METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di PT. National Sago Prima, Selat Panjang, Riau. Kegiatan magang dilakukan pada bulan Februari-Juni 2011. Metode Pelaksanaan Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan teknis di lapangan dan kegiatan manajerial baik di kebun maupun di kantor. Kegiatan teknis yang diikuti yaitu pelaksanaan teknik budidaya sagu, meliputi: pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Kegiatan magang sebagai mandor dilakukan dengan melaksanakan pengawasan pada semua kegiatan di kebun; perhitungan dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja, biaya dan teknis yang telah dikeluarkan; serta pembuatan jurnal harian, mingguan, dan bulanan. Kegiatan magang sebagai pendamping asisten kepala divisi dilaksanakan dengan melakukan pengawasan dan pendiskusian tentang aspek manajerial, membantu mengelola dan mengawasi pekerjaan tenaga kerja, mempelajari keadaan kebun, serta mempelajari dan menganalisis kegiatan administrasi kebun. Pengamatan dan Pengumpulan Data Pengamatan data primer diperoleh melalui pelaksanaan kegiatan secara langsung di lapangan. Kegiatan tersebut terutama dilakukan dengan mengambil aspek khusus pada budidaya tanaman sagu. Melalui kegiatan tersebut diperoleh data-data yang meliputi data rata-rata tenaga kerja, hambatan dan pelaksanaan selama kegiatan tersebut berlangsung. Pengamatan aspek budidaya tanaman sagu yaitu pengamatan faktor manajerial yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi teknik budidaya yang dilakukan. Data sekunder diperoleh dari data yang telah tersedia di perusahaan. Data tersebut diperoleh dengan cara mempelajari dan menganalisis laporan manajemen perusahaan yang tersedia, meliputi: laporan tahunan, laporan semesteran, serta studi pustaka.
8 Kegiatan pengamatan aspek khusus dilakukan secara langsung dengan mengambil data dari salah satu aspek budidaya yaitu pembibitan. Data yang diambil dari pembibitan terdiri atas persentase hidup bibit sagu, pertumbuhan panjang daun pangkas dan panjang petiol daun 1, persentase pemekaran daun baru, jumlah anak daun, serta jumlah daun total. Pengumpulan data primer pada aspek pembibitan sagu diperoleh dengan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) 2 faktor dengan rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok. Faktor pertama yaitu bobot bibit sebagai petak utama dengan 3 taraf yang meliputi: 50 x<200 g (B1), 200 x<500 g (B2), dan 500 x 800 g (B3). Faktor kedua yaitu penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai anak petak dengan 4 taraf yang meliputi: konsentrasi 0 ml/l (P1), 2 ml/l (P2), 5 ml/l (P3), dan 8 ml/l (P4). Model persamaan linear yang digunakan yaitu: Y ijk = + k + i + j + δik +( ) ij + ijk Y ijk k i j δ ik = nilai pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi bobot bibit ke-i dan aplikasi POC ke-j = rataan umum = pengaruh aditif dari kelompok ke-k = pengaruh bobot bibit ke-i = pengaruh aplikasi POC ke-j = pengaruh acak dari petak utama, yang muncul dari bobot bibit ke-i dalam kelompok ke-k (galat petak utama) ( ) ij = pengaruh interaksi antara bobot bibit ke-i dengan aplikasi POC ke-j ijk = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan bobot bibit dan aplikasi POC (galat anak petak) Percobaan diasumsikan memiliki pengaruh perlakuan yang bersifat aditif, data menyebar normal, galat percobaan saling bebas dan menyebar normal, serta ragam galat percobaan bersifat homogen (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). Kombinasi perlakuan yang digunakan sebanyak 12 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pengambilan data aspek khusus menggunakan 30 bibit dengan menentukan 10 bibit contoh tiap satuan
9 percobaan. Jumlah keseluruhan bibit yang ditanam sebanyak 1 080 bibit dengan 360 bibit sebagai bibit contoh. Bahan yang digunakan yaitu bibit sagu yang sehat, bebas serangan hama dan penyakit, mempunyai banir berbentuk L, dan perakarannya cukup. Alat yang disiapkan yaitu paranet 55% (Gambar 1), timbangan, polibag, ember, dan meteran. Bibit dipangkas dengan ukuran ± 30 cm di atas banir. Bibit ditimbang (Gambar 2) kemudian dikelompokkan sesuai taraf perlakuan bobot bibit. Bibit sagu yang sudah ditimbang kemudian direndam menggunakan larutan fungisida dengan konsentrasi 2 g/l (Gambar 3). Bibit ditanam di polibag dengan media tanam berupa tanah gambut (Gambar 4). Aplikasi POC dilakukan satu bulan setelah tanam dengan dosis aplikasi sebanyak 150 ml/bibit yang diaplikasikan setiap hari (Gambar 5). Penyiraman dilakukan secara manual sebanyak 2 kali sehari. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 2 bulan. Beberapa peubah yang diamati: 1. Persentase hidup bibit, dibandingkan antara total bibit yang hidup dan total bibit yang ditanam 2. Panjang daun pangkas, diukur mulai dari pangkal banir sampai titik teratas daun yang terpangkas 3. Panjang petiol daun 1, diukur mulai dari titik tumbuh bibit baik ketika masih berupa tunas maupun setelah berubah menjadi daun mekar sempurna 4. Jumlah daun, dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan daun yang ada pada bibit 5. Persentase pemekaran daun, dihitung dari jumlah daun yang mekar sempurna. 6. Jumlah anak daun, dihitung dari total anak daun yang telah mekar sempurna. Gambar 1. Lokasi Pembibitan Menggunakan Paranet 55%
10 Gambar 2. Penimbangan Bibit Gambar 3. Aplikasi Fungisida Gambar 4. Penanaman Bibit dalam Polibag
11 Gambar 5. Aplikasi Pupuk Organik Cair Analisis Data dan Informasi Seluruh data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan magang dianalisis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan membandingkan dengan standar dan aturan kerja dari setiap kegiatan serta studi pustaka yang berlaku tentang budidaya sagu. Untuk mengetahui pengaruh nyata akibat perlakuan bobot bibit dan penggunaan pupuk organik cair serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit di pembibitan, digunakan uji F. Uji lanjut dilakukan jika pengaruh perlakuan atau interaksinya memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah yang diamati dengan uji lanjut DMRT taraf 5 %. Percobaan diasumsikan memiliki pengaruh perlakuan yang bersifat aditif, galat percobaan saling bebas dan menyebar normal, serta ragam galat percobaan bersifat homogen.