BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin baik sekarang ini dapat. menyebabkan timbulnya persaingan bisnis yang ketat pada setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB l PENDAHULUAN. pemilik perusahaan atau para pemegang saham dan ingin memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu pengerak utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat harga saham maka nilai perusahan akan meningkat pula. Oleh karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ketika calon investor ingin berinvestasi maka perlu mengumpulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dengan memiliki harga saham perusahaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu cara dengan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Dimana, dalam tujuan jangka pendek perusahaan hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang ada, sementara dalam tujuan jangka panjang perusahaan bertujuan untuk mensejahterakan atau memakmurkan para pemegang saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Menyangkut hal tersebut peran manajer keuangan menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan dikarenakan tugasnya dapat mempengaruhi keadaan nilai perusahaan. Tugas dari manajer keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan kegiatan mengendalikan keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dari berbagai kegiatan yang harus dijalankan. Akan tetapi manajer keuangan juga harus mampu membagikan keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mensejahterakan pemilik perusahaan, manajemen perusahaan melalui manajer keuangannya harus mampu mengimplementasikan keputusan keuangan dengan tepat. Yang mana keputusan keuangan tersebut terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Tinggi rendahnya nilai perusahaan ini tentu tidak terlepas berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut termasuk didalamnya adalah fungsi

2 keuangan seperti kebijakan dividen, keputusan investasi, dan ditambahkan pula dengan tingkat keuntungan atau sering disebut dengan profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian kesempatan perusahaan untuk bertahan dalam persaingan akan semakin tinggi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan serta mensejahtrakan pemegang saham. Bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Soliha dan Taswan (dalam Hemastuti, 2014:11) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran para investor, yang mengakibatkan harga saham perusahaan dapat naik atau turun. Harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa yang akan datang. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang saham, sehingga dengan nilai perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan para pemegang saham juga semakin tinggi. Namun nilai perusahaan

3 yang tinggi tidak hanya dilihat dari harga saham yang tinggi, tetapi juga dapat dilihat dari pengambilan keputusan keuangan yang diambil oleh perusahaan salah satunya adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan mendatang. Rahmawati dan Akram, 2007 (dalam Nurhayati, 2013:144) kebijakan terhadap dividen dapat mempengaruhi nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price To Book Value ( PBV ). Price To Book Value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemagang saham juga tinggi. Beberapa penelitian mengenai kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan telah dilakukan dan menyimpulkan berbagai hasil yang bervariasi diantaranya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Fenandar dan Surya (2012) menemukan hasil bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Nofrita (2013) juga menemukan hal yang sama, yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori bird-in-the hand (menjelaskan bahwa investor menghendaki pembayaran dividen yang tinggi yang diajukan oleh Gordon dan Lintner, 1959 (dalam Brigham, 2001:67) menyatakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimumkan oleh rasio pembayaran dividen yang tinggi, karena investor

4 menganggap bahwa resiko dividen tidak sebesar kenaikan biaya modal, sehingga investor lebih menyukai keuntungan dalam bentuk dividen daripada keuntungan yang diharapkan dari kenaikan nilai modal(capital gain). Namun, perbedaan hasil penelitian ditemukan oleh Mardiyanti et al. (2012) dimana kebijakan dividen memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan teori dividen irrelevance yang dianjurkan oleh Miller dan Modigliani, 1958 (dalam Brigham, 2001:66), menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya akan ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta risiko bisnisnya. Dengan kata lain, nilai suatu perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba ditahan. Selain kebijakan dividen, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu keputusan investasi. Karena kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Apabila perusahaan salah di dalam pemilihan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan itu sendiri, karena investasi yang dilakukan perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan petumbuhan perusahaan.

5 Keputusan pendanaan dan investasi (baik jangka panjang maupun jangka pendek) tentu saja saling berkaitan. Jumlah investasi saling menentukan jumlah pendanaan yang harus diperoleh, dan para investor yang berkontribusi mendanai saat ini mengharapkan pengembalian investasi di masa depan. Menurut Herawati (2011) keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, menurut Cahyaningdyah et al. (2012) keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, karena pada saat melakukan investasi membuat laba yang ditahan menjadi besar sebagai biaya investasi. Selain dilihat dari kebijakan dividen dan keputusan investasi, penilaian terhadap perusahaan dapat dilihat dari tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan atau tingkat profitabilitas. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Rasio profitabilitas yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan merupakan salah satu cara untuk mengetahui performa perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif terhadap hal tersebut dan nilai perusahaan pun akan meningkat. Nugroho (2012) menyatakan bahwa yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage diamana dalam hasil penelitian yang diperoleh adalah Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, Current Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, Quick Ratio (QR) menpunyai pengaruh yang signifikan

6 terhadap nilai perusahaan, Leverage Ratio (LR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Aisyah, 2012 (dalam Sinarmayarani, 2015), bahwa profitabilitas yang diukur dengan return on asset tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan dikarenakan ROA mengukur tingkat profitabilitas berdasarkan efisiensi perusahaan dalam penggunaan aset. ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan disebabkan karena pada beberapa periode terjadi peningkatan aset yang dimiliki tanpa diikuti dengan peningkatan laba. Sehingga pemegang saham memandang bahwa kinerja perusahaan kurang efektif dalam menggunakan asetnya. Hal itu membuat pemegang saham kurang memperhatikan indikator ROA dalam melakukan investasi. Berdasarkan inkonsistensi penelitian sebelumnya terkait faktor yang berpengaruh pada nilai perusahaan, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, sehingga judul penelitian yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang yang ada yaitu : PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah terdapat pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 3. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk menguji pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Kontribusi Praktis Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi perusahaan untuk dapat menjaga nilai perusahaan dan meningkatkan kembali nilai perusahaan. Terutama untuk perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Kontribusi Teoritis Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan bagi pembaca serta dapat menambah hasil temuan empiris yang menuguji kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mencoba membatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini hanya mengacu pada pengaruh kebijakan dividen yang proksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR), keputusan investasi menggunakan Price Earning Ratio (PER), dan profitabilitas menggunakan Return on Asset (ROA) terhadap nilai perusahaan yang dirumuskan menggunakan Price to Book Value (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).