repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

BAB II TINJAUAN TEORETIS. Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu. Penelitian. Metode. penelitian. yang. digunakan. adalah metode.

Gambar 3.1: Web WhatsApp

repository.unisba.ac.id DAFTAR PUSTAKA

PEMANFAATAN WHATSAPP MESSENGER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA REMAJA AKHIR

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan sebuah media massa baru (new media) yang

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

Abstrak. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENGGUNAAN WhatsApp Messenger TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA. Oleh : Moro, H.K.E.P

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

Tips dan Fitur WhatsApp yang Belum Banyak Diketahui

diakses pada tanggal 13 Februari 2014)

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Hanung L

I. PENDAHULUAN. sosial (misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dll) yang. Tingkat akses internet didominasi oleh situs-situs jejaring

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin maju ini teknologi serba modern dan canggih, banyak hal telah

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

OPTIMALISASI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memberikan pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang berkembang pesat

Dampak Positif Internet Bagi Pelajar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana

Copyright 2007 Nokia. All rights reserved.

Pelatihan. Depok Air Unlimited Network

I. PENDAHULUAN. Internet adalah suatu terobosan baru bagi dunia bisnis yang meliputi aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia dengan bentuk dan fungsi yang sempurna karena manusia memiliki akal dan pikiran. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, karena itu manusia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi sendiri adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) (Uchyana, 2002:11). Komunikasi berkembang dengan sangat pesat, terutama pada proses penyampaian informasi itu sendiri. Saat ini banyak media baru yang bermunculan untuk mempermudah penerimaan dan penyampaian informasi, kini informasi tidak hanya dilakukan langsung akan tetapi dapat menggunakan berbagai media salah satunya dengan hadirnya media sosial. Perkembangan media sosial dianggap penting dan menjadi pembicaraan ramai di kalangan masyarakat luas. Tidak hanya sebagai media dalam bersosialisasi saja, media sosial juga menjadi topik menarik dalam dunia dakwah. Tidak lain dan tidak bukan karena media sosial dapat dijadikan media dakwah yang murah dan mudah untuk digunakan.

2 Penggunaan media sosial dalam dunia dakwah tersebut didukung dengan terus meningkatnya jumlah pengguna aktif media sosial di seluruh dunia dan juga Indonesia, termasuk di kalangan para dai dan daiyah yang melihat potensi besar tersebut dalam bidang dakwah Islamiyyah. Pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat jumlahnya, menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di tahun 2015 ini mencapai 57%, pengguna Internet di Indonesia berada di angka 137 juta orang (https://dailysocial.net/post/kemenkominfotargetkan-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015-capai-150-jutaorang). Gambar 1.1 Peringkat Media Sosial Sumber: Statista (2015)

3 Berdasarkan survei yang didapatkan dari statistika tentang pengguna jejaring sosial (media sosial) di atas, Facebook menempati urutan pertama dengan penggunanya mencapai 1.366 juta pengguna di seluruh dunia, sementara dengan adanya survei tersebut dapat dilihat bahwa WhatsApp sebagai media sosial yang dipakai dalam penelitian ini berada pada urutan keempat dengan 600 juta pengguna. Hal tersebut memperlihatkan bahwa WhatsApp masih menjadi pilihan utama sebagai media sosial yang banyak dipakai oleh masyarakat, begitupun oleh para pengguna media sosial di Indonesia. Perkembangan media sosial WhatsApp dan besarnya jumlah pengguna WhatsApp tersebut mulai memasuki ranah dakwah Islam melalui penyampaian pesan keagamaan. Dakwah sendiri menurut Wahyu Ilaihi adalah ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang lebih baik. (Ilaihi, 2010:17). Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 104: Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma ruf dan mencegah yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung Kecenderungan manusia untuk terus mengikuti arus teknologi mendorong para dai dan daiyah untuk ikut terjun menguasai dan

4 mempergunakan berbagai media baru dan media sosial yang mendukung dakwahnya seperti media sosial WhatsApp. Kemampuan dalam mengendalikan media sosial tersebut melahirkan dai dan daiyah yang memiliki metode penyampaian pesan keagamaan atau dakwah yang lebih diminati karena terkesan modern dan praktis. Dengan adanya fitur chat grup pada WhatsApp memungkinkan untuk menjalin komunikasi dengan beberapa orang sekaligus, WhatsApp dinilai efektif sebagai media dakwah dan penyampaian pesan keagamaan dalam bentuk teks, gambar ataupun video. 1 Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain. (http://id.wikipedia.org/wiki/whatsapp) Proses komunikasi dalam media sosial WhatsApp tersebut membuat penyampaian pesan keagamaan atau dakwah menjadi lebih praktis untuk disampaikan kepada anggota komunitas Muslimah Cerdas Multitalenta (MCM), media sosial WhatsApp juga sangat potensial untuk menerima berbagai pesan keagamaan bagi para anggota komunitas. WhatsApp digunakan untuk membentuk hubungan sosial dengan orang-orang yang bersifat homogen seperti komunitas MCM yang didirikan oleh Tsani Liziah. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan oleh peneliti, maka pengetahuan keagamaan yang didapatkan oleh komunitas Muslimah 1 Wawancara dengan Founder MCM Tsani Liziah, 4 Maret 2015, pk. 20.14 WIB

5 Cerdas Multitalenta (MCM) tidak lepas dari dari penyampaian pesan keagamaan yang disampaikan Tsani Liziah dengan menggunakan media sosial WhatsApp. Hal tersebut memberikan pertanyaan tersendiri antara penyampaian pesan apakah berhubungan dengan tingkat pengetahuan keagamaan atau religiusitas anggota komunitas MCM di media sosial WhatsApp. Dengan alasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang pesan keagamaan dalam media sosial WhatsApp. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Ustadzah Tsani Liziah dengan pengetahuan keagamaan Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi ritual (the ritualistic dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp?

6 2. Bagaimana hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi eksperiensial (the experiential dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp? 3. Bagaimana hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi intelektual (the intellectual dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp? 1.4 Tujuan Penelitian Selanjutnya yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi ritual (the ritualistic dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp 2. Untuk mengetahui hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi eksperiensial (the experiential dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp 3. Untuk mengetahui hubungan antara penyampaian pesan keagamaan dengan dimensi intelektual (the intellectual dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp.

7 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai teknik penyampaian pesan melalui media sosial WhatsApp. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu Komunikasi, terutama proses penyampaian pesan keagamaan melalui sebuah media sosial. 1.5.2 Kegunaan Praktis a. Untuk mengetahui bagaimana peran media sosial dalam penyampaian pesan keagamaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) agar dapat terus mengembangkan cara-cara penyampaian pesan keagamaan agar lebih baik 1.6 Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah 1.6.1 Ruang Lingkup Agar penelitian ini terarah atau memudahkan dalam hasil akhirnya, maka masalah yang diteliti perlu dibatasi. Pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :

8 1. Objek yang diteliti adalah seluruh populasi yang juga merupakan sampel yaitu anggota Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) yang berjumlah 32 orang. 2. Penyampaian pesan keagamaan dianalisis dengan menggunakan teori New Media atau digital theory dengan menggunakan karakteristik media sosial sebagai variabel yang akan digunakan untuk mengukur penyampaian pesan. 3. Pengetahuan keagamaan dianalisis dengan menggunakan skala religiusitas menurut Glock dan Stark, yaitu dimensi ideologis, dimensi ritual, dimensi eksperiensial, dimensi intelektual dan dimensi konsikuensial. Akan tetapi peneliti mengambil tiga diantaranya saja, yaitu dimensi ritual, dimensi eksperiensial dan dimensi intelektual, karena dianggap lebih relevan dalam melihat tingkatan pengetahuan keagamaan anggota komunitas MCM Sukabumi. 1.6.2 Pengertian Istilah 1. Penyampaian Pesan Melalui Media Sosial Penyampaian pesan adalah memberikan ataupun menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan ataupun khalayak ramai dengan suatu tujuan tertentu dengan menggunakan media yaitu media sosial WhatsApp.

9 2. Keagamaan/Religiusitas Menurut Kavros, kata religiousity (religiusitas/keagamaan) berasal dari bahasa latin; religisitas, dan pertama kali ditulis dalam bahasa inggris pada abad ke-15. Pengertian awal dari religiusitas ini digunakan untuk mengartikan ungkapan berlebihan atau patologis dari perasaan keberagamaan (dalam Leeming, Madden, & Marlan, 2010) 3. WhatsApp Merupakan aplikasi online chat yang kompatibel dengan beberapa jenis handphone, antara lain Iphone, Android, Blackberry, dan merk handphone Nokia. Akun WhatsApp pada awalnya dibuat free, namun ada batasannya. Masa expire atau masa kadaluwarsa akun WhatsApp adalah setahun. Jika ingin memakai lebih lama, bisa melakukan pembayaran sesuai ketentuan dari WhatsApp (WhatsApp, http://www.whatsapp.com/) 4. MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) Sebuah komunitas dengan Ustadzah Tsani Liziah sebagai Founder dari komunitas tersebut. 1.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.7.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan satu tumpuan atas segala pandangan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi sebagai titik tolak dari penelitian ini. Kerangka pemikiran yang mengacu kepada teori-teori atau konsep

10 konsep komunikasi membingkai penelitian ke arah pemahaman dan pembatasan masalah penelitian. Teori New Media New media atau media online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Dengan demikian media baru adalah perkembangan teknologi yang menciptakan digitalisasi yang membuat semua yang bersifat manual menjadi otomatis. Menurut Flew (2005:10), mendefinisikan new media atau media baru sebagai as those forms that combine three Cs: computing and information technology (IT); communication network; digitized media and information content. Sedangkan menurut Littlejohn (2008:684) menyebutnya sebagai the second media yaitu: a new period in which interactive technologies and ntwork communications, particularly the internet, would transform society. Konsep media baru disini memperlihatkan bahwa sebuah media baru akan memberikan perubahan bagi masyarakat. Media Sosial WhatsApp Merupakan aplikasi online chat yang kompatibel dengan beberapa jenis handphone, antara lain Iphone, Android, Blackberry, dan merk

11 handphone Nokia. Akun WhatsApp pada awalnya dibuat free, namun ada batasannya. Masa expire atau masa kadaluwarsa akun WhatsApp adalah setahun. Jika ingin memakai lebih lama, bisa melakukan pembayaran sesuai ketentuan dari WhatsApp. Melakukan percakapan melalui menu chat,bisa meng-copy, mendelete, atau memforward pesan. Gambar yang terkirim bisa di-forward. Selain itu juga dapat mengirim pesan suara maupun share lokasi keberadaan pengguna. Juga menyediakan fitur grup chat, dimana pengguna bisa mengumpulkan beberapa kontak untuk membuat sebuah grup chat (http://www.whatsapp.com/) Pengertiaan keagamaan atau religiusitas Menurut Kavros kata religiousity (religiusitas/keagamaan) berasal dari bahasa latin; religisitas, dan pertama kali ditulis dalam bahasa inggris pada abad ke-15. Pengertian awal dari religiusitas ini digunakan untuk mengartikan ungkapan berlebihan atau patologis dari perasaan keberagamaan (dalam Leeming, Madden, & Marlan, 2010) Dimensi-dimensi religiusitas Dimensi-dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark terdapat lima dimensi yang saking berkaitan satu sama lain, yaitu : 1. Dimensi ideologis (the ideological dimension) adalah dimensi yang mengukur tingkat keyakinan individu pada agama yang dianut.

12 2. Dimensi ritual (the ritualistic dimension) adalah dimensi yang mengukur tingkat keterlibatan individu dalam praktek-praktek keberagamaan 3. Dimensi eksperiensial (the experiential dimension) adalah dimensi yang mengukur derajat pengalaman keberagamaan seseorang 4. Dimensi intelektual (the intellectual dimension) adalah dimensi yang menggambarkan seberapa besar pengetahuan beragama seseorang 5. Dimensi konsikuensial (the consequential dimension) adalah dimensi yang menggambarkan penerapan keempat dimensi diatas dalam kehidupan sehari-hari (dalam Ancok dan Suroso 2001:77).

13 Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat dalam bagan kerangka pemikiran berikut ini: Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Hubungan Penyampaian Pesan Keagamaan Ustadzah Tsani Liziah Dengan Pengetahuan Keagamaan Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp New Media (Digital Theory) (Littlejohn, 2008:684) Variabel X Penyampaian Pesan Whatsapp Messenger Kata Religiusitas atau keagamaan. Pengertian awal dari religiusitas ini digunakan untuk mengartikan ungkapan berlebihan atau patologis dari perasaan keberagamaan (Kavros, dalam Leeming, Madden, & Marlan, 2010) Variabel Y Pengetahuan Keagamaan Social Media Karakteristik Media Sosial. Indikator 1. Partisipasi 2. Keterbukaan 3. Percakapan 4. Komunitas 5. Konektivitas (Mayfield, dalam Muhammad Badri 2011:132) Indikator 1. Dimensi ideologis 2. Dimensi ritual 3. Dimensi eksperiensial 4. Dimensi inteketual 5. Dimensi konsikuensial (Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso 2001:77)

14 1.7.2 Hipotesis Hipotesis Umum X H0 Y 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan pengetahuan keagamaan Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp. H1 0, Artinya terdapat hubungan positif antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan pengetahuan keagamaan Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp. Subhipotesis 1. X Y1 H0 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi ritual (the ritualistic dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp H1 0, Artinya terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi ritual (the ritualistic dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp 2. X Y2 H0 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi eksperiensial (the

15 experiential dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp H1 0, Artinya terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi eksperiensial (the experiential dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp 3. X Y3 H0 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi intelekual (the intellectual dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp H1 0, Artinya terdapat hubungan antara penyampaian pesan keagamaan Tsani Liziah dengan dimensi intelektual (the intellectual dimension) Komunitas MCM (Muslimah Cerdas Multitalenta) di Media Sosial WhatsApp, X 1 Y 1 Dimensi Ritual Partisipasi Y 2 Dimensi Eksperiensial Y 3 Dimensi Intelektual X 2 Y 1 Dimensi Ritual Keterbukaan Y 2 Dimensi Eksperiensial Y 3 Dimensi Intelektual

16 X 3 Y 1 Dimensi Ritual Percakapan Y 2 Dimensi Eksperiensial Y 3 Dimensi Intelektual X 4 Y 1 Dimensi Ritual Komunitas Y 2 Dimensi Eksperiensial Y 3 Dimensi Intelektual X 5 Y 1 Dimensi Ritual Konektivitas Y 2 Dimensi Eksperiensial Y 3 Dimensi Intelektual