EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI JAGUNG VARIETAS LOKAL SEBAGAI JAGUNG SEMI

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

KORELASI ANTARA KANDUNGAN KLOROFIL, KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN DAN DAYA HASIL PADA KACANG TANAH ABSTRAK

PENAMPILAN HIBRIDA, PENDUGAAN NILAI HETEROSIS DAN DAYA GABUNG GALUR GALUR JAGUNG (Zea mays L.) FAHMI WENDRA SETIOSTONO

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT

Sudika, Idris, Erna Listiana Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram ABSTRAK

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hipogeae L.)

PEMURNIAN GENETIK DAN PRODUKSI BENIH JAGUNG MANADO KUNING. Oleh: Semuel D. Runtunuwu, Yefta Pamandungan, dan Selvie Tumbelaka

EVALUASI DAN SELEKSI 24 GENOTIPE JAGUNG LOKAL DAN INTRODUKSI YANG DITANAM SEBAGAI JAGUNG SEMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

Agrivet (2015) 19: 30-35

Lampiran 1. Tongkol jagung manis hibrida 3 x 4A

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu

USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI. Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

Kata kunci: seleksi massa, kemajuan genetik, jagung Keywords: mass selection, genetic gain, maize

SELEKSI MASSA KEDELAI (Glycine max L. Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M 4

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) CHARACTERIZATION OF SOME SWEET CORN (Zea mays L. Saccharata) INBRED LINES

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

AGROVIGOR VOLUME 7 NO. 2 SEPTEMBER 20 ISSN

sehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIP JAGUNG PAKAN/YELLOW CORN (Zea mays L.) MUTAN KOLKISIN GENERASI M2

KERAGAAN FENOTIPE TANAMAN JAGUNG HASIL PERSILANGAN : STUDI HERITABILITAS BEBERAPA SIFAT TANAMAN JAGUNG SKRIPSI. Oleh

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

BEBERAPA SIFAT PENTING UNTUK PERBAIKAN VARIETAS UNGGUL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

133 PERAKITAN JAGUNG VARIETAS UNGGUL UNTUK TUMPANGSARI MELALUI SELEKSI MASSA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

KERAGAAN GENERASI SELFING-1 TANAMAN JAGUNG (Zea mays) VARIETAS NK33

PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS

SELEKSI TONGKOL KE BARIS (EAR TO ROW SELECTION) JAGUNG UNGU (Zea mays var Ceratina Kulesh)

PENGUKURAN KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF TETUA SELFING BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Volume 10 Nomor 2 September 2013

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2, Hal , Mei-September 2014, ISSN

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

PROGRAM INSENTIF RISET DASAR

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH FORMULASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENDUGAAN NILAI DAYA GABUNG DAN HETEROSIS JAGUNG HIBRIDA TOLERAN CEKAMAN KEKERINGAN MUZDALIFAH ISNAINI

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS, DAN RESPON SELEKSI SEPULUH GENOTIPE KEDELAI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

The Potential of Some Maize Varieties for Production of Baby Corn (Zea mays L.). Daya Genetik Pertanian ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

KARAKTER MORFOLOGIS, PRODUKSI, DAN KANDUNGAN LEMAK KEDELAI (Glycine Max L.Merrill) HASIL RADIASI SINAR GAMMA PADA GENERASI M6 SKRIPSI OLEH :

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

Pembentukan dan Evaluasi Inbrida Jagung Tahan Penyakit Bulai

WAKTU PANEN YANG TEPAT MENENTUKAN KANDUNGAN GULA BIJI JAGUNG MANIS ( Zea mays saccharata )

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

EVALUASI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF DARI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L.) SKRIPSI. Oleh : LISTIA ARI DEWI / BDP PET

STUDI PERSAINGAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

SKRIPSI HASIL KACANG TANAH

SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H

PRODUKSI JAGUNG MANADO KUNING PADA JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

Komparasi Tampilan dan Hasil Lima Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Kota Pekanbaru.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

PENGARUH SUMBER PUPUK NITROGEN DAN WAKTU PEMBERIAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Sturt. var.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

1. Gambar dan jelaskan bagan seleksi masa dan seleksi tongkol-baris!

PENGARUH KEPADATAN POPULASI TERHADAP HASIL DUA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

Transkripsi:

Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 3 Desember 2015 (209-214) ISSN 0215-2525 EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS The Effectivity of Mass Selection Method in a Population of Open Pollinated Sweet Corn Elfiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Jalan Kaharudin Nasution No. 346, Km 10. Pekanbaru. Telp. 0761-674206 E-mail: nani_elfiani@yahoo.co.id [Diterima Agustus 2015, Disetujui Oktober 2015] ABSTRACT One method that can be used in the assembly of sweet corn is a method of mass selection. The purpose of this study was to determine the progress of mass selection in a population of open pollinated sweet corn based on the character of plant height and diameter of the cob without cornhusk. The study was conducted in July Desember 2009 at the Garden experiment IPB Gunung Gede, Bogor. Plant materials used are pollinated population of maize orange wrinkle-open generation of mass selection of the second selection result from six different strain of corn. Selection is done by using three kinds of methods: (1) choose 10% of individual plants directly the total population, (2) selecting 10% of individuals from each plot are then combined to obtain the data of 10% of the total population and (3) selecting swath middle value greater equal to the total population of middle and then selecting individual plants 10% of the population. Mass Selection method to select populations in plots give a higher genetic progress than other methods. Plant height can be used as selection criteria in the selection of high differential value in the character length and diameter of the cob. Keywords: Effectivity, Mass Selection, Sweet Corn ABSTRAK Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Desember 2009 di Kebun Percobaan IPB Gunung Gede, Kampus Gunung Gede, Bogor. Bahan tanaman yang digunakan adalah populasi bersari bebas jagung orange keriput generasi seleksi massa ke-2 hasil seleksi dari enam macam galur jagung. Jumlah individu yang diamati adalah 1.015 tanaman. Seleksi dilakukan dengan menggunakan tiga macam metode yaitu (1) memilih 10% individu tanaman langsung populasi total, (2) memilih 10% individu dari setiap petak kemudian digabungkan untuk memperoleh data 10% dari populasi total dan (3) memilih petak yang memiliki nilai tengah lebih besar sama dengan nilai tengah populasi total kemudian memilih 10% individu tanaman dari populasi tersebut. Metode Seleksi Massa dengan menyeleksi populasi dalam petak memberikan kemajuan genetik lebih tinggi dibandingkan metode lainnya. Karakter tinggi tanaman dapat dijadikan kriteria seleksi dengan nilai diferensial seleksi yang tinggi pada karakter panjang dan diameter tongkol. Kata Kunci: Efektifitas, Seleksi Massa, Jagung PENDAHULUAN Varietas unggul jagung telah banyak dilepas dan menyebar cukup luas di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya penggunaan varietas baru oleh petani, maka varietas lokal (landraces) terdesak dan sebagian telah musnah. Oleh karena itu, plasma nutfah yang sudah ada harus dilestarikan agar selalu tersedia sumber gen untuk masa kini maupun masa mendatang. Gen-gen yang nampaknya sekarang belum berguna, di masa mendatang mungkin diperlukan dalam pembentukan varietas unggul baru (Chang 1979). Program pemuliaan tanaman pangan untuk menghasilkan varietas unggul baru dengan produktivitas dan stabilitas hasil tinggi selalu membutuhkan sumber-sumber gen 209

Dinamika Pertanian Desember 2015 dari sifat-sifat tanaman yang mendukung tujuan tersebut. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal dan baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki nilai gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan jagung biasa. Tanaman jagung manis adalah tanaman semusim yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, karena memiliki kandungan gula biji yang lebih tinggi daripada jagung biasa serta umur produksinya yang relatif singkat. Namun hingga saat ini produktivitasnya masih relatif rendah berkisar 4-5 ton ha -1. Menurut Koswara (1989), produksi jagung manis bisa mencapai 7 10 ton.ha -1. Varietas bersari bebas adalah varietas yang untuk perbanyakan benihnya dilakukan persarian bebas atau kawin acak beberapa galur inbred (Chahal and Gosal 2003). Genotipe individu dalam populasi bersari bebas adalah heterogen dan heterozigot. Suatu varietas bersari bebas untuk dapat dilepas ke petani harus telah mencapai keseimbangan genetik, artinya dari generasi ke generasi berikutnya varietas itu akan menghasilkan macam dan frekuensi gamet dan genotipe yang sama. Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam perakitan jagung manis adalah metode seleksi massa (Azrai et al., 2007). Seleksi massa adalah pemilihan individu secara visual untuk karakterkarakter yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemajuan seleksi massa pada populasi bersari bebas jagung manis orange berdasarkan karakter tinggi tanaman dan diameter tongkol tanpa kelobot. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Gunung Gede, Kampus Gunung Gede, Bogor pada Juli - Desember 2009. Bahan tanaman yang digunakan adalah populasi bersari bebas jagung orange keriput generasi seleksi massa ke-2 hasil seleksi dari enam macam galur jagung. Jumlah individu yang diamati adalah 1.015 tanaman. Bahan tanaman terdiri dari 18 petak berukuran 4 x 5 m. Lahan diberi pupuk kandang dengan dosis 2 ton/ha serta kapur dengan dosis 1 ton/ha. Penanaman benih dilakukan dengan 210 menggunakan jarak tanam 80 x 20 cm 2. karakter dilakukan pada saat tanaman memasuki fase masa generative akhir. Karakter yang diamati dalam analisis ini antara lain tinggi tanaman (cm) dan diameter tongkol tanpa kelobot (cm). Seleksi dilakukan dengan menggunakan tiga macam metode yaitu (1) memilih 10% individu tanaman langsung populasi total, (2) memilih 10% individu dari setiap petak kemudian digabungkan untuk memperoleh data 10% dari populasi total dan (3) memilih petak yang memiliki nilai tengah lebih besar sama dengan nilai tengah populasi total kemudian memilih 10% individu tanaman dari populasi tersebut. Data dari ketiga metode tersebut dibandingkan untuk melihat metode yang lebih efektif untuk digunakan dalam seleksi massa jagung manis. HASIL DAN PEMBAHASAN Seleksi Berdasarkan Tinggi Tongkol Pengukuran tinggi tongkol jagung dilakukan dari pangkal batang sampai buku posisi tongkol teratas (Deptan, 2004). Tinggi tongkol yang dinginkan tidak terlalu tinggi atau rendah untuk mempermudah dalam hal pemanenan. Populasi yang diamati memiliki tinggi tanaman antara 196-67 cm dengan rata-rata 115 cm. Seleksi dilakukan sebanyak 10% dari populasi yang memiliki tinggi tanaman mendekati nilai rata-rata populasi dasar. Perbandingan nilai ratarata, diferensial dan kemajuan seleksi untuk seleksi berdasarkan karakter tinggi tongkol yang diamati disajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 diketahui, seleksi berdasarkan petak dapat diperoleh kemajuan seleksi yang lebih baik dibandingkan seleksi lainnya pada karakter tinggi tongkol. Rata-rata tinggi tanaman diprediksikan meningkat dari 115 cm menjadi 127 cm. Karakter panjang tongkol berdasarkan seleksi tinggi tongkol memiliki nilai rata-rata pada generasi selanjutnya yang sama pada semua metode seleksi massa yang dilakukan. Rata-rata panjang tongkol pada generasi selanjutnya antara 42.5-42.6 cm. Karakter diameter tongkol dengan seleksi tinggi tongkol menggunakan metode seleksi berdasarkan petak memiliki diferensial seleksi lebih rendah dibandingkan seleksi berdasarkan petak terseleksi. Diferensial seleksi berdasarkan petak sebesar 12.5 cm sedangkan pada seleksi

Efektifitas Metode Seleksi Massa Pada Populasi Bersari Bebas Jagung Manis Tabel 1. Perbandingan Nilai Rata-rata, Ragam, Diferensial dan Kemajuan Seleksi untuk Seleksi Berdasarkan Tinggi Tongkol pada Populasi Total, Setiap Petak dan Petak Terpilih Populasi Dasar 115 355 19 Tinggi Tongkol (cm) Seleksi Populasi Total 117 2 1 2 2 117 Seleksi Petak 117 43 7 2 12 127 Seleksi Petak Terseleksi 121 2 1 6 2 117 Populasi Dasar 32.1 30.4 5.5 Panjang Tongkol (cm) Seleksi Populasi Total 32.6 34.3 5.9 0.5 10.4 42.5 Seleksi Petak 32.3 36.1 6.0 0.2 10.5 42.6 Seleksi Petak Terseleksi 32.0 36.0 6.0-0.1 10.5 42.6 Populasi Dasar 39.3 48.7 7.0 Diameter Tongkol (mm) Seleksi Populasi Total 39.9 40.1 6.3 0.6 11.1 50.4 Seleksi Petak 39.6 50.8 7.1 0.3 12.5 51.8 Seleksi Petak Terseleksi 41.0 56.0 8.0 1.7 14.0 53.3 berdasarkan petak terseleksi memiliki nilai diferensial tertinggi yaitu 14 cm. Nilai rata-rata generasi selanjutnya meningkat dari 39.3 menjadi 53.3 cm. Seleksi Berdasarkan Diameter Tongkol Berkelobot Diameter tongkol berkelobot diukur pada bagian tengah tongkol pada tongkol teratas. Pengukuran pada populasi awal memiliki ratarata diameter tongkol berkelobot 39.3 mm. Seleksi dilakukan pada individu yang memiliki diameter berkelobot di atas rata-rata awal sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata untuk karakter ini yaitu 43.2 mm untuk seleksi total, 44.9 mm untuk seleksi petak dan 42.3 mm untuk seleksi petak terpilih (Tabel 2). Dengan demikian terjadi peningkatan hasil dengan nilai diferensial seleksi 3.9, 5,6, dan 3.0 untuk masing-masing seleksi. 211

Dinamika Pertanian Desember 2015 Tabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ragam Tinggi Tongkol, Panjang Tongkol dan Diameter Tongkol Berdasarkan Seleksi Diameter Tongkol pada Populasi Total dan Setiap Petak Diameter Tongkol (mm) Populasi Dasar 39.3 48.7 7.0 Seleksi Populasi Total 50.8 4.6 2.2 11.5 3.9 43.2 Seleksi Petak 49.6 10.4 3.2 10.3 5.6 44.9 Seleksi Petak Terseleksi 52.1 2.8 1.7 12.8 3.0 42.3 Panjang Tongkol (cm) Populasi Dasar 32.1 30.4 5.5 Seleksi Populasi Total 35.3 20.3 4.5 3.2 7.9 40.0 Seleksi Petak 35.5 21.4 4.6 3.4 8.1 40.2 Seleksi Petak Terseleksi 35.9 21.3 4.6 3.8 8.1 40.2 Tinggi Tongkol (cm) Populasi Dasar 115 355 19 Seleksi Populasi Total 117 344 19 2 33 148 Seleksi Petak 115 322 18 0 32 147 Seleksi Petak Terseleksi 118 324 18 3 32 147 Pada Tabel 2 diketahui bahwa seleksi berdasarkan petak dapat diperoleh kemajuan seleksi yang lebih baik dibandingkan seleksi lainnya pada karakter diameter tongkol sedangkan karakter lainnya memiliki nilai yang hampir sama. Rata-rata diameter tongkol meningkat dari 39.3 mm menjadi 44.9 mm. Konsep kemajuan genetik (genetic gain) didasarkan pada perubahan rata-rata penampilan yang dicapai suatu populasi dalam setiap siklus seleksi (Roy, 2000). Menurut Baihaki (2000), satu siklus seleksi meliputi beberapa tahapan antara lain pembentukan populasi bersegregasi, pembentukan genotipe-genotipe untuk dievaluasi, tahapan evaluasi genotipe-genotipe, tahapan seleksi genotipe-genotipe superior hingga pemanfaatan genotipe-genotipe terse-leksi. 212 KESIMPULAN Metode seleksi massa dapat memberikan kemajuan genetik untuk karakter tinggi tongkol, diameter tongkol berkelobot dan panjang tongkol berkelobot yang diamati. Metode Seleksi Massa dengan menyeleksi populasi dalam petak memberikan kemajuan genetik lebih tinggi dibandingkan metode lainnya. Karakter tinggi tanaman dapat dijadikan kriteria seleksi dengan nilai diferensial seleksi yang tinggi pada karakter panjang dan diameter tongkol. Diferensial seleksi yang besar dapat meningkatkan nilai rata-rata pada populasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Azrai, M., M. J. Mejaya dan M. Yasin. 2007. Pemuliaan Jagung Khusus. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

Efektifitas Metode Seleksi Massa Pada Populasi Bersari Bebas Jagung Manis Baihaki A. 2000. Teknik Rancang dan Analisis Penelitian Pemuliaan. Diktat Kuliah. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung. Chahal, G. S. dan S. S. Gosal. 2003. Principles and Procedures of Plant Breeding: Biotechnological and Conventional Approaches. Narosa Publishing House, Kolkata. Chang, T. T. 1979. Crop genetic resources, pp. 83-103. In: Sneep and A.J.T. Hendriksen (Eds): Plant Breeding Perspectives. Centr. for Agr. Ub & Doc, Wageningen. Departemen Pertanian. 2004. Panduan Karakteristik Tanaman Pangan: Jagung dan Sorgum. Komisi Nasional Plasma Nutfah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Koswara J. 1989. Budidaya Jagung Manis. Makalah dibawakan dalam Kursus Singkat Hortikultura. Kerja sama BKS PTN Barat & USAID di Universitas Lampung, 24 Juli - 12 Agustus 1989, Lampung. Roy D. 2000. Plant Breeding: Analysis and Exploitation of Variation Narosa Publishing House, Calcutta. 213

Dinamika Pertanian Desember 2015 214