33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe penelitian Pada tipe penelitian, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut Hagan dan Yin (dalam Berg, 2004), studi kasus dapat difokuskan pada seseorang, sebuah kelompok, atau keseluruhan komunitas dan untuk itu peneliti juga menggunakan metode wawancara pada subjek, pengumpulan data dari sejarah, dokumen, in depth interview, dan observasi partisipan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan kondisi kesejahteraan pada lansia yang tinggal di panti werdha berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan dan hasil pengamatan yang terjadi langsung di lapangan. 3.2. Partisipan penelitian Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada para partisipan, peneliti terlebih dahulu mengambil data identitas diri partisipan dari kepala asrama di Panti Werdha Salib Putih. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian.
34 Adapun kriteria tersebut yaitu: 1. Seorang lansia yang berusia 60 tahun atau ke atas, 2. Sehat, 3. Mandiri, 4. Bisa diajak berkomunikasi dan terutama bisa berbahasa Indonesia, 5. Tinggal di Panti Werdha ± 1 tahun, dan 6. Responden lansianya bisa pria maupun wanita yang tinggal di Panti Wredha. Dan terdapat 6 orang lansia yang memenuhi kriteria. 3.3. Teknik pengumpulan data Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada kepala asrama selaku kepala panti werdha sosial Salib Putih. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari para partisipan dengan cara mewawancarai partisipan, serta para pihak yang ada di panti werdha. Instrumen pengambilan data wawancara adalah panduan wawancara mengenai 6 dimensi kesejahteraan yaitu Penerimaan Diri (Self Acceptance), Hubungan Positif dengan Orang Lain (Positive Relations With Others), Otonomy (Autonomy), Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery), Tujuan Hidup (Purpose in Life), dan Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth), serta
35 menggunakan alat tulis, dan tape recorder. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil observasi dilihat dari catatan Panti Werdha yaitu bagaimana lansia menjalani kehidupan di Panti Wredha sehari-hari dan melakukan dokumentasi seperti identitas partisipan dari panti werdha dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta pengambilan gambar. 3.4. Analisis data Proses awal analisis data dimulai dengan pengumpulan data dengan wawancarai partisipan. Untuk memudahkan proses analisis data, diberikan istilah Lansia 1, Lansia 2, dan selanjutnya. Sugiyono (2007), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data, yaitu data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. 3.4.1 Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2007). Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
36 dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 3.4.2 Data Display (Penyajian Data) Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya (Sugiyono, 2007). Yang palig sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3.4.3 Conclusion drawing/verification Langkah ketiga dari penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan merupakan temuan terbaru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2007). Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang, atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
37 3.5. Uji keabsahan data Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, yakni dengan mencari sumber data ketiga untuk mengklarifikasi suatu pendapat (Maleong, 2004). Triangulasi data dilakukan pada orang sekitar partisipan dalam hal ini, teman seusia lansia, kepala asrama, para perawat yang mengetahui tentang bagaimana kesejahteraan partisipan. Triangulasi dilakukan pada waktu yang berbeda dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang berbeda (Sugiyono, 2007). 3.6. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan penelitian. Peneliti akan memberikan lembar persetujuan kepada para lansia sebagai partisipan, sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya agar para lansia sebagai partisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
38 2. Anonimity (tanpa nama). Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan/mencantumkan nama partisipan dalam hal ini para lansia tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitan yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) merupakan etika dalam pemebrian jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.