- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TAMIANG, Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 5 Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, perlu menyusun kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4179); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5499); 4. Undang-Undang...
- 2-4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Aceh; dan 7. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 44); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Tamiang. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. 3. Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang. 4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
- 3-5. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya disingkat dengan SKPK adalah perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. 6. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. 6. Rumah... 7. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi, keahlian dan/ atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini disusun kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Paragraf 1 Susunan Pasal 3 (1) Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah, terdiri dari: a. Direktur; b. Bagian Tata Usaha; c. Bidang Pelayanan Medis; d. Bidang Keperawatan; e. Bidang Pelayanan Penunjang Medis; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan; dan c. Sub Bagian Keuangan. (3) Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :
- 4 - a. Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap; dan b. Seksi Pelayanan Medis Rawat Intensif, Bedah Sentral dan Rekam Medis. (4) Bidang Keperawatan terdiri dari : a. Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan; dan (4) Bidang... b. Seksi Logistik Keperawatan. (5) Bidang Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari : a. Seksi Penunjang Medis; dan b. Seksi Penelitian, Informasi dan Upaya Rujukan. (6) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Paragraf 2 Kedudukan Pasal 4 (1) Rumah Sakit Umum Daerah adalah perangkat daerah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai pusat rujukan. (2) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. (3) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (4) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (5) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. (6) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Rumah Sakit Umum Daerah Pasal 5
- 5 - Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergency) dan tindakan medik. Pasal 6 Pasal 6... Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah; b. penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan panjang Rumah Sakit Umum Daerah; c. penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non medis; d. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; e. penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan; f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi kedokteran; g. penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan pelatihan di bidang kedokteran; h. penyelenggaraan pelayanan rujukan; i. penyelenggaraan penunjang medis; j. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pasal 7 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas: a. memimpin dan membina Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang dalam melaksanakan tugas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan kebijakan Pemerintah Daerah; b. melaksanakan pengawasan dan memberikan petunjuk terhadap pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada pada Rumah Sakit Umum Daerah; c. menyiapkan kebijakan umum daerah dibidang pelayanan kesehatan di daerah; d. menetapkan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan di daerah yang menjadi tanggung jawabnya
- 6 - sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati; e. melakukan kerja sama dengan Instansi dan/atau lembaga terkait lainnya dibidang pelayanan kesehatan; dan f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. f. melaksanakan... Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah; b. penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang Rumah Sakit Umum Daerah; c. penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non medis; d. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan; e. penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan; f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi kedokteran; g. penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan pelatihan di bidang kedokteran; h. penyelenggaraan pelayanan rujukan; i. penyelenggaraan penunjang medis; j. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 3 Bagian Tata Usaha Pasal 9 Bagian Tata Usaha adalah unsur pembantu direktur di bidang pelayanan administrasi dan umum. Pasal 10 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu kegiatan direktur dalam melaksanakan pembinaan pengelolaan administrasi umum, penyusunan program kerja, rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang, kepegawaian,
- 7 - rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, pengelolaan kendaraan, penataan arsip, hukum dan ketatalaksanaan dan pelaporan. Pasal 11 Pasal 11... Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan umum, administrasi perjalanan dinas dan protokoler; b. pelaksanaan urusan rumah tangga, pelayanan kebutuhan barang, inventaris, aset, perlengkapan dan peralatan kantor/rumah jabatan/rumah dinas; c. penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program dan Pengelolaan administrasi keuangan; d. pelaksanaan urusan dalam dan keamanan ; e. pelaksanaan administrasi kepegawaian, pembinaan/ pengembangan organisasi, ketatalaksanaan, penegakan hukum dan perundang-undangan; f. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Direktur dan semua unit organisasi dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang pelayanan medis; dan h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 12 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan, administrasi perjalanan serta hubungan masyarakat. (2) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kegiatan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. (3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan dan pertanggungjawaban keuangan. Paragraf 4 Bidang Pasal 13
- 8 - Bidang Pelayanan Medis merupakan unsur pelaksanaan teknis di bidang pelayanan medis. Pasal 14 Pasal 14... Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melakukan pembinaan, koordinasi pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan medis rawat jalan, rawat darurat, pelayanan medis rawat inap, intensif dan bedah sentral, informasi pemasaran sosial, upaya rujukan dan instalasi-instalasi serta melakukan pengelolaan data dan rekam medis. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Pelayanan Medis mempunyai fungsi: a. penyusunan kebutuhan tenaga dan penyediaan fasilitas pelayanan medis; b. pelayanan medis; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan penanggulangan pasien; d. penyiapan bahan rekam medis serta pengelolaan data pelayanan kesehatan; e. pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian dan pengendalian penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis, spesialistis, rujukan dan tindakan medis lainnya; f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang pelayanan medis; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 16 (1) Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan, Rawat Darurat dan Rawat Inap mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan unit-unit pelayanan Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap, melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas Unit Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap. (2) Seksi Pelayanan Medis Rawat Intensif, Bedah Sentral dan Rekam Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan unit-unit pelayanan Rawat Intensif, Bedah Sentral dan
- 9 - melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas Unit Rawat Intensif dan Bedah Sentral serta melakukan pengumpulan dan pengelolaan data serta rekam medis keperawatan dan visum et repertum. Pasal 17 Bidang Keperawatan merupakan unsur pelaksanaan teknis di bidang perawatan. Pasal 18 Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, penerapan etika, pengembangan profesi, pengendalian mutu dengan menerapkan prinsip profesionalisme keperawatan dan logistik serta pengawasan etika profesi keperawatan. Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program keperawatan rawat jalan, gawat darurat, asuhan keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral, etika profesi keperawatan dan logistik keperawatan; b. penyusunan standar asuhan keperawatan, etika profesi keperawatan dan logistik keperawatan; c. pelaksanaan pengembangan sumber daya keperawatan, pengawasan mutu dan standar keperawatan; d. pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian pelaksanaan kegiatan keperawatan rawat jalan, gawat darurat, asuhan keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral, etika profesi keperawatan, mutu keperawatan dan tenaga keperawatan; e. pengkoordinasian pengusulan penempatan tenaga keperawatan; f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang keperawatan; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 20 Pasal 17... (1) Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan pada unit rawat
- 10 - jalan, gawat darurat, rawat intensif, bedah sentral dan pelaksanaan etika profesi, pengembangan sumber daya keperawatan serta pengawasan mutu dan standar keperawatan. (2) Seksi Logistik Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan kebutuhan logistik asuhan dan pelayanan keperawatan serta pemantauan, pengawasan dan penilaian kegiatan dan pelayanan keperawatan. Pasal 21 Bidang Pelayanan Penunjang Medis merupakan unsur pelaksana teknis di bidang Pelayanan Penunjang Medis. Pasal 22 Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas melakukan inventarisasi, analisa kebutuhan dan pengembangan sarana, prasarana pelayanan penunjang medis dan penelitian kebutuhan pelayanan informasi, promosi serta upaya rujukan pasien. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai fungsi: a. penyusunan kebutuhan pelayanan, pengendalian dan penunjang medis; b. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan dan penunjang medis; c. penyusunan dan penyediaan sarana penunjang medis; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sarana, prasarana medis; e. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan medis; f. pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi, promosi dan upaya rujukan pasien; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang pelayanan penunjang medis; dan h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 24 (2) Seksi...
- 11 - (1) Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan Instalasi, Radiologi, Rehabilitasi Medis, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, Instalasi Farmasi, Gizi, Sentral Sterilation Suplly Department dan Pemulasaran Jenazah. (2) Seksi Penelitian, informasi dan Upaya (2) Rujukan Seksi... mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mempersiapkan semua kebutuhan penelitian dan pengembangan, pelayanan informasi dan upaya rujukan terhadap pasien serta melakukan bimbingan dan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen RSUD. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 25 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati, dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 27
- 12 - (1) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (2) Unsur-unsur lain di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Direktur atas pelimpahan kewenangan dari Bupati. Pasal 28 Pasal 28... Eselon Jabatan pada Rumah Sakit Umum Daerah adalah sebagai berikut: a. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah merupakan jabatan administrator dengan eselon III.a; b. Kepala Bagian dan Kepala Bidang merupakan jabatan administrator dengan eselon III.b; dan c. Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan pengawas dengan eselon IV.a. BAB VI TATA KERJA Pasal 29 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik interen maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas masingmasing. (2) Setiap pimpinan satuan unit kerja dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Pasal 30 (1) Dalam hal Direktur tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Direktur menunjuk Kepala Bagian Tata Usaha atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili Direktur dengan nota dinas. (2) Dalam hal Kepala Bagian Tata Usaha tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Direktur menunjuk salah seorang Kepala Sub Bagian untuk mewakili Kepala Bagian Tata Usaha. (3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Direktur menunjuk salah seorang Kepala Seksi untuk mewakili Kepala Bidang.
- 13 - Pasal 31 Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-masing pejabat dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dapat mendelegasikan kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN BAB VII... Pasal 32 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang serta sumber-sumber lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 33 Uraian Jabatan masing-masing pemangku jabatan struktural dan non struktural umum di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah diatur dengan Peraturan Bupati. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 34 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Berita Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2009 Nomor 16), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 40 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Berita Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 Nomor 40) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 35
- 14 - Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini Agar setiap... dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. Ditetapkan di Karang Baru pada tanggal, 29 Desember 2016 M 29 Rabiul Awal 1438 H Plt. BUPATI ACEH TAMIANG, Diundangkan di Karang Baru pada tanggal, 29 Desember 2016 M 29 Rabiul Awal 1438 H M. ALI ALFATA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG, RAZUARDI BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 NOMOR 77