kita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir 2015 Penataan Pantai Purnama Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN -1- pepeoeoeoekonhcfkjsnfo. SEMINAR TUGAS AKHIR FASILITAS PENUNJANG pepeoeoeoekonhcfkjsnfo

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

PENGEMBANGAN HUNIAN SEBAGAI AKOMODASI WISATA DI DESA PANGSAN,BADUNG

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

ABSTRAK. Kata kunci: Pantai Sanur, Dermaga, Marina, Speedboat

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

fauna, gua masegit sela (disepanjang Pulau Nusakambangan) dan suasana alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai daerah pariwisata mempunyai berbagai hal yang menarik untuk di kunjungi. Hal menarik tersebut mulai dari obyek wisata, bermacam kreasi budaya, adat istiadat hingga tradisi di masing-masing daerah. Penyebaran pariwisata di Bali sendiri cenderung terkonsentrasi ke arah selatan dimana Sanur, Kuta dan Nusa dua menjadi daerah yang sering dikunjungi dan dtinggali oleh wisatawan baik asing maupun domestik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Satistik Provinsi Bali tahun 2014, total kedatangan wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Bali berjumlah 3.278.598 orang pada tahun 2013. Meningkatnya Wisatawan yang datang diiringi dengan pengembangan dan pengadaan obyek wisata memicu pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 11,61%. Angka ini cukup menjelaskan betapa populernya Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata, dan sudah tentu para wisatawan tersebut paling tidak sudah memiliki bayangan serta tujuan untuk berkunjung ke suatu obyek wisata atau melakukan kegiatan rekreasi tertentu. Selain obyek wisata, biro perjalanan wisata juga mempengaruhi intensitas kegiatan wisata yang terjadi di Bali, karena melalui agen atau biro perjalanan wisata 1

kita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan wisata yang ada di Bali, paling banyak berdomisili di Denpasar sebanyak 206 biro disusul oleh kabupaten Badung sebanyak 110 biro. Hal ini menandakan informasi mengenai kepariwisataan yang ada di Bali berpusat di kota Denpasar, yang semestinya dapat memberikan keuntungan secara langsung bagi daerah daya tarik wisata yang ada di Denpasar untuk dikenal salah satunya seperti daya tarik wisata Pulau Serangan. Pulau Serangan sendiri merupakan salah satu destinasi pariwisata yang potensial di Bali. Semenjak dilakukannya reklamasi tahun 1997, Pulau seluas 112 hektar ini direklamasi menjadi 481 hektar (wawancara dengan Karma,Oktober 2014) sehingga mengalami banyak perubahan di berbagai bidang salah satunya di bidang pariwisata. Upaya penambahan luas daratan ini sendiri bertujuan untuk menjadikan Pulau Serangan sebagai salah satu kawasan pariwisata baru yang ada di Bali dan sekaligus sebagai langkah pemerataan pembangunan akibat kondisi pulau yang dipisahkan oleh laut. Tujuan ini juga didukung oleh potensi yang dimiliki pulau tersebut, dari segi letak Pulau Serangan memiliki akses yang dekat dengan Pe;abuhan Benoa dan Jalan Bypass Ngurah Rai. Potensi sumber daya alam yang ada di pulau ini berupa potensi hutan mangrove dan perikanan, contohnya seperti penangkapan ikan, udang, budidaya rumput laut, ikan hias dan penangkaran penyu. Potensi wisata yang terdapat di Pulau Serangan dominan berhubungan dengan daerah pantai. Selain potensi alam, potensi menarik yang dapat diperhatikan dan dikembangkan adalah dari sektor kuliner, ritual, dan budaya. Untuk kuliner khas, Serangan memiliki cemilan berupa Krupuk Klejat, Rujak Bulung Buni, dan Tongkol Asap Sambel Matah. Dari sektor ritual terdapat Pura Sakenan dan Masjid Assyuhada, dimana terdapat perbedaan etnis budaya antara masyarakat hindu dengan suku Bugis yang hidup saling berdampingan, perlu perhatikan juga kegiatan yang paling khas dilakukan baik oleh penduduk dan pengunjung lokal adalah kegiatan memancing sehingga perlu diberikan ruang untuk mewadahi kegiatan ini. Secara administrasi, Pulau Serangan merupakan sebuah kelurahan dengan 7 banjar yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Banjar-banjar tersebut terdiri 2

dari banjar Ponjok, Br. Dukuh, Br. Kawan, Br. Kaja, Br. Tengah, Br. Peken, dan Kampung Bugis. Banjar Ponjok dan banjar Kawan merupakan banja yang secara langsung berbatasan dengan laut. Tetapi hanya banjar Ponjok satu-satunya Banjar yang berbatasan dengan laut dengan pasir pantai, sehingga secara otomatis dijadikan kawasan studi oleh penulis. Pantai di Banjar Ponjok memiliki karakter pasir yang unik karena pasir di sana terdapat pasir asli daerah Serangan dan pasir hasil reklamasi. Pantai di daerah Ponjok ini juga dekat dengan pemukiman penduduk sehingga baik untuk di kembangakan fasilitas berwisata disana. Adapun juga fasilitas wisata pantai yang ada di banjar Ponjok berupa wisata water sport, wisata lumba-lumba, konservasi penyu, serta penyebrangan boat pribadi dan umum. Walaupun banyak obyek wisata yang mucul dan berkembang dilingkungan banjar Ponjok,obyek/fasilitas yang ada belum tertata sehingga terkesan berantakan dan kumuh.salah satu contoh yang mewakili belum adanya penataan fasilitas wisata pantai yang sesuai adalah dermaga. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhan menjelaskan mengenai penetapan rencana lokasi pelabuhan untuk pelabuhan pengumpan regional yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi. Dermaga yang ada di lingkungan pantai banjar Ponjok melayani penyebrangan menuju tempat-tempat wisata seperti Lembongan, Gili (Lombok), dan Nusa Penida. Ada fasilitas pelabuhan dibagi menjadi dua jenis yaitu fasilitas pokok dan penunjang. Fasilitas pokok pelabuhan meliputi: alur-pelayaran, perairan tempat labuh, kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal, perairan tempat alih muat kapal, perairan untuk kapal yang mengangkut bahan/barang berbahaya dan beracun (B3), perairan untuk kegiatan karantina, perairan alur penghubung intrapelabuhan, perairan pandu, dan perairan untuk kapal pemerintah. Sedangkan untuk fasilitas penunjangnya yaitu : perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang, perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal, perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar), perairan tempat kapal 3

mati, perairan untuk keperluan darurat, dan perairan untuk kegiatan kepariwisataan dan perhotelan. Dari hasil pengamatan di lapangan, terdapat 3 jenis kapal yang berlabuh. Kapal yang berlabuh tersebut merupakan perahul nelayan, kapal penyebrangan pribadi dan umum. Keberadaan dermaga di obyek pantai tersebut tidak memiliki efek yang signifikan karena kapal kapal yang ada bersandar secara sporadis dan tidak tertata, sehingga menciptakan pemandangan yang tidak enak untuk di pandang Selain dermaga, secara umum fasilitas wisata yang ada di sana baik utama maupun pendukung masih berupa bangunan semi permanen sehingga kurang senada dengan bangunan wisata lain yang sudah permanen dan berfasad baik. Permasalahan lain yang ditemukan di lingkungan pantai banjar Ponjok adalah adanya fungsi yang heterogen pada bangunan yang ada di sekitar pantai. Fungsi heterogen yang dimaksud ini berupa berdirinya bangunan nelayan dan bangunan wisata serta fasilitas pendukungnya di satu daerah secara berdampingan. Hal ini ibarat bangunan memiliki dua wajah dalam satu badan, antara kegiatan nelayan yang identik dengan kotoran dan kegiatan wisata yang menampilkan hal-hal yang indah dan sempurna. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah usaha untuk menata fasilitas wisata yang ada di sana secara keruangan dan dibawah satu atap manajerial yaitu desa pekraman Serangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Seperti apa permasalahan serta potensi dari objek pantai di Banjar Ponjok Serangan? 2. Fungsi dan Fasilitas baru apa saja yang diperlukan dari penataan fasilitas wisata pantai di Banjar Ponjok Serangan? 3. Bagaimana Tema dan Konsep perancangan yang diterapkan pada penataan fasilitas wisata pantai di Banjar Ponjok Serangan? 4

1.3 Tujuan dan Sasaran Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. 1.3.1 Tujuan Penulisan Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemanfaatan fasilitas wisata yang ada di lingkungan pantai banjar Ponjok Serangan dan lingkungan sekitarnya dengan menyediakan fasilitas penunjang berupa sarana prasarana yang dibutuhkan sebagai tempat hiburan dan rekreasi bagi masyarakat local ataupun wisatawan asing dan domestik. Selain itu juga sebagai sarana penulis untuk menyelesaikan studi di strata 1 Universitas Udayana. 1.3.2 Sasaran Membuat fasilitas yang sesuai dengan potensi yang ada di Serangan, memecahkan permasalahan yang ada di Serangan dan menata wadah/fasilitas yang sudah ada serta membuat suatu lingkungan buatan yang selaras dengan alam dan menata jalur-jalur sirkulasi dan jalan-jalan setempat. 1.4 Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan saat menulis karya ilmiah ini berupa Teknik Pengumpulan data berupa interview, survey instansional, dokumentasi pribadi dan Teknik Pengolahan data dengan tahapan kompilasi data kemudian dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikelompokkan terdiri dari dua jenis data yaitu : a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh perseorangan atau organisasi dari sumbernya serta semua keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti. Teknik pengumpulan data primer yaitu : 5

1. Interview/wawancara Wawancara dilakukan dengan narasumber yang merupakan para ahli dan tokoh pihak-pihak terkait untuk memperoleh data berkaitan dengan kajian penelitian dan akan digunakan untuk pendekatan dan penganalisisan data. 2. Dokumentasi Melakukan pengumpulan data berupa arsip serta foto-foto yang menunjang penyusunan konsep programatik seperti dokumentasi mengenai tapak bangunan dan lingkungan di sekitarnya. 3. Observasi Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan langsung yang berkaitan dengan pokok bahasan. Mengunjungi objek objek wisata di Desa Adat Serangan serta mengamati fasilitas yang ada untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam objek wisata tersebut. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain seperti buku, majalah atau bahan literature lainnya yang terkait, artinya data tersebut tidak diusahakan sendiri. Data sekunder diperoleh melalui : 1. Studi Kepustakaan Pengumpulan data penunjang sebagai bahan pertimbangan proses perencanaan dan perancangan yang terdiri dari buku-buku, jurnal, majalah, koran, dan lain-lain, yang terkait dengan Fasilitas hiburan wisata air. 2. Browsing Internet Pengumpulan data melalui internet dengan maksud untuk mendapatkan gambaran mengenai fasilitas-fasilitas yang terkait dengan proyek. 3. Survei Instansional Pengumpulan data yang diperoleh dari instansi-instansi pemerintah terkait yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat, baik itu berupa peraturan atau kebijakan maupun data-data lain yang dibutuhkan. 6

1.4.2 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu a. Kompilasi data Data yang telah dikumpulkan dapat dipilah dan dikelompokkan dengan kriteria data masing-masing yang kemudian dicari keterkaitan dari data tersebut. b. Analisis data Dari kompilasi data yang didapat, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Kualitatif, yaitu mengolah dan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat digramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lainlain. 2. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis. Pengolahan data yang dilakukan dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya secara sistematis. Selanjutnya, data-data tersebut diolah, ditafsirkan dan kemudian digunakan dalam tahap perancangan. c. Sintesis Tahap untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada dengan mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompok-kelompok beserta faktor pengaruhnya. 1.5 Sistematika Penulisan Landasan konseptual dibagi menjadi 5 bab yang terdiri dari pokok-pokok pikiran yang saling berkaitan. BAB I PENDAHULUAN Menguraikan secara umum isi penulisan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, pengertian judul, sasaran dan tujuan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. 7

BAB II KARAKTERISTIK KAWASAN Berupa gambaran dan inventarisasi mengenai Objek Wisata Pantai yang ada di Serangan khususnya banjar Ponjok Serangan dan keadaan lingkungan sekitarnya. Pada bab ini juga dijelaskan permasalahan dan potensi fisik dan non fisik yang kemudian dianalisa dengan mempertimbangkan segi fisik dan non fisik lingkungan dan dilanjutkan dengan dasar perencanaan, penentuan tema dan konsep dasar BAB III PEMAHAMAN TEORI. Berupa pemahaman umum mengenai teori-teori yang diperoleh dari literatur mengenai pariwisata dan fasilitas wisata air, standar-standar, pedoman/kebijakan/peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pariwisata di Bali secara umum, wisata alam. BAB IV PROGRAM PENATAAN Membahas mengenai penyusunan program fasilitas penunjang wisata yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang nantinya. Program ini meliputi penataan fasilitas, sirkulasi, ruang terbuka hijau, sarana dan prasarana, hubungan, organisasi dan persyaratan ruang. BAB V KONSEP Berupa perwujudan dari konsep penataan fasilitas wisata pantai di Banjar Ponjok Serangan yaitu konsep menyangkut 8 elemen perkotaan dan konsep fasilitas yang akan dikembangkan. 8