BAB I LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I LATAR BELAKANG PT.PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, dengan visi yaitu diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya, dengan bertumpu pada potensi insani. Sebagai tolak ukur perusahaan kelas dunia antara lain dapat dilihat dari tingkat mutu pelayanan kepada pelanggan serta penerapan teknologi yang terbaru untuk meningkatkan kualitas mutu dan kinerja perusahaan. Indikator standar mutu pelayanan dapat dinilai dari mutu tegangan, frekuensi, arus, SAIDI, SAIFI dan sebagainya. SAIDI sendiri adalah indikator lama jam padam sedangkan SAIFI merupakan banyaknya jumlah padam pada suatu daerah. Keduanya saat ini dijadikan parameter untuk mengukur keandalan listrik suatu daerah. Semakin luasnya area padam maka SAIDI dan SAIFI akan semakin besar dengan kata lain keandalan sistem tenaga listrik daerah tersebut kurang baik. Salah satu penyebab adanya pemadaman adalah gangguan pada trafo distribusi. Trafo distribusi merupakan salah satu aset yang vital dan mahal. Bila terjadi gangguan trafo, disamping biaya pemulihan yang cukup mahal juga menyebabkan SAIDI dan SAIFI meningkat, sehingga menurunkan tingkat pelayanan mutu kepada pelanggan. Saat ini khusunya di PT.PLN (Persero) Rayon Rivai, penurunan gangguan trafo merupakan prioritas yang harus segera dikerjakan. Diharapkan penyebab-penyebab gangguan dapat segera dicegah agar gangguan tidak terjadi. Namun saat ini petugas PLN masih kesulitan untuk memantau kondisi trafo, dikarenakan trafo yang jumlahnya banyak serta tersebar di wilayah yang luas. Selama ini petugas kebanyakan menerima laporan bahwa gangguan sudah terjadi. Belum ada tanda atau peringatan secara dini sebelum terjadi gangguan apabila trafo ada masalah. Apabila masalah dapat ditemukan secara lebih awal memungkinkan segera dilakukan perbaikan maupun pencegahan sebelum terjadi gangguan. Karya Inovasi LAMPU UFO 1

2 Dengan kondisi yang demikian penulis berinisiatif untuk membuat sebuah alat yang membantu menyelesaikan masalah tersebut. Yaitu alat yang membantu petugas untuk mengetahui kondisi trafo secara jarak jauh. Dengan harapan dapat membantu kinerja unit untuk mencegah dan mengurangi gangguan trafo. Sehingga ketika ada indikasi atau gejala yang mungkin menyebabkan gangguan, petugas dapat segera menuju ke lokasi untuk mengecek kondisi trafo dan dilakukan tindakan yang sesuai agar permasalahan tersebut tidak meluas dan menyebabkan gangguan trafo. Penerapan alat ini juga diharapkan mendukung visi PLN menjadi perusahaan kelas dunia, karena perusahaan kelas dunia parameternya bisa dilihat dari penggunaan teknologi yang berkembang saat ini. Karya Inovasi LAMPU UFO 2

3 BAB II STRATEGIC ISSUE (PEMILIHAN TOPIK) Gangguan trafo merupakan masalah utama yang perlu diselesaikan bagi PLN. Akibat dari banyaknya trafo yang mengalami kerusakan, kebutuhan akan proses perbaikan trafo yang benar sangat dibutuhkan. Agar biaya pemeliharan dan perbaikan trafo dapat dihemat sedikit mungkin maka diperlukan pemeliharaan serta memantau trafo secara berkala. Adanya gangguan trafo ini juga yang menyebabkan sisi pelanggan padam. Pemadaman akibat gangguan ini yang membuat proses bisnis PLN terganggu. Gangguan trafo biasanya diakibatkan oleh beberapa hal, seperti loss contact pada bushing trafo. Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan tangki trafo. Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank transformator. Kejadian loss contact sendiri terjadi pada bushing trafo yang disebabkan adanya kelonggaran pada hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan tidak stabilnya aliran listrik oleh trafo distribusi dan dapat juga menimbulkan panas yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo. Gambar 2.1 Kabel moros akibat loss contact Karya Inovasi LAMPU UFO 3

4 Gangguan pada trafo juga dapat terjadi karena kondisi trafo yang sudah tua karena tidak adanya pemeliharaan, minyak trafo yang harus diganti, pengencangan baud-baud di packing trafo, seal bushing TM atau TR apakah kondisi packing trafo bocor atau tidak, pembebanan trafo yang tidak seimbang pada tiap fasanya, maupun yang lebih penting yaitu pembebanan trafo itu sendiri, apakah masih dibawah 80% atau tidak. Pada saat pembebanan yang tidak seimbang maupun trafo kelebihan beban, biasanya mengakibatkan belitan pada trafo panas. Panasnya belitan trafo ini akan mempengaruhi temperatur pada minyak dan packing trafo. Panas pada minyak trafo ini akan mengakibatkan minyak menguap, akibatnya bushing trafo juga akan mengalami kenaikan temperatur. Bisa jadi kondisi ini menyebabkan seal pada bushing akan mengeras karena panas. Hal inilah yang kemudian menyebabkan bushing TM atau TR dan packing atas body trafo kendor sehingga minyak merembes keluar atau air dari luar masuk dari sela-sela bushing dan packing atas body trafo yang kendor. Karena minyak merembes serta air dari luar masuk ke dalam trafo, akibatnya air inilah yang kemudian tercampur pada minyak trafo dan menyebabkan ikatan air dan minyak dalam trafo tersebut timbul kandungan gas. Gas ini yang memungkinkan trafo meledak. Gambar 2.2 Seal trafo kendor Saat ini dilapangan belum ada tanda atau peringatan secara dini sebelum terjadi gangguan apabila trafo ada masalah. Apabila masalah dapat ditemukan secara lebih awal memungkinkan segera dilakukan perbaikan maupun pencegahan sebelum terjadi gangguan. Dengan adanya fakta seperti penjelasan diatas, akan Karya Inovasi LAMPU UFO 4

5 lebih baik jika diterapkan sebuah alat indikator di trafo untuk mengirimkan alarm atau peringatan apabila ada gejala-gejala yang bisa mengakibatkan trafo gangguan kepada petugas secara jarak jauh. Karya Inovasi LAMPU UFO 5

6 BAB III PERUMUSAN OFI 3.1 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang(oppurtunities), dan ancaman (threat) dalam suatu penyelesaian permasalahan dalam hal ini adalah bagaimana penanganan untuk mengurangi ganguan trafo. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik serta dapat mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisa dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya kemudian menerapkannya. Dari permasalahan yang ada dapat dirumuskan SWOT untuk menyelesaikan masalah penurunan gangguan trafo. Gambar 3.1 Analisa SWOT 3.2 Strength Dukungan manajemen PT.PLN (Persero) Rayon Rivai terhadap penghematan biaya dan waktu apabila harus mengganti trafo yang mengalami gangguan. Dukungan petugas PT.PLN (Persero) dalam memanfaatkan alat terbaru agar membantu proses pekerjaan mencegah gangguan trafo. Karya Inovasi LAMPU UFO 6

7 3.2 Weakness Petugas tidak mengetahui kondisi trafo apabila ada gejala-gejala yang bisa menyebabkan gangguan trafo. Petugas terlambat mencegah gangguan trafo karena tidak ada peringatan terlebih dahulu sehingga gangguan sudah terjadi sebelum dicegah. Jumlah trafo yang banyak serta tersebar luas, sehingga petugas tidak optimal dalam pengawasan. 3.3 Oppurtunity Terciptanya inisiatif berupa inovasi untuk mengurangi masalah gangguan trafo. Berkurangnya gangguan trafo. Terjadi penghematan apabila gangguan trafo tidak terjadi. 3.4 Threat Terbatasnya dana dan waktu sehingga pengembangan inovasi belum maksimal Kurangnya pemahaman penulis mengenai bidang mikrokontroller Diperlukan SDM yang peduli akan asset milik PLN Dari analisa SWOT di atas dapat diketahui beberapa kelemahan yang terjadi agar kemungkinan gangguan trafo dapat dicegah. Dengan mempertimbangkan tantangan yang ada dalam penyelesaian masalah tersebut, maka penulis berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapat membantu kinerja unit dalam mengatasi gangguan trafo, yaitu alarm bushing trafo berbasis mikrokontroller. Dimana alat ini dapat mendeteksi kenaikan temperatur pada bushing trafo secara jarak jauh. Karena alat ini akan memberikan alarm di trafo tersebut serta dapat mengirimkan sms berupa alarm peringatan kepada petugas bahwa temperatur pada bushing trafo melebihi nilai yang sudah di setting. Dengan alarm berupa sms ini petugas dapat segera melakukan pengecekan pada trafo tersebut, dan melakukan tindakan agar gangguan trafo dapat dicegah. Karya Inovasi LAMPU UFO 7

8 BAB IV PELAKSANAAN AFI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pembuatan dimulai oleh identifikasi masalah, dengan mencari data mengenai trafo-trafo yang mengalami gangguan, Setelah proses identifikasi selesai maka selanjutnya dibuat flowchart kerja dari alat. Ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pengerjaan dan pembuatannya. Gambar 4.1 Flowchart pembuatan LAMPU UFO Langkah selanjutnya adalah mencari data pada trafo-trafo yang kondisinya overload maupun rawan pembebanannya untuk dilihat kondisi trafonya, dilakukan pada waktu beban puncak dan dengan menggunakan alat thermovision. Serta mencari tempat atau titik untuk menempatkan sensor agar mampu membaca Karya Inovasi LAMPU UFO 8

9 perubahan yang ada pada trafo. Dari data yang didapat maka diperoleh bahwa sensor ditempatkan di bushing trafo. Pemilihan bushing trafo sebagai titik untuk mendeteksi kenaikan temperatur dikarenakan pada bushing trafo sering terjadi loss contact, dan juga bushing trafo merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan belitan didalam trafo. Sehingga nantinya akan diperoleh nilai temperatur pada bushing trafo untuk dijadikan nilai referensi untuk batasan akan pada nilai temperatur berapa alat ini memberikan alarm.. Gambar 4.2 Proses pengerjaan alat Setelah melakukan identifikasi masalah dan pengumpulan data, langkah berikutnya adalah melakukan perancangan. Yang didalamnya termasuk juga menentukan masukan dan luaran apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan alat ini. Untuk tahap berikutnya adalah membuat rangkaian yang akan dipakai, Rancang bangun alat ini diwujudkan dengan menggabungkan beberapa sistem yaitu rangkaian catu daya, sensor suhu LM35, buzzer, pengatur menu dengan push button, tampilan display dengan LCD 16x2 baris, modem Wavecom, dan mikrokontroler AT Mega 8535 sebagai unit pemroses. Mikrokontroler sendiri merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data. Setelah melakukan rancangan rangkaian atau membuat prototype dilakukan pengisian program, yaitu perancangan perangkat lunak sebagai pengendali program pada mikrokontroler AT Mega Kemudian di kompilasi menggunakan program BASCOM AVR menjadi data BIN atau HEX (Format Heksadesimal) untuk didownload-kan ke mikrokontroller. Selanjutnya adalah melakukan uji coba dan Karya Inovasi LAMPU UFO 9

10 evaluasi apakah rangkaian dan program sudah berjalan dengan benar atau belum, akan dilakukan troubleshooting jika memang masaih ada kesalahan sehingga akan dapat diketahui salah terjadi pada rangkaiannya ataupun program. 4.2 Cara kerja Sensor suhu dapat ditempelkan di bushing. Ketika ada kenaikan temperatur pada bushing trafo, sensor suhu yang ditempatkan di bushing akan membaca perubahan temperatur tersebut. Sensor akan mengirim data ke mikrokontroller. Di mikrokontroller data yang diberikan oleh sensor akan diolah untuk menjadi bentuk digital karena data dari sensor data masih dalam bentuk analog. Dari mikrokontroler inilah yang akan memberikan output ke display untuk ditampilkan berapa nilai temperatur yang ada pada bushing trafo. Apabila nilai temperaturnya melebihi nilai setting (nilai referensi) yang sudah ditentukan maka mikrokontroller akan mengirim data melalui modem berupa peringatan ke operator melalui sms, buzzer pada alat ini juga akan berbunyi. Apabila temperatur turun melewati batas alarm, alarm akan berhenti. Didalam alat ini bisa diketahui nilai temperatur tertinggi yang pernah terjadi. Sensor Tombol Mikrokontroller AT Mega 8535 Display Buzzer Modem SMS Gambar 4.3 Diagram alur cara kerja LAMPU UFO Karya Inovasi LAMPU UFO 10

11 4.3 Rincian Biaya Peralatan Dalam pembuatan alat ini memerlukan biaya sebesar: Tabel 4.1 Rincian Biaya No Komponen Jumlah Harga satuan Total harga 1 Modem Wavecom Fastrack Dual Frequency 2 Minimum System AT Mega Buah Rp Rp Buah Rp Rp Pin Header Female 1 Buah Rp Rp Trafo 1 A 1 Buah Rp Rp Miniswitch Push Button 4 Buah Rp Rp Serial To RS232 1 Buah Rp Rp Sensor Temperatur 4 Buah Rp Rp Kabel AC 1 Buah Rp Rp Buzzer 1 Buah Rp Rp LCD 1 Buah Rp Rp Blok PCB 1 Buah Rp Rp Box 1 Buah Rp Rp Total Rp Karya Inovasi LAMPU UFO 11

12 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gangguan trafo akan berkurang apabila gejala-gejala yang menyebabkan gangguan dapat segera dicegah dan dilakukan tindakan yang sesuai. Dengan adanya alat bantu berupa alarm trafo ini petugas dapat terbantu untuk memantau kondisi trafo secara jarak jauh, sehingga apabila ada masalah petugas segera dapat menuju lokasi setelah mendapat alarm ini. Dapat dilakukan penghematan trafo apabila gangguan trafo dapat dicegah. 5.2 Saran Dari beberapa kesimpulan di atas, saran yang dapat kami berikan untuk pengembangan dari alat alarm temperatur bushing trafo ini adalah: Alat ini dapat lebih dikembangkan lagi agar program- programnya lebih lengkap serta dapat dikembangkan untuk memonitor temperatur minyak trafo. Memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar alat ini dapat diaplikasikan. Karya Inovasi LAMPU UFO 12

13 LAMPIRAN Gambar 1. Display Tampilan awal pada LCD Gambar 2. Display LCD temperatur yang sedang terbaca pada bushing trafo Karya Inovasi LAMPU UFO 13

14 Gambar 3. Display pilihan menu Gambar 4. Display setting alarm Gambar 5. Display Pembacaan nilai tertinggi pada bushing trafo Karya Inovasi LAMPU UFO 14

15 Gambar 6. Display ketika alarm berbunyi Gambar 7. Display ketika alat mengirim sms ke operator Gambar 8. Display alat mode stand by Karya Inovasi LAMPU UFO 15

16 Gambar 9. Rangkaian LAMPU UFO Karya Inovasi LAMPU UFO 16

17 Karya Inovasi LAMPU UFO 17

18 Karya Inovasi LAMPU UFO 18

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu transformator distribusi. Transformator distribusi berfungsi untuk mengubah tenaga atau daya listrik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Dadan Nurdin Bagenda S.T.,M.T, Sandi Normansyah Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN 33 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini merupakan tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Adapun garis besar dari metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi digital meningkatkan kemampuan alat ukur. Alat ukur ini semakin kecil, hal ini membuat mudah untuk dibawa dan digunakan. Selain itu juga didukung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER SISEM PENGAMANAN KUNCI PINU OOMAIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONROLER Oleh : Wahyudin 1.31.06.025 JURUSAN EKNIK ELEKRO FAKULAS EKNIK DAN ILMU KOMPUER UNIVERSIAS KOMPUER INDONESIA BANDUNG 2011 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat 3.1.1 Deskripsi Bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem alat ukur arus. Alat ukur arus ini menggunakan mikrokontroler arduino

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI SUHU PADA BODY TRAFO DISTRIBUSI GARDU PLN BERBASIS SMS GATEWAY

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI SUHU PADA BODY TRAFO DISTRIBUSI GARDU PLN BERBASIS SMS GATEWAY TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI SUHU PADA BODY TRAFO DISTRIBUSI GARDU PLN BERBASIS SMS GATEWAY Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk, dalam hal ini sektor rumah tangga. Kebutuhan akan energi listrik antara satu

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB IV PEMBAHASAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB IV PEMBAHASAN 58 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Alat Monitoring Beban Lebih berbasis SMS Gateway Hasil dari perancangan alat monitoring beban lebih ini di lakukan pengujian untuk mengetahui cara kerja dan mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Konstruksi Alat Gambar 4.1 Prototipe Sistem Notifikasi SMS Alat Pengaman Beban Tidak Seimbang Rangkaian keseluruhan gambar terdiri dari Alat pengaman beban tidak seimbang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.

Lebih terperinci

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI DAN PENGAMANAN KEBOCORAN GAS LPG MENGGUNAKAN HP DAN ALARM Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikann Program Diploma

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA

TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA 112408015 PROGRAM STUDI D-III FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telepon seluler, kartu GSM, rangkaian MAX232, rangkaian mikrokontroller, perangkat relay, LDR,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

SISTEM NOTIFIKASI SMS ALAT PENGAMAN BEBAN TIDAK SEIMBANG BERBASIS ARDUINO PADA TRAFO DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK

SISTEM NOTIFIKASI SMS ALAT PENGAMAN BEBAN TIDAK SEIMBANG BERBASIS ARDUINO PADA TRAFO DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM NOTIFIKASI SMS ALAT PENGAMAN BEBAN TIDAK SEIMBANG BERBASIS ARDUINO PADA TRAFO DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK Mirandi Febriansyah NIM : 41415120045 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 22 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG 3.1.1 Tujuan Perancangan Alat Perancangan pada dasarnya merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam pembuatan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI TEGANGAN LISTRIK SATU FASA MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 16

SISTEM INFORMASI TEGANGAN LISTRIK SATU FASA MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 16 SISTEM INFORMASI TEGANGAN LISTRIK SATU FASA MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER AT MEGA 16 SKRIPSI Diajukan dan Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM Oleh: Dimaz Putra Ramadhan 2210 038 009 Dosen Pembimbing : 1. IGN Satriyadi H, ST., MT. 2. Ir. Josaphat Pramudijanto,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER Dwi Murgiyanto, Hartanto Kusuma Wardana, Deddy Susilo MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALA Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik serta tepat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam dunia industri mengukur isi bahan bakar atau volume bahan bakar suatu wadah sering dilakukan. Minyak residu merupakan produk

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler Heri Mulyono 1, Yuan Novandhya Yudistira 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer STMIK Jayanusa Padang herimulyonoaja@gmail.com,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah. BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM Surya Mulia Rahman - 2210038008 Sistem Catu Daya DC Rectifier / Charger Baterai Transformator Utama Penyearah Thyristor Filter (penyaring)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Perancangan merupakan proses perencanaan sebelum melakukan pembuatan alat. Pembuatan alat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Dalam pembuatan sistem diagram blok yang perlu dipahami adalah cara kerja dari sistem yang akan dibuat. Sistem sensor gas akan bekerja

Lebih terperinci

Unesia Drajadispa / Dosen Pembimbing : Dr. Ardyono Priyadi, ST., M.Eng Ir.Josaphat Pramudijanto, M.Eng

Unesia Drajadispa / Dosen Pembimbing : Dr. Ardyono Priyadi, ST., M.Eng Ir.Josaphat Pramudijanto, M.Eng Unesia Drajadispa /2210038002 Dosen Pembimbing : Dr. Ardyono Priyadi, ST., M.Eng Ir.Josaphat Pramudijanto, M.Eng Latar Belakang Pelanggan listrik seringkali menimbulkan masalah yang umum terjadi dan dapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 UPS dan Fungsinya Terputusnya sumber daya listrik yang tiba-tiba dapat mengganggu operasi sebuah unit bisnis. Pada beberapa contoh kasus bisa berakibat pada berhenti beroperasinya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Realtime Monitoring Suhu Klem Jumper Pada Sistem Transmisi Tegangan Tinggi

Realtime Monitoring Suhu Klem Jumper Pada Sistem Transmisi Tegangan Tinggi Realtime Monitoring Suhu Klem Jumper Pada Sistem Transmisi Tegangan Tinggi Anak Agung Gde Ekayana Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia Denpasar, Indonesia ekayana888@gmail.com I Wayan Teguh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan

Lebih terperinci

SISTEM PENGAMAN KUBIKEL LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Skripsi

SISTEM PENGAMAN KUBIKEL LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Skripsi SISTEM PENGAMAN KUBIKEL LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Skripsi Pada Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR.... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti laksanakan mulai dari proses perancangan model dari sistem hingga hasil

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE

NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE KARYA ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah sebuah sistem otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI TURUN HUJAN DENGAN PEMBERITAHUAN MELALUI SMS BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI TURUN HUJAN DENGAN PEMBERITAHUAN MELALUI SMS BERBASIS ARDUINO UNO BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era modern perkembangan teknologi begitu pesat semua serba praktis berbagai macam masalah telah dicarikan solusi dalam mengatasinya. semua itu bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Impelementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroller berbasis Arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruah alat yang didalamnya

Lebih terperinci