Fakta. Apa yang terjadi. Latar belakang. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

dokumen-dokumen yang mirip
Komunitas IBRA : Profil singkat. Profil Komunitas IBRA : Latar Belakang Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hendrik L. Blum dalam Haryanto Kusnoputranto (2005) dikatakan,

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN HARI PEDULI SAMPAH 2015 DAN PENCANANGAN GERAKAN TIGA JARI KELOLA SAMPAH; PILAH, KOMPOS DAN DAUR ULANG MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH

BUPATI SEMARANG TANGGAL 21 PEBRUARI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

Pelatihan Pengolahan Limbah Kertas Dengan Menggunakan Alat Penghancur Di Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROPOSAL KEGIATAN MENYATUKAN GERAK LANGKAH WARGA UNTUK CILIWUNG

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

BUPATI POLEWALI MANDAR

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN. sampah yaitu dari paradigma kumpul angkut buang menjadi pengolahan yang

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BAB 5 PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KOTA DEPOK

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena sampah merupakan awal dari penyebab berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

LAMPIRAN. Interview Guide

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3.A TAHUN 2010 TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM )

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

PROGRAM DAN KEGIATAN YANG SEDANG DIJALANKAN SKPD : KELURAHAN PODOSUGIH PERIODE : SEMESTER I TAHUN 2016

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

ATURAN BERSAMA DESA BAKIPANDEYAN KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Transkripsi:

Latar belakang Pencemaran yang sangat akut. Hitam, bau, banyak sampah, eceng gondok, kakus dan limbah industri. Sungai tak ubahnya tempat pembuangan sampah dan limbah industri Fakta Apa yang terjadi Tidak peduli Kurangnya sarana Cari mudahnya Pembiaran Masyarakat Pengusaha Tidak peduli Cari mudahnya Merasa terbebani (biaya tambahan) Pembiaran Kurang peduli Kurang sosialisasi Kurangedukasi Pembiaran Pemerintah Membuang sampah dan limbah langsung ke sungai seolah hal yang tidak bermasalah, sehingga persepsi yang muncul adalah membuang sampah di sungai adalah hal yang biasa-biasa saja. www.apeksi.id 1

Jika terus dibiarkan Yang dibutuhkan Akan terus buang ke sungai Sungai tercemar dan mati Banjir Penyakit Tidak buang sampah dan limbah ke sungai Edukasi Pentingnya kelola sampah dan limbah Kelompok masyarakat Pemerintah Pengusaha Warga sekitar sungai Masyarakatluas Sosialisasi Koordinasi Gagasan Implementasi Gotong royong Aksi nyata Independen Lebih dari 30 Komunitas, lebih dari 500 relawan Sahabat bagi semua Aksi Bersih Sungai www.apeksi.id 2

Identitas Struktur Organisasi Logo Makna Komunitas disimbolkan oleh bentuk tiga (3) figur yang bergandengan tangan dan membentuk simbol hati, dimana hati adalah lambang kepedulian. Bentuk bergelombang berwarna biru melambangkan air atau merepresentasikan sungai, sedangkan warna biru merupakan simbol kebersihan dan keindahan, seperti tujuan Komunitas Peduli Kali Loji yang ingin mengembalikan fungsi sungai yg bersih, indah dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Visi Menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap Sungai, khususnya yang ada di Pekalongan dan sekitarnya, sehingga Sungai dapat menjadi tempat rekreasi yang bersih, indah dan sehat, serta mengembalikan sebagai pusat peradaban. Misi 1. Mengajak masyarakat untuk merawat dan melindungi Sungai dari sampah dan limbah industri. 2. Membantu mencari solusi agar sampah dan limbah dapat dikelola dengan baik sehingga tidak mencemari. 3. Bekerjasama dengan Lembaga/instansi terkait, para pakar, dan Perguruan Tinggi dalam menginisiasi menciptakan teknologi atau formula yang murah, mudah dan tepat guna untuk industri kecil, menengah maupun besar. 4. Mengajak pemerintah untuk memprioritaskan penanganan Sungai. 5. Menjadikan Pekalongan sebagai kota wisata berbasis 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) www.apeksi.id 3

Program Program Sosialisasi dan edukasi dengan turun langsung dalam membersihkan dan merawat sungai. Menciptakan pejuang lingkungan yang ahli di bidangnya dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan penyelamatan lingkungan hidup, terutama masalah sungai, sampah dan limbah. Bekerjasama dengan KLH, BLH, PUPeRa, BNPB, Departemen/Instansi/Lembaga terkait dan Perguruan Tinggi dalam menangani masalah Sungai, Sampah dan Limbah industri. Pendidikan lingkungan hidup sejak dini dari SD, SMP dan SMA agar tercipta etika dalam memperlakukan sampah dengan baik, serta terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan hidup disekitarnya. Menjalin hubungan baik dengan siapapun dalam melakukan edukasi tentang pengelolaan sampah dan Limbah agar menjadi manfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Menjembatani dan memfasilitasi kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat yang berkaitan dengan masalah sungai, sampah dan limbah industri. Program Kegiatan yang dilakukan Mengajak Pemerintah untuk memprioritaskan permasalahan Sungai sebagai agenda utama yang harus ditangani serius dengan target yang direncanakan. Menginisiasi penggunaan wilayah tepian sungai sebagai sarana aktifitas publik, rekreasi, ruang ekspresi seni dan budaya bagi warga Pekalongan dan sekitarnya. Menjadikan kawasan Kali Loji sebagai destinasi wisata berbasis sungai. Melakukan audiensi ke Walikota, KLHK, BLH (Kota, Kabupaten, Propinsi), PSDA, WALHI, DPU, Kecamatan, Kelurahan, RT, RW dan DPR Komisi 7 dan Komisi 6. Sosialisasi kelebih dari 40 komunitas yang ada di Pekalongan, Kabupaten, Semarang dan Jakarta. Memberi materi tentang sungai dan kelola sampah ke SMP 6, MTs dan Diklat Madya Ibnu NU Kabupaten, komuitas lingkungan, BKM dan Kelurahan. Melakukan aksi pungut sampah di beberapa acara tahunan yang menjadi agenda tetap Pemkot maupun dan lainnya. www.apeksi.id 4

Kegiatan yang dilakukan Efek jangka pendek Mengikuti pelatihan pengelolaan sampah dan bank sampah dari KLHKdan BLH Propinsi. Melakukan kegiatan penanaman pohon di bantaran kali Setu dan Taman Jlamprang serta Mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama LANAL Tegal dan komunitas lain di Kabupaten dan kota. Mengikuti bersih pantai bersama KPW dan Pekalongan Muda di Kabupaten dan Kota. Menjadi narasumber di Karang Taruna Krapyak, BKM, Acara Bintari dan lain-lain. Melakukan pembekalan ketrampilan pengolahan sampah, pembuatan kertas daur ulang dan pelatihan peningkatan pengetahuan keorganisasian bagi anggota. Menginspirasi masyarakat Pekalongan dalam bergotong royong merawat dan menjaga sungai. Menjadi tempat pengaduan masyarakat dalam permasalahan pencemaran yang terjadi di daerahnya. Melanjutkan kegiatan Festival Kali Loji yang digagas oleh KPKL dengan kegiatan Lomba Aksi Bersih Sungai, Lomba Dayung, Karnaval Budaya, Lomba Gambar, Lomba Fotografi, Lomba stand-up Comedy, dan Forum Lingkungan (dihadiri oleh Menteri KLHK, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BLH Propinsi, BLH Kabupaten, Pengusaha batik, Pemkot, SKPD, Kecamatan, Kelurahan, Kongres Sungai Indonesia, Komunitas Sungai dari beberapa daerah dan warga masyarakat lebih dari 900 peserta) Efek jangka pendek Efek jangka pendek Aerhasil me-lobby Kementrian LHK untuk membantu mengurangi pencemaran yang terjadi di Pekalongan dengan hasil sbb : Pembangunan Ipal terpadu di daerah Pringrejo. Mensupport kegiatan Festival Kali Loji. Mengangkat eceng gondok sepanjang 1.1 Km secara manual di kali Bremi setiap hari selama 1.5 bulan. Mendapat sumbangan mesin cacah organik dan motor pengangkut sampah. Menjadi pioneer dalam melakukan kegiatan di Pekalongan. Menyiapkan TPS3R secara mandiri untuk mengembangkan Bank Sampah dan memproduksi cacah plastik dengan menjadi mitra dari pabrik pengolah biji plastik. Lebih dari 30 kali per tahun melakukan Aksi Bersih Sungai tanpa tergantung dengan dana pemerintah. Juara II (2) lomba komunitas peduli sungai tingkat propinsi. Membantu penanganan Rob di kota Pekalongan. www.apeksi.id 5

Rencana Tetap menjalankan Aksi Bersih Sungai. Memproduksi Briket, kertas daur ulang dari eceng gondok dan mencacah plastik. Menjalankan TPS3R dan Koperasi Sampah. Melanjutakan kegiatan Festival Kali Loji. Melakukan pendekatan ke Pemerintah dan Pengusaha untuk pembuatan Ipal terpadu. Melakukan pendekatan kepada Masyarakat untuk mulai mengelola sampah. Mengadakan Sekolah Sungai di tingkat Karisidenan Pekalongan. www.apeksi.id 6

Sekretariat : Jalan Kurinci, Gg. Rajawali I No. 45 (Belakang pasar Podosugih), Pekalongan. Mobile: 0812 8053679 www.apeksi.id 7