BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN YANG MANDIRI DAN SEJATERA TAHUN 2025.

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN I-1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PENDAHULUAN. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

NASKAH VISI, MISI DAN PROGRAM PRIORITAS CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TASIKMALAYA TAHUN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB III Visi dan Misi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka dalam setiap pergantian Kepala Daerah, diharuskan untuk membuat dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD pada dasarnya adalah merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih selama 5 (lima) tahun yang akan datang dimana prosesnya harus melibatkan Dewan Perwakian Rakyat Daerah (DPRD) untuk persetujuannya yang berbentuk Peraturan Daerah (Perda). Seiring dengan telah dilantiknya Drs. H. Ipong Muchlissoni dan Drs. H. Soedjarno, MM pada tanggal 17 Februari 2016 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo Tahun 2016-2021 maka Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga harus menyusun RPJMD Kabupaten Ponorogo periode 2016-2021, dan ini merupakan periode yang ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2005-2025. Selain berdasarkan RPJPD Kabupaten Ponorogo maka penyusunan RPJMD ini juga diselaraskan dengan sasaran prioritas pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan juga berdasarkan arah kebijakan pembangunan Propinsi Jawa Timur dan RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019. RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 ini nantinya akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahun dan juga dijadikan pedoman bagi Perangkat Daerah (PD) dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Hal ini sejalan dengan 1 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 Pasal 25 Ayat (1) dan Undangundang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 69 Ayat (2). Penyusunan dokumen RPJMD sebagai suatu bentuk perencanaan strategis yang disusun melalui proses yang dilakukan dengan memperhatikan pendekatan dalam penyusunan perencanaan, penelaahan kondisi dan permasalahan daerah serta identifikasi potensi sumberdaya yang ada agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis dengan tetap berada dalam tatanan sistem manajemen pembangunan nasional. Dengan demikian, RPJMD Tahun 2016-2021 merupakan dokumentasi rencana pemenuhan kebutuhan nyata serta untuk mengantisipasi berbagai persoalan aktual yang akan dihadapi oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ponorogo. 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya & Dati II Surabaya dengan mengubah Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur & Undang-Undang 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DI. Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 3 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114); 14. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025; 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019; 16. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur 4 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor I Seri E); 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 Nomor 6); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Nomor 2). 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 memiliki keterkaitan dengan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan lainnya. Adapun penjelasan keterkaitan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah perlu menyesuaikan dengan dokumen perencanaan pembangunan yang lainnya, baik vertikal maupun horizontal, seperti RPJPN, RPJMN, RPJMD dan RTRW Provinsi Jawa Timur, RPJPD dan RTRW Kabupaten Ponorogo, serta perbandingan dengan RPJMD dan RTRW Daerah sekitar. 1. Telaah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 tidak secara spesifik memberikan arahan secara wilayah, namun dalam skala nasional. Oleh karena itu pembahasan dalam RPJPN yang memilki relevansi dengan pembangunan berkelanjutan Kabupaten adalah arahan dalam tahapan pembangunan nasional yang ke-3, 5 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

periode 2015-2019. RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. 2. Telaah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Visi tersebut dicapai dengan menjalankan 7 misi pembangunan, yaitu: 1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Misi yang tercantum dalam RPJM Nasional dicapai dengan arah kebijakan umum pembangunan nasional sebagai berikut: 1) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif d an Berkelanjutan. 6 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

2) Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkelanjutan. 3) Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan. 4) Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan Penanganan Perubahan Iklim. 5) Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh. 6) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejah-teraan Rakyat Yang Berkeadilan. 7) Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah. Secara lebih detail, RPJMN memiliki 9 (Sembilan) agenda prioritas yang disebut dengan NAWA CITA, yaitu: 1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. 8) Melakukan revolusi karakter bangsa. 9) Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 7 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

Telaah Visi, Misi, Arah Kebijakan serta program prioritas NAWACITA menjadi acuan pembangunan jangka menengah di daerah. Terutama berkaitan dengan pelaksanaan 9 (Sembilan) agenda prioritas, sesuai dengan ketentuan urusan yang dilimpahkan ke daerah. 3. Telaah RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019 Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019 adalah: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak Strategi umum yang digunakan untuk mencapai visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development) yang inklusif, dan mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development). 2. Pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro-poor, pro - growth), yang di dalamnya secara implisit termasuk strategi pro-poor, pro-job, pro-growth, dan proenvironment. 3. Pengarusutamaan Gender (pro-gender). Strategi lain yang digunakan adalah dengan mengembangkan cluster kewilayahan yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, sosial dan budaya di seluruh Jawa Timur. Penetapan cluster tersebut dirumuskan berdasarkan arah pembangunan kewilayahan Jawa Timur yaitu sebagai pusat agrobisnis terkemuka yang disinkronisasikan dengan agenda pembangunan tahun 2014-2019 (sesuai dengan masa RPJMD Gubernur Jawa Timur) yang difokuskan pada pengembangan kawasan strategis, utamanya kawasan strategis agropolitan, kawasan agroindustri, kawasan metropolitan dan kawasan tertinggal. Kabupaten Ponorogo dalam pengembangan kawasan strategis ditetapkan sebagai Cluster Agropolitan Wilis yang 8 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

terdiri dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan Matrik keterkaitan Visi dan Misi RPJMN, RPJMD Profinsi Jawa Timur dan RPJMD Kabupaten Ponorogo sebagaimana tertulis dalam Tabel berikut : TABEL 1.1 MATRIK KETERKAITAN VISI DAN MISI RPJMN, RPJMD PROPINSI JAWA TIMUR DAN RPJMD KABUPATEN PONOROGO RPJMN 2015-2019 RPJMD Propinsi Jawa Timur 2014-2019 RPJMD Kabupaten Ponorogo 2016-2021 VISI : Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong 1 2 3 4 5 6 7 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritime. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritime yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. VISI : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya saing dan Berakhlak VISI : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius MISI MISI MISI 1 2 3 4 5 Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri, dan industrialisasi. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial. 1 2 3 4 5 6 7 Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan daerah yang amanah, tanggap dan berkemampuan andal dalam memecahkan masalah. Mengelola sumberdaya daerah menjadi lebih berdayaguna, unggul, produktif dan berkelanjutan serta bermanfaat luas secara ekonomi dan social melalui investasi, industry, perdagangan dan pengembangan pariwisata menjadi lokomotif penggerak perekonomian daerah. Mewujudkan pengelolaan infrastruktur strategis secara profesional agar memiliki daya dukung yang kokoh untuk untuk menyokong produktifitas masyarakat, kemajuan wilayah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Membangun pertanian sebagai pengembangan model berbasis ekonomi kerakyatan yang berdaya saing tangguh. Menata kawasan yang nyaman untuk semua, dengan ketersediaan ruang publik yang memadai dan berwawasan lingkungan. Membangun prinsip kemandirian dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan desa miskin, pengangguran serta perluasan kesempatan kerja, dan melindungi hak-hak masyarakat yang berlandaskan pada penegakan hukum yang berkeadilan. Meningkatkan peran aktif Pemerintah Daerah dalam memajukan sistem pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat guna mendorong kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, mempunyai kompetensi yang cukup. Membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan olahraga yang bertaqwa, berbudaya dan berkepribadian. 9 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

4. Telaah RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah provinsi yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan melalui pengembangan sistem agropolitan dan sistem metropolitan. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi meliputi pengembangan: a. wilayah; b. struktur ruang; c. pola ruang; dan d. kawasan strategis. Berdasarkan perecanaan kewilayahan, Kabupaten Ponorogo masuk dalam Wilayah Pengembangan Madiun dan sekitarnya dengan pusat di Kota Madiun meliputi: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ngawi dengan fungsi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan industri. 5. Telaah RPJPD Kabupaten Ponorogo Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Ponorogo 2005-2025 adalah Ponorogo Maju, Adil dan Sejahtera Dalam mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui enam misi yaitu: 1. Penyelenggaraan pemerintahan yang amanah 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 4. Pengelolaan potensi Daerah secara profesional 5. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai agama 6. Pelaksanaan pembangunan yang terintegrasi. Upaya pencapaian misi tersebut dilakukan dalam empat tahapan, yaitu Tahap Pertama 2006-2010, Tahap Kedua 2010-2015, Tahap Ketiga 2016-2020 dan Tahap Keempat 2021-2025. Saat ini, Kabupaten Ponorogo masuk 10 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

dalam tahap RPJM III yang ditekankan pada pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, tidak hanya antar wilayah namun juga pada keseluruhan masyarakatnya, sehingga terwujud rasa keadilan di berbagai aspek kehidupan. Pemanfaatan potensi alam dilaksanakan secara bijaksana dan arif dengan mengembangkan agrobisnis untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi dengan memperhatikan kelangsungannya untuk generasi yang akan datang. Sebagai daerah yang memiliki nilai-nilai religius yang kuat yang didukung dengan keberadaan pondok-pondok pesantren yang telah dikenal secara nasional dan internasional, perlu terus dikembangkan sebagai ciri khas atau karakteristik Ponorogo beserta masyarakatnya, dengan tetap memberikan tempat pada umat lainnya. Dengan keseimbangan nilai religi dan aspek kehidupan masyarakat lainnya diharapkan akan membuahkan kesejahteraan dan kedamaian bagi masyarakat Ponorogo. 6. Telaah RTRW Kabupaten Ponorogo 2012-2032 Visi penataan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo adalah terwujudnya Ruang Wilayah Kabupaten Ponorogo sebagai pusat agropolitan dan agribisnis serta budaya unggulan di Jawa Timur Misi penataan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo adalah: 1. mewujudkan pengembangan pertanian unggulan dan berdaya saing tinggi; 2. mewujudkan pengembangan prasarana wilayah sebagai pendukung pengembangan agropolitan dan sentra budaya lokal; dan 3. mewujudkan pengembangan pusat agribisnis Kabupaten Ponorogo yang mendukung kelestarian alam Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo adalah untuk mewujudkan ruang wilayah yang produktif berbasis pertanian dan pariwisata unggulan agar berwawasan lingkungan hidup di Jawa Timur. Berdasarkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Ponorogo, maka kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi: 11 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

a) pengembangan sistem perkotaan dalam membentuk pusat pertumbuhan ekonomi secara berjenjang; b) pengembangan kawasan perdesaan dalam menunjang pengembangan wilayah sekaligus untuk mengurangi kesenjangan/disparitas yang ada; c) pengembangan fungsi wilayah/pemberdayaan wilayah sesuai karakteristik dan potensi yang dimiliki; d) pengembangan produk unggulan Kabupaten Ponorogo dalam mendorong perwujudan sistem agropolitan; e) peningkatan potensi alam dan budaya dalam mewujudkan pengembangan pariwisata unggulan; f) peningkatan aksesibilitas antar wilayah melalui penyediaan dan pengembangan jalan dalam mempercepat pengembangan wilayah penyediaan infrastruktur wilayah sesuai hirarkinya dengan tetap mempertahankan kawasan lindung dalam menjaga keberlanjutan pembangunan serta untuk meminimasi kemungkinan terjadinya bencana g) pengembangan kawasan pertanian untuk mendukung industri pengolahan hasil pertanian h) pengembangan industri pengolah hasil pertanian dalam mendukung percepatan perwujudan agropolitan pengembangan kawasan dan event wisata unggulan; i) pengembangan kualitas kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan j) pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah 7. Telaah RPJMD Dan RTRW Daerah Sekitar Kabupaten Ponorogo berbatasan dengan 8 kabupaten, terdiri dari 7 kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu: Kabupaten Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Wonogiri. 12 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

Berdasarkan telaah yang dilakukan terhadap dokumen RPJMD dan RTRW daerah sekitar, ditemukan beberapa kondisi kesamaan dalam perencanaan pembangunan dan tata ruang diantaranya: Kabupaten Madiun memiliki kesamaan dalam rencana peningkatan perekonomian rakyat berbasis agro dan berwawasan bisnis. Sedangkan terkait RTRW, Kabupaten Madiun yang bersinggungan dengan Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut: lahan peruntukan industri yang saat ini ada disepanjang jalan arteri primer yang menghubungkan Kabupaten Madiun Surabaya maupun Kabupaten Madiun Ponorogo dibatasi perkembangannya dan untuk pembangunan industri baru diarahkan ke utara disekitar akses bebas hambatan. Kabupaten Magetan juga direncanakan akan memiliki kawasan Agropolitan, yakni kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Kabupaten Tulungagung melalui melalui Kawasan Agropolitan Sendang (KAS) merupakan site-site on farm yang memproduksi berbagai produk biologi (terutama tanaman, ternak dan ikan). Sistem produksi kawasan mengacu pada kelestarian lingkungan hidup yang tetap memperhatikan dayaguna dan hasil guna yang tinggi. Kabupaten Nganjuk memiliki kesamaan dalam upaya peningkatan perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian. Tidak hanya itu hasil telaah menunjukkan keterkaitan Kabupaten Nganjuk dibidang pariwisata dan pertanian. Oleh karena itu, perlu ada pemahaman tentang strategi yang digunakan dalam RTRW Kabupaten Nganjuk. Kabupaten Wonogiri memiliki kesamaan dalam upaya pengolahan potensi unggulan khususnya di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, dan pariwisata. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan pengembangan pariwisata bersinggungan dengan rencana Kabupaten Ponorogo, dengan sedikit pembeda bahwa 13 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

Ponorogo lebih memiliki potensi wisata yang variatif meliputi wisata alam dan budaya. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penyusunan RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 secara teknis disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan sistematika penulisan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sistematika penulisan RPJMD adalah sebagai berikut:. PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD, maksud dan tujuan penyusunan, landasan normatif penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Hubungan antar Dokumen 1.4 Sistematika Penulisan 1.5 Maksud dan Tujuan I. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini, dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program daerah dalam jangka waktu lima tahun. Bab ini diperjelas dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut: 2.1 Aspek Geografi dan Demografi; 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat; 2.3 Aspek Pelayanan Umum; 14 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

2.4 Aspek Daya Saing Daerah II. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini menjelaskan gambaran umum keuangan daerah dan pembiayaan pembangunan yang pada akhirnya akan diketahui kemampuan daerah dalam membiayai program-program pembangunan. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu; 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu; 3.3 Kerangka Pendanaan. V. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi uraian tentang permasalahan pembangunan yang akan dianalisa, sehingga menghasilkan isu-isu strategis dengan tujuan untuk memudahkan proses perumusan arah kebijakan, strategi dan skala prioritas. 4.1 Permasalahan Pembangunan; 4.2 Isu Strategis; BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menguraikan rumusan visi dan misi Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021, serta tujuan dan sasaran pembangunan dalam kurun waktu tahun 2016-2021. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 5.1 Visi; 5.2 Misi; 5.3 Tujuan dan Sasaran. BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta arah kebijakan yang menjadi pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam bagian ini diuraikan keterkaitan antara bidang urusan 15 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasarana yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah di tetapkan. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah daerah dengan Perangkat Daerah (PD) terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab PD. Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program pembangunan daerah serta pagu indikatif untuk program-program yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Terdapat pula penjelasan target capaian pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. X. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan RPJMD. Bab ini bertujuan untuk tetap menjaga keberlangsungan dan kesinambungan proses pembangunan daerah yang sudah dilaksankan dengan masa yang akan datang. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 10.1 Pedoman Transisi 10.2 Kaidah Pelaksanaan 16 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah, sebagai pedoman penyusunan Renstra Perangkat Daerah (PD) dan rencana pembangunan tahunan (RKPD); 2. Menjadi tolok ukur kinerja Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta instrumen bagi DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasan; 3. Menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan bagi seluruh pemangku kepentingan Adapun tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Merupakan bagian dari RPJPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2005-2025, yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan periode waktu 5 tahunan; 2. Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu Bupati/Wakil Bupati Ponorogo periode 2016-2021; 3. Menyediakan standar untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap PD; 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pememerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. 17 RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 2021