BAB I PENDAHULUAN. kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti

dokumen-dokumen yang mirip
INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI DENGAN JARINGAN RS 485

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

DESAIN INKUBATOR BAYI DENGAN KONTROL OTOMATIS YANG EKONOMIS UNTUK KLINIK PERSALINAN (ECOBATOR)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

BAB IV EVALUASI PROTOTYPE DAN PENGUJIAN PROTOTYPE

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. penting ini, seperti bagaimana pemberiannya, memilih air susu ibu (ASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BABI PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia elektronika yang sangat maju dewasa ini,

Aplikasi Penggunaan Sensor Ultrasonik Tipe Ping Untuk Menentukan Kematangan Tempe Pada Saat Fermentasi Berdasarkan Ketebalan Tempe

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pasien yang sedang pergi keluar kota tersebut. Pencatatan data riwayat kesehatan pasien

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK MONITORING TEMPERATUR DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE

BAB I PENDAHULUAN. termometer dengan hygrometer yang dinamakan Thermohygrometer. adalah derajat Celcius (C). Kemudian alat yang kedua yaitu hygrometer

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

PEMILIHAN LAMPU SEBAGAI PEMANAS PADA INKUBATOR BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan alat tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu

Sistem kendali suhu menggunakan sensor DS18B20 pada inkubator bayi

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Laporan Hasil Pengolahan dan Analisis Model Pendanaan Berkelanjutan Untuk Komersialisasi Hasil Hasil Riset. Judul :

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman dengan teknologi yang membawanya dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi yang semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

Optimasi Suhu Dalam Prototipe Kotak Inkubasi

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

seorang bayi yang baru dilahirkan harus membutuhkan suhu antara 35,5 C - 37 C Inkubator bayi memiliki beberapa parameter yaitu temperature, kelembaban

Software Requirement Specification

1 PENDAHULUAN. minum, sarana olahraga, sebagai jalur trasportasi, dan sebagai tempat PLTA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah infus, kandungan obat didalam infus sudah. menggatikan cairan tubuh yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi

Air Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler [ ]

1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM KENDALI SUHU PADA INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan yang ada pada kendaraan bermotor khususnya pada mobil saat ini,

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 34 kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura (3 kematian per 1000 kelahiran hidup), Brunei Darussalam (8 kematian per 1000 kelahiran hidup) dan Malaysia (10 kematian per 1000 kelahiran hidup). [1],[2] Salah satu penyebabnya adalah bayi lahir prematur, prematur menyumbang 70-80% angka kesakitan dan kematian bayi. [3] Sesuai prosedur perawatan bayi baru lahir, bahwa bayi baru lahir harus dimasukkan ke dalam inkubator, dengan kata lain inkubator sangat dibutuhkan dalam perawatan bayi baru lahir. [3] Dengan mempertimbangkan hal tersebut, diharapkan setiap rumah sakit atau instansi kesehatan yang ada, memiliki inkubator sebagai salah satu sarana kesehatan. Dihadapkan dengan harga inkubator import atau inkubator digital yang mahal, beberapa rumah sakit hanya mampu menyediakan inkubator sederhana yang memiliki harga jauh lebih murah atau bahkan tidak memiliki inkubator sama sekali. Seperti yang dialami klinik bersalin Permata Bunda yang berlokasi di jalan Kapten Ismail, Tegal, klinik bersalin ini hanya mampu menyediakan inkubator sederhana dengan alasan keterbatasan biaya. Akan tetapi penggunaan inkubator sederhana ternyata bukanlah solusi yang tepat, karena pada beberapa inkubator sederhana yang dijual di pasaran hanya terdiri dari box (kotak tempat bayi), penghangat menggunakan lampu pijar dan alat pengukur suhu ruang. 1

2 Setiap bayi baru lahir memiliki keadaan tubuh yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan akan kehangatan pun berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkan penggunaan inkubator sederhana tidak efektif, karena tidak terdapat fasilitas pengaturan suhu dalam inkubator, sehingga tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang akan diletakkan dalam inkubator. Inkubator digital memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan dengan inkubator sederhana sudah ada di pasaran, contohnya inkubator digital produksi Sanes Medical (Gambar 1.1) [4]. Namun inkubator yang dijual tersebut masih tergolong mahal. Oleh karena itu, diperlukan adanya inkubator yang memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan dengan inkubator sederhana, tetapi dengan harga yang ekonomis, sehingga dapat dijangkau oleh rumah sakit atau instansi kesehatan kelas menengah ke bawah seperti klinik-klinik bersalin dan puskesmas. Inkubator bayi ekonomis tersebut harus memiliki fungsi-fungsi utama dari sebuah inkubator digital tetapi memiliki harga yang terjangkau. Perbandingan antara inkubator bayi digital produksi Sanes Medical, inkubator ekonomis produksi UNDIKSHA, dan inkubator bayi otomatis produksi Khrisma Jatiajie dengan inkubator bayi yang akan dirancang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Gambar 1.1. Inkubator bayi sanes BIC-301 produksi Sanes Medical[4]

3 Inkubator produksi Sanes Medical dan inkubator produksi UNDIKSHA dipilih sebagai obyek perbandingan dengan inkubator yang akan dirancang, karena spesifikasi masing-masing inkubator tersebut dapat mewakilkan spesifikasi dari dua jenis inkubator yang beredar di pasaran yaitu inkubator sederhana dan inkubator digital. Sedangkan inkubator yang dibuat oleh Khrisma Jatiajie (612001117) dipilih sebagai obyek perbandingan karena inkubator yang akan dirancang ini, diharapkan bisa memiliki fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan inkubator yang telah dibuat sebelumnya. Tabel 1.1. Perbandingan Inkubator Bayi Produksi Sanes Medical, UNDIKSHA, Spesifikasi Konsumsi Daya Kontrol manual Sistem alarm Khrisma Jatiajie, dan Inkubator Bayi yang Akan Dirancang Inkubator Bayi Sanes BIC 301 produksi Sanes Medical [4] Inkubator Bayi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) [5] Inkubator Bayi Khrisma Jatiajie (612001117) Inkubator Bayi yang akan dirancang 350 Watt 300 Watt 250 Watt 300 Watt Down temp, up temp, lock temp Ada, air failure, fan failure, dan over temperature Tidak ada, suhu inkubator diatur pada suhu 36 C- 38 C Tidak ada Tidak ada, suhu inkubator diatur pada suhu 33 C- 38 C Ada, alarm tangisan bayi Down temp, up temp, lock temp Ada, heater failure, dan over temperature Telemetri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada, menggunakan jaringan RS 485 Indikator Ada Ada Ada Ada suhu Indikator kelembaban Ada Tidak ada Ada Ada Sumber panas Filamen pemanas Lampu pijar Kompor listrik Filamen pemanas Harga Rp 17.500.000,- - - Rp 1.297.000,-

4 Inkubator yang akan dirancang memiliki pengaman suhu berlebih, agar inkubator yang sedang beroperasi tidak menghasilkan panas yang membahayakan bayi. Inkubator yang akan dirancang juga dilengkapi sistem telemetri dan penanda (alarm) saat terjadi error pada salah satu fungsi pada inkubator. Berdasarkan penjelasan di atas, inkubator bayi yang dirancang memiliki keunggulan fitur dibandingkan dengan inkubator yang dibuat sebagai skripsi pada Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) maupun inkubator bayi otomatis yang dibuat Khrisma Jatiajie, dan lebih unggul pada segi harga dibandingkan inkubator bayi yang diproduksi Sanes Medical. Inkubator bayi yang akan dibuat ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi instansi kesehatan kelas menengah ke bawah yang menangani proses persalinan ibu hamil. 1.2. Tujuan Merancang dan merealisasikan suatu inkubator bayi digital berbasis mikrokontroller yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan bayi yang baru lahir secara lebih baik dibandingkan dengan inkubator bayi sederhana. 1.3. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dibahas terbatas pada beberapa pembatasan masalah berikut ini : 1. Dalam pembuatan inkubator bayi ini, tidak membahas kecanggihan dari inkubator bayi import dan inkubator bayi digital yang sudah ada di pasaran, namun yang menjadi target utama adalah inkubator bayi yang ekonomis dengan teknologi yang lebih memadai, efektif, dan efisien daripada inkubator sederhana.

5 2. Dalam pengujian inkubator bayi ini, tidak akan digunakan bayi manusia sebagai obyek, tetapi digunakan seekor kelinci. Kelinci dipilih sebagai obyek, karena kelinci memiliki kisaran berat badan yang hampir sama dengan bayi prematur yaitu berkisar 1 2 kilogram. 3. Dalam pengujian sistem telemetri dengan jaringan RS 485, inkubator dihubungkan dengan sebuah personal komputer menggunakan kabel dengan panjang sekitar 10 meter. 1.4. Spesifikasi Skripsi Berdasarkan Surat Tugas nomor 12/I.3/FTEK/XI/2011, tertanggal 15 November 2011, maka skripsi ini dibuat dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Mampu menghangatkan ruang inkubator sesuai suhu yang dikehendaki pengguna, pada range 28 C - 37 C. 2. Dapat mendeteksi suhu dan kelembaban di ruangan utama inkubator secara otomatis dan menampilkannya. 3. Inkubator bayi dengan konsumsi daya ± 350 Watt. 4. Mampu menjaga kestabilan suhu sesuai dengan kehendak pengguna dengan ralat ± 1 C. 5. Memberikan informasi saat terjadi system failure pada inkubator dengan buzzer dan indikator LED. 6. Mampu mengadopsi beberapa fitur utama yang ada di inkubator bayi import atau inkubator digital dengan harga yang tetap terjangkau. 7. Terdapat sistem telemetri dengan jaringan RS-485 untuk mengawasi suhu dan kelembaban inkubator melalui sebuah komputer. 8. Inkubator dengan dimensi panjang 100cm, lebar 60cm, dan tinggi 75cm. 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I. Pendahuluan. Berisi latar belakang permasalahan, spesifikasi alat yang akan dibuat dan sistematika penulisan skripsi.

6 BAB II. Landasan Teori. Berisi pembahasan tentang dasar teori yang dipakai dalam merancang dan merealisasikan alat. BAB III. Perancangan dan Realisasi. Berisi mengenai cara perancangan alat, bagan kotaknya, dan perealisasian alat baik perangkat keras maupun perangkat lunak. BAB IV. Pengujian dan Analisis. Berisi tentang pengujian untuk mengukur keberhasilan rancangan yang telah direalisasikan. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Merupakan bagian penutup yang berisi mengenai saran dan kesimpulan skripsi