2 k e s erta tahun, seperti : pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, penebangan liar t ersebut Nasional pembukaan akses jalan m erupakan ancaman

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. berbagai tipe vegetasi dan ekosistem hutan hujan tropis yang tersebar di

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

I. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

SMP NEGERI 3 MENGGALA

I. PENDAHULUAN. menguntungkan antara tumbuhan dan hewan herbivora umumnya terjadi di hutan

I. PENDAHULUAN. adanya berbagai nama. Di Indonesia bagian timur kelelawar disebut dengan

I. PENDAHULUAN. dan gajah yang keberadaannya sudah mulai langka. Taman Nasional. Bukit Barisan Selatan termasuk ke dalam taman nasional yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

RENCANA STRATEGIS

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sebaran jenis serangga yang unik. Selain jenis-jenis yang sebarannya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2014 di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data tentang luas tutupan lahan pada setiap periode waktu penelitian disajikan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin be rlomba-lomba unt uk m enawarkan produk yang da pat m emenuhi

I. PENDAHULUAN. Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan salah satu dari dua. taman nasional yang terdapat di Provinsi Lampung selain Taman Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan Indonesia pada peringkat keempat negara-negara yang kaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. Sokokembang bagian dari Hutan Lindung Petungkriyono yang relatif masih

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. Dari sebelas Taman Hutan Raya yang ada di Indonesia, salah satu terdapat di

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

I. PENDAHULUAN. Satwa liar merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang mendukung

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rapat dan menutup areal yang cukup luas. Sesuai dengan UU No. 41 Tahun

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Keberadaan hutan di Indonesia mempunyai banyak fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. D alam ka jian manajemen s trategik, pe ngukuran h asil ( performance)

I. PENDAHALUAN. dan kehutanan. Dalam bidang kehutanan, luas kawasan hutannya mencapai. (Badan Pusat Statistik Lampung, 2008).

I. PENDAHULUAN. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

I. PENDAHULUAN. (Sujatnika, Joseph, Soehartono, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). Kekayaan jenis

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kategori negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2011 di Stasiun Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi kelelawar menurut Corbet and Hill ( 1992) Kelelawar memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi dan menempati

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2016 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT MENGGUNAKAN GISARCVIEW

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

IV APLIKASI PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik flora

I. PENDAHULUAN. Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Transkripsi:

1 I. P ENDAHULUAN A. L atar Belakang I ndonesia t i nggi, sehingga adalah negara merupakan negara memiliki keanekaragaman hayati sangat negara kepulauan ini d ikenal s ebagai memiliki negara megabiodiversi tas. Indonesia beberapa pu lau besar, s alah satunya a dalah Sumatera. S umatera adalah salah satu pulau di Indonesia m enyimpan keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna. Di pulau ini terdapat beberapa hutan lindung dijadikan sebagai Taman Nasional, salah satunya a dalah Taman Nasional B ukit Barisan Selatan (TNBBS). Taman Nasional Bukit B arisan Selatan m erupakan situs warisan dunia ditetapkan oleh UNESCO karena memi l iki tipe hutan hujan dataran rendah m asih tersisa di Sumatera. Bukit Barisan Selatan m emiliki luas 365.800 ha m embentang sepanjang 150 km dari Lampung hingga Bengkulu. Sebagai hutan h ujan tropis, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan m emiliki peranan penting u ntuk menjaga stabilitas iklim global, serta keseimbangan air dan tanah. N amun k awasan Taman Nasional d isebabkan karena d egradasi Bukit Barisan Selatan t erancam keberlangsungannya habitat terus mengalami pe ningkatan dari tahun

2 k e s erta tahun, seperti : pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, penebangan liar t ersebut Nasional pembukaan akses jalan m erupakan ancaman terbesar B ukit Barisan Selatan. m embelah kawasan Taman Nasional. Faktor bagi keberlangsungan hutan di Taman terbesar k onservasi Bukit Barisan Selatan sebagai salah satu kawasan konservasi di Sumatera memiliki p eranan penting dan posisi strategis dalam berbagai Pen elitian berkaitan hidup di dalamnya, termasuk kelelawar. m amalia besar seperti gajah, badak dan harimau su matera, telah banyak dik etahui dan dikaji (Nurhasanah dkk, 2006). Informasi t entang hewan mamalia k elelawar pemakan serangga d i s angat sedikit. terbang, khususnya dari Subordo Microchriptera atau Bukit Barisan Selatan masih P usat Penelitian dan Pelatihan Konservasi Way Canguk merupakan stasiun p enel itian berada di kawasan T aman Nasiona l Bukit Barisan Selatan d ibangun pada bulan Maret 1997. A real penelitian Way Canguk terbagi menjadi 200 ha areal di bagian barat l a ut dan ± 600 ha di sebelah t e nggara Way Canguk. S tasiun Pusat Penelitian dan K onservasi Way Canguk memiliki habitat cocok bagi berbagai satwa liar, termasuk kelelawar. Di areal ini juga terdapat gua y ang merupakan habitat penting bagi kelelawar. Gua merupakan suatu habitat gelap total, tidak ada sinar matahari masu k. O r ganisme khas y ang terdapat dalam g ua salah satunya adalah k elelawar.

3 Kelelawar mampu tinggal didalam gua karena memiliki kemampuan ekolokasi digunakan sebagai alat navigasi. Kemampuan ekolokasi kelelawar u mumnya sedangkan pada Kelelawar hanya dimiliki oleh kelelawar p emakan serangga ( i nsectivorous bat), kelelawar buah ( f ruit bat) hanya dimiliki oleh genus Rou settus. pada m alam hari akan m encari a kan kembali ke dalam gua ( Anonim, 2010). makan ke luar gua dan pada pagi hari pemakan ser angga adalah spesies memiliki keanekaragaman tinggi dan interaksi ekologi penting dengan spesies lain, sehingga ini m erupakan b agian ya Fenton, 2003). Mi crochiroptera k ebanyakan adalah n g penting di hutan hujan tropis (Bernard and insek tivora dan hanya sebagian kecil omnivora, karnivora, piscivora, frugivora, nekt arivora d an s anguivora. B anyak spesies kelelawar pemakan serangga memiliki spesialisasi pakan, pemilihan lokasi mencari makan dan pemilihan hab itat. Oleh k arena i tu, k elelawar d apat digunakan sebagai indikator b iologis h utan. B. T ujuan Penelitian i ni bertujuan untuk: 1. M engetahui keanekaragaman kelelawar pemakan serangga di P lot Pe nelitian Se latan dan P lot Penelitian Ut ara, S tasiun Penelitian Way Canguk. 2. Membandingkan keanekaragaman kelelawar pemakan serangga p ada Plot P enelitian S e latan dan P lot Pe nelitian Ut ara b erdasarkan jarak berbeda dari Gu a.

4 C. M anfaat Manfaat penelitian ini adalah untuk memberik an informasi tentang peranan gua b agi k ehidupan kelelawar dan ju ga sebagai upaya pemantauan spesies dan habitatn ya s ebagai u paya konservasi kehidupan liar. D. K erangka Pemikiran merupakan spesies memiliki banyak keunikan dibandingkan d engan mamalia lainnya. Kelelawar merupakan satu-s atunya mamalia m emiliki kemampuan terbang. Selain itu kelelawar juga memiliki kekha san s ecara ekologis seperti d alam pemilihan makanan, lokasi tempat tinggal ( roosting a rea) d an lokasi mencari makan ( f oraging area). pemakan serangga (Su bordo Microchiroptera) memiliki perbedaan y ang sangat mencolok dengan kelelawar pemakan buah ( S ubordo M egachiroptera). Ditinjau dari ukuran tubuh umumnya relatif lebih kecil, jenis makanan berbeda dan kemampuan ekolokasi tidak dimiliki oleh k elelawar pemakan buah (kecuali pada genus Rou settus). Hal ini membuat kelelawar pemakan serangga menjadi menarik untuk dipelajari. Kemampuan ekolokasi dimiliki digunakan sebagai alat navigasi bagi kelelawar pemakan s erangga tinggal menjadi faktor dalam kemampuan terbang, pemilihan lokasi tempat dan tempat i stirahat serta a ktifitas m encari makan.

5 K emampuan ekolokasi dimiliki kelelawar pemakan serangga menjadi faktor p enentu kehadiran dan ketidakhadiran suatu spesies kelelawar di areal tertentu. Be berapa spesies kelelawar memiliki d aerah jelajah cukup luas, mamun u ntuk beberapa j elajah D aya makan, s umber lebih sempit jelajah kelelawar kelelawar pemakan serangga ada memiliki daerah karena mencari makan dan tinggal di t ajuk d asar hutan. berhubungan s elain itu juga berhubungan dengan fak pakan. dengan tempat tinggal dan temp at mencari tor musim dan ketersediaan S u rvei dan penelitian kelelawar Canguk mencatat t elah dilakukan di Stasiun Penelitian Way kemelimpahan kelelawar cukup tinggi. Hal ini sesuai d engan keadaan Way Canguk memiliki ( kondisi alam cukup st abil) mendukung kelangsungan hidup kelelawar, seperti tersedianya gua alam y ang merupaka n habitat alami baik bagi kelelawar. P enelitian ini dilakukan pada gua merupakan habitat alami bagi kelelawar ser ta pada P lot Pe nelitian Se latan dan Ut ara diindikasikan sebagai da erah jelajah dan m akan bagi kelelawar. t empat mencari