PEMBELAJARAN MENYIMAK DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

PENYUSUNAN RPP BERBASIS KTSP PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK LAPORAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nurdaeni, 2013

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

I. PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satu di ataranya adalah faktor guru. Guru memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi ditandai

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SMA, SMK, MA, DAN MAK DI WILAYAH KOTA KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

ANALISIS KURIKULUM 2013 DAN KTSP Landasan Pendidikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab II pasal 3 mengamanatkan bahwa:

mengganggu situasi pembelajaran. Perekaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI BERBASIS KONTEKSTUAL DI SEKOLAH MENENGAH AL FIRDAUS KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB II KURIKULUM, PRAGMATIK, DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU DARI TINGKAT KABUPATEN SAMBAS PADA DAERAH TERTINGGAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

JURNAL. IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

Menjelaskan makna penting sebuah SNP Menjelaskan produk hukum dan peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); Menjelaskan Lingkup SNP;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENYIMAK DI SMP NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Afiati Handayu Diyah Fitriyani Perpustakaan Islam dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Afiati.hdf@gmail.com 1. Pendahuluan Menyimak dalam kehidupan sehari-hari penting karena memperoleh informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Menyimak merupakan salah satu sarana ampuh dalam menjaring informasi. Berbagai ragam pengetahuan atau informasi dapat dikuasai melalui menyimak, baik siaran radio maupun televisi, pembicaraan para ahli dalam diskusi, seminar, konvensi, atau pertemuan ilmiah. Kemajuan ilmu dan teknologi khususnya di bidang komunikasi menyebabkan arus informasi melalui radio, telepon, televisi, rekaman, dan film semakin menderas. Dalam peristiwa ini pun keterampilan menyimak mutlak diperlukan. Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu diragukan lagi. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada berbagai kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan 56

teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti radio, televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah, maupun swasta sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkanya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Kegiatan semacam itu menuntut peserta memiliki keterampilan menyimak yang memadai. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, keterampilan menyimak agaknya kurang mendapatkan perhatian yang semestinya oleh para guru bahasa Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah keterampilan ini belum diujikan dalam ujian nasional. Kenyataan menunjukkan bahwa guru, termasuk guru bahasa Indonesia, lebih mementingkan kompetensi-kompetensi yang akan diujikan dalam ujian nasional. Hal itu memang tidak dapat disalahkan sepenuhnya, sebab martabat suatu sekolah salah satunya ditentukan oleh hasil ujian nasional. Permasalahan penelitian (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010 yang dibuat oleh guru? (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010? (3) Apakah kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010? (4) Bagaimanakah upaya guru/pihak sekolah mengatasi kendala dalam pembelajaran 57

menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) perencanaan pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010 yang dibuat oleh guru, (2) pelaksanaan pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010, (3) kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010, (4) upaya guru/pihak sekolah mengatasi kendala dalam pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong tahun pelajaran 2009/2010. 2. Landasan Teori KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh satuan pendidikan dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BSNP, 2006:5). a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Struktur dan Muatan KTSP Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut: (i) kelompok mata 58

pelajaran agama dan akhlak mulia, (ii) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (iii) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, (iv) kelompok mata pelajaran estetika, dan (v) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum (BNSP, 2006:9-13). Kurikulum dapat dijabarkan sebagai bahan acuan guru dalam membuat program selanjutnya, seperti prota (Program Tahunan), promes (Program Semester), silabus, dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program tahunan harus dipersiapkan sebelum tahun ajaran baru. Hal ini karena program tahunan akan menjadi pedoman dalam menyusun program yang lain, yaitu promes. Promes merupakan program semester yang berisi tentang garis besar mengenai hal-hal yang akan dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Silabus merupakan seperangkat rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/alat belajar (BSNP, 2006:6). Sementara, menurut Majid (2007:38-39) silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai 59

hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Sukmara (2003:95) mengatakan bahwa komponenkomponen dalam silabus antara lain: a) identifikasi jenjang pendidikan, b) identitas mata pelajaran, c) kelas dan semester, d) rumusan standar kompetensi, e) penentuan kompetensi, f) penentuan materi pokok, g) uraian materi pelajaran, h) pengembangan pengalaman belajar, i) penerapan alokasi waktu, dan j) perluasan sumber belajar. Menurut Mulyasa (2008) mengatakan bahwa silabus yang disusun harus memuat enam komponen utama, yaitu: a) standar kompetensi, b) kompetensi dasar, c) indikator, d) materi standar, e) standar proses, dan f) standar penilaian. Komponen-komponen silabus, antara lain: a) identifikasi jenjang pendidikan, b) identitas mata pelajaran, c) kelas dan semester, d) standar kompetensi, e) kompetensi dasar, f) indikator, g) materi standar, h) standar penilaian, i) penerapan alokasi waktu, dan j) perluasan sumber belajar. Silabus tersebut dikembangkan sesuai dengan sekolah masing-masing karena akan terdapat perbedaan antara sekolah satu dengan sekolah yang lain. Pengembangan silabus harus tetap dalam koridor pengembangan kurikulum nasional (standar nasional) maka guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus, yaitu a) ilmiah, dalam penyusunan silabus melibatkan pakar di bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran; b) memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan perkembangan fisik dan psikologis siswa; 60

c) sistematis, penyajian silabus disusun secara sistematis sesuai dengan langkah-langkahnya; dan d) relevansi, konsistensi, dan kecukupan, komponen-komponen yang satu dengan yang lain dalam silabus harus relevansi, konsistensi, dan kecukupan (Majid, 2007: 40-41). Setelah guru memahami silabus, langkah selanjutnya adalah mengembangkan pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam desain perencanaan lebih terperinci atau operasional. Rencana pelaksanaan pembelajaran berisi tentang kompetensi dasar yang akan dicapai, indikator, materi pokok, skenario pembelajaran tahap demi tahap serta penilaian yang harus dilakukan. Anderson dan Lynch dalam Fantahun, (2003:11) mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang memungkinkan otak untuk membangun makna dari mendengar suara. Akan tetapi, proses internal, yang tidak dapat diamati langsung. Ini berarti, sulit untuk menilai apakah si pendengar telah secara efektif menggunakan keterampilan pada kesempatan tertentu, apa strategi mendengarkan bekerja, yang sumber informasi yang dominan digunakan, dan apa masalah pengalaman pendengar. Majid (2007:17) mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Salah satu standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP mengarahkan pembelajaran bahasa dan sastra 61

Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa dan sastra Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia. Standar kompetensi ini dimaksudkan agar siswa siap mengakses situasi multiglobal dan lokal yang berorientasi pada keterbukaan dan kemasadepanan (Depdiknas, 2003:5). Nikitina (2008:198) dikemukakan bahwa tiga tema yang paling sering muncul dalam siswa deskripsi dari guru bahasa: Pertama, ibu metafora, orang tua, pengasuh anak dapat dikombinasikan ke dalam "guru sebagai pengurus ". Untuk metafora ini bahwa seorang guru "mengajarkan anak untuk nurtures berbicara", "mengajarkan dan mengoreksi kesalahan", "mengajarkan bagaimana berbicara dan berperilaku", dan "memelihara dan cetakan anaknya". Kedua, "guru sebagai elemen penting" seperti yang terkandung tema metafora sebagai vitamin, air, matahari, dan sistem operasi komputer, dan entailments itu bahwa seorang guru adalah "elemen penting" dan "sumber penting gizi". Ketiga, "guru sebagai pemberi" termasuk tema metafora seperti lilin (membakar diri untuk orang lain), semut (pasien dan memberikan yang terbaik), tanaman atau hewan (kebutuhan konstan evolusi untuk menjawab kebutuhan siswa), masak (kebutuhan bahan-bahan dan tenaga untuk memasak makanan yang baik), pohon buah-buahan dan mendekat pada Allah. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ada tiga jenis, 62

yaitu (1) tempat dan peristiwa pembelajaran menyimak di SMP Negeri 1 Gemolong; (2) informan terdiri atas guru, siswa, dan kepala sekolah; dan (3) dokumen meliputi silabus, rencana pembelajaran, dan rekaman wawancara. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan pembelajaran, wawancara digunakan untuk menggali informasi kepada informan, dan analisis dokumen digunakan memperoleh data dokumen. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis data model analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penjabaran kurikulum dilakukan secara individu atau kelompok melalui MGMP. Hasil penjabaran kurikulum menjadi bahan acuan dalam pembuatan program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Komponen-komponen yang terdapat dalam silabus, antara lain: (1) identitas jenjang pendidikan, (2) identitas materi pelajaran, (3) kelas dan semester, (4) standar kompetensi, 5) kompetensi dasar, (6) indikator, (7) materi standar, (8) standar penilaian, (9) penerapan alokasi waktu, dan (10) perluasan sumber belajar. Setelah silabus disusun dan dipahami oleh guru, langkah berikutnya adalah mengembangkan silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan program yang disusun guru untuk satu atau dua kali pertemuan dalam mencapai satu kompetensi dasar. RPP berisi garis besar tentang hal yang akan dilakukan guru dan 63

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, baik satu kali pertemuan maupun beberapa kali pertemuan. Komponen-komponen dalam RPP yaitu: kolom identitas, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi standar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang berisi tahap awal, tahap penyajian, dan tahap penutup, sumber belajar, dan kriteria penilaian. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa guru menggunakan silabus dan RPP hasil modifikasi dan penyesuaian dari hasil MGMP dan buku BSE. Hal tersebut dilakukan karena MGMP merupakan forum yang membahas kurikulum tingkat kabupaten sehingga memiliki kesamaan kompetensi dasar dengan sekolah-sekolah se-kabupaten. Semua guru mata pelajaran bahasa Indonesia melaksanakan MGMP di tingkat sekolah. Salah satu kegiatannya adalah menyusun silabus dan RPP. Hal tersebut dilakukan agar guru mempunyai wadah untuk mengekspresikan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu, menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pembelajaran dan memberi keleluasaan kepada guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan keadaan sekolah. Hal tersebut dilakukan agar kompetensi dasar menyimak dicapai secara maksimal dan dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak memilih materi, menggunakan media dan metode, dan penilaian yang tepat. Komponen-komponen dalam RPP terdiri atas kolom identitas (nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester), alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi standar, metode pembelajaran, 64

langkah-langkah pembelajaran, yaitu tahap awal, tahap penyajian, dan tahap penutup, sumber belajar, dan kriteria penilaian. Walaupun ada beberapa RPP yang komponennya belum lengkap. Pelaksanaan pembelajaran menyimak yang dilakukan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Gemolong sudah cukup baik. Pembelajaran menyimak yang didukung peran guru yang maksimal, siswa yang aktif, media, materi, metode yang bervariasi, dan evaluasi yang dapat mengukur kemampuan menyimak siswa. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran menyimak, antara lain: kurikulum, materi, media, dan evaluasi. Kendala kegiatan pembelajaran menyimak yang pertama adalah kurikulum. Guru kesulitan dalam menjabarkan kurikulum. Guru mempunyai perangkat pembelajaran yang dibuat sendiri. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri atas: kurikulum, silabus, dan RPP. Kendala yang dialami guru adalam penyusunan silabus dan RPP. Seharusnya hal tersebut tidak menjadi kendala karena guru memahami KTSP yang di dalamnya terdapat pengembangan silabus. Kedua, materi yang belum sesuai dengan perkembangan siswa. Kesulitan ini merupakan tugas dari guru. Materi yang standar dalam pembelajaran menyimak belum ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kondisi dan situasi sekolah yang berbeda-beda menjadi faktor kendala dalam membuat atau menentukan materi pembelajaran menyimak yang standar. Ketiga, penggunaan media pembelajaran menyimak. Walaupun di SMP Negeri 1 Gemolong sudah menyediakan 65

media pembelajaran secara lengkap, namun kenyataan media tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Selain itu, tidak digunakan laboratorium bahasa. Artinya, pembelajaran menyimak bahasa Indonesia tidak dilaksanakan di laboratorium bahasa, laboratorium bahasa digunakan pembelajaran bahasa Inggris. Keempat, evaluasi pembelajaran menyimak. Dalam melakukan evaluasi dalam pembelajaran menyimak kendala yang dihadapi adalah penentuan skor dalam rubrik penilaian. Evaluasi pembelajaran menyimak dilaksanakan oleh guru subjektif. Hal tersebut tidak boleh terjadi. Evaluasi pembelajaran menyimak dilakukan dengan cara menilai kemampuan hasil menyimak tersebut. Guru harus objektif agar hasil evaluasi mencerminkan kemampuan menyimak siswa. Kelima, siswa mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan menyimpulkan bahan menyimak. Bahan simakan yang tidak sesuai dengan perkembangan siswa menyebabkan siswa kesulitan dalam mengambil simpulan. Upaya yang dilakukan guru/pihak sekolah mengatasi kendala adalah pihak sekolah menugaskan guru tersebut mengikuti pelatihan, seminar, penataran, dll sehingga guru tersebut termotivasi sedikit demi sedikit tentang pembaruan dalam pembelajaran. Guru diharapkan cara mengajar guru akan diubah. Kebijakan yang dilakukan pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah sudah bagus. Upaya pihak sekolah yang sedemikian rupa sehingga guru mengubah dan melakukan pembaharuan cara mengajar dalam pembelajaran menyimak. Dengan demikian, diharapkan dapat 66

menciptakan pembelajaran menyimak menarik dan menyenangkan. Upaya guru/pihak sekolah mengatasi kendala materi yang tidak sesuai dengan perkembangan siswa antara lain guru memilih materi yang mudah dipahami siswa dan pihak sekolah menyediakan fasilitas seperti, internet dalam membantu guru mencari materi pembelajaran menyimak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjalin kerjasama yang baik antar komponen-komponen pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Upaya yang dilakukan guru/pihak sekolah mengatasi kendala media pembelajaran yaitu menyediakan fasilitas yang belum ada, menambah fasilitas yang belum lengkap, memperbaiki fasilitas yang rusak secara bertahap. Sedangkan pihak guru diharapkan menggunakan fasilitas yang disediakan secara maksimal. Pengaturan jadwal penggunakan laboratorium bahasa. Pihak sekolah melalui kurikulum mengatur jadwal pembelajaran agar pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dapat menggunakan laboratorium bahasa. Upaya yang dilakukan guru/pihak sekolah mengatasi kendala penentuan skor dalam evaluasi yaitu membuat pertanyaan yang tidak hanya tingkatan kognitif, tetapi sudah mengacu pada tingkat analisis. Hal tersebut dilakukan agar kemampuan menyimak siswa dapat diukur dengan baik. Guru sudah melakukan evaluasi secara maksimal sesuai dengan harapan kurikulum dan nilai tersebut benar-benar mencerminkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak. Upaya yang dilakukan pihak guru/pihak sekolah dalam mengatasi kendala siswa kurang konsentrasi dan sulit menyimpulkan dengan media yang digunakan lebih 67

menjangkau siswa dalam satu ruangan. Selain itu, materi yang digunakan dalam pembelajaran menyimak disesuaikan dengan situasi yang terjadi. Artinya, guru bisa memilih materi yang sesuai dengan jiwa siswa dan mudah dipahami. Siswa sudah berupaya menyimak dengan sungguh-sungguh dan berlatih sendiri dengan bahan simakan yang mudah dicari. Siswa kreatif untuk mengatasi kendala yang dihadapi dan mempunyai semangat dalam pembelajaran menyimak. 5. Simpulan Berdasarkan uraian pada analisis dan pembahasan yang telah ditulis di atas maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: Guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Gemolong mempunyai perangkat pembelajaran terutama RPP yang kurang baik. RPP yang dibuat merupakan penjabaran dari silabus. Silabus yang digunakan mempunyai format yang berbeda-beda sedangkan RPP merupakan modifikasi hasil MGMP dan penyesuaian dari buku BSE. Terdapat RPP yang memiliki komponen belum lengkap. Pelaksanaan pembelajaran menyimak yang dilakukan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Gemolong sudah cukup baik. Pembelajaran menyimak didukung peran guru yang maksimal, siswa yang aktif, media, materi, dan metode yang bervariasi, serta evaluasi yang dapat mengukur kemampuan menyimak siswa. Kendala yang dihadapi guru dan pihak sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak adalah penjabaran kurikulum, pemilihan materi, media, penskoran dalam rubrik penilaian, dan siswa. 68

Upaya yang dilakukan guru atau pihak sekolah dalam mengatasi kendala antara lain memilih materi, media, dan metode yang menarik, peningkatan sumber daya manusia dengan cara pihak sekolah menugasi guru untuk mengikuti pelatihan-pelatiahan atau sejenisnya, sekolah melengkapi fasilitas-fasilitas yang secara bertahap, dan membuat pertanyaan tingkatan analisis. 69

Daftar Pustaka Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. BNSP. 2006. Panduan Penyusuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: -. Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP & MTs. Jakarta: Depdiknas. Sukmara, Dian. 2003. Implementasi Program Lifeskill. Bandung: Remaja Rosdakarya. Fantahun, Haregewoin. 2003. An Investigation of Classroom Listening Comprehension Teaching Practices in Relation. Thesis Addis Araba University. Nikitina, Larisa. 2008. A Language Teacher is Like : Examining Malaysian Students Perceptions of Language Teachers through Metaphor Analysis. Electronic Journal of Foreign Language Teaching 2008, Vol. 5, No. 2, pp. 192 205 National University of Singapore. 70