PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KONTRIBUSI HMP PGSD DALAM MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan,diharapkan. kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami

Transkripsi:

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yayang Okta Prasetia A510110034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS Oleh: Yayang Okta Prasetia, A510110034, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan kegiatan HMP PGSD sebagai upaya peningkatan motivasi belajar di Progdi PGSD FKIP UMS, (2) peran pengurus HMP PGSD dalam peningkatan motivasi belajar di Progdi PGSD FKIP UMS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus HMP PGSD (ketua umum, ketua bidang I, ketua bidang II, ketua bidang III, ketua bidang IV, ketua divisi WKI, ketua bidang V, seorang anggota bidang II, seorang anggota bidang III, seorang anggota bidang IV, dua mahasiswi dari semester I dan III). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi (triangulasi sumber dan triangulasi teknik) dan keajegan pengamatan. Teknik analisis data yang diterapkan berupa reduksi data, menampilkan data, dan verifikasi data. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh HMP PGSD sebagai upaya peningkatan motivasi belajar. Pelaksanaan kegiatan tersebut memberikan peran kepada pengurus yang meliputi peran intra-personal, peran informasi, dan peran keputusan, (2) menjadi pengurus HMP PGSD berperan dalam peningkatan motivasi belajar, peran tersebut meliputi peran intra-personal, peran informasi, dan peran keputusan. Kata kunci : peran, pengurus, HMP, PGSD, motivasi, belajar.

A. PENDAHULUAN Berbagai perubahan yang terjadi dalam tatanan kehidupan menuntut adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia. Salah satu implementasi nyata untuk meningkatkan kualitas SDM melalui dunia pendidikan. Seperti yang dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai fungsi pendidikan yang tertuang jelas sebagi berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan nasional meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dalam Pendidikan Tinggi terdapat mahasiswa seringkali disebut sebagai agent of change yaitu seorang agen atau seseorang yang mampu mewujudkan perubahan menuju ke arah yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat. Berdasarkan buku panduan akademik FKIP UMS (Mujiburohman, 2014:100) mahasiswa memiliki potensi dasar sebagai berikut: 1. Pemikir, tenaga ahli dan tenaga profesional serta sekaligus sebagai penopang pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. 2. Manusia dewasa pada umumnya sering dijadikan panutan, tumpuan dan harapan para pelajar, pemuda, dan masyarakat disekitarnya. 3. Intelektual yang memiliki kebebasan akademik yang memberi peluang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologimelalui penguasaan metode dan berbagai teori yang telah teruji kebenarannya, disamping mengembangkan wawasan keilmuan. 4. Insan pembangunan bangsa memiliki intelektualitas dan motivasi yang tinggi untuk mengabdi pada bangsa dan negara. Berdasarkan penjelasan di atas potensi dasar mahasiswa merupakan aset yang luar biasa. Maka, untuk mewujudkannya diperlukan peran organisasi. Mahasiswa dan organisasi merupakan dua hal yang terintegrasi dan tidak dapat dipisahkan. Sesuai penjelasan UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 77 Ayat 2 organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk: 1. mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensi mahasiswa;

2. mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan 3. memenuhi kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa; dan 4. mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. PGSD yang mempunyai mahasiswa terbanyak di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tentu saja membutuhkan pelayanan yang khusus oleh HMP PGSD. Setiap pengurus HMP PGSD senantiasa merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi program kerja yang secara langsung atau tidak langsung memotivasi belajar dan mengembangkan soft skill. Pelaksanaan kegiatan HMP PGSD tidak selalu seperti yang diharapkan. Terkadang mahasiswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan, terkadang apatis terhadap kegiatan yang diselenggarakan. Berdasarkan kenyataan di lapangan, terdapat pengurus HMP PGSD yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi ketika mengikuti perkuliahan. Tetapi terdapat juga pengurus HMP atau mahasiswa umum yang tidak termotivasi belajar ketika perkuliahan berlangsung. Bagi pengurus HMP, terkadang ketika menjalankan suatu kegiatan yang dilaksanakan jalannya perkuliahan. mereka tidak mengikuti Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan HMP PGSD sebagai upaya peningkatan motivasi belajar di Progdi PGSD FKIP UMS dan peran pengurus HMP PGSD dalam peningkatan motivasi belajar di Progdi PGSD FKIP UMS. Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang Peran Pengurus HMP PGSD dalam Peningkatan Motivasi Belajar di Progdi PGSD FKIP UMS B. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2014: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi

pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Strategi penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi, kesesuaian strategi ini dapat diketahui dari karakteristiknya yang meliputi, deskriptif, reduksi, esensi, dan intensionalitas (Sudarsyah, 2013: 22). Pelaksanaan penelitian bertempat di HMP PGSD dan Progdi PGSD FKIP UMS dilaksanakan pada bulan September-Desember 2014. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus HMP PGSD (ketua umum, ketua bidang, ketua divisi, seorang anggota bidang II, seorang anggota bidang III, seorang anggota bidang IV, dua mahasiswi dari semester I dan III). Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan dari objek penelitian, dalam bentuk dokumen sumber data primer merupakan sumber yang langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap suatu data tertentu (Mahmud, 2011:152). Sumber sekunder adalah sumber data tambahan yang menunjang data pokok, sejumlah karya tulis yang ditulis orang lain berkenaan dengan objek yang diteliti (Mahmud, 2011:152). Sumber data sekunder berupa literatur, jurnal, artikel, dan buku-buku terkait dengan penelitian ini yang diperoleh dari perpustakaan ataupun internet. ). Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini melipti triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan ketekunan/ keajegan penelitian. Analisis data yang diterapkan mencangkup reduksi data, menampilkan data, dan verifikasi data (Sukardi, 2006:72-73). C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pelaksanaan kegiatan HMP PGSD sebagai upaya peningkatan motivasi belajar di Progdi PGSD FKIP UMS Kegiatan HMP PGSD yang dapat memotivasi belajar diantaranya seminar nasional, study club, pelatihan media pembelajaran digital,

pelatihan ulead video, dan sekolah pembicara. Sedangkan kegiatankegiatan HMP PGSD yang secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa seperti pengabdian masyarakat, mading, rapat HMP PGSD, dan ketika menjadi panitia dalam kegiatan. Terdapat beberapa kegiatan dalam pelaksanaannya terdapat materi yang disampaikan, materi tersebut sesuai dengan pola pengembangan mahasiswa yang meliputi: penalaran dan keilmuan mahasiswa; minat dan kegemaran mahasiswa; kepemimpinan dan manajemen mahasiswa; bakti sosial mahasiswa; kewirausahaan; serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (Mujiburohman, 2014:101). Ketika seminar nasional materi yang disampaikan tentang kewirausahaan, yaitu enterpreneur. Materi penalaran dan keilmuan mahasiswa berupa study club, pelatihan media pembelajaran digital, pelatihan ulead video dan mading. Study club merupakan kegiatan mereviw soal-soal Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Pelatihan media pembelajaran digital berupa penguasaan Adobe Flash Player yang berguna untuk pembuatan media digital. Pelatihan ulead video tentang media pembelajaran yang interaktif. Sedangkan kegiatan mading berupa artikel, puisi, karikatur, religius, dan humor. Kegiatan yang didalamnya terdapat materi tentang kepemimpinan dan manajemen mahasiswa berupa sekolah pembicara dan rapat HMP PGSD, materi yang disampaikan dalam sekolah pembicara berupa tantangan mahasiswa yang aktif berorganisasi, sedangkan rapat HMP PGSD memberikan pengajaran untuk disiplin dan bertanggung jawab. Sedangkan bentuk bakti sosial yaitu pengabdian masyarakat berupa mengajar di SD Muhammadiyah Siboto, Kalijambe, Sragen. Pengurus HMP PGSD mendapatkan berbagai peran dari keberlangsungan kegiatan tersebut. Peran yang dimaksud diantaranya: pengurus HMP PGSD berperan penting dalam kegiatan, yaitu sebagai panitia; PH dan PHI (ketua umum, sekretaris umum, dan bendahara umum) dalam memberikan pembelajaran kepada pengurus lain dengan

memberikan contoh dan memposisikan dirinya sebagai teman; pengurus HMP PGSD berperan dalam menghubungi pihak luar untuk kelangsungan acara, berupa narasumber atau pengisi acara dan sponsorship; pengurus HMP PGSD juga berperan dalam mempublikasikan suatu kegiatan, hal ini terlihat dari kehadiran peserta; berbicara di depan audiens atau peserta dalam kegiatan (ketika memberikan sambutan, dan ketika sebagai pembawa acara atau moderator); terakhir memberikan keputusan tepat jika menghadapi suatu masalah. Peran-peran tersebut sesuai dengan pendapat Robbins (2001:4) mengenai peran seorang manajer yang meliputi peran antar-pribadi, peran informasi, dan peran keputusan. Peran intra-personal terlihat dalam pengurus HMP PGSD berperan penting dalam kegiatan, PH dan PHI dalam memberikan contoh, dan ketika mendatangkan narasumber atau pembicara. Peran Informasi meliputi mempublikasikan acara dan sebagai juru bicara. Sedangkan peran keputusan berupa pengambilan keputusan atau kebijakan, hal ini dapat terlihat jelas ketika pengunduran pelaksanaan kegiatan, sebagai contoh pengunduran seminar nasional. Peran yang didapatkan selama kegiatan dapat dimanfaatkan atau diimplementasikan ketika perkuliahan berlangsung. 2. Peran pengurus HMP PGSD dalam Peningkatan Motivasi Belajar di Progdi PGSD FKIP UMS Menjadi pengurus HMP PGSD berdampak pula terhadap motivasi belajar. Peran yang dimaksud meliputi: sebagai contoh pengurus atau mahasiswa lain dalam meningkatkan motivasi belajar; kemampuan dalam berbicara; tanggung jawab dan kedisiplinan sehingga pintar dalam memanajemen waktu; pengambilan keputusan; dan mempermudah mendapatkan fasilitas atau informasi. Semua peran dapat dimplementasikan atau dimanfaatkan ketika di perkuliahan. Peran tersebut sesuai dengan pendapat Robbins (2001:4) mengenai peran seorang manajer yang meliputi peran antar-pribadi, peran informasi, dan peran keputusan.

Peran intra-personal, berupa pengurus HMP PGSD sebagai contoh pengurus lain atau mahasiswa lain dalam meningkatkan motivasi belajar, mempermudah dalam mendapatkan fasilitas atau informasi, serta tanggung jawab dan kedisiplinan. Manfaat peran ini dapat diimplementasikan ketika perkuliahan berupa mengamati perkuliahan dengan seksama, masuk ke kelas tepat waktu, dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas mandiri. Seperti halnya dalam penelitian Aseta (2013) menyimpulkan bahwa semakin tinggi manajemen waktu yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi indeks prestasi yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah manajemen waktu yang dimiliki mahasiswa maka semakin rendah pula indeks prestasinya. Kaitannya dengan peran pengurus HMP PGSD yaitu dengan mengikuti HMP PGSD dapat memanajemen waktu dengan baik sehingga tetap seimbang antara kuliah dan berorganisasi. Sedangkan untuk peran mempermudah mendapatkan fasilitas atau informasi berupa mendapatkan buku-buku yang direkomendasikan oleh dosen dari pengurus HMP PGSD yang lain, sehingga dalam perkuliahan membawa buku tersebut. Peran informasi, peran ini berupa kemampuan pengurus HMP PGSD dalam berbicara. dapat diimplementasikan dalam perkuliahan berupa bertanya kepada dosen, menyampaikan pendapat, dan keberanian menjawab pertanyaan. Peran keputusan, ketika pengambilan keputusan dalam jalannya perkuliahan, pengurus HMP PGSD harus menjalankan hasil keputusan dengan baik, karena mereka yang mengambil keputusan tersebut. Pengurus HMP PGSD yang termotivasi dalam belajar mampu memperlihatkan aktualisasi diri ketika diperkuliahan, seperti halnya dalam penelitian Isnawati (2013) menjelaskan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif pada kemandirian belajar mahasiswa. Peningkatan motivasi belajar mahasiswa tidak sepenuhnya karena peran pengurus HMP PGSD, melainkan banyak faktor pendukung lainnya, seperti faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Terdapat faktor dominan yaitu

faktor dari dalam diri (intrinsik) yang meliputi: faktor keluarga untuk menyelesaikan studi, dan karir masa depan; orientasi ketika masuk di Progdi PGSD; dan target pribadi. Sedangkan terdapat faktor yang tidak terlalu dominan yaitu faktor ekstrinsik, yang termasuk faktor ini diantaranya: materi perkuliahan; metode perkuliahan; dan kondisi dan suasana ruang kuliah. Faktor tersebut sesuai dengan penelitian Emiyati (2013) menjelaskan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh tanggung jawab mahasiswa dan lingkungan belajar. D. SIMPULAN 1. Pelaksanaan Kegiatan Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi Belajar di Progdi PGSD FKIP UMS Terdapat berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh HMP PGSD sebagai upaya peningkatan motivasi belajar diantaranya: seminar nasional, study club, pelatihan media pembelajaran digital, pelatihan ulead video, dan sekolah pembicara, pengabdian masyarakat, mading, rapat HMP PGSD, dan ketika menjadi panitia dalam kegiatan. Melalui kegiatan yang telah dilaksanakan, pengurus HMP PGSD mendapatkan berbagai peran dari keberlangsungan kegiatan tersebut. Peran yang dimaksud meliputi, peran pengurus HMP PGSD sebagai panitia, peran sebagai contoh pengurus yang lain, peran dalam menghubungi pihak luar, peran mempublikasikan, peran juru bicara, dan peran dalam memberikan keputusan. Peran yang tersebut dapat diimplementasikan atau dimanfaatkan dalam perkuliahan. 2. Peran Pengurus HMP PGSD dalam Peningkatan Motivasi Belajar di Progdi PGSD FKIP UMS. Menjadi pengurus HMP PGSD berperan dalam peningkatan motivasi belajar. Peningkatan motivasi belajar karena berbagai peran yang didapatkan ketika di HMP PGSD. Peran yang dimaksud meliputi peran intra-personal, peran informasi, dan peran keputusan. Motivasi belajar tidak hanya berdasarkan peran menjadi pengurus HMP PGSD, tetapi

terdapat faktor lain yang mempengaruhinya, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor dari dalam diri (intrinsik) meliputi: faktor keluarga untuk menyelesaikan studi, karir masa depan, orientasi ketika masuk di Progdi PGSD, dan target pribadi. Sedangkan terdapat faktor yang tidak terlalu dominan yaitu faktor ekstrinsik, meliputi: materi perkuliahan, metode perkuliahan, dan kondisi dan suasana ruang kuliah. E. DAFTAR PUSTAKA Aseta, Pandu. 2013. Hubungan Antara Manajemen Waktu Pengurus Organisasi Intra Kampus dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Emiati. 2013. Motivasi Belajar Ditinjau dari Tanggung Jawab Mahasiswa dan Lingkungan Belajar pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Isnawati, Nina. 2013. Kemandirian Belajar Ditinjau dari Kreativitas Belajar dan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mujiburohman, M. 2014. Buku Panduan Akademik 2014/2015. Surakarta: UMS Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Tema Baru Sudarsyah, Asep. 2013. Kerangka Analisis Data Fenomenologi (Contoh Analisis Teks Sebuah Catatan Harian). Jurnal Pendidikan, 14 (1): 21-27, April 2013 Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional