIS DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PAUD A LESTARI SURABAYA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Hubungan Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga terhadap Perkembangan Motorik Balita

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

PERKEMBANGAN BALITA USIA 6-60 BULAN BERDASARKAN KEJADIAN ANEMIA DAN PEMBERIAN STIMULASI MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan.

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRE SCHOOL ( 3-5 TAHUN) DI TPA BERINGHARJO YOGYAKARTA 2013

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

Umi Sa adah, Asih Setyorini

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI 6-24 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015


HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 6 12 BULAN DI RW 04 DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN SIDOARJO. *Ayun Nif ah, **Firdaus

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

By : Ratna Wardani. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada, Kediri

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J

HUBUNGAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

Rangga Hardian Permana 1, Mamik Ratnawati 2 1 Program D3 keperawatan STIKES PEMKAB Jombang 2 Program D3 Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

PICTURE OF MOTHER KNOWLEDGE ON NUTRITION STATUS IN KARANGRAYUNG PUSKESMAS I.

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI TKIT INSAN KAMIL KARANGANYAR 1) OktinWidariniPutri, 2) Atiek Murharyati, 3) Galih Priambodo Abstrak Perkembanganmotorikhalusmerupakankoordinasihaluspadaotot-ototkecil yang memainkansuatuperanutama.prevalensigangguantumbuhkembang di Indonesia berdasarkan data BadanPusatStatistikKesehatanBalita di Jawa Tengah (2007), didapatkanbahwagangguanmotorikhalusmenempatiprevalensitertinggikeduasetelahmasal ahgizipadabalita (>35%).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun. Jenispenelitiankuantitatifdengandesainpenelitian cross sectional, instrument penelitianmenggunakan DDST Denver II dankuesionerpengetahuanperkembanganmotorikhalus, populasi 53 respondenibudananak, sampel 53 diambilsecaramenggunakan non random sampling (probability sampling), ujikorelasi spearman dengantingkatkemaknaan α = 0,05. Hasilpenelitianbahwadari 53 respondenibudidapatkan (72%) sebagianbesaribumemilikipengetahuanbaik, (13%) perkembanganmotorikhalusnyadiduga.setelah di lakukanujikorelasi spearmen ternyatahasilnya 0,010 > 0,05maka H0 diterima. Simpulan, tidakadahubunganpengetahuanibudenganperkembanganmotorikhaluspadaanakusia 5 tahun di TKIT InsanKamilKaranganyar. Makaibusemakinperlumemperhatikanperkembanganmotorikhalusanaknya agar sesuaidengantahapperkembangannya. Kata Kunci :PengetahuanIbu, PerkembanganMotorikHalus, AnakUsia5Tahun Abstrack Fine motor development is smooth coordination of the small muscles that play a major role. The prevalence of growth disorders in Indonesia based on data from the Central Statistics Agency Toddler Health in Central Java (2007), found that the fine motor disorders occupy the second highest prevalence after nutritional problems in Children under five (> 35%). The purpose of this study was to know the mother's knowledge with fine motor development in children aged 5 years. The design of this research is quantitative research with cross sectional design. For the research instrument, the researcher used DDST Denver II and questionnaires knowledge of fine motor development. The population is 53 respondents. It consistsof mother and children. A sample 53 were taken by using a non-random sampling (probability sampling), Spearman correlation test with significance level α = 0.05.

The results of research that found mothers of 53 respondents (72%) most mothers have good knowledge, (13%) the development of fine motor skills is suspected. Do after the test result was 0,010 spearmen correlation> 0.05 then H0 is accepted. In conclusion, there is no relationship with the mother's knowledge of fine motor development in children aged 5 years old at TKIT Insan Kamil Karanganyar. Then the mother need to consider his fine motor development of their children more to fit the stage of development. Keywords : Mother s Knowledge, Fine Motor Development, Five Years Old Children

Pendahuluan Motorik halus adalah koordinasi gerakan yang melibatkan otot-otot kecil. Perkembangan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otototot kecil yang memainkan suatu peran utama, (Soetjiningsih, 2013). Angka kejadian pada masalah perkembangan di Amerika Serikat bekisar 12-16 %, Thailand 24 %, Argentina 22 %, dan Indonesia 13-18 % (Hidayat, 2010). Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kesehatan Balita di Jawa Tengah (2007), didapatkan bahwa gangguan motorik halus atau kasar menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita (>35%). Data tersebut menggambarkan bahwa balita beresiko tinggi terjadi masalah perkembangan motorik. Data dari Riskesdas (2008), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan Denver Development Screning Test (DDST), untuk Provinsi Jawa Tengah terdapat 27,2 % yang tidak melakukan pemantauan dalam 6 bulan terakhir dan pada tahun 2010 terdapat 34 %. Permasalahan lain yang ada di lingkungan adalah tidak semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik. Hambatan dari awal yang tidak terselesaikan dengan baik, akan menjadi pemicu timbulnya permasalahan yang mempengaruhi tahap selanjutnya. Pencegahan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan di utamakan pada pengetahuan ibu dalam memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemahaman tentang perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan sosial pada anak. Pengetahuan ibu memegang peranan penting di dalam memberikan stimulasi terhadap perkembangan anak. Usia anak-anak sangat membutuhkan perhatian yang cukup untuk membantu perkembangan yang optimal. Menurut teori WHO (World Health Organization) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri. Tujuan pendahuluan Menganalisis hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar. Tinjauan pustaka a. Pengetahuan Ibu Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. b. Tingkat Pengetahuan Cara memperoleh pengetahuan Menurut Wawan dan Dewi (2011), cara memperoleh pengetahuan yaitu : 1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan a. Cara coba salah (Trial and Error) b. Cara kekuasaan atau otoritas c. Berdasarkan pengalaman pribadi 2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut juga dengan metode penelitian atau suatu metode penelitian ilmiah dan lebih popular (Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Faktor internal a. Pendidikan b. Pekerjaan c. Umur 2. Faktor eksternal a. Faktor lingkungan b. Faktor sosial budaya c. Perkembangan Motorik Menurut Hidayat (2009), perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus, perkembangan bahasa, dan perkembangan perilaku/adaptasi sosial. Perkembangan motorik halus Motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu untuk melakukan gerakangerakan kecil. Kemampuan ini dipengaruhi kesempatan yang diperoleh anak untuk belajar dan berlatih melakukan gerakan-gerakan tersebut. Menurut Soetjiningsih (2013), perkembangan motorik halus adalah koordinasi halus yang melibatkan otot-otot kecil yang dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal. d. Alat untuk mengukur perkembangan anak Menurut Hidayat (2009), untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Aspek perkembangan yang dinilai : 1. Perilaku sosial (personal sosial) 2. Motorik halus (fine motor adaptive) 3. Bahasa (language) 4. Motorik kasar (gross motor) Tahap pemeriksaan DDST Denver II 1. Tentukan usia anak pada saat pemeriksaan 2. Tarik garis pada lembar formulir Denver II sesuai dengan usia yang telah ditentukan. 3. Lakukan penilaian pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal sosial dengan kriteria penilaian yaitu : a) Lulus (Passed = P) adalah jika seorang anak dapat melakukan tugas perkembangan yang terdapat dalam pemeriksaan Denver II; b) Gagal (Fail = F) adalah jika seorang anak tidak mampu atau gagal dalam melakukan tugas perkembangan yang terdapat dalam pemeriksaan Denver II. 4. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan, abnormal, dan tidak dapat dites. a. Abnormal, hasil pemeriksaan disebut abnormal apabila: 1) Terdapat 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih; 2) Dalam 1 sektor atau lebih terdapat 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan. b. Normal, apabila minimal hanya 1 keterlambatan dalam 1 sektor dari 4 sektor yang ada. e. Anak usia Pra-sekolah Selama masa kanak-kanak bagianbagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru yang secara bertahap bergeser dari

satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain pada tahap-tahap perkembangan tertentu. Dalam perkembangan psikoseksual anak dapat melalui tahapan yaitu: tahap oral (0-1 tahun), tahap anal (1-3 tahun), tahap falik (3-6 tahun), tahap laten (6-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Dalam teori perkembangan psikoseksual anak prasekolah termasuk dalam tahap phalilc, dalam tahap ini genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang perbedaan tersebut (Wong, 2008). Menurut Nursalam (2007), pada masa prasekolah, inisiatif anak mulai berkembang dan anak ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai hal-hal di sekitarnya. Anak mulai berfantasi dan mempelajari model keluarga atau bermain peran, seperti peran guru, ibu, dan lain-lain. Dengan demikian, isi bermain anak lebih banyak menggunakan simbol-simbol dalam permainan atau yang sering disebut dengan permainan peran (dramatic role play). Hipotesis Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar. Metode penelitian Metode penelitian cross sectional, populasi 53 ibu dan anak usia 5 tahun, sampel 53 ibu dananak usia 5 tahun dengan cara non random sampling (probability sampling) yaitu sampling jenuh, analisa data digunakan adalah uji spearman. Hasil penelitian Hasil penelitian bahwa 38 ibu (72%) berpengetahuan baik dengan perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun 46 anak (87%) memiliki perkembangan motorik halus normal dan hanya (13%) memiliki perkembangan motorik diduga. Dari hasil statistik uji korelasi spearman ( rs ) didapatkan ( rs ) = 0,351, nilai Sig 2 tailed ( p ) = 0,010 dan dengan uji SPSS versi 22,0 dengan p : > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar. Pembahasan Pengetahuan ibu Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu dalam perkembangan motorik halus anak adalah baik sebesar 38 responden (72%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang baik mempengaruhi perkembangan motorik halus anak. Banyak ibu mengetahui cara merawat anaknya tanpa mengetahui keadaan anaknya. Adapun pengetahuan pertumbuhan dan perkembangan harus selalu diperhatikan ibu untuk anaknya sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terhambat dan tidak dengan sesuai umurnya. Perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46 anak memiliki perkembangan motorik halus normal (87%), sedangkan anak yang perkembangan motorik halusnya diduga adalah sebanyak 7 anak (13%). Menurut Hidayat (2009), untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes

IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini: evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa, serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan neurologis, metabolik, dan lain-lain. Hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar Hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 5 tahun, berdasarkan penelitian bahwa 38 ibu (72%) berpengetahuan baik dengan perkembangan motorik halus usia 5 tahun normal sebanyak 46 anak (87%). Para ibu hendaknya untuk selalu memantau perkembangan anaknya yaitu dengan cara melatih anaknya dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan usianya agar terhindar dari perkembangan yang terlambat dan tercapai perkembangan lebih baik atau normal. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 5 tahun di TKIT Insan Kamil Karanganyar. b. Saran Diharapkan ibu mampu mempelajari mengenai perkembangan motorik halus pada anak, dan mampu menilai tahap-tahapan perkembangan motorik anak. DAFTAR PUSTAKA Allen, E dan Lynn RM, 2010. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Thomson Delmar Learning. Andriana, dian, 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika. Ariani, ayu putri, 2014.Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika. Darmayanti, meita., 2006. Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak. http:// saripediatri.idai.or.id/pdfile/8-1- 2.pdf. Tanggal diakses 5 Januari 2016. Eveline dan Nanang djamaludin, 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Jakarta : Wahyu Media. Hidayat, Aziz alimul, 2009. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika., 2009. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika., 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Irianto, agus, 2007. Statistika: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Notoatmodjo, Soekidjo, 2011. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, Susilaningrum dan Utami S, 2007. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika. Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2012. Tumbuh Kembang Anak edisi 2. Jakarta: EGC.