BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

III. METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan istilah PTK (dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research, disingkat CAR), (Suhardjono, 2010: 12). PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran, (Arikunto, 2008: 58). PTK dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya, (Kunandar, 2010: 46). Jadi, PTK adalah kegiatan penelitian yang ilmiah dan dilakukan di kelas untuk memperbaiki proses dan hasil Kegiatan dalam penelitian terdapat dalam bentuk siklus yang dapat dilakukan berulang kali hingga mencapai tujuan pembelajaran IPS yang diharapkan. Menurut Suhardjono (2010: 98), empat kegiatan utama yang ada

21 pada setiap siklus PTK adalah: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observating), dan d) refleksi (reflecting). Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat digambarkan sebagai berikut: Analisis & Refleksi Perencanaan Tindakan Siklus 1 Observasi Pelaksanaan Tindakan Analisis & refleksi Perbaikan Rencana Tindakan Siklus 2 Observasi Pelaksanaan Tindakan Analisis & refleksi Perbaikan Rencana Tindakan Siklus 3 Observasi Pelaksanaan Tindakan Gambar 2. Rencana Siklus Pembelajaran, (Sumber: diadaptasi dari Aqib dkk, 2006 : 30.31). dst.

22 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran yang baru diterapkan penulis dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS di kelas IVB SD Negeri 10 Metro Timur. Jenis tindakan yang diteliti adalah partisipasi aktif siswa dan kerjasama antar siswa dalam mengomunikasikan hasil belajarnya serta tanggung jawab terhadap tugas dan keberhasilan kelompok belajar. 3.3 Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas IVB SD Negeri 10 Metro Timur. Jumlah siswa adalah 19 orang, dengan rincian 10 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. 3.4 Waktu dan Tempat penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23 April 2011 pada siklus I, tanggal 28 dan 30 April 2011 pada siklus II, serta tanggal 5 dan 7 Mei 2011 pada siklus III. Tempat penelitian tindakan kelas ini yaitu di kelas IVB SD Negeri 10 Metro Timur yang terletak di jalan raya Stadion Tejosari, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur.

23 3.5 Prosedur penelitian Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas, kemudian menentukan langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus I. Langkah-langkah ini antara lain: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. b. Membuat media c. Membuat lembar kerja siswa (LKS) berupa lembar kegiatan, teks materi, dan lembar topik. d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses e. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran, berupa soal pretest dan posttest. 2. Tindakan Pada siklus I materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Produksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

24 Pertemuan 1 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru mengondisikan kelas 2) Guru melaksanakan pretest untuk siswa. 3) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Guru bertanya jawab dengan siswa seperti: Apa yang anak-anak ketahui tentang teknologi? b. Kegiatan Inti 1) Guru menyiapkan siswa dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah empat siswa tiap kelompok. 2) Guru membagikan teks yang sama yaitu tentang teknologi produksi dan topik yang berbeda pada masing-masing siswa dalam tiap kelompok. Topik-topik tersebut adalah: a) apakah kelemahan teknologi produksi masa lalu?, b) bagaimana contoh teknologi produksi?, c) apakah manfaat teknologi produksi?, d) bagaimana alur perkembangan teknologi produksi?. 3) Siswa membaca teks sesuai dengan topik masing-masing. 4) Siswa yang mendapatkan topik yang sama bergabung menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. 5) Kelompok ahli mendiskusikan topik masing-masing.

25 c. Kegiatan Penutup 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua dalam kelompok asal. Pertemuan 2 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Pengondisian kelas 2) Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok ahli. b. Kegiatan Inti 1) Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok awal. 2) Masing-masing anggota kelompok menjelaskan kepada semua anggota tentang topik yang didiskusikan di kelompok ahli. 3) Guru membagikan kuis/soal. 4) Siswa mengerjakan soal. 5) Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa. 6) Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali. 7) Guru menghitung skor individu untuk tiap kelompok. 8) Guru memberikan penghargaan berupa papan buletin kepada kelompok baik, sangat baik, dan super.

26 c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Penutup. 3. Observasi Observasi atau kegiatan pengambilan data diperoleh dari aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa. Data yang diperoleh akan diolah, digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat, sehingga dapat direfleksikan untuk siklus selanjutnya. 4. Refleksi Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya. Siklus II 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan penulis bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus I, kemudian menentukan langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II. Langkahlangkah ini antara lain: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. b. Membuat media

27 c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa lembar kegiatan, teks materi, dan lembar topik. d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses e. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran, berupa soal pretest dan postest. 2. Tindakan Pada siklus II materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Komunikasi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan pelaksanaan tindakan secara lebih rinci antara lain: Pertemuan 1 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru mengondisikan kelas 2) Guru melaksanakan pretest untuk siswa. 3) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Guru bertanya jawab dengan siswa seperti: Apa yang anak-anak ketahui tentang teknologi komunikasi?.

28 b. Kegiatan Inti 1) Guru menyiapkan siswa dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah empat siswa tiap kelompok. 2) Guru membagikan teks yang sama yaitu tentang teknologi komunikasi dan topik yang berbeda pada masing-masing siswa dalam tiap kelompok. Topik-topik tersebut adalah: a) bagaimana bentuk teknologi komunikasi lisan?, b) bagaimana bentuk teknologi tertulis?, c) bagaimana bentuk teknologi komunikasi isyarat?, d) apakah manfaat teknologi komunikasi?. 3) Siswa membaca teks sesuai dengan topik masing-masing. 4) Siswa yang mendapatkan topik yang sama bergabung menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. 5) Kelompok ahli mendiskusikan topik masing-masing. c. Kegiatan Penutup 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua dalam kelompok asal. Pertemuan 2 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Pengondisian kelas 2) Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok ahli.

29 b. Kegiatan Inti 1) Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok awal. 2) Masing-masing anggota kelompok menjelaskan kepada semua anggota tentang topik yang didiskusikan di kelompok ahli. 3) Guru membagikan kuis/soal. 4) Siswa mengerjakan soal. 5) Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa. 6) Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali. 7) Guru menghitung skor individu untuk tiap kelompok. 8) Guru memberikan penghargaan berupa papan buletin kepada kelompok baik, sangat baik, dan super. c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Penutup. 3. Observasi Observasi kegiatan pengambilan data diperoleh dari aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa. Data yang diperoleh akan diolah, digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat, sehingga dapat direfleksikan untuk siklus selanjutnya.

30 4. Refleksi Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya. Siklus III 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus II, kemudian menentukan langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus III. Langkah-langkah ini antara lain: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. b. Membuat media c. Membuat lembar kerja siswa (LKS) berupa lembar kegiatan, teks materi, dan lembar topik. d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses e. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran, berupa soal pretest dan postest.

31 2. Tindakan Pada siklus III materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Transportasi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan secara lebih rinci antara lain: Pertemuan 1 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru mengondisikan kelas 2) Guru melaksanakan pretest untuk siswa. 3) Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Guru bertanya jawab dengan siswa seperti: Apa yang anak-anak ketahui tentang teknologi transportasi? b. Kegiatan Inti 1) Guru menyiapkan siswa dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah empat siswa tiap kelompok. 2) Guru membagikan teks yang sama yaitu tentang teknologi transportasi dan topik yang berbeda pada masing-masing siswa dalam tiap kelompok. Topik-topik tersebut adalah: a) bagaimana penggunaan alat transportasi darat pada masa lalu dan masa kini?, b) bagaimana penggunaan alat transportasi air pada masa lalu dan masa kini?, c) bagaimana penggunaan alat transportasi udara?, d) apakah kelebihan dan kekurangan teknologi transportasi?.

32 3) Siswa membaca teks sesuai dengan topik masing-masing. 4) Siswa yang mendapatkan topik yang sama bergabung menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. 5) Kelompok ahli mendiskusikan topik masing-masing. c. Kegiatan Penutup 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua dalam kelompok asal. Pertemuan 2 a. Kegiatan Pendahuluan 1) Pengondisian kelas 2) Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok ahli. b. Kegiatan Inti 1) Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok awal. 2) Masing-masing anggota kelompok menjelaskan kepada semua anggota tentang topik yang didiskusikan di kelompok ahli. 3) Guru membagikan kuis/soal. 4) Siswa mengerjakan soal. 5) Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa. 6) Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali.

33 7) Guru menghitung skor individu untuk tiap kelompok. 8) Guru memberikan penghargaan berupa papan buletin kepada kelompok baik, sangat baik, dan super. c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi 2) Penutup. 3. Observasi Observasi kegiatan pengambilan data diperoleh dari aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa. Data yang diperoleh akan diolah, digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat, sehingga dapat direfleksikan untuk siklus selanjutnya. 4. Refleksi Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dan lembar aktivitas belajar siswa, kemudian data yang diperoleh diberi kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. 2) Tes hasil belajar menggunakan soal tes berdasarkan tujuan pembelajaran dan materi yang telah dipelajari.

34 3.7 Alat Pengumpul Data 1) Lembar observasi, instrumen ini dirancang sebagai alat kolaborasi penulis dengan guru. Lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. 2) Soal-soal tes, adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa khususnya terhadap materi yang telah diajarkan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. 3.8 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa melalui tes dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang telah dipelajari siswa. Data kuantitatif berupa nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus rata-rata hitung sebagai berikut. X i N Keterangan: X = Rata-rata hitung nilai N = Banyaknya siswa Xi = Nilai siswa (Herrhyanto, dkk., 2009: 4.2)

35 Analisis data kualitatif digunakan untuk memperoleh data selama proses pembelajaran sebagai acuan perbaikan pembelajaran pada rencana tindakan selanjutnya. Data kualitatif diperoleh dari proses pembelajaran yang terrangkum dalam lembar observasi guru dan siswa. Analisis data kualitatif dinyatakan dalam persen (%) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Jumlah skor yang diperoleh Persentase aktivitas = x 100% Skor maksimum Untuk melihat kategori tingkat keberhasilan digunakan lima kategori sebagai berikut: 1. > 80% : sangat aktif 2. 70 79 % : aktif 3. 60 69 % : cukup aktif 4. 50 59 % : kurang aktif 5. < 49 % : sangat kurang aktif (Aqib dkk, 2009: 41) 3.9 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri 10 Metro Timur pada mata pelajaran IPS adalah : 1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada tiap siklus. 2. Adanya peningkatan nilai rata-rata pada hasil belajar siswa tiap siklus