PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

dokumen-dokumen yang mirip
LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

MENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 17 PINYAK

PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SDN 09 SINGKAM

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG

PENINGKATAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN BERMAIN KUCING-KUCINGAN DI SDN 07 NANGA MONGKO

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG

DRIBBLE SEPAK BOLA DENGAN METODE BERMAIN PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEKADAU

HASIL BELAJAR PUKULAN BOLA KASTI MELAUI PENDEKATAN MEDIA BOLA TENIS DI SDN 25 BAK MERAT

SERVICE BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LEMPAR TANGKAP DI SMPN 1 NANGA MAHAP

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG

MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA KASTI

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING DENGAN METODE TUGAS DI SMPN 04 BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

UPAYA MENINGKATKAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN METODE BERMAIN BOLA KARET SISWA SD

UPAYA PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 05 SENAKIN

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN LOMPAT KATAK DI SD

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN OLEH: G A R N I S NIM: F

TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI MELALUI PELURU DARI KARUNG BERISI PASIR DI SDN 20 CENAYAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SEKOLAH DASAR NEGERI

METODE MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SENAM LANTAI ROLL BELAKANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HEADING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

Kata kunci : Modifikasi media, passing bawah

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

Peningkatan Hasil Belajar Service Bawah Bolavoli Melalui Media Bola Sponpada Siswa Kelas V A

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI KARDUS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA MODIFIKASI

PEMANFAATAN MODIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SDN TEGALREJO NO

LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI KARDUS DI SDN 21 SUNGAI AYAK

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KARET DALAM SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: ERICK NUGRAHA NIM : F

Masdiyo SDN Batokerbuy 5 Kabupaten Pamekasan Abstrak

Upaya Meningkatkan Belajar Lari Sprint 50 Meter Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 14 Teriak

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

SANDY EKO CAHYONO NPM.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Unnes Journal of Sport Sciences

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI SDN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Upaya Meningkatkan Pembelajaran...(Badar Eko Saputro)1

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Kata kunci: Metode demonstrasi, Servis bawah, Permaainan bola voli mini

Transkripsi:

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG ARTIKEL ILMIAH OLEH KURNIATI NIM F1102141050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG Kurniati, Victor Simanjuntak, Eka Supriatna Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan, Pontianak Email: kurniati23@ymail.com Abstrak: Permasalahan yang selalu dihadapi oleh guru pada saat pembelajaran adalah pasing atas bola voli pada kelas V di SDN 35 Sulang Betung dan cara mengatasi masalah itu antara lain menggunakan bola plastik sebagai pembantu untuk meningkatkan permasalahan yang ada. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru berkolaborasi dengan siswa Sekolah Dasar Negeri 35 Sulang Betung yang berjumlah 18 siswa. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran siklus I siswa yang baru lulus berjumlah 13 siswa atau 72,2% sedangkan siswa yang belum lulus berjumlah 5 siswa atau 27,8% maka dilanjutkan ke siklus II agar siswa memiliki kesempatan untuk perbaikan servis atas bola voli dengan demikian bisa dikategorikan dengan siswa lulus berjumlah 18 siswa dan belum lulus berjumlah 0 siswa. Kata Kunci: Servis Atas, Modifikasi Bola Plastik Abstract: The problem often faced by teachers during the learning is pasing on volleyball in the fifth grade at SDN 35 Sulang Betung, among others, use a plastic ball as a helper to improve the existing problems. Forms of research is classroom action research ( PTK ). In a classroom action research ( PTK ) This is the subject of this study were teachers collaborate with students of State Elementary School 35 Sulang Betung totaling 18 students. Based on the results of the first cycle of learning research students who have recently graduated numbered 13 students or 72.2 %, while the students who have not passed, amounting to 5 students or 27.8 %, then proceed to the second cycle so that students have the opportunity to serve on a volleyball improvements can therefore be categorized the graduating students were 18 students and the student has not passed a numbered 0 Keywords: Top Servis, Modified Plastic Ball 1

P endidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas gerak. Sukintaka (2004: 36) mengatakan bahwa pelajaran pendidikan jasmani dipandang penting sehingga masuk didalam kurikulum bidang studi wajib yang dinamakan bidang studi pendidikan jasmani, seseorang pendidik yang ahli dibidangnya bertanggung jawab untuk menyampaikan bidang studi tersebut kepada anak didiknya sehingga seseorang yang bertanggung jawab mengajar bidang studi tersebut adalah guru pendidikan jasmani. Muhajir (2004: 34) berpendapat bahwa permainan bolavoli tidak lagi hanya sebagai olahraga rekreasi, akan tetapi telah berkembang menjadi bagian dari olahraga pendidikan dan olahraga prestasi, Untuk mencapai prestasi bermain bolavoli, siswi disekolah diajarkan keterampilan bermain bolavoli yang terdiri dari service, passing, umpan, smash dan block. Hal tersebut memerlukan media pembelajaran yang baik, sikap sabar, tekun, berani dan konsentrasi yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif lama. Oleh karena itu peran guru dituntut untuk menerapkan media pembelajaran yang efektif yang didukung oleh alat pembelajaran yang dimodifikasi agar dapat menunjang proses pembelajaran bolavoli. Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar (SD) Negeri 35 Sulang Betung umumnya disampaikan dalam bentuk permainan. Penyesuaian tugas ajar harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorong kearah perubahan yang lebih baik. Untuk itu para guru dituntut memiliki bekal pengetahuan dan ketampilan tentang strategi dan struktur media pembelajaran yang dimodifikasi untuk meningkatkan optimalisasi belajar siswi. Berdasarkan observasi dilapangan, menunjukan bahwa media pembelajaran bolavoli disekolah SD Negeri 35 Sulang Betung dalam usaha meningkatkan hasil belajar, misalnya sarana dan prasarana pembelajaran, fasilitas yang terbatas serta metode pembelajaran yang tidak sesuai. fenomena ini menunjukan rendahnya guru yang menerapkan bentuk media pembelajaran bolavoli dengan mengunakan media pembelajaran berupa alat-alat yang dimodifikasi yaitu bola plastik terlebih dahulu, rendahnya kreatifitas guru pendidikan jasmani dalam memodifikasi alat bantu pembelajaran merupakan permasalahan yang perlu dikaji dan dicarikan solusinya, jika permasalahan ini tidak segera dituntaskan maka akan mempersulit peningkatan prestasi siswi dalam permainan bolavoli disekolah. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti ingin mengunakan bola plastik atau bola modifikasi dan untuk memaksimalkan aktifitas belajar anak dengan media pembelajaran yang dimodifikasi khususnya teknik dasar servis atas. Bola plastik atau bola modifikasi memberikan beberapa kemudahan dalam proses pembelajaran, diantaranya: bola mudah didapat karena harganya cukup murah sehingga ketersediaan bola menjadi banyak, tidak menimbulkan rasa sakit pada saat anak memukul bola, anak tidak takut lagi memukul bola karena alasanya bola yang digunakan berat, dengan menggunakan bola plastik atau bola modifikasi anak- anak akan bebas beraktifitas secara maksimal tanpa rasa takut. 2

Beranjak dari kenyataan yang dijumpai dilapangan, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian, dengan judul Peningkatan hasil belajar servis atas permainan bola voli pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 35 Sulang Betung dengan modifikasi bola plastik. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Suharsimi Arikunto, (2006: 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya. Adapun desain PTK dan penjelasan untuk masing-masing tahap dapat di lihat pada gambar di bawah ini: Gambar Desain PTK Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 35 Sulang Betung Kabupaten Sekadau yang berjumlah 18 siswa. 3

TeknikPengumpulan Data Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian dua siklus (empat kali pertemuan) dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dalam pelaksanaanya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Teknik Analisis Data Untuk menentukan ketuntasan secaera klasikal menggunakan rumus dari Dekdikbud 1994 (Hadran 2015:57), sebagai berikut: KB = jumlah siswa tuntas jumlah keseluruhan siswa X100% Keterangan: KB : Ketuntasan Belajar Untuk menentukan ketuntasan dalam belajar, maka dilakukan penskoran dan mencantumkan standar keberhasilan belajar. Siswa berhasil bila mencapai 75% penguasaan materi sehingga indikator pencapaian penguasaan dalam penelitian ini ditentukan dari pencapai materi secara klasikal 75%. Jika pencapaian sudah 75% maka sudah tercapai, maka penelitian dihentikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data awal penelitian diperoleh dari tes pra-siklus, dimana dengan data awal tersebut peneliti dapat mengetahui tingkat kemampuan servis atas. Melalui data awal yang diperoleh selanjutnya data tersebut akan digabung dengan data siklus berikutnya. Data yang telah diperoleh ini merupakan data asli dari pembelajaran servis atas yang dilakukan oleh siswa sebelum peneliti melakukan tindakan terhadap siswa untuk melakukan servis atas. Pembahasan Deskripsi Hasil Tindakan Deskripsi Hasil Tes Prasiklus Data awal penelitian diperoleh dari tes pra-siklus, dimana dengan data awal tersebut peneliti dapat mengetahui tingkat kemampuan servis atas. Melalui data awal yang diperoleh selanjutnya data tersebut akan digabung dengan data siklus berikutnya. Data yang telah diperoleh ini merupakan data asli dari pembelajaran servis atas yang dilakukan oleh siswa sebelum peneliti melakukan tindakan terhadap siswa untuk melakukan servis atas. Merujuk dari hasil penelitian pra-siklus tabel 4.1 di atas ternyata bahwa data ketuntasan siswa hanya sebesar 27,8 % atau sebanyak 5 siswa dan siswa yang belum tuntas sebesar 72,2 % atau sebanyak 13 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada tes pra siklus masih jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM = 75 %. 4

Adapun data hasil tes Pra-siklus servis atas, dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 1 Hasil Tes Pra Siklus Servis atas Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 5 27,8 % Belum Tuntas 13 72,2 % Jumlah 18 100 % Dilihat dari tabel 1 perbedaan data ketuntasan dan belum tuntas ditunjukkan dengan grafik 4.1 berikut: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% TUNTAS 5 Siswa 13 Siswa BELUM TUNTAS Persentase Jumlah Siswa Grafik 1 Pra Siklus Servis Atas Berdasarkan grafik 1 di atas menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas hanya sebesar 27,8% dan belum tuntas sebesar 72,2%. Hal ini menandakan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas dan belum memenuhi kategori ketuntasan. Sehingga masalah dalam pembelajaran servis atas perlu ditangani dengan tindak lanjut yang lebih mendalam dan serius oleh guru agar kemampuan hasil belajar siswa untuk meningkatkan kemampuan servis atas. Untuk itu, peneliti menindaklanjuti permasalah tersebut dengan solusi melalui modifikasi bola plastik untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar servis atas. b. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Sesuai dengan data hasil penelitian siklus I yang telah dilaksanakan sebagaimana tabel 4.2 di bawah ini: 5

Tabel 2 Siklus 1 Servis Atas Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 13 72,2 % Belum Tuntas 5 27,8 % Jumlah 18 100 % Hasil dari tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa sebanyak 13 siswa sudah termasuk pada kategori tuntas yaitu sebesar 72,2% dan kategori yang belum tuntas sebanyak 5 siswa yaitu sebesar 27,8%. Hal ini menandakan bahwa sudah terjadi peningkatan tetapi masih belum masuk dalam kategori ketuntasan 75%. Oleh, karena masih terdapat siswa yang belum tuntas maka dari tindakan yang dilakukan meialui modifikasi bola plastik akan dilanjutkan dengan siklus II. Agar dapat lebih mudah dan jelas mengenai hasil tes siklus I akan digambarkan pada grafik 2 di bawah ini: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 13 Siswa TUNTAS BELUM TUNTAS 5 Siswa Persentase Jumlah Siswa Grafik 2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Melihat dari grafik pada 2 di atas menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada materi servis atas sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan namun masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas. Dari seluruh siswa yang diberi tindakan terdapat beberapa siswa yang termasuk dalam kategori tuntas adalah sebanyak 13 siswa 6

atau sebesar 72,2%, sedangkan yang termasuk dalam kategori belum tuntas sebanyak 5 siswa atau sebesar 27,8%. Tentu saja data ini belum mencukupi untuk mencapai KKM 75% dari jumlah siswa. 1) Refleksi Siklus I Adapun hasil refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, adalah sebagai berikut: a) Hasil refleksi dari guru penjasorkes dan teman sejawat terhadap penelitian yang dilakukan: 1) Pemahaman siswa terhadap teknik dasar servis atas melalui modifikasi bola plastik membuat siswa bersemangat untuk melakukan pembelajaran dan semakin aktif untuk mencoba melakukan pembelajaran sendiri. 2) Saat melakukan tes servis atas pembelajaran dengan modifikasi alat harus lebih ditingkatkan lagi. 3) Kelebihan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu, a) setiap teknik yang diberikan oleh peneliti selalu diberikan simulasi sehingga mempermudah siswa untuk menirukan gerakannya, b) materi yang disampaikan dalam pembelajaran dari yang mudah ke sukar sehingga siswa bersemangat dan aktif untuk mengikuti pelajaran, c) pembelajaran yang telah dilakukan peneliti sudah baik, karena pembelajaran yang diberikan belum pernah diterapkan dari pembelajaran yang sebelumnya hanya berupa ceramah tanpa mensimulasikan dan hanya berupa pemberian tugas. b) Hasil refleksi terhadap siswa. 1) Terdapat beberapa siswa yang rnulai merasa mudah didalam menerima materi pembelajaran yang dilakukan peneliti, karena materi yang disampaikan cukup jelas yaitu dengan adanya simulasi yang dilakukan peneliti. 2) Siswa mulai merasa percaya diri pada waktu pelaksanaan tes, karena mereka yakin dengan kemampuan dasar yang dimiliki mereka bisa melakukan tes dengan baik. 3) Dibalik dari rasa mudah melakukan dan percaya diri yang dirasakan oleh siswa, namun hasil belajar yang didapat sesuai kemampuan siswa belum mencapai indikator keberhasilan klasikal minimal 75%. Menindak lanjuti dari belum tercapainya indikator keberhasilan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan, maka perlu dilanjutkan ke siklus II dengan materi yang dirancang lebih baik (perbaikan), sedangkan untuk instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran tidak berubah. 7

c. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Hasil tindakan pada siklus I menunjukkan belum terjadinya perubahan yang menuntaskan 75% dari jumlah siswa, maka peneliti perlu menindaklanjuti dari belum tercapainya KKM pada hasil belajar servis atas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II yang akan dijelaskan pada penjelasan di bawah ini: 1) Tingkat Ketuntasan Hasil belajar Siswa Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada Siklus II, terdapat peningkatan prestasi siswa yang semula nilai rata-rata dari Siklus I sebesar 72,2%, pada siklus II terjadi peningkatan yaitu sebesar 27,8 %, sebagaimana tampak pada tabe1 4.3 berikut: Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Keberhasilan Jumlah Siswa KKM Nilai Tuntas 18 Persentase 100% 75 Rata-rata Belum Tuntas 0 0% 75 Jumlah 18 100% 150 Rata-rata - - 75 93,30 Dari hasil Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa secara umum terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan servis atas pada siswa kelas V SDN 35 Sulang Betung Kabupaten Sekadau pada Siklus II, yaitu nilai persentase rata-rata dari siklus I sebesar 72,2% menjadi 100% pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada Siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,8%. Pada Siklus II ini pembelajaran servis atas melalui modifikasi bola plastik dinyatakan berhasil. Grafik 3 ini menunjukkan bahwa keseluruhan dari siswa yang mengikuti pembelajaran servis atas tuntas sebesar 100%, berarti tidak terdapat siswa yang tidak tuntas. Hasil ini sudah mencapai rata-rata standar ketuntasan (KKM) yang telah dibuat yaitu sebesar 75% dari jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes siklus II pada grafik 4.3 di bawah ini: 8

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 100% TUNTAS 0% BELUM TUNTAS Grafik 3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Peningkatan hasil belajar servis atas siswa dari Siklus I dan Siklus II ditandai dengan tidak adanya penurunan nilai siswa. Hal ini menunjukan bahwa siswa bisa memahami dan mudah melakukan gerakan-gerakan servis atas melalui modifikasi bola plastik dapat meningkatkan semangat belajar, melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada pembelajaran servis atas pada siswa. 2) Refleksi Siklus II Adapun hasil refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II sebagai berikut : a) Hasil refleksi peneliti yang melakukan tindakan: 1) Pembelajaran kemampuan servis atas yang dilakukan peneliti tidak mengalami kesulitan, karena materi yang diberikan jelas dan dapat di terima oleh siswa. 2) Pembelajaran kemampuan Servis atas yang dilakukan peneliti membuat siswa bersemangat, karena modifikasi alat pembelajaran yang diajarkan mempunyai banyak variasivariasi yang membuat siswa tertarik, senang, bersemangat dan selalu aktif dalam melakukan proses pembelajaran. 3) Pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat ditindaklanjuti, sebab pembelajaran yang dilakukan selalu mencari yang model dan variasi pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa dan selalu memberikan simulasi yang mendorong siswa untuk mencoba melakukan gerakan, semakin banyak siswa dalam mempraktekkannya maka hasil belajar servis atas akan semakin meningkat. 9

b) Hasil refleksi terhadap siswa. 1) Siswa merasa senang dalam pembelajaran servis atas karena saat pembelajaran diberikan peneliti menggunakan modifikasi bola plastik dan tidak membebani siswa sehingga ketika proses pembelajaran membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan terasa senang dalam melakukan servis atas. 2) Siswa merasa mudah dan percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan peneliti, sebab pembelajaran dimulai dengan teknik servis atas dan diberi simulasi untuk mempermudah dalam menirukan gerakan yang diberikan. 3) Berdasarkan hasil evaiuasi terhadap hasil belajar siswa terlihat bahwa sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal minimal (KKM) 75%, yaitu sebesar 100% dari jumlah keseluruhan siswa. Data ini menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V SDN 35 Sulang Betung Kabupaten Sekadau tuntas dalam mengikuti pembelajaran servis atas. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar dapat mengubah siswa menjadi semangat belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif yang pada akhirnya mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa. Pada siklus I terjadi peningkatan dalam hasil belajar siswa, dimana sebanyak 13 siswa atau sebesar 72,2 % sudah termasuk kategori tuntas, walaupun sebanyak siswa 5 atau sebesar 27,8 % masih termasuk dalam kategori belum tuntas. Penelitian berlanjut pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar servis atas melalui modifikasi bola plastik, dimana pada siklus II ini secara keseluruhan siswa tuntas sebanyak 18 siswa atau sebesar 100% termasuk dalam kategori tuntas. Selisih antara siklus I dan siklus II yaitu sebesar 27,8%, data ini menunjukkan bahwa penelitian servis atas melalui modifikasi bola plastik sudah berhasil dilakukan karena sudah lebih dari KKM yaitu 75%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pembelajaran servis atas dengan modifikasi bola plastik memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa khususnya materi bolavoli. Pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 13 siswa atau sebesar 72,2% sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 3 siswa atau sebesar 27,8% maka dilanjutkan ke siklus II untuk perbaikan servis atas dengan kategori tuntas semua dengan siswa lulus berjumlah 18 siswa atau sebesar 100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau sebesar 0% atau tidak ada. 10

Saran (1) Pembelajaran servis atas merupakan salah satu tehnik dasar bolavoli yang sedikit rumit bagi siswa, melalui modifikasi bola plastik tentu akan membuat siswa lebih mudah untuk menguasai tekhnik dasar servis. (2) Sebaiknya pendidik lebih sering untuk memperkaya diri dengan selalu membuat modifikasi alat setiap cabang olahraga untuk pembelajaran, agar pendidik tidak terpaku dengan alat yang tersedia. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta. Muhajir. (2006). Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Ghalia Indonesia. Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Nuansa cendekia. 11