*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

Hubungan Tingkat Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pemecah Batu

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA LAUNDRY DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, BALI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Masa Kerja, Posisi Kerja, Keluhan Musculoskeletal

Riana Gustarida Jamal 1 Hendra 2. Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

GAMBARAN DISTRIBUSI KELUHAN TERKAIT MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TUKANG SUUN DI PASAR ANYAR BULELENG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, yang dimana. mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSD) PADA PEKERJA LAUNDRY DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, BALI

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

Anggit Paramitha, Hendra. Dept. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

As'Adi, et al, Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Manual Material Handling dengan Keluhan...

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Laundry

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

HUBUNGAN INTENSITAS GETARAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TENAGA KERJA UNIT PRODUKSI PAVING BLOCK CV. SUMBER GALIAN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI OPERATOR MESIN POTONG GUILLOTINE DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Nelayan, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja dan Keluhan Musculoskeletal.

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PENJAHIT DI PUSAT INDUSTRI KECIL MENTENG MEDAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

BAB 3 METODOLOGI. Tingkat Risiko MSDs Pekerja Konstruksi. Keluhan MSDs. Gambar 3.1. Kerangka Konsep. 32 Universitas Indonesia

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Transkripsi:

KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI DI KELURAHAN TOSURAYA SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Axel Brayen Punusingon*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Keluhan musculuskeletal disorders (MSDs) adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.penyebab keluhan muskuloskeletal disorders (MSDs yaitu Peregangan otot yang berlebihan, Aktivitas berulang, Sikap kerja tidak alamiah. Faktor Resiko terjadinya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) yaitu Faktor penyebab sekunder, Penyebab kombinasi, dan Faktor individu.penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keluhan musculoskeletal pada petani di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jenis penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan desain cross sectional. Lokasi Penelitian di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan Mei-Juli 2017. Subjek penelitian yaitu 41 petani.keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) pada petani paling tinggi di tubuh bagian pinggang dan bokong pada umur 15-64 tahun (95,1%),dengan Masa kerja >10 tahun (85,4%) dan merokok sebanyak 11-20 batang/hari (53,7%).Kesimpulan penelitian ini yaitu keluhan musculuskeletal disorders (MSDs) pada petani di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara paling tinggi pada bagian tubuh pinggang dan bokong,berumur 15>64 tahun,masa kerja >10 tahun dan merokok 11>20 batang/hari. Kata kunci: Petani,Keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs),NBM, Minahasa Tenggara. ABSTRACT Complaints of musculuskeletal disorders (MSDs) are a complaint on the skeletal muscle sections felt by a person ranging from very mild to very painful complaints. Causes of musculoskeletal disorders (MSDs, excessive muscle stretching, repetitive activity, unnatural work attitude) Risk factors complaints of musculoskeletal disorders (MSDs) are secondary causal factors, Causes of combination, and individual factors.this research was conducted to find out how musculoskeletal complaints to farmers in South Tosuraya Village South Minahasa Regency Type of research used is analytical survey with cross sectional design. in South Tosuraya village of Southeast Minahasa District in May-July 2017. Research subjects were 41 farmers with musculoskeletal disorders (MSDs) using Nordic Body Map (NBM).The results showed that complaints of Musculoskeletal disorders (MSDs) were highest among farmers in the body the waist and buttocks at the age of 15-64 years (95.1%), with the working period> 10 years (85.4%) and smoking as much as 11-20 cigarettes / day (53.7%).The conclusion of this study is complaint musculuskeletal disorders (MSDs) in farmers in South Tosuraya Village South Minahasa Regency is highest in waist and buttocks, aged 15> 64 years, tenure> 10 years and smoking 11> 20 cigarettes / day. Keywords: Farmers, Complaints Musculoskeletal disorders (MSDs), NBM, Southeast Minahasa. PENDAHULUAN Departemen Kesehatan RI terhadap 482 pekerja di 12 kabupaten / kota di Indonesia terkait masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005, menunjukkan bahwa 40,5% penyakit yang diderita pekerja yang berhubungan dengan pekerjaannya. Gangguan kesehatan yang dialami pekerja tersebut umumnya berupa gangguan musculoskeletal (MSDS) 16%, kardiovaskular 8%, gangguan syaraf 6%, gangguan 1

pernapasan 3% dan gangguan THT 1,5% (Yassierili 2008). Keluhan musculoskeletal di Indonesia berdasarkan pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9 persen dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7 % sedangkan di provinsi Lampung angka prevalensi penyakit musculoskeletal berdasarkan diagnosis dan gejala yaitu 18,9 % Prevalensi penyakit musculoskeletal tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah pada petani, nelayan atau buruh yaitu 31,2 % Prevalensi meningkat terus menerus dan mencapai puncaknya antara usia 35-55 tahun. Semakin bertambahnya usia seseorang, risiko untuk menderita Low Back Pain (LBP) akan semakin meningkat karena terjadinya kelaina pada diskus intervertebralis pada usia tua. (Fauzia 2015) Sektor pertanian merupakan salah satu jenis pekerjaan yang mempunyai risiko yang tinggi bagi pekerjanya. Kondisi lingkungan yang ekstrim serta cara dan penggunaan teknologi dalam mengelola lahan yang masih cukup tertinggal dibandingkan wilayah lain menentukan tingkat kesehatan dan keselamatan petaninya. Fenomena di Indonesia, petani menghabiskan waktu setiap harinya disawah, walaupun hanya untuk mengawasi sawah ataupun mencangkul dan menanam, pekerjaan seperti ini dilakukan secara terus menerus oleh petani sebagai rutinitas (Payuk, 2013). Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara dengan mayoritas mata pencarian masyarakatnya yaitu sebagai petani. Petani merupakan salah satu jenis pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi dilihat dari jenis aktivitas dan lingkungan kerjanya. Aktivitas yang dilakukan oleh petani antara lain mencangkul, menanam padi, mengeringkan padi, mengangkat dan menyimpan hasil panen yang mempunyai tingkat risiko yang berbeda. Salah satu jenis aktivitas petani yang berisiko tinggi terhadap kesehatan adalah pada saat menanam padi. Sikap tubuh petani yang selalu membungkuk dan bekerja dalam jangka waktu yang lama menimbulkan permasalahan tersendiri.(payuk, 2013) Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keluhan musculoskeletal pada petani di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yaitu survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan Mei-Juli 2017. Total populasi pada penelitian ini adalah 2

41 responden. Instrumen pengumpulan data ini yaitu kuesioner dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengukur keluhan musculoskeletal yang dialami subjek penelitian. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. HASIL DAN PEBAHASAN Tabel 1 Distribusi Responden berdasarkan umur,masa kerja dan kebiasaan merokok Kategori Jumlah % Dari tabel 1 bisa dilihat bahwa responden yang paling banyak berumur 15-64 tahun yaitu 39 responden (95,1%) dengan masa kerja >10 tahun yaitu 35 responden (85,4%) dan Kebiasaan Merokok 11-20 batang/hari yaitu 22 responden (53,7%) Umur 15-64 Tahun 39 95,1 >65 Tahun 2 4,9 Masa Kerja Kebiasaan Merokok Total 41 100,0 6>10 Tahun 6 14,6 >10 Tahun 35 85,4 Total 41 100,0 1-10 batang 19 46,3 11-20 batang 22 53,7 Total 41 100,0 3

Distribusi Keluhan Musculoskeletal di Masing-masing anggota tubuh pada 41 responden BAGIAN TUBUH YANG MENGALAMI KELUHAN MUSCULOSKELETAL RENDAH YAITU 0. Leher atas 1. Leher bawah 4. Lengan Kiri Atas 5. Punggung 6. Dilengan Kanan Atas 10 Siku Kiri 11. Siku Kanan 12. Dilengan Kiri Bawah 13. DilenganKanan Bawah 14. Pergelangan Tangan Kiri 15. Pergelangan Tangan Kanan 18. Paha Kiri 19. Paha Kanan 24. Pergelangan Kaki Kiri 25. Pergelangn Kaki Kanan 26. Kaki Kiri 27. Kaki Kanan BAGIAN TUBUH YANG MENGALAMI KELUHAN MUSCULOSKELETAL SEDANG YAITU 2. Bahu kiri 3. Bahu kanan 7. Pinggang 8. Bokong 9. Pantat 20. Lutut kiri 21. Lutut kanan 22. Betis kanan 23.Betis kiri Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama karena umur juga mempunyai hubungan erat keterpaparan, disamping itu umur juga mempunyai hubungan erat dengan berbagai sifat karakteristik tentang orang lainnya seperti pekerjaan,status perkawinan dan reproduksi dan berbagai kebiasaan lainnya. Berdasarkan penelitian dari Malonda (2016) petani yang berumur 35 tahun yang memiliki keluhan musculoskeletal dengan sakit sedang berjumlah 1 orang (5,9%) sedangkan petani yang berumur > 35 tahun yang memiliki keluhan musculoskeletal dengan sakit ringan berjumlah 3 orang (15,0%), sakit sedang berjumlah 16 orang (80,0%) dan sakit berat berjumlah 1 orang (5,0%). Petani lebih banyak 4

merasakan sakit di umur 35 tahun keatas karena mulai dari usia tersebut pekerja mulai merasakan keluhan musculoskeletal dan semakin bertambahnya usia produktivitas Masa kerja merupakan panjangnya waktu terhitung mulai pekerja masuk kerja hingga penelitian berlangsung. Masa kerja memiliki hubungan yang kuat dengan keluhan otot dan meningkatkan risiko MSDs. Pembebanan otot dan tulang dalam waktu yang lamamengakibatkan rongga diskus menyempit secara permanen dan juga menyebabkan degenerasi tulang belakang. Hal ini menyebabkan timbulnya nyeri punggung bawah (low back pain) yang merupakan bagian dari keluhan MSDs. Berdasarkan penelitian dari Malonda (2016)masa kerja 5 tahun yang memiliki keluhan musculoskeletal dengan sakit ringan berjumlah 1 orang (100%), masa kerja >5-10 tahun tidak ada sedangkan masa kerja >10 tahun yang memiliki keluhan musculoskeletal dengan sakit ringan berjumlah 2 orang (10,0%), sakit sedang berjumlah 17 orang (85,0%) dan sakit berat berjumlah 1 orang (5,0%). Masa kerja petani paling lama yaitu 45 tahun dan keluhan musculoskeletal dengan sakit ringan sampai berat banyak dirasakan pada masa kerja lebih dari 10 tahun. Kebiasaan merokok juga akan menurunkan kapasitas paru. yang berujung pada peningkatan kadar asam laktat. Akumulasi asam laktat dalam aliran darah mengurangi kapasitas kerja otot, sehingga memberikan indikasi adanya kelelahan ataupun nyeri otot secara lokal, karena kurangnya jumlah oksigen yang disebabkan oleh berkurangnya suplai darah yang dipompa jantung. Berdasarkan penelitian dari Handayani (2011) diketahui bahwa ratarata pekerja yang mengalami keluhan MSDs merokok 8.22 batang/hari dengan standar deviasi sebesar 6.169, sedangkan rata-rata pekerja yang tidak mengalami keluhan MSDs merokok 5.42 batang/hari dengan standar deviasi sebesar 6.003. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini yaitu keluhan musculuskeletal disorders (msds) pada petani di Kelurahan Tosuraya Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara paling tinggi pada bagian tubuh pinggang dan bokong,berumur 15>64 tahun,masa kerja >10 tahun dan merokok 11>20 batang/hari. SARAN Penelitian ini menyarankan kepada pihak penyuluh tani agar memberikan penyuluhan dan menyarankan kepada semua anggota kelompok tani agar dapat 5

menggunakan alat bantu saat bekerja sehingga dapat mengurangi keluhan musculoskeletal terutama pada bagian tubuh pinggang dan bokong serta mengurangi kebiasaan merokok sehingga dapat mengatasi resiko keluhan musculoskeletal. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Selatan, 2013. Statistik Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Fauzia Andini.2015.Risk Factors Of Low Back Pain In Workers,Lampung,di akses pada 20 juli 2017 (http://jukeunila.com/wpcontent /uploads/2016/06/fauzia- Andini.pdf) Payuk, K.L. 2013. Hubungan Faktor ergonomis dengan Beban Kerja Pada Petani Tradisional di Desa Congko Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Sopeng. Skripsi FKM UNHAS, Makasar, diakses pada 15 Agustus 2016 (http://repository.unhas.ac.id/bit stream/handle/123456789/8618/ JURNAL.pdf?sequence=1) Tarwaka, 2015. Ergonomi Industri: Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan press.undang-undang Republik Walandari, 2011. Cara Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: CV Andi. Indonesia Nomor 36 Tahun 2009. Tentang Kesehatan. Christia,E Malonda. 2016. Gambaran posisi kerja dan keluhan gangguan musculoskeletal pada petani padi di desa kiawa 1 barat kec kawangkoan utara diakses pada 19 oktober 2017. 6