PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEMANFAATKAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KOMPRESOR TORAK

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA FILM DAN PANEL PERAGA PADA KOMPETENSI SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

Automotive Science and Education Journal

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH CAD KOMPETENSI MENGGAMBAR 3 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMBUBUT CNC POROS BERULIR MENGGUNAKAN MEDIA MASTERCAM X3

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Automotive Science and Education Journal

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK OTOMOTIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Unnes Science Education Journal PENERAPAN MINDSCAPING BERVISI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI LARUTAN PENYANGGA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM EFI (ELECTRONIC FUEL INJECTION)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN TROUBLESHOOTING KELISTRIKAN ENGINE PGM-FI DENGAN ALAT PERAGA KELISTRIKAN ENGINE

PENGARUH MODEL STAD BERBANTU MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Economic Education Analysis Journal

Edu Elektrika Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Journal of Mechanical Engineering Learning

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

Automotive Science and Education Journal

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TIM PENDENGAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA TERHADAP KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH METODE SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR PRESISI DI SMK DR SUTOMO TEMANGGUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 1, Juni 2016 (6-10) PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR (EFFECT OF THE USE OF MEDIA ANIMATION OF ACHIEVEMENT STUDENTS IN SUB SUBJECT DISCUSSION ELECTRICAL WELDING WORK BASIC SKILLS WELDING COMPETENCE) Aji Dwi Wijaya Email: ajidwiwijaya@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang Basyirun Email: basyirun@mail.unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui prestasi belajar sebelum dan sesudah penggunaan media animasi pengelasan dasar las listrik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre -post control group desain. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TP di SMK Wisudha Karya Kudus berjumlah 80 siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan teknik sampling menggunakan purposive sampel, dimana variabel bebasnya yaitu penggunaan media animasi dan modul sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukan rata-rata prestasi belajar post thitung =4,828< ttabel= 1,66, karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka disimpulkan kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Ketuntasan prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebanyak 40 peserta didik (94%) dan kelompok kontrol 81%. Persentase peningkatan rata-rata prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 25,9% sedangkan kelompok kontrol 17,2%. Kesimpulan penelitian: 1) Rata-rata hasil belajar sebelum dilakukan pembelajaran terhadap kedua kelompok relatif sama dan rendah; 2) Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen mencapai 88,83 dan kelompok kontrol 73,06; 3) Terjadi peningkatan prestasi belajar yang signifikan terhadap kedua kelompok; 4) Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Kata kunci: Prestasi belajar, Media animasi pengelasan las dasar listrik, Pengaruh prestasi belajar Abstract This study aims to determine the learning achievement before and after the use of media animation basic welding electric welding. This study used an experimental method pre-post control group design. The study population was the students of class XI TP SMK Karya Wisudha Holy numbered 80 students in pelaja-ran 2014/2015 by sampling using purposive sampling technique, where the independent variable is the use of animation and media module while the dependent variable is the learning achievement. The results showed the average learning achievement post- t = 4,828 <table = 1,66, because t is in the region of rejection Ho, then concluded the experimental group was higher than the control group. The completeness of learning achievement of the experimental group of 40 students (94%) and the control group 81%. The percentage increase in the average learning achievement of the experimental group 25.9%, while the control group 17.2%. The conclusion of the study: 1) Average learn before learning the results of the two groups are relatively similar and low; 2) The average results of experimental class learning control group reached 88.83 and 73.06; 3) There is a pen-ingkatan learning achievement significantly to both groups; 4) The results of experimental class learning better than the control class. Keywords: The learning achievement, Media animation welding electric base, Effect of learning achievement PENDAHULUAN Prestasi belajar di SMK Wisudha Karya Kudus dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah siswa masih kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran hanya papan tulis, dengan menggunakan itu siswa sulit mamahami materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian salah satu kelas X TP yang berjumlah 40 siswa, 40% siswa memenuhi standar ketuntasan sedangkan 60% belum mencapai Standar Kriteria Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Salah satu cara mengubah strategi dalam pelaksanaan pembelajaran kompetensi keahlian pekerjaan las dasar yaitu menggunakan media animasi. Diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan menggunakan media animasi ini, karena media animasi ini dapat menunjukkan kepada siswa tentang tata cara pengelasan las dasar las listrik dalam bentuk tayangan video animasi. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar. Pemilihan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan merupakan salah satu kunci dari keberhasilan proses belajar mengajar. Media yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar disebut media pembelajaran. Arsyad (2013:10) mengatakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti memilih judul Pengaruh penggunaan me- 6

Aji Dwi Wijaya dan Basyirun; Pengaruh Penggunaan Media Animasi 7 dia animasi terhadap prestasi belajar siswa pada sub pokok bahan las kompetensi keahlian pekerjaan las dasar. Dengan adanya penelitian menggunakan media animasi ini diharapkan dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengetahui prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggu-nakan media animasi pada kelas eksperimen, (2) Mengetahui prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan menggunakan media modul pada kelas control, (3) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan menggunakan media modul pada kelas control dan (4) Mengetahui apakah prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar dengan menggunakan media animasi lebih baik dari pada menggunakan media modul. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen, yaitu dengan memberikan perlakuan pembelajaran las listrik menggunakan media animasi pada sub pokok bahasan las listrik kepada kelas eksperimen sebagai objek penilitian. Menurut Arikunto (2010: 9), penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Sampel dalam peneletian ini adalah bagian dari peserta didik kelas XI TP di SMK Wisudha Karya Kudus. Teknik sampling yang dilakukan adalah purposive sampel (sampel bertujuan), yaitu sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan pada strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010:183). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah penggunaan media animasi pada mata pelajaran las listrik pada kelas eksperimen dan media modul pada kelas kontrol. Variabel terikat merupakan variabel sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran las listrik pada peserta didik kelas XI TP SMK Wisudha Karya Kudus. Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan, maka diperlukan adanya rancangan dan teknik tertentu untuk mencapai tujuan itu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain eksperimen dengan pola pre post control group design, yaitu adanya pre dan post pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dengan jalan menggunakan kelas eksperimen yang mengikuti mata pelajaran las listrik dengan pemberian pembelajaran menggunakan media animasi las istrik dasar dan kelas kontrol dengan menggunakan media modul. Pemberian perlakuan menggunakan software dilakukan setelah pre dan sebelum post. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1) metode observasi untuk gambaran umum lokasi penelitian dan kondisi pelaksanaan pembelajaran sub pokok bahasan las listrik kompetensi pekerjaan las dasar SMK Wisudha karya Kudus 2) metode dokumentasi dalam penelitian ini berupa informasi mengenai daftar nama peserta didik yang akan menjadi sampel dan mendapatkan data nilai yang kemudian akan dianalisis, serta memperoleh informasi mengenai kegiatan pembelajaran sub pokok bahasan las listrik kompetensi pekerjaan las dasar SMK Wisudha karya Kudus 3) metode tes untuk mengetahui prestasi belajar pada ranah kognitif terhadap mata pengelasan dasar pembelajaran las dasar. Analisis data dilakukan dengan menguji perbedaan (uji t-) antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dilakukan pula perhitungan gain ternormalisasi untuk mengetahui peningkatan pemahaman setelah pembelajaran HASIL PENELITIAN Hasil prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar pada kelompok ekspe-rimen yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan media animasi pengelasan dasar Tabel 1 memperlihatkan bahwa rata-rata hasil belajar sebelum dilakukan pembelajaran pada kedua kelompok relative sama dan tergolong rendah. Rata-rata nilai kelompok eksperimen adalah pre 56,2 dan post 82,1. Pada kelompok kontrol rata-rata nilai pre adalah 57,5 dan post 74,7. Data ini menujukkan bahwa sebelum pembelajaran dilakukan, kedua kelompok memiliki kemampuan yang sama dibawah karena jauh dari kriteria kelulusan minimal yaitu 70. Setelah dilakukan pembeljaran dengan menggunakan media animasi pada kelas ekperimen dan modul pada kelas kontrol terjadi

8 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 1, Juni 2016 (6-10) Nilai Tabel 1. Hasil pre dan post prestasi belajar peserta didik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol pre post pre post Jumlah 2252 3284 2300 2988 Rata-rata 56,2 82,1 57,5 74,7 Nilai Tertinggi 72 96 72 88 Nilai Terendah 48 74 48 60 peningkatan signifikan pada kelompok eksperimen sebesar 25,9, dan peningkatan pada kelompok control sebesar 17,2. Berdasarkan data diperoleh rata-rata hasil belajar eksperimen sebesar 82,1 dan berada diatas ketuntasan kriteria minimal 70 yang telah ditentukan. Dari 40 peserta didik pada kelompok eksperimen,nilai tertinggi mencapai 96 dan nilai terendah 74. Sedangkan kelompok control yang pembelajaranya menggunakan modul hanya menghasilkan rata-rata prestasi belajar 74,7 atau masih di bawah ketuntasan kriteria minimal dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 60. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan. Berikut tabel peningkatan prestasi belajar. Tabel 2. Ketuntasan peserta didik Kriteria Ketuntasan Kelompok Minimal (KKM = 70) Pre Test Post Test Jumlah % Jumlah % Eksperimen 2 6 39 97 Kontrol 2 6 33 81 Berdasarkan tabel di atas, sebelum dilakukan pembelajaran tidak ada satupun peserta didik yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal pada kedua kelompok tersebut. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media animasi las dasar pada kelompok eksperimen terdapat 39 peserta didik (97%) yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal 70. Sedangkan pada kelompok kontrol tingkat ketuntasan peserta didiknya hanya 81%. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan, seperti yang terlihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sama-sama terjadi peningkatan yang signifikan. Rata-rata hasil belajar pada kelompok kontrol terjadi peningkatan yang signifikan dengan thitung=3,92> ttabel=2,03. Namun pada kelompok kontrol rata-rata hasil belajar peserta didik tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (70). Sedangkan kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar peserta didik mencapai KKM (70) yang ditentukan dan terjadi peningkatan yang signifikan dengan thitung=9,14> ttabel=2,03. Peningkatan prestasi belajar peserta didik juga dapat dilihat dari nilai gain dari rata-rata ternormalisasi seperti terangkum pada tabel 3. Tabel 3. Rata-rata peningkatan prestasi belajar Ekperimen Kontrol Pre Post Pre Post Nilai rata-rata 56,2 82,1 57,5 74,7 Peningkatan 25,9 17,2 Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan prestasi belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 25,9, sedangkan kelompok kontrol hanya 17,2. Hasil belajar menurut Rifa I dan Anni (2009:85) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.hipotesis pada penelitian ini adalah hasil belajar rata-rata post kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil belajar rata-rata post di uji menggunakan uji t. Setelah di uji dapat ditunjukkan bahwa thitung=4,428 < ttabel= 1,66 ttabel didapatkan pada α 5% dengan dk = 40 + 40 2 = 78 diperoleh t(0.95)(59) = 1,66. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar post kelompok eksperimen lebih baik dari kontrol. Hipotesis yang diajukan berikutnya berbunyi rata-rata peningkatan prestasi belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada pengujian ini yang diuji adalah persentase peningkatan prestasi belajar pada kedua kelompok tersebut. Hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini rangkuman hasil perhitungan rata-rata peningkatan prestasi belajar Prestasi belajar menurut Hamdani (2011:137) adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hipotesis penelitian yang menyatakan prestasi belajar peserta didik pada

Aji Dwi Wijaya dan Basyirun; Pengaruh Penggunaan Media Animasi 9 kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media animasi lebih baik dari kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan media Modul las dasar. Pembuktian hipotesis penelitian menggunakan rata-rata hasil belajar post, ketuntasan hasil belajar, persentase peningkatan rata-rata hasil belajar dan perhitungan gain ternormalisasi. Rata-rata hasil belajar post kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji menggunakan uji t. Dari perhitungan didapatkan hasil perhitungan uji t thitung=4,428 < ttabel = 1,66. ttabel didapatkan pada α 5% dengan dk = 40 + 40-2 diperoleh t(0.95)(59) = 1,66. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar rata-rata post kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Ketuntasan belajar dari kedua kelompok juga menunjukkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan pembelajaran menggunakan media animasi pada kelompok eksperimen terdapat 40 peserta didik (94%) yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal 70. Sedangkan pada kelompok kontrol tingkat ketuntasan peserta didiknya hanya 81%. Persentase peningkatan rata-rata prestasi belajar juga menunjukkan hal yang sama. Dimana kelompok eksperimen mengalami peningkatan rata-rata prestasi belajar sebesar 25,9, sedangkan kelompok kontrol hanya 17,2. Hal ini membuktikan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Dari perhitungan diatas dapat dipastikan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa prestasi belajar peserta didik menggunakan animasi pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan media Modul pengelasan dasar terbukti benar PEMBAHASAN Belajar menurut Siregar dan Nara (2010:4) merupakan sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek, yaitu bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan. Permasalahan akhir yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah ada peningkatan nilai prestasi belajar pengelasan sub pokok pengelasan dasar menggunakan media animasi pada siswa kelas X TP. Pada uji perbedaan dua rata-rata pre dan post, ternyata hasil pre diperoleh skor rata-rata 56,2 dan post 82,1. Hal ini menujukkan adanya peningkatan hasil antara pre dan post. Artinya, terjadi peningkatan prestasi belajar dan pemahaman siswa sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar setelah menggunakan media animasi. Metode pengajaran dengan menggu-nakan media animasi sangat baik digunakan pada materimateri yang aplikatif. Diharapkan dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan penggunaan animasi tersebut siswa akan cepat memahami materi. Penggunaan media animasi sebagai salah satu alternative untuk mengurangi kejenuhan siswa pada saat proses mengajar. Karena dengan penggunaan media animasi, hal-hal yang bersifat aplikatif dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Media animasi yang belum pernah diketahui atau dilihat siswa dalam proses mengajar dapat diwujudkan dengan efektif dan visualiasikan secara realistik menyerupai keadaan sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media animasi itu selalu menyerupai keadaan yang sebenarnya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian dengan menggunakan media animasi pada sub pokok bahasan las listrik kompetensi pekerjaan las dasar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari nilai pre 56,2 menjadi 82,1. Hal ini memberikan gambaran bahwa penggunaan media pembelajaran berupa animasi dapat meningkatkan prestasi belajar ranah kognitif terdiri dari 6 aspek yaitu (a). Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan mencakup pengetahuan faktual disamping pengetahuan menghafal dan ingatan, (b). pemahaman, misalnya hubungan dua konsep yang berbeda, (c). Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan menggunakan abstraksi yang berupa ide, rumusan, teori ataupun prinsip-prinsip kedalam situasi baru dan konkrit, (d). Analisis adalah usaha menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentukanya. (e). Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam keputusan nilai tentang sesuatu berdasarkan pendapat dan pertimbangan yang dimiliki dan kriteria yang digunakan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa tentang sub pokok bahasan las listrik kompetensi keahlian pekerjaan las dasar menggunakan media animasi pada kelas X program keahlian teknik pemesinan 1 di SMK Wisudha Karya Kudus. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan kelas ekperimen dan

10 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 1, Juni 2016 (6-10) kelas kontrol, kelas eksperimen hasil pre diperoleh hasil rata-rata sebesar 56,2 sedangkan post 82,1, maka nilai tersebut terbukti bahawa prestasi belajar siswa meningkat sebesar 25,9 dari nilai pre. Sedangkan kelas kontrol hasil pre diperoleh nilai rat-rata 57,5 sedangkan post 74,7, maka nilai tersebut terbukti bahwa prestasi belajar meningkat 17,2 dari nilai pre. 2. Nilai ketuntasan siswa prestasi belajar kelas X program keahlian teknik permesinan di SMK Wisudha Karya Kudus, dengan angka nilai terendah sebesar 60 dari hasil tertinggi 96 setelah menggunakan media animasi tertera pada hasil post. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam menerapkan model pembelajaran STAD untuk memaksimalkan pembelajaran di dalam kelas sebaiknya guru dapat memberikan waktu yang lebih lama pada fase diskusi kelompok, karena dalam fase ini siswa memiliki kesempatan untuk banyak memahami materi belajar. Guru juga diharapkan memberikan motivasi kepada siswa agar setiap siswa dapat lebih aktif dalam diskusi kelompok. 2. Dalam pelaksanaannya siswa masih terlihat malu-malu ketika bertanya. Guru sebaiknya mampu membuat siswa berani bertanya dan sering untuk bertanya baik kepada siswa lain maupun kepada guru sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hamdan, 2011. Strategi Pembelajaran Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia Rifa i, Ahmad dan Anni Catharina. 2009. Psikolog Pendidikan. Semarang: Unnes Siregar, Eveline. dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Sukiyasa, Kadek. 2013. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3. No.1:126-137