BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan program aplikasi ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Hardware Spesifikasi kebutuhan Hardware yang dianjurkan: a. Processor : Intel Pentium IV 1.8 GHz b. RAM : 256MB c. Harddisk : 40 GB d. Monitor 17. e. Mouse. f. Keyboard. g. Memiliki printer bila ingin mencetak hasil perhitungan. 2. Spesifikasi Software Sedangkan untuk kebutuhan software, spesifikasinya adalah sebagai berikut: a. Operating System : Microsoft Windows XP b. Software aplikasi : Borland Delphi 7.0 4.2. Implementasi Program Aplikasi Implementasi program aplikasi perhitungan persediaan bahan bangunan dengan Model Dynamic Probabilistic Inventory diawali dengan menjalankan ProPersediaan.exe. Berikut adalah implementasi program.
65 4.2.1. Layar Judul Tampilan awal saat program ProPersediaan.exe dijalankan adalah layar judul, seperti yang tampak pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan Layar Judul Untuk melanjutkan program, tekan tombol Next. 4.2.2. Layar Input Tampilan selanjutnya adalah layar input. Pada layar input, pengguna mempunyai dua cara untuk memasukkan input, yaitu dengan mengambil data dari database atau memasukkan data baru. Secara default mode yang dipilih adalah mengambil data dari database, seperti yang tampak pada gambar 4.2.
66 Gambar 4.2 Tampilan Layar Input Pengguna perlu memilih nama barang yang akan diambil datanya dari database dan menekan tombol View Data. Sehingga harga barang, unit, waktu tenggang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya kekurangan persediaan, serta data pemakaian selama 18 minggu dari barang yang dipilih akan tampil di tiap textbox. Contohnya, bila pengguna memilih nama barang Keramik, maka akan tampil harga barang 50000, unit m2, waktu tenggang 7 hari, biaya pesan 150000, biaya simpan 0.24, biaya kekurangan persediaan 200000, serta data pemakaian barang untuk minggu ke-1 sebesar 196, minggu ke-2 sebesar 306, minggu ke-3 sebesar 282, dan seterusnya seperti pada gambar 4.3.
67 Gambar 4.3 Tampilan Layar Input dengan Mode Dari Database Pada layar ini, pengguna juga dapat meng-update data ke dalam database dengan cara mengganti data yang tertera di layar input kemudian menekan tombol Save Data. Bila pengguna menekan tombol ini maka semua data yang tertera di layar input akan masuk ke dalam database dan data di layar input kembali kosong. Namun bila pengguna ingin kembali menampilkan data tersebut, pengguna cukup menekan tombol View Data. Selain itu pengguna dapat memilih tombol Hitung atau tombol Exit. Tombol Hitung berfungsi untuk melaksanakan proses perhitungan dan menampilkan hasilnya di layar output. Jadi tombol Hitung baru akan aktif setelah ada data yang ditampilkan dari database. Tombol Exit berfungsi untuk keluar dari program aplikasi. Sementara itu, di layar input, tombol Input bersifat disabled, sehingga tidak dapat dipilih.
68 Bila pengguna ingin menghitung data baru yang belum ada di dalam database, maka pengguna dapat memilih mode data baru. Bila mode ini dipilih, maka fungsi-fungsi yang aktif akan tampak seperti pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan Layar Input dengan Mode Data Baru Pada mode pengisian data baru, pengguna harus mengisi semua data yang diperlukan di layar input untuk dapat menyimpan data baru tersebut ke database maupun untuk melakukan perhitungan. Tombol Save Data digunakan bila pengguna ingin menyimpan data baru tersebut ke dalam database, sedangkan tombol Hitung digunakan bila pengguna ingin melakukan perhitungan berdasarkan data yang baru saja dimasukkan. Sebagai contoh, bila pengguna memilih mode pengisian data baru, tetapi tidak mengisi seluruh data yang diperlukan, seperti gambar 4.5, maka saat dia menekan tombol Save Data akan muncul pesan peringatan seperti pada gambar 4.6.
69 Gambar 4.5 Tampilan Layar Input dengan Mode Data Baru Terisi Sebagian Gambar 4.6 Pesan Peringatan Isi Semua Data 4.2.3. Layar Output Pada layar input terdapat tombol Hitung, yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menampilkan hasilnya di layar output. Sebagai contoh bila program sedang berjalan seperti pada gambar 4.3, kemudian pengguna menekan tombol Hitung, maka perhitungan akan dilakukan dan hasilnya akan ditampilkan pada layar output seperti pada gambar 4.7.
70 Gambar 4.7 Tampilan Layar Output Berdasarkan program tersebut, maka untuk nama barang Keramik, dihasilkan perhitungan periode pemesanan rata-rata 12 hari, ukuran pemesanan yang optimal sebanyak 768 m 2, jumlah persediaan cadangan 97 m 2, titik pemesanan kembali 551 m 2, dan total biaya untuk persediaan keramik adalah Rp 12,162,290. Program ini juga menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file atau mencetaknya. Bila pengguna menekan tombol Save to File, maka akan tampil Menu Save As seperti gambar 4.8.
71 Gambar 4.8 Tampilan Menu Save As Dan setelah file disimpan, maka akan muncul pesan informasi tentang lokasi tersimpannya file tersebut, seperti pada gambar 4.9. Gambar 4.9 Pesan Informasi Tersimpannya File Bila pengguna ingin mencetak hasil perhitungan, maka pengguna dapat menekan tombol Print. Selanjutnya akan muncul Menu Print seperti pada gambar 4.10 dan pada menu ini pengguna dapat menentukan berapa lembar hasil tersebut akan dicetak.
72 Gambar 4.10 Tampilan Menu Print Pada layar output ini, terdapat tombol Input dan tombol Exit. Tombol Input berfungsi untuk kembali ke layar input, dimana pengguna dapat kembali memasukkan data input. Tombol Exit berfungsi untuk keluar dari program aplikasi. Sementara itu, di layar output, tombol Hitung bersifat disabled, sehingga tidak dapat dipilih. 4.3. Evaluasi Setelah menjalankan program optimalisasi persediaan bahan bangunan dengan model Dynamic Probabilistic Inventory, maka bagian logistik PT. Permada Binangun Jaya dapat membuat perencanaan persediaan berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh. Contohnya dari hasil perhitungan persediaan untuk bahan bangunan keramik, seperti pada gambar 4.7, dapat diketahui bahwa periode pemesanan rata-rata adalah 12
73 hari, ukuran pemesanan yang optimal sebanyak 768 m 2, jumlah persediaan cadangan 97 m 2, titik pemesanan kembali 551 m 2, dan total biaya untuk persediaan keramik adalah Rp 12,162,290. Jadi bila persediaan keramik di gudang tinggal 551 m 2, maka harus dipesan sebanyak 768 m 2 lagi. Titik pemesanan kembali 551 m 2, ini merupakan penjumlahan dari persediaan cadangan dan kebutuhan selama waktu tenggang. Waktu tenggang = 7 hari = 1 minggu, sedangkan pemakaian rata-rata per minggu = 454 m 2. Jadi 97 + (1 * 454) = 551 m 2. Disini pemesanan akan dilakukan rata-rata setiap 12 hari. Sehingga total biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan keramik adalah Rp 12,162,290. Dan biaya ini adalah biaya yang minimal. Pada tabel 4.1 akan ditampilkan hasil perhitungan dari seluruh bahan-bahan bangunan yang datanya tersimpan dalam database. Dengan cara yang sama, analisa berdasarkan hasil perhitungan program juga dapat dilakukan untuk membuat perencanaan persediaan.
74 Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Optimalisasi Persediaan No Nama barang Waktu Tenggang Harga Unit satuan T Q W P Total Biaya 1 Semen 7 hari Rp 36,000 sack 8 hari 1570 219 1584 Rp 17,796,987 2 Besi beton 3 hari Rp 9,000 kg 8 hari 6140 959 3196 Rp 17,139,278 3 Kusen kamper 10 hari Rp 9,000,000 m3 9 hari 6 1 7 Rp 16,512,711 4 Keramik 40x40 7 hari Rp 50,000 m2 12 hari 768 97 551 Rp 12,162,290 5 Pasir 2 hari Rp 120,000 m3 14 hari 280 38 79 Rp 9,529,509 6 Triplex 9mm 2 hari Rp 75,000 lembar 14 hari 433 58 120 Rp 9,215,254 7 Bata merah 3 hari Rp 220 buah 14 hari 147649 20807 52430 Rp 9,323,975 8 Monoblock TOTO 2 hari Rp 2,000,000 buah 15 hari 15 2 4 Rp 8,763,179 9 Pintu triplex 10 hari Rp 450,000 buah 17 hari 61 9 46 Rp 8,510,867 10 Kayu borneo 1 hari Rp 2,300,000 m3 16 hari 12 1 2 Rp 7,645,066 11 Batu kali 1 hari Rp 125,000 m3 18 hari 204 15 26 Rp 6,660,162 12 Genteng beton 7 hari Rp 4,000 buah 18 hari 6353 1019 3503 Rp 7,648,732 Dimana: T = Periode pemesanan rata-rata Q = Ukuran pemesanan yang optimal W = Jumlah persediaan cadangan P = Titik pemesanan kembali
Jadi dengan melakukan optimalisasi persediaan barang, maka modal yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya persediaan dapat diminimalisasi. Selain itu, resiko perusahaan untuk kehabisan persediaan atau persediaan yang terlalu berlebihan dapat diperkecil, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Keunggulan dari program aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Program aplikasi ini mampu menghitung periode pemesanan rata-rata, ukuran pemesanan yang optimal, jumlah persediaan cadangan, titik pemesanan kembali, serta total biaya persediaan, dalam waktu yang singkat. Hanya dengan menekan tombol Hitung, maka hasil perhitungan akan langsung tampil di layar. 2. Program aplikasi ini dapat membantu bagian logistik perusahaan dalam menentukan jumlah persediaan bahan bangunan yang optimal, tanpa perlu melakukan perhitungan secara manual, yang membutuhkan waktu lebih lama dan kadang tidak teliti. 3. Cara penggunaan program yang mudah. Jika ingin menganalisa data dari database, pengguna hanya perlu memilih nama barang yang ingin dihitung. Tetapi jika pengguna ingin memasukkan dan menghitung data baru, pengguna dapat memilih mode Data baru. 4. Program aplikasi ini dapat digunakan setiap saat, karena data dapat diubah sesuai dengan kondisi di lapangan, seperti contohnya bila ada perubahan harga bahan bangunan. 5. Program aplikasi ini memiliki fasilitas untuk mencetak hasil perhitungan, yang akan membantu bagian logistik dalam membuat laporan perencanaan persediaan.