III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PEMBELAJARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

(Skripsi) Oleh : ERLIYANTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. (classroom action research) yang mampu menawarkan cara baru untuk

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Class Room Action research). Jenis penelitian ini mampu

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

METODE PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Wates Kecamatan Gadingrejo

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode tindak

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orientasi, rencana, diteruskan dengan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. modifikasi permainan dalam pembelajaran bola tangan mini. Secara operasional

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

Dedi Asmajaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, hal ini dilakukan mengingat kurikulum merupakan komponen inti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM GULING DEPAN DENGAN PEMBELAJARAN BERVARIASI PADA SISWAKELAS 4 SDN KREBET 3MASARANSRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. berkaitan dengan penggunaan media permainan smart monopoly untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT DI SMP NEGERI 22 PALEMBANG

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kedua, dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan

Transkripsi:

31 III. METODE PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dilaksanakan pada siswa kelas VI di SD Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dengan alasan bahwa siswa kelas V I memiliki kemampuan yang rendah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya dalam gerak dasar menembak permainan bola basket. Hal ini berdasarkan dokumentasi hasil tes menembak dimana siswa memiliki nilai dibawah rerata. Tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesionalisme dosen dan guru dalam menangani proses belajar mengajar bagaimana tujan itu dapat dicapai, tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan persoalan pembelajaran dikelas oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan, dicobakan, dan dievaluasi sehingga tindakantindakan alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi.

32 B. Definisi Operasional Variabel 1. Modifikasi prasarana dan sarana adalah cara melakukan gerak dasar menembak dengan menggunakan prasarana dan sarana modifikasi. 2. Keterampilan gerak dasar menembak bola basket adalah siswa melakukan gerak dasar menembak dengan menggunakan prasarana (ketinggian ring) dan sarana (bola basket mini, bola kaki, bola futsal). C. Subjek Penelitian dan Sampel 1. Subjek Penelitian Dalam proses pemecahan masalah diperlukan suatu data objek penelitian atau populasi yang akan diselidiki mengenai populasi ini. Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VI di SD Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu berjumlah 36 siswa. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam PTK ini Sampel yang digunakan adalah adalah siswa kelas VI di SD Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 36 Siswa, dengan pertimbangan bahwa siswa kelas tersebut memiliki kemampuan yang rendah dalam melakukan pembelajaran menembak dalam permainan bola basket. Hal ini berdasarkan dokumentasi

33 hasil tes menembak dimana kelas VI memiliki nilai dibawah rerata kelas lainnya. D. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis merencanakan sampai tiga siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Dalam pelaksanaannya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya seperti pada gambar di bawah ini : Siklus Penelitian Kaji Tindak a d c b I II III Gambar 7. Siklus Penelitian Kaji Tindak diadapatasi dari Depdikbud (1999) Keterangan Gambar : a : rencana b : tindakan c : observasi d : refleksi E. Pelaksanaan Tindakan PTK ini dilaksanakan selama bulan Februari-Maret 2012 dengan 3 siklus dan kegiatannya sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal 1.1. Menyiapkan alat observasi sebagai alat pemantau dan perekam data. Dalam pelaksanaan PTK ini direkam dengan Handycam untuk keperluan evaluasi.

34 1.2. Menyiapkan prasarana dan sarana bola basket yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan. 1.3. Menyiapkan hasil pemantauan untuk didiskusikan dengan dosen pembimbing yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindak lanjut kegiatan. 2. Persiapan Persiapan diarahkan pada situasi yang kondusif, agar tidak terjadi kejutan-kejutan yang dapat nnenimbulkan kegagalan dalam pelaksanaan. PTK ini ditujukan pada siswa kelas VI di SD Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. 3. Implementasi di Lapangan 3.1. Memberikan pengarahan kepada subjek penelitian. 3.2. Memberikan petunjuk dan demonstrasi setiap tugas gerak 3.3. Melihat situasi kelas saat proses pembelajaran berlangsung. 3.4. Mengamati pelaksanaan penelitian, apakah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 3.5. Mencapai setiap hasil pembelajaran untuk refleksi siklus berikutnya. 4. Pengelolaan dan Pengendalian Pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 4.1. Pengorganisasian waktu, rencana, sarana dan prasarana pendukung PTK ini pada setiap siklus. 4.2. Peneliti mencatat seluruh peristiwa yang terjadi saat berlangsung prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bahan perbaikan untuk dianalisis menjadi basil PTK.

35 5. Prosedur Pembehajaran dan Cara Tindakan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana penerapan proses pembelajaran dengan menggunakan prasarana dan sarana modifikasi dengan memperhatikan poin-poin yang akan dinilai (evaluasi) untuk menembak bola basket yang diperhatikan adalah cara memegang bola, sikap awal, sikap lempar, hasil dan sikap akhir. Pada siklus pertama proses pembelajarannya, mengamati poster, penjelasan dan demonstrasi. Setelah obyek penelitian melihat, mencermati, menganalisis, siswa mencoba melakukan tindakan yaitu menembak bola basket. Pada siklus kedua merupakan tindak lanjut dari siklus pertama, masalah yang ditemui pada menembak bola basket adalah kurang baik dalam sikap lempar dan sikap akhir. Jika dibandingkan dengan siklus pertama maka basil pada siklus kedua sudah ada meningkatan dan lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Pada penelitian siklus ketiga merupakan tindak lanjut dari penelitian siklus kedua. Pada putaran ketiga ini belajarnya mengamati poster dan diberikan demonstrasi langsung disaat pembelajaran bagi yang belum dan kurang menguasai keterampilan, gerak dasar menembak bola basket. Dengan pemberian tindakan yang bervariasi peningkatan hasil pembelajaran sangat baik dilihat perolehan rerata kelas. Untuk tes menembak bola basket pada siklus ketiga lebih baik daripada siklus sebelumnya.

36 F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK disetiap siklusnya. Instrumen untuk menganalisis keterampilan gerak dasar menembak bola basket diadaptasi dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI.1999) dan setiap indikatornya diberi bobot nilai 1-5. alat itu berupa indikator-indikator dari penilain gerak dasar menembak bola basket, bentuk indikatornya adalahn. 1. Cara memegang bola; 2. Sikap awal ; 3. Sikap lempar ; 4. Sikap akhir ; 5. Hasil. Menurut Freire and Cuningham dalam Muhajir (1997) alat ukur untuk Instrumen dalam PTK tindakan valid, bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga kriteria validitas PTK terletak pada aplikatifnya atau berfungsinya tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi. Cara penilaian pada proses pembelajaran gerak dasar bola basket dengan melihat nilai dari tahap cara memegang bola, sikap awal, sikap lempar, sikap akhir dan hasil. Jika siswa memenuhi setiap aspek pada tahap-tahap proses gerak tolak peluru maka siswa mendapatkan nilai 1-5. Sedangkan aspek-aspek dari tahap gerakan tersebut meliputi : 1. Cara memegang bola 1.1.Telapak Tangan Kedua telapak tangan seluruhnya melekat pada samping-samping bola agak ke belakang 1.2.Bola Bola terselip diantara kedua telapak tangan.

37 1.3.Jari-jari Jari-jari tercerai lentuk. 1.4.Ibu Jari Kedua ibu jari terletak dekat dengan badan dibagian belakang bola dan menghadap kearah tengah ke depan. 1.5.Posisi Lengan Posisi lengan ditekuk membentuk sudut 45 derajat. 2. Sikap awal 2.1.Posisi Kaki Kaki sejajar atau kuda-kuda, bila, menggunakan sikap kuda-kuda kaki yang depan sesuai dengan tangan kanan yang digunakan untuk menembak 2.2.Pandangan Pandangan kedepan atau melihat sasaran 2.3.Tangan Tangan untuk menembak berada dibelakang bola 2.4.Siku Siku masuk kedalam 2.5. Bola Bola berada diantara telinga dan bahu. 3. Sikap Lempar 3.1.Bola Pertama-tama bola dipegang dengan 2 tangan di atas kepala sedikit di depan bahu.

38 3.2.Siku Lengan Kanan Siku lengan kanan (tangan untuk menembak) membentuk sudut 90 derajat 3.3.Tangan Kiri Tangan kiri meninggalkan bola. 3.4.Telapak Tangan Kanan Telapak tangan kanan diputar menghadap basket. 3.5.Posisi Badan Badan lurus menghadap sasaran teknik lutut agak dalam untuk mengambil awalan, lengan mengikuti gerakan kaki. 4. Sikap akhir 4.1.Kaki Kaki depan diluruskan 4.2.Lengan Kanan Lengan kanan diluruskan kedepan atas hingga lengan itu membuat sudut lebih kurang 45 derajat 4.3.Pergelangan Tangan Diakhiri dengan lecutan pergelangan Langan. 4.4.Jari-jari Jari-jari menghadap ke bawah 4.5.Pandangan Pandangan ke depan/target 5. Hasil 5.1.Tidak Mengenai Sasaran

39 Apabila bola tidak sampai atau melebihi sasaran 5.2.Membentur Papan/Ring Apabila bola membentur papan/ring dan bola tidak masuk 5.3.Membentur Papan Apabila bola membentur papan dan bola masuk 5.4.Membentur Ring Apabila bola membentur ring dan bola masuk 5.5.Bola Masuk Apabila bola masuk ke keranjang tanpa menyentuh papan ring basket. G. Analisis Data Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, prosentase dan normative. Berdasarkan kategori ketuntasan belajar, siswa yang mendapat nilai dibawah 6 perlu diperhatikan, sedangkan siswa vang nilainya 6,5 keatas telah memenuhi katunketuntasan belajar (KBK 2004). Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus : = x 100% (Subagio, 1991 dalam Surisman) Keterangan : P : Persentase keberhasilan f : Jumlah gerakan yang dilakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes Untuk melihat keefektifan hasil tindakan pada PTK ini digunakan perhitungan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates, dalam Surisman (976) dengan rumus sebagai berikut :

40 = 100% Keterangan rumus : E : Efektifitas gerak melempar pada siswa : Rerata nilai akhir siklus ke 3 : Rerata nilai tes awal atau tes sebelum tindakan Bila basil perhitungan meningkat 50% ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif H. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak dasar Menembak Bola Basket 1. Siklus pertama Didalam pelaksanaannya, siklus pertama dilaksanakan pukul 08.45 s/d 10.15 wib (90 menit) 1.1. Rencana Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu bola basket ukuran mini dan tinggi ring yang telah dimodifikasi serta instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. Pengenalan alat yang digunakan digunakan dalam pembelajaran modifikasi bola basket. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama. 1.2. Tindakan Melakukan gerak dasar menembak dengan menggunakan bola basket mini.

41 Memodifikasi prasarana pembelajaran bola basket yaitu ketinggian ring. Dengan tinggi tiang 2,50 meter. 1.3. Observasi Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yanf dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian. 1.4.Refleksi : Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan menggunakan bola basket mini dan modifikasi ketinggian ring sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran menembak bola basket, namun masih terdapat kekurangan. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua. Yang mana penulis berencana menggunakan bola kaki. 2. Siklus kedua Di dalam pelaksanaanya, siklus kedua dilaksanakanpukul 08.45 s/d 10.15 wib (90 menit) 2.1.Rencana Menyiapkan alat-alat yang, berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu : bola kaki dan tinggi ring yang telah dimodifikasi serta instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

42 2.2.Tindakan : Melakukan gerak dasar menembak dengan menggunakan bola kaki Memodifikasi prasarana pembelajaran bola basket yaitu ketinggian ring. Dengan tinggi tiang 2,50 meter. 2.3.Observasi Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus kedua dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang, untuk menjaga objektifitas penilaian. 2.4.Refleksi : Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan menggunakan bola kaki dan modifikasi ketinggian ring sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran menembak bola basket, namun masih terdapat kekurangan. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua. Yang mana penulis bcrencana menggunakan bola futsal. 3. Siklus ketiga Didalam pelaksanaannya, siklus ketiga dilaksanakan 4 kali pertemuan waktu, pukul 08.45 s/d 10.15 wib (90 menit) 3.1.Rencana: Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu : bola futsal tinggi ring yang telah

43 dimodifikasi dan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga. 3.2.Tindakan Melakukan gerak dasar menembak dengan menggunakan bola futsal. Memodifikasi prasarana pembelajaran bola basket yaitu ketinggian ring. Dengan tinggi tiang 2,50 meter. 3.3.Observasi Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus ketiga dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian. 3.4.Refleksi Hasil observasi siklus ketiga didiskusikan dan disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus ketiga dengan menggunakan bola futsal terdapat peningkatan yang sangat signifikan dengan prosentase rata-rata di atas 50%, untuk itu penulis beranggapan bahwa penelitian ini dikatakan berhasil dan mendapat nilai yang memuaskan.