INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB II PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaaat penelitian, dan fokus penelitian. Berikut uraian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 19 orang siswa mendapat nilai di bawah 65 atau 47,5%. Sedangkan nilai

45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang diharapkan dalam tujuan Pendidikan Nasional. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

BAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PENERAPAN MODEL INQUIRY PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Ela, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

5. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI

MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetap juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diketahui hasilnya melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

PENDAHULUAN. keahlian atau keterampilan di bidang tertentu. Menurut 21 st. Partnership Learning Framework (BSNP, 2013: 3-4), terdapat enam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Untuk

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2005 :70).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemahaman terhadap informasi yang diterimanya dan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMPLB TUNARUNGU

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan adalah pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. proses. Secara definisi, IPA sebagai produk adalah hasil temuan-temuan para

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

Transkripsi:

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2007 Disampaikan pada PPM Pelatihan Penyususnan Perangkat Pembelajaran IPA (Fisika) dengan Pendekatan STM sebagai Amanah KTSP untuk Guru-guru SD Cokrokusuman Yogyakarta 2007

SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP Oleh: Edi Istiyono, M.Si. Jurdik Fisika FMIPA UNY Mengapa Pendekatan STM Diterapkan pada Pembelajaran IPA SD/MI? Menurut Permendiknas No. 23 tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan. Untuk pendidikan dasar (SD/MI) dan SMP(MTs) bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) yang termasuk dalam IPA SD/MI antara lain: a. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. b. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidikan c. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya d. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari e. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar f. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006, Standar Isi mata pelajaran IPA untuk SD/MI, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungannya. Di tingkat SD/MI penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) atau STM (Sains, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan komptensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomonikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakanap hidup. Oleh karenanya pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. IPA SD/MI dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat antara lain tujuan masing-masing mata pelajarn (MP), standar kompetensi (SK), dan kompetensi dasar (KD). Adapun tujuan pembelajaran MP IPA di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan: a. kemperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-nya b. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

c. mengembangan trasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang salaing memepngaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat d. mengempangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan e. menngkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memmelihara, menjaga, sdan melestarikan lingkungan alam f. meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala ketraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan g. memperoleh bekal pengetahuan, konsep, keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) IPA di SD merupakan standar minimum secara nasional yang harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitai oleh guru. SK dan KD untuk setiap MP diharapkan menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaiana kompetnsi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penlilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. Ruang lingkup bahan kajian IPA SD/MI meliputi beberapa aspek, antara lain: a. makhluk hiidup dna proses kehidupan, yaitu: manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkunghan serta kesehatan b. benda/materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas c. energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan peswat sederhana. d. Bumi dan lama semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Dari uraian di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan salingtemas atau STM merupakan tututan yang harus dilaksanakan oleh setiap guru. Apakah Pendekatan STM itu? Pendekatan STM adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki ciri utama mempelajari isi kurikulum dengan bertitik tolak dari isu-isu masalahmasalah yang dihadapi oleh siswa atau masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung komponen sians dan teknologi. Pendekatan STM merupakan metode penemuan/inkuiri dan pemecahan masalah sebagai proses eksplanasi fenomena alam dan proses penyelesaian masalah yang dihadapi manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan/alam. Hasil-hasil eksplanasi akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu dijawab kembali dan solusi pemecahan masalah dapat memunculkan masalahmasalah baru yang perlu dipecahkan lagi demikian seterusnya. Hal-hal yang membedakan pendekatan STM dengan pendekatan yang lain dapat dilihat pada karakteristik pendekatan tersebut. Karakteristik pendekatan STM antara lain: a. diawali dengan isu/masalah-masalah yang sedang beredar serta relevan dengan ruang lingkup isi/materi pelajaran dan perhatian, minat atau kepentingan siswa b. mengikutsertakan siswa dalam pengembangan sikap dan keterampilan dalam pengambilan keputusan serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan informasi tentang isu-isu sains dan teknologi c. mengintegrasikan belajar dan pembelajaran dari banyak ruang lingkup kurikulum d. memperkembangkan literasi/ melek sains, teknologi dan sosial Apakah yang Diharapkan Pendekatan STM kepada Siswa? Harapan pendekatan STM kepada siswa dapat dilihat dari tujuan pembelajaran dengan pendekatan STM, strategi pembelajaran dengan pendekatan STM, aspek yang diharapkan dari siswa.

Tujuan utama pendidikan sains dengan pendektan STM adalah mempersiapkan siswa menjadi warga negara dan warga masyarakat yang memiliki suatu kemampuan dan kesadaran untuk: a. menyelidiki, menganalisis, memahami, dan menerapkan konsepkonsep/prinsip-prinsip dan proses sains dan teknologi pada situasi nyata b. melakukan perubahan c. membuat keputusan-keputusan yang tepat dan mendasar tentang isu/masalahmasalah yang sedang dihadapi yang memiliki komponen sains dan teknologi. d. Merencanakan kegiatan-kegiatan fisik secara individu mapun kelompok dalam rangka pengambilan tindakan dan pemecahan isu-isu/masalah-masalah yang sedang dihadapi. e. Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan tindakannya. Strategi pembelajaran dengan STM diawali dengan pengenalan sains melalui aktivitas bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan tentang alam, sedangkan kegiatan teknologi diawali dari masalah-masalah yang sedang dihadapi manusia dalam berhadaptasi dengan alam. Strategi-strategi tersebut antara lain dengan cara: a. Menawarkan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan antara sains dan teknologi b. Memberi ilustrasi tentang contoh-contoh bagaimana pengetahuan ilmiah dan teknologi yang diperlukan yang dapat dipakai oleh masyarakat maupun individu c. Memasukkan perseptif global tentang interaksi antara sians, teknologi, dan masyarakat d. Memasukkan pengetahuan tentang sains dan teknologi ke dalam konteks pengalaman sehari-hari siswa e. Mengenalkan strategi pengambilan keputusan dan memilih kesempatan untuk menggunakana setrategi dalam keputusan yang berhubungan dengan isu STS f. Memasukkan materi sains dan dan teknologi yang solid seperti fakta, hukum, teori, dan menyederhanakan asumsi-asumsi.

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar berbagai cara untuk mengakses dan mendesiminasi informasi yang berkaitan untuk proses pengambilan keputusan. h. Membentuk team teaching yang melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti halnya anggota masyarakat i. Menggunakan berbagai setrategi pembelajaran yang membantu satu sama lain dalam pencerahan yang efektif tentang pola-pola nilai, gagasan, berpikir rasioanal, dengan melibatkan teman sebaya, orang tua, para ahli j. Membantu memberikan pengalaman yang kreatif untuk memotivasi siswa menggali nilai-nilai, emosi, data, dan keterampilan yang berkait dengan kejadian-kejadian yang ilmiah k. Memilih setrategi pembelajaran dan teknik penilaian yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya. Implikasi pembelajaran sains menggunakan pendektan STM harus ada beberapa aspek yang perlu mendapat penekanan dan dipresentasikan secara proporsiaonal dan terintegrasi dalam pembelajaran sains di sekolah dengan pendekatan STM, yaitu: a. kemampuan-kemapuan siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada alam dan menemukan jawabannya b. kemampuan siswa untuk mengidentifikasi isu/masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan upaya memecahkannya c. penguasaan pengetahuan ilmiah dalam sains dan keterampilan dalam teknologi dan berupaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari d. mempertimbangkan nilai-nilai dan konteks sosial budaya masyarakat e. pengtahuan sikap, nilai-nilai sosial budaya lokal, personal, dan global. Tujuan pendekatan STM adalah mengaktifkan siswa dalam kegiatan pemecahan isu/masalah-masalahyang telah diidentifikasi agar siswa: a. dapat menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan apa yang mereka temukan/hadapi dalam kehidupan sehari-hari

b. dapat memperhatikan perkembangan sains dan teknologi berdaarkan faktafakta yang ditemukan dan melhat relevansi antara manfaat teknologi dan konsep sains c. lebih banyak bertanya dna mengajukan pertanyaan yang di luar dugaan d. mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari apa yang diamatidan efek dari sesuatu hal terhadap apa yang diamati e. terus-menerus memiliki ide/gagasan baru f. lebih berminat terhadap apa yang dipelajari g. lebih tahu sains sebagai dunia fisik h. mendudukan guru sebagau fasilitator, bukan informator i. mendudukkan sians sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dihadapi termasuk masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. j. mendudukkan proses sians sebagai keterampilan yang dapat digunakan k. memandang proses sians yang harus dikembangkan sebagai kebutuhan untuk menghadapi permasalaha yang dihadapi l. melihat proses sains sebagai suatu kebutuhan m. mendudukkan sians sebagai suatu pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan n. tidak mudah melupakan apa yang mereka pelajari. Aspek-aspek yang dikembangkan pada diri siswa melalui pendektan STM adalah: a. Aspek penguaan konsep/pengetahuan ilmiah, meliputi: penguasaan faktafakta, konsep-konsep, hukum-hukum, prinsip-prinsip, seerta teori dan hipotesis yang digunakan oleh para saintis b. Aspek penguasaan proses, meliputi aspek yang berhubungan dengan bagaimana para saintis berpikir dan bekerja (seperti kegiatan melakukan observasi dan eksplanasi; pengklsifikasian dan pengorganisasian data; pengukuran dan pembuatan grafik; pemahaman dan berkomunikasi; penyimpulan dan prediksi; peru,usan dan pengujian hipotesis; identifikasi dan pengontrolan variabel; penginterpretasian data/informasi; pembuatan

instrumen dan alat-alat sederhana; serta pemodelan). Sebagai tujuan pembelajaran aspek ini dibedakan menjadi: 1) penguasaan keterampilan dasar 2) penguasaan keterampilan proses 3) penguasaan keterampilan lanjut; keterampilan yang sudah terintegrasi seperti keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan penyelidikan/penelitian. c. Aspek kreativitas, meliputi: visualisasi produksi gambaran mental pengkombinasian objek dan ide atau gagasan dalam cara baru memberikan eksplanasi terhadap objek dan peristiwa-peristiwa yang dijumpai, menghasilkan alternatif atau menggunakan objek/ide yang luar biasa, menyelesaiakan masalah dengan tindakan yang tepat/unik, merancang alat dan mesin, menghasilkan ide-ide yang luar biasa, seerta menguji alat baru untuk eksplanasi yang dibuat. d. Aspek sikap, meliputi: pengembangan sikap positif terhadap sains, keopercayaan diri, motivasi, kepekaan, daya tangggap, rasa kasih sayang sesama, ekspresi perasaan pribadi, serta membuat keputusan-keputusan tentang isu-isu lingkungan dan sosial. e. Aspek aplikasi/keterkaitan meliputi: menunjukkan contoh konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan konsep-konsep sains dan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi pada alat-alat teknologi yang ada dalam rumah tangga, menggunakan proses ilmiah dalam menyelesaikan masalahmasalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, memahami dan mengevaluasi laporan media massa tentang perkembangan ilmiah, membuat keputusan yang berhubungan dengan kesehatan pribadi, nutrisi dan gaya hidupyang didasarkan pada pengetahuan ilmiah, dan mengintegrasikan ains dengan pelajaran lain. Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan pendekatan STM adalah: a. Pembelajaran yang mengkaitkan IPA dengan isu-isu atau masalah-msalah teknologi dan masyarakat dan melibatkan siswa berpartisipasi langsung dan

proaktif dalam upaya pemecahan isu-isu atau masalah-msalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. b. Pembelajaran yang dapat mempertemukan antara kebutuhan-kebutuhan individu dan masyarakat untuk kemajuan dan bertahan hidup, sehingga pendektan STM diarahkan untuk literasi ilmiah (IPA) dan teknologi untuk semua Daftar Pustaka Chiappeta, Eugene I. 1994. Science Intruction in the Middle and Secondary Schools. New York: Merril Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tim. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. Tim. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI. Jakarta: BSNP-Depdiknas