BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Menurut Syamsuddin (2009:14), metode penelitian merupakan cara pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

STILISTIKA. Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Ali Imron Al-Ma ruf

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosial. Suatu fenomena kehidupan beragam yang mengandung aspekm sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral, maupun jender. Melalui daya imajinatif sastrawan yang telah menghadapi berbagai realitas kehidupan, maka sastrawan itu akan menyeleksi, merenungkan, mengkaji, mengolah, dan mengungkapkannya ke dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Al-Ma ruf, 2009:1). Karya sastra terus berkembang dari masa ke masa, dan perubahan tersebut sekaligus memberikan ciri sesuai dengan masa perkembangannya. Hal tersebut sesuai dengan sifat kebudayaan yang terus berkembang saling pengaruhmempengaruhi. Demikian pula halnya dengan kesusastraan, tidak bisa lepas dari kehidupan pujangga sebagai anggota individu suatu kelompok masyarakat. Karya sastra sebagai cetusan jiwa pengarang senantiasa mencerminkan sikap kehidupan sosial masyarakat pada masa sesudah, sebelum, atau saat karya sastra itu diciptakan, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan jiwa pengarang itu sendiri. Karya sastra merupakan salah satu gambaran kehidupan masyarakat pada suatu masa maka dengan karya sastra itu kita dapat melakukan penelitian-penelitian (Yandianto, 2000:1-2). Sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat. Berbagai macam dimensi yang ada dalam kehidupan masyarakat biasanya dapat masuk ke dalam karya sastra. Oleh karena itu, sastra bukan sekedar menyusun kata-kata indah sebagaimana pengarang memilih kata-kata yang disusunnya. Kata-kata yang disusunnya itu merupakan suatu bentuk perhatian kepada kehidupan di sekitarnya. Jadi, suatu karya sastra itu dibuat tidak hanya untuk kepuasan pengarang saja, tetapi juga untuk memberikan sesuatu kepada pembaca dan memberikan suatu unsur estetik. 1

2 Penggunaan gaya bahasa dalam suatu karya sastra tidak lepas dari makna, karena ia berhubungan dengan proses pemaknaan. Peneliti atau pembaca dapat memberikan interpretasi makna suatu gaya bahasa jika ia dilihat sebagai tanda yang lain, karena memberikan makna tertentu untuk tujuan estetik (Al-Ma ruf, 2009: 26). Oleh karena itu, stilistika merupakan kajian yang dapat membantu untuk memahami aspek estetik dan pemaknaan sastra. Salah satu karya sastra yang menggunakan sarana bahasa adalah puisi. Sarana kebahasaan digunakan sebagai sarana pengungkapan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca puisi. Puisi merupakan suatu karya sastra yang menggunakan nilai estetis dan unik dengan menggunakan bahasa. keindahan dan keunikan pada puisi karena bahasa yang digunakann padat dan mengandung imajinasi sehingga dapat menyampaikan gagasan dan amanat kepada pembaca. Pengkajian terhadap puisi, khususnya gaya kata atau diksi penting dilakukan. Pengkajian puisi dilakukan untuk bisa memahami dan memaknai gaya kata puisi secara mendalam dan menyeluruh. Pengkajian puisi dapat membantu pembaca dalam memahami makna apa yang terkandung dalam puisi, serta pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penyair. Gaya kata adalah unsur yang ikut membangun keberadaan puisi, berarti pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan dalam diri penyair. Pengkajian gaya kata bertujuan untuk memandu pembaca menuju pemahaman makna puisi secara baik dan meyeluruh. Selain itu, bertujuan untuk menemukan ciri khas yang ada dalam diri penyair. Ciri khas itu bisa berupa penggunaan kata-kata yang mempunyai makna konotatif yang bersifat umum dan konvensional. Penggunaan kata-kata konotasi ciptaannya sendiri, terkadang inkonvensional, menggunakan bentuk-bentuk kata dasar, dan kata-kata yang sudah mengalami proses morfologis. Menurut Damono (Sayuti, 2002:143) peranan diksi dalam puisi sangat penting karena kata-kata adalah segalanya dalam puisi. Kata-kata tidak sekadar berperan sebagai sarana yang menghubungkan pembaca dengan gagasan penyair, seperti peran kata dalam bahasa sehari-hari dan prosa pada umumnya.

3 Dalam puisi imajis, kata-kata sekaligus sebagai pendukung dan penghubung pembaca dengan dunia intuisi penyair. Stilistika merupakan kajian yang tepat untuk meneliti kekhasan gaya kata pada puisi. Kajian stilistika adalah kajian yang berorientasi pada linguistik atau menggunakan tolok ukur linguistik untuk mengkaji karya sastra (Al-Ma ruf, 2009:33). Penelitian pada kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra menggunakan kajian stilistika, karena kajian stilistika dapat mengetahui cara pemakaian bahasa yang digunakan oleh penyair dan dapat mengetahui bagaimana bentuk bahasa dalam puisi. Stilistika merupakan ilmu yang mengkaji tentang gaya bahasa yang berkaitan dengan gaya bunyi, diksi (pilihan kata), gaya kalimat, gaya wacana, citraan, dan bahasa figuratif. Kajian stilistika dalam penelitian ini hanya akan meneliti gaya kata dalam puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. Kajian stilistika merupakan kajian yang menganalisis unsurunsur bahasa yang digunakan penyair pada karya puisi dalam menuangkan gagasannya untuk disampaikan kepada pembaca. Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki susun bahasa yang simbolis dan relatif lebih padat dibandingkan dengan prosa. Pemilihan kata atau diksi dalam puisi sangat ketat. Kehadiran kata-kata dan ungkapan dalam puisi diperhitungkan dari berbagai segi, antara lain; makna, kekuatan citraan, rima, dan jangkauan simboliknya (Pradopo, 2007:121). Kajian stilistika dilakukan untuk mempermudah memahami makna yang ada pada puisi. Puisi merupakan karya sastra yang sering menggunakan pilihan kata-kata yang berfungsi sebagai penentu seberapa jauh seorang pengarang atau penyair mempunyai daya cipta yang asli. Pilihan kata yang tepat dalam mengukuhkan pengalamannya dalam puisi, membuat kata-kata yang terkesan tidak hanya merekat, tetapi dinamis dan memberikan kesan hidup. Oleh karena itu untuk memahami puisi, pembaca tidak boleh mengabaikan unsur gaya kata. Gaya kata atau diksi sering digunakan oleh W.S. Rendra untuk menyampaikan gagasannya. Pada kumpulan puisi karya W.S. Rendra banyak menggunakan gaya kata. Kehadiran gaya kata akan menimbulkan nilai estetis

4 jika penyair memilih kata-kata yang diorientasikan kepada kepentingan ekspresi atau komunikasi yang puitik. Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra diterbitkan oleh penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka), Yogyakarta (2013). W.S. Rendra dalam puisinya menggunakan bahasa sehari-hari, namun berbau religius serta bersikap kritis terhadap pembangunan pemerintah. Rendra tidak hanya memburu keindahan dalam susunan kata, melainkan bagaimana keindahan perjuangan hidup manusia yang disampaikan dengan kata-kata yang telah dipilihnya. Willybrordus Surendra Bhawana Rendra Brotoatmojo adalah nama lengkap Rendra. Lahir di Kampung Jayengn, Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis Kliwon, 7 November 1935 (Rendra, 2013:61). Pada tahun 1955 Rendra kuliah di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Rendra, 2013:76). Pada 1964 Rendra mendapat beasiswa untuk belajar di American Academy of Dramatic Arts (Rendra, 2013:85). W.S. Rendra dikenal sebagai salah satu sastrawan berpengaruh besar terhadap sastra Indonesia. Ciri khas dari karya-karya Rendra adalah berani untuk mengangkat tema sosial yaitu protes terhadap kepemerintahan, menyuarakan kehidupan kelas bawah, dan tentang ketuhanan. Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Jepang, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, dan Urdu (Rendra, 2013:83). Penelitian ini akan diimplementasikan sebagai bahan ajar sastra Indonesia di SMA, khususnya di kelas X. Sesuai dengan standar kompetensi 14. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi. Kompetensi dasar 14.1 membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan secara rinci alasan diadakan penelitian ini yaitu: a) Segi diksi pada kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra sangat menarik untuk dikaji dengan menggunakan kajian stilistika.

5 b) Segi pemaknaan atau isi pada kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra menarik karena menggunakan bahasa sehari-hari, mengandung pesan religius, dan kritis terhadap pemerintahan negeri ini. c) W.S. Rendra merupakan sastrawan Indonesia yang sangat berpengaruh besar, karena Rendra menulis sajak-sajak berdasarkan pengamatan dan penghayatannya di kehidupan. d) Gaya kata pada kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar Sastra Indonesia di SMA, khususnya di kelas X. Sesuai dengan standar kompetensi 14. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi. Kompetensi dasar 14.1 membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. e) Peneliti belum menemui penelitian lain mengenai diksi pada kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. Jadi, dari beberapa uraian di atas maka akan diteliti mengenai Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia di SMA (Kajian Stilistika). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Bagaimana latar sosiohistoris W.S. Rendra? b. Bagaimana gaya kata yang terdapat dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra? c. Bagaimana makna gaya kata yang terkandung dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra dari segi stilistika? d. Bagaimana implementasi hasil penelitian gaya kata dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra sebagai bahan ajar Sastra Indonesia di SMA?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut. a. Mendeskripsikan latar sosiohistoris W.S. Rendra. b. Mendeskripsikan gaya kata yang terdapat dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. c. Mendeskripsikan makna gaya kata yang terkandung dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra ditinjau dari segi stilistika. d. Mendeskripsikan implementasi hasil penelitian gaya kata dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra sebagai bahan ajar Sastra Indonesia di SMA. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut. a. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dari penelitian, yaitu memberikan sumbangan kepada ilmu bahasa, khususnya dalam bidang kesusastraan yang mengarah pada kajian stilistika dan dapat bermanfaat bagi pembaca. b. Manfaat Praktis 1. Bagi mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kajian stilistika dan memotivasi suatu ide atau gagasan baru yang kreatif dan inovatif. 2. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai penggunaan citraan dan diksi dalam puisi. 3. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai pertimbangan bahan ajar atau acuan pembelajaran sastra. 4. Bagi masyarakat, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dalam mengapresiasi karya sastra.