PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH. G. Suprijono. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

PENGGUNAAN RECLOSER. Sutikno. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) ABSTRAK

PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF. Soehardi. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II LANDASAN TEORI

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

TRAFO. Induksi Timbal Balik

Transformator. Dasar Konversi Energi

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

REWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT

PEMELIHARAAN TRAFO TEGANGAN (PT) PADA GARDU INDUK KRAPYAK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI APP SEMARANG

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan pada transformator 20 kv mendapatkan nilai error 13,33 % transformator adalah 4 tahun 4 bulan.

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK

TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Instalasi Listrik MODUL III. 3.1 Umum

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR TIGA BELITAN SEBAGAI GENERATOR STEP-UP TRANSFORMER

BAB I LATAR BELAKANG

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

Transkripsi:

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan yang bermasalah, baik dari awal perencanaan, prosedur pemeliharaan bahkan pemeliharaan yang kurang baik sehingga kinerja Pentanahan Pentanahan sendiri tidak bisa optimal. Oleh karena itu perencanaan dan prosedur kinerja pentanahan distribusi pada jaringan tegangan menengah harus diperhatikan dan yang lebih penting lagi, sebelum pentanahan dipakai sebaiknya diuji terlebih dahulu supaya dapat memastikan bahwa pentanahan yang akan digunakan betul-betul baik dan tepat nilai transformasinya. Tujuannya adalah mengetahui cara pemeliharaan pentanahan distribusi yang baik dan benar untuk dipakai pada jaringan tegangan menengah 25 KV Hasil menunjukkan Setelah diadakan pemeliharaan pentanahan, maka nilai tahanan pentanahan pada pentanahan harus lebih baik dari pada sebelum diadakan pemeliharaan. Kata Kunci : pentanahan,25kv A. Pendahuluan Dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka masyarakat sebagai pemakai energi listrik saat ini, mulai berfikir secara kritis, sehingga suatu saat dapat menuntut masalah keandalan dalam penyediaan tenaga listrik ini, maka hal ini perlu diperhatikan. Dalam sistem tenaga listrik, tentu tidak terhindar dari suatu masalah mutu atau kualitas tegangan maupun kontinuitas pelayanan. Hal ini terbukti dengan adanya keluhan terhadap gangguan listrik dari masyarakat konsumen listrik, berupa tegangan turun, kedip tegangan, maupun sering terjadinya padam. Hal tersebut yang menjadi penyebab mutu tegangan dan kontinuitas pelayanan menurun. Jatuh tegangan salah satunya dipengaruhi oleh perubahan beban, panjang jaringan, maupun penampang kawat/penghantar yang tidak sesuai dengan kapasitas beban. Sehingga variasi besar tegangan yang diijinkan tidak tercapai dengan baik/sempurna. Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan yang bermasalah, baik dari awal perencanaan, prosedur pemeliharaan bahkan pemeliharaan yang kurang baik sehingga kinerja Pentanahan Pentanahan sendiri tidak bisa optimal. Oleh karena itu perencanaan dan prosedur kinerja pentanahan distribusi pada jaringan tegangan menengah harus diperhatikan dan yang lebih penting lagi, sebelum pentanahan dipakai sebaiknya diuji terlebih dahulu supaya dapat memastikan bahwa pentanahan yang akan digunakan betulbetul baik dan tepat nilai transformasinya. B. Landasan Teori Pentanahan adalah suatu alat yang terdiri dari kumparan dan inti dimana kumparan sekunder akan menghasilkan tenaga listrik akibat terinduksi oleh medan magnet yang dihasilkan oleh inti pentanahan tersebut. Besi berlapis sering dijadikan sebagai inti sedangkan kawat tembaga email sebagai aliran arus yang lazim 1

disebut kumparan. Pada pentanahan terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan ditentukan oleh rasio jumlah lilitan pada masing-masing kumparan. Tegangan masuk disebut tegangan primer sedangkan tegangan keluaran disebut tegangan sekunder. Perbandingan tegangan primer dibanding sekunder sama dengan perbandingan kumparan primer dibanding kumparan sekunder. Kedua kumparan tergabung secara magnetik di dalam inti, tetapi kedua kumparan tersebut tidak tergabung secara elektrik. Arus bolak balik dapat ditransformasikan dengan cara tersebut di atas, karena mempunyai perubahan fluks magnetik yang selalu berubah. Pada arus searah transformasi secara diatas tidak bisa karena pada arus searah fluks magnetiknya tetap dimana fluks magnetik tetap tidak akan menghasilkan gaya gerak listrik. Cara mentransformasikan arus searah yaitu dengan jalan memotong-motong arus searah tersebut agar berfrekuensi atau membuat inverter. Cara tersebut dalam penulisan laporan ini tidka dibahas karena penulis hanya membahas pentanahan atau arus bolak balik. Gambar dibawah ini adalah gambar pentanahan secara umum dimana konstruksi pentanahan tersebut secara umum dibedakan menjadi dua bagian yaitu konstruksi pentanahan tipe inti, dan konstruksi pentanahan tipe cangkang. Konstruksi inti yaitu tempat kedudukan kawat-kawat kumparan berada di sisi luar baik kumparan primer maupun kumparan sekundernya. Sedangkan pada tipe cangkang, tempat kedudukan kawat kumparan berada ditengah sehingga posisi kumparan dikeliling oleh kern. Jenis jenis pentanahan dapat dibagi menjadi beberapa macam dimana sangat tergantung dari beberapa faktor yang membedakannya. Dari jenis-jenis tersebut dapat dibagi menjadi : a. Jenis fasa tegangan b. Perbandingan transformasi c. Pendinginan pentanahan d. Letak kumparan terhadap inti e. Konstruksi inti pentanahan f. Kegunaan 1. Inti Besi/Kernel Inti besi berfungsi untuk membangkitkan dan mempermudah jalan fluks yang timbul akibat adanya arus listrik dalam belitan atau kumparan Pentanahan Pentanahan. Bahan inti tersebut terbuat dari lempengan-lempengan baja tipis mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy current). 2. Kumparan Pentanahan Pentanahan Kumparan Pentanahan Pentanahan Kumparan Pentanahan Pentanahan terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut. Sehingga pada kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.khusus jenis Pentanahan Pentanahan tenaga tipe basah, kumparankumparan dan intinya direndam dalam minyak-pentanahan Pentanahan, terutama Pentanahan tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak Pentanahan Pentanahan mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan bersifat pula sebagai isolasi ( 2

tegangan tembus tinggi ) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak Pentanahan Pentanahan harus memenuhi persyaratan sbb: a. Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm b. Berat jenis harus kecil, sehingga partikel- partikel di dalam minyak dapat mengendap dengan cepat. c. Penyalur panas yang baik. d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan. e. Sifat kimia yang stabil. 3. Bushing Merupakan penghubung antara kumparan Pentanahan Pentanahan ke jaringan luar. Bushing adalah sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki Pentanahan Pentanahan. 4. Tangki dan konservator (khusus pada Pentanahan Pentanahan tipe basah) Pada umumnya bagian-bagian dari Pentanahan Pentanahan yang terendam minyak Pentanahan Pentanahan yang ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki Pentanahan distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin ( cooling fin ) yang berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga penyaluran panas minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif untuk menampung pemuaian minyak Pentanahan Pentanahan, tangki dilengkapi dengan konservator C. Metode Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis memperoleh data-datanya melalui beberapa metode yaitu : 1. Metode Observasi (Pengamatan) Dengan teknik Observasi, penulis mengadakan suatu pengamatan secara langsung dari semua peralatan yang dikerjakan. Dengan metode ini penyusun dapat mengetahui secara pasti tentang peralatan tersebut. 2. Metode Literatur (Perpustakaan) metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur yang dijadikan referensi untuk memperoleh data. Dengan demikian penulis menjadi lebih tahu dan jelas tentang peralatan atau perlengkapan yang dipasang pada pentanahan di jaringan distribusi. D. Hasil Penelitian Tegangan Pentanahan Pentanahan Distribusi Pentanahan Pentanahan distribusi selalu dibersihkan sampai dengan klemklem. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengantisipasi terjadinya drop tegangan pada saluran dengan rincian sbb: 1. Maksimum 3% hilang pada saluran antara pembangkit (dalam hal ini Pentanahan Pentanahan distribusi) sampai dengan sambungan rumah. 2. maksimum 1% hilang pada saluran antara sambungan rumah sampai dengan KWh meter. 3. Maksimum 1% hilang pada saluran KWh meter - panel pembagi - alat listrik terjauh. Semakin besar rugi daya dalam persen, berarti semaki besar kerugian energi yang terjadi. Penyebab Gangguan Pentanahan Pentanahan 1. Tegangan Lebih Akibat Petir 2. Overload dan Beban Tidak Seimbang 3. Loss Contact Pada Terminal Bushing 4. solator Bocor/Bushing Pecah 5. Kegagalan Isolasi Minyak Pentanahan Pentanahan/Packing Bocor E. Kesimpulan 1. Pemeliharaan pentanahan distribusi terutama pada lintasan jaringan, perlu dilengkapi dengan alat alat pengamanan agar Pentanahan Pentanahan bisa selamat / aman

dari gangguan gangguan yang timbul. 2. Pemeliharaan pentanahan perlu persiapan pemikiran urutan kerja, alat alat bantu, dan pengecekan pengecekan seperti minyak Pentanahan Pentanahan, tegangan input-output, frekuensi. Daftar Pustaka [1] Febrianti. 2009. Pemadaman Listrik di Sumatera Barat Hingga Akhir Maret. Tempo 26 Maret. [2] Hage. Komponen-Komponen Pentanahan, http : dunia listrik.blogspot. com200901komponen-komponenpentanahan.html [26 April 2009. [3] Hamma. (2001, April). Elektro Indonesia : Pentanahan Daya dan Cara Pengujiannya [25 paragraf]. 7(36). [26 April 2009]. [4] Isnanto. (2009, Januari) Pentanaha n Distribusi, http: masisnanto.blogdetik. com20090123pentanahandistribusi.html [26 April 2009].