BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN. Bhayangkara No. 83 A di kilo meter 2 dari pusat kota Waikabubak, Sumba Barat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENULISAN. Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Natar untuk kebutuhan data yang dibutuhkan.

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PANGKALAN KERINCI. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalan Kerinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG. 2.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang besifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 01/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Timur

BAB II GAMBARAN UMUM. 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di

BAB II GAMBARAN UMUM KANWIL DJP SUMUT I

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-104/PJ/2012 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut :

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG

BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) MEDAN TIMUR. Setelah kemerdekaan Indonesia berubah nama menjadi kantor Inspeksi Keuangan.

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis. Dapat

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau.

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH. semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

SE - 32/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 25/PJ/2009 TENTANG TAT

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DEREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I. A. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA PEKANBARU. 2.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Madya Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal

EVALUASI PELAKSANAAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

SE - 96/PJ/2010 PERUBAHAN TARGET RASIO KEPATUHANPENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PADA TAHU

Daftar Pertanyaaan Wawancara dan Jawaban: Pajak dan intensifikasi pajak Orang Pribadi khususnya pada KPP Jakarta Tanah

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN NOMOR SE-18/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PETUGAS PENILAI PAJAK

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Selatan

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIKARANG SELATAN NPM :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG

SE - 113/PJ/2010 PENGGALIAN POTENSI DAN PENGAMANAN PENERIMAAN PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BARU

BAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-43/PJ/2015 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal.

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Penerapan Drop Box di KPP Pratama Jakarta Kembangan Prosedur Penyampaian SPT Melalui Pelayanan Drop Box

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.

BAB III PEMILIKAN NPWP BAGI WANITA KAWIN BEKERJA

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jenderal Pajak Nomor KEP-112/PJ/2007 tanggal 9 Agustus 2007 tentang Penerapan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG

BAB III. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman KPP ini merupakan pecahan dari KPP Jakarta Timur I yang telah

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum KP2KP Waikabubak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Waikabubak berdiri pada bulan November 2008. Penulis tidak mendapatkan tanggal yang pasti kapan berdirinya kantor ini. KP2KP beralamat di jalan Bhayangkara No. 83 A di kilo meter 2 dari pusat kota Waikabubak, Sumba Barat. Sebelum reorganisasi oleh Direktur Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Waikabubak masih bernama Kantor Dinas Luar Pajak Tingkat II Waikabubak. KP2KP adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kantor Pelayanan Pratama Waingapu, Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara. Kewenangan utama dari KP2KP waikabubak adalah melakukan urusan pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat, pengamanan potensi perpajakan wilayah dan pembuatan monografi pajak serta membantu kantor Pelayanan Pajak Pratama Waingapu dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Visi DJP adalah menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara. Sedangkan Visi KP2KP Waikabubak adalah menjadi institusi pemerintah yang memberikan pelayanan terbaik di pulau Sumba. 25

Misi DJP adalah menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan dengan menerapkan Undang- Undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan negara demi kemakmuran rakyat. Sedangkan Misi KP2KP adalah menyelenggarakan administrasi perpajakan kepada masyarakat Pulau Sumba sesuai dengan Standard Operating Procedures yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Gambar 3.1 Struktur Organisasi KP2KP Waikabubak Kepala KP2KP Petugas Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sumber : KP2KP Waikabubak KP2KP Waikabubak terdiri dari : Satu (1) orang Kepala Kantor, Empat (4) orang petugas tata usaha yang terdiri dari 1 orang bendaharawan dan 3 orang pelaksana serta terdapat Enam (6) tenaga honorer. 26

Deskripsi dan tugas masing-masing bagian : 1. Kepala Kantor KP2KP bertindak sebagai supervisior atau pengawas sekaligus bertanggung jawab atas tugas KP2KP yaitu melakukan urusan pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat, pengamanan potensi perpajakan wilayah dan pembuatan monografi pajak serta membantu kantor Pelayanan Pajak Pratama Waingapu dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu Kepala Kantor juga bertugas menkoordinasikan pelayanan di Tempat Pelayan Terpadu setiap harinya, memonitor pelaksanaan tugas dan para petugas di TPT secara berkala pada jam kerja, membantu pemberian informasi perpajakan kepada masyarakat dan/atau wajib pajak yang membutuhkan pelayanan informasi ketentuan perpajakan di TPT dan meminta bantuan seksi terkait apabila diperlukan informasi tambahan yang lebih rinci. Masih cukup banyak tugas dan tanggung jawab kepala kantor dan penulis tidak menyampaikan satu persatu disini. 2. Petugas Tata Usaha terdiri dari Empat orang yaitu satu (1) orang bendahara yang bertugas mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan KP2KP dan tiga (3) lainnya berada di tempat pelayanan terpadu yang bertugas memberikan pelayanan pembuatan NPWP, pelayanan informasi dan konsultasi, penyuluhan perpajakan kepada masyarakat, dan mengurus rumah tangga KP2KP. 3. Honorer bertugas sebagai pembantu pelaksanaan tugas di KP2KP. 27

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Menurut Indriantoro dan Supomo (2009:152) metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan responden. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Selain data primer dalam penulisan ini, penulis mendapatkan data-data sekunder dari KP2KP berupa jumlah wajib pajak, pengguna e-spt dan pendapatan pajak dari wajib pajak yang melaporkan pajaknya melalui e-spt. Objek penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Penyuluhan Dan Konsultasi Perpajakan Waikabubak. Lokasi penelitiannya adalah KP2KP Waikabubak dan dilaksanakan dari tanggal 5 Januari 5 Februari 2016. 3.2.2 Sampling Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karasteristik tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang Supono, 2009:115). Menurut Sugiyono (2008:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda 28

alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar sebagai Wajib Pajak di KP2KP Waikabubak. Sampel adalah meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2009:115). Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristik populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif karena yang di pelajari dari sampel kesimpulannya akan mewakili populasi. Menurut Husein Umar (2011:79) pendapat Gay menyatakan bahwa ukuran sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, dimana penelitian dengan metode deskriptif-korelasional memiliki ukuran sampel 30 subjek. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 subjek dan dipilih secara acak oleh peneliti. Kesepuluh sampel yang diambil akan menjadi data pendukung untuk data sekunder yang di tampilkan. 3.2.3 Data dan Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, Bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalu 29

kuisioner, kelompok focus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan naras umber. Sedangkan contoh data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pemerintah, dan data yang diperoleh dari majalah. Data dalam penelitian ini merupakan data primer. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan oleh penulis adalah teknik pengambilan data dengan cara wawancara. Wawancara merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antar pengumpul data dan maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur : 1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. 2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin di gali dari responden. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa responden secara langung dan sebagiannya lagi melalui telephon. Dalam proses wawancara, peneliti menjelaskan apa maksud dan tujuan dari wawancara dan langsung menanyakan pada poin-poin penting berkaitan dengan kebutuhan data yang akan di analisis. 30

Wawancara dilakukan penulis kepada 10 orang Wajib Pajak yang terdaftar di KP2KP Waikabubak dan pada umumnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai instansi di Pulau Sumba. Adapun poin-poin yang ditanyakan adalah sebagai berikut : 1. apakah responden pernah mendengar tentang e_spt? 2. apa yang responden pikirkan ketika pertama kali mendengar istilah e-spt? 3. apa yg responden ketahui/pikirkan tentang e-spt? 4. apakah responden pernah memanfaatkan e-spt? kalau pernah, apa yg dirasakan? 5. apakah akan tetap memanfaatkan e-spt pada masa yang akan datang? mengapa? mulai kapan? 31