Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

dokumen-dokumen yang mirip
Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK

: Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung

Abstrak. Kata Kunci: administrasi perpajakan, kesadaran, kepatuhan, Wajib Pajak.

ABSTRAK. Kata Kunci: kualitas pelayanan, sistem elektronik perpajakan, kompetensi pegawai pajak, kepuasan wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber

ABSTRAK. Kata kunci: kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kewajiban moral, pengetahuan pajak, persepsi tentang sanksi perpajakan.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang

Kata Kunci: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pendapatan Asli Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna

BAB I PENDAHULUAN. Namun, sebagai upaya mewujudkan kemandirian negara, pemerintah terus

BAB I PENDAHULUAN. yang berkesinambungan selama 4 tahun terakhir dalam APBN.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN MOTTO

: : ABSTRAK

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peranan pajak sebagai tulang punggung penerimaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB I PENDAHULUAN. berkontribusi di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara sekitar 70-80%.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di Indonesia. Dari hari- kehari pengaruh globalisasi semakin kuat

BAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang - undang, keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, DAN PENERAPAN E-FILING

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PENGETAHUAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA GIANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Wajib Pajak akan masuk ke kas negara, kemudian melalui Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya APBN dari lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. mau harus ditanggung Wajib Pajak (Waluyo, B.Illyas, Perpajakan Indonesia, 2003;4)

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangunan negara (Soemitro dalam Handayani dan Supadmi, 2012). Salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana

BAB I PENDAHULUAN. paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan

BAB I PENDAHULAN. perundang undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami. semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Pembangunan nasional. merupakan kegiatan yang akan terus-menerus dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan peningkatan dalam penerimaan pajak. pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang diharapkan oleh suatu bangsa yang telah merdeka. Salah satu cara untuk

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK PADA KEMAUAN MENGIKUTI TAX AMNESTY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup dominan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan modernisasi perpajakan melalui penerapan e-spt dan e-filing diharapkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar diantara bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor, khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KEADILAN, DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN PADA PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus

Kata Kunci : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, SAKIP, Good Governance, Kinerja Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. pajak ini sangat berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABl PENDAHULUAN. Negara membutuhkan ketersediaan dana untuk membiayai keperluan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian terhadap negara yang timbal baliknya tidak bisa dirasakan secara

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber penerimaan terbesar negara saat ini salah satunya berasal dari pajak.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian bangsa. Suparmono dan Damayanti (2010) mengatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional berasal dari penerimaan pajak yang menyumbang sekitar 70% dari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata. Tujuan yang luhur demikian itu hanya dapat diwujudkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam penerimaan negara. Perkembangan kontribusi penerimaan pajak terhadap. Tabel 1. 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi semua sektor, terutama pada sektor perekonomian dalam negeri. Maka dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pemerintah negara-negara di dunia menaruh perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari pajak juga perlu ditingkatkan karena pajak merupakan

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian Surat Pemberitahuan, Pengetahuan Peraturan Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Nama : I Gede Rudi Juliantara NIM : 1306305014 Abstrak Pendapatan negara lebih didominasi dari sektor pajak dan diharapkan terus meningkat agar pembangunan negara dapat berjalan dengan baik. Pendapatan pajak ada karena objek pajaknya, namun penerimaan pajak yang meningkat tidak diiringi dengan tingkat kepatuhan dari wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Kemudahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan, pengetahuan peraturan perpajakan, dan kualitas pelayanan menjadi faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai variabel kemudahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan, pengetahuan peraturan perpajakan, dan kualitas pelayanan pada tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel sebanyak 100 wajib pajak orang pribadi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemudahan dalam pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Hal ini berarti bahwa, semakin mudah pengisian Surat Pemberitahuan, semakin wajib pajak paham mengenai peraturan perpajakan, dan semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak. vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 9 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Kegunaan Penelitian... 10 1.5 Sistematika Penulisan... 10 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 12 2.1.1 Teori Atribusi... 12 2.1.2 Definisi Pajak... 14 2.1.3 Fungsi Pajak... 15 2.1.4 Pembagian Jenis Pajak... 16 2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak... 17 2.1.6 Wajib Pajak... 18 2.1.7 Surat Pemberitahuan (SPT)... 19 2.1.8 Electronic Filling (e-filling)... 22 2.1.9 Penggunaan Electronic Filling (e-filling)... 25 2.1.10 Kemudahan Pengisian SPT... 26 2.1.11 Pengetahuan Peraturan Perpajakan... 27 2.1.12 Kualitas Pelayanan... 28 2.1.13 Kepatuhan Wajib Pajak... 29 2.2 Hipotesis Penelitian... 32 2.2.1 Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian Surat Pemberitahuan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 32 2.2.2 Pengaruh Pengetahuan Peraturan Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 33 2.2.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 34 vii

BAB III BAB IV METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 36 3.2 Lokasi Wilayah Penelitian... 37 3.3 Objek Penelitian... 37 3.4 Identifikasi Variabel... 37 3.5 Definisi Operasional Variabel... 38 3.6 Jenis dan Sumber Data... 42 3.6.1 Jenis Data... 42 3.6.2 Sumber Data... 42 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 43 3.7.1 Populasi... 43 3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 43 3.8 Metode Pengumpulan Data... 45 3.9 Teknik Analisis Data... 46 3.9.1 Intervalisasi Data... 46 3.9.2 Uji Statistik Deskriptif... 46 3.9.3 Uji Instrumen Penelitian... 47 3.9.2.1 Uji Validitas... 47 3.9.2.2 Uji Reliabilitas... 48 3.9.4 Uji Asumsi Klasik... 48 3.9.4.1 Uji Normalitas... 48 3.9.4.2 Uji Multikolinearitas... 49 3.9.4.3 Uji Heterokedastisitas... 49 3.9.5 Analisis Regresi Linear Berganda... 49 3.9.5.1 Koefisien Determinasi (R 2 )... 51 3.9.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 51 3.9.5.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 51 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian... 53 4.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Denpasar Timur... 53 4.1.2 Cakupan Wilayah Kerja KPP Pratama Denpasar Timur 55 4.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Denpasar Timur... 55 4.1.3.1 Uraian Tugas Pokok dari Fungsi KPP Pratama Denpasar Timur... 57 4.2 Data Penelitian... 59 4.2.1 Deskripsi Responden... 59 4.2.2 Karakteristik Responden... 59 4.3 Hasil Penelitian... 61 4.3.1 Uji Statistik Deskriptif... 61 4.3.2 Uji Kualitas Data... 63 4.3.2.1 Uji Validitas... 63 4.3.2.2 Uji Reabilitas... 65 4.3.3 Uji Asumsi Klasik... 65 4.3.3.1 Uji Normalitas... 65 viii

4.3.3.2 Uji Heterokedastisitas... 66 4.3.3.3 Uji Multikolinearitas... 67 4.3.4 Uji Regresi Linear Berganda... 68 4.3.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 69 4.3.4.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 70 4.3.4.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 70 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 72 4.4.1 Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian SPT pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 72 4.4.2 Pengaruh Pengetahuan Peraturan Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 73 4.4.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 76 5.2 Saran... 77 DAFTAR RUJUKAN... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 85 ix

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Kontribusi Pajak terhadap APBN di Indonesia... 2 1.2 Tingkat Kepatuhan WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur... 7 3.1 Indikator Variabel Penelitian... 41 4.1 Karakteristik Responden... 60 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif... 62 4.3 Hasil Uji Validitas... 64 4.4 Hasil Uji Reliabilitas... 65 4.5 Hasil Uji Normalitas... 66 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 66 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas... 67 4.8 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda... 68 x

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 36 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Denpasar Timur... 56 xi

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 85 2. Tabulasi Data Ordinal... 90 3. Tabulasi Data Interval... 98 4. Hasil Uji Statistik Deskriptif... 108 5. Hasil Uji Validitas... 109 6. Hasil Uji Reliabilitas... 112 7. Hasil Uji Normalitas... 114 8. Hasil Uji Heteroskedatisitas... 115 9. Hasil Uji Multikoliniaritas... 116 10. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda... 117 xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menjalankan pembangunan negara. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Pajak ialah salah satu bentuk iuran masyarakat kepada negara (yang dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah (Waluyo, 2013:1). Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang dapat menjadi suatu alat untuk menopang jalannya perekonomian dan pembangunan suatu negara dan memiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah. Dominasi pajak sebagai sumber pendapatan negara yang sangat potensial merupakan satu hal yang sangat wajar karena sumber pendapatan ini mempunyai umur yang tidak terbatas, dan didukung oleh pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Kontribusi pendapatan pajak di Indonesia terhadap pendapatan negara dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1. 1

Tabel 1.1 Kontribusi Pajak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia tahun 2011-2015 (dalam Triliun Rupiah) No Tahun Anggaran Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pendapatan pajak terus meningkat dan berkontribusi di atas 70 persen dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari tahun 2011 hingga 2015, sumber pendapatan dari sektor pajak yang mendominasi membuat peran pajak sangat penting untuk membiayai pengeluaran negara. Realisasi Pendapatan negara Realisasi Pendapatan negara dari Sektor Pajak Kontribusi Pajak terhadap APBN (%) 1 2011 1.210.599,6 873.873,8 72,1 2 2012 1.338.109,6 980.518,1 73,2 3 2013 1.438.891,0 1.077.306,6 74,8 4 2014 1.550.490.8 1.146.865,7 73,9 5 2015 1.508.020,3 1.240.418,8 82,2 Sumber: http://www.kemenkeu.go.id, diolah 2016. Sistem perpajakan negara yang menganut self assesment system memberikan wajib pajak kepercayaan sepenuhnya untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutangnya dan dituntut peran aktif langsung dari masyarakat dalam pemenuhan kewajiban agar tetap menunjang jalannya roda pemerintahan. Pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak dapat dituangkan dalam bentuk pengisian SPT pada setiap akhir masa pajak dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam batas waktu yang telah ditentukan. Kelemahan untuk self assesment system dalam praktiknya sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dapat dilihat dari banyaknya wajib pajak yang sengaja tidak patuh, dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran pajak (Fitria, 2010). 2

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berada dalam naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia dituntut untuk dapat meningkatkan pendapatan pajak dari tahun ke tahun. Inovasi yang terus dilakukan oleh DJP dalam reformasi perpajakannya berupa penyempurnaan terhadap kebijakan perpajakan dan sistem administrasi perpajakan sehingga potensi pendapatan pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal dengan menjunjung asas keadilan sosial serta memberikan pelayanan baik kepada wajib pajak. Perkembangan zaman yang mendorong DJP melakukan modernisasi pada sistem administrasi perpajakannya guna meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara. Pembaharuan dalam sistem perpajakan ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Sistem yang ditingkatan oleh DJP ialah tentang cara penyampaian pengisian SPT yang dimulai pada awal tahun 2005 dengan menggunakan media internet yaitu e-filing melalui website DJP online atau aplikasi yang disediakan yaitu e-spt. Surat Pemberitahuan (SPT) dalam self assesment system merupakan sarana yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentutan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib pajak juga menggunakan SPT ini sebagai dasar atau bukti bahwa wajib pajak tersebut telah melakukan kewajiban perpajakannya (Handayani, 2013:2), maka dari itu wajib pajak seharusnya memiliki pengetahuan tentang tata cara pengisian SPT yang benar agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengisiannya. 3

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-06/PJ/2014 menyebutkan bahwa e-filing adalah cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem online dan realtime melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (www.djponline.pajak.go.id). Melalui sistem ini diharapkan para wajib pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantor-kantor pelayanan pajak sehingga dari segi waktu akan sangat efektif dan efisien. Pengiriman data SPT dapat dilakukan dimana dan kapan saja tidak bergantung pada jam kantor maupun hari libur. Penerapannya dapat menghemat dari segi biaya, berkurangnya penggunaan kertas, amplop, perangko, dan data akan dikirim langsung ke basis data DJP dengan internet. E-Filing di sini diharapkan dapat mempermudah wajib pajak dalam hal pengisian dan pelaporan SPT sehingga dapat meningkatkan ketepatan waktu wajib pajak dalah hal penyampaian SPT. Penyampaian e-filing menurut KPP Pratama Denpasar Timur dilakukan jika wajib pajak merupakan Aparatur Sipil / Pegawai Negeri Sipil (ANS/PNS), wajib pajak pernah melaporkan SPT berupa e-filing sebelumnya, dan wajib pajak yang terdaftar khusus di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus. Jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun yang semakin bertambah memang akan menambah pendapatan dari sektor pajak namun terdapat kendala yang dapat menghambat keefektifan pengumpulan pajak. Kendala tersebut ialah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Isu kepatuhan menjadi penting karena ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan upaya untuk menghindari pembayaran pajak. Studi yang dilakukan di Swiss melaporkan bahwa kepatuhan pajak yang lebih tinggi secara 4

aktif dapat menentukan anggaran belanja negara (Djawadi dan Rene, 2013). Kepatuhan wajib pajak dapat diidentifikasi dari kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT, kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang. Kepatuhan wajib pajak perlu diawasi karena berkembangnya praktik penghindaran pajak (tax evasion) yang dapat menimbulkan kerugian pada negara (Fidel, 2010:139). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2011) menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara kemudahan dalam pengisian SPT dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi, namun penelitian yang dilakukan Kusumaningtyas (2013) menunjukkan bahwa kemudahan pengisian SPT tidak berpengaruh signifikan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Perasaan senang dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dapat memicu motivasi dan kepatuhan bagi wajib pajak yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan negara. Supadmi (2009) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kualitas pelayananan pajak juga harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Kualitas pelayanan juga dinilai perlu sebagai perbandingan antara harapan yang diinginkan oleh pelanggan dengan penilaian mereka terhadap kinerja aktual dari suatu penyediaan layanan (Cronin, 1992). Palda dan Hanousek (2002) berpendapat kemauan wajib pajak membayar pajak sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rukmana (2009) menemukan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, namun penelitian yang dilakukan 5

oleh Paramartha (2015) menemukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor selain dari kualitas pelayanan, yaitu pengetahuan peraturan perpajakan. Faktor ini juga penting dalam membantu wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya karena wajib pajak yang patuh akan perpajakannya pasti lebih dulu harus mengetahui apa yang menjadi kewajibannya. Wajib pajak yang tidak memiliki pengetahuan tentang perpajakan, maka wajib pajak akan kesulitan dalam mendaftarkan diri, mengisi SPT, dan menyetorkan kewajiban pajaknya (Handayani, 2013). Siregar (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan wajib pajak dapat diukur dari pemahaman terhadap semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak terutang dengan benar, membayar dan melaporkan pajak yang terutang pada waktunya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012) menyatakan bahwa pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, namun penelitian Handayani (2013) menyatakan pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Denpasar Timur. KPP Pratama Denpasar Timur adalah salah satu kantor pelayanan pajak yang terdapat di Bali yang telah melaksanakan sistem administrasi dan pelayanan yang baik. KPP Pratama Denpasar Timur merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang membawahi wilayah Kecamatan Denpasar Timur dan Kecamatan Denpasar Selatan, sehingga KPP Pratama memiliki jumlah wajib 6

pajak yang terdaftar cukup besar. Berikut ini jumlah wajib orang pribadi yang terdaftar dan tingkat kepatuhan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur Tahun 2010-2015 Sumber: KPP Pratama Denpasar Timur, 2016. Tingkat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi di Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 WPOP Terdaftar 78.669 85.601 91.240 91.972 96.901 102.145 WPOP Efektif 70.021 76.943 85.280 66.988 71.908 77.150 WPOP yang menyampaikan 26.965 32.838 35.372 36.357 35.805 36.921 SPT Kepatuhan (%) 38,50 42,67 41,47 54,27 49,79 47,85 KPP Pratama Denpasar Timur berdasarkan tabel 1.2 pada tahun 2010 sampai 2015 mengalami fluktuasi, akan tetapi rentang waktu dari tahun 2013 sampai 2015 tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur mengalami penurunan. Tingkat kepatuhan yang ditunjukkan oleh wajib pajak di KPP Pratama Denpasar Timur masih cukup rendah. Hal ini karena terjadi penurunan selama tiga tahun terakhir, dan dapat dilihat dari rata-rata tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dari tahun 2010 sampai 2015 sejumlah 45,75 persen, kurang dari 50 persen atau setengah dari 100 persen jumlah wajib pajak orang pribadi tidak patuh untuk memenuhi kewajiban pajaknya. KPP Pratama Denpasar Timur yang merupakan instansi yang berkewajiban memberikan fasilitas serta informasi yang memadai bagi para wajib pajak, KPP Pratama Denpasar Timur senantiasa mengimbanginya melalui peningkatan kualitas 7

pelayanan dan administrasi dalam pelaporan SPT kepada wajib pajak yang terdaftar. KPP Pratama Denpasar Timur telah mewajibkan mereka untuk melaporkan SPT sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, peneliti merasa bahwa penelitian ini penting untuk diteliti karena hasil penelitian sebelumnya mengenai kemudahan dalam pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, dan kualitas pelayanan pada tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan kepatuhan wajib pajak merupakan isu yang penting karena peran pajak yang dibayarkan wajib pajak akan sangat bermanfaat bagi pembangunan negara. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Denpasar Timur karena fluktuasi dan menurunnya kepatuhan wajib pajak orang pribadi, maka dari itu judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian Surat Pemberitahuan, Pengetahuan Peraturan Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah kemudahan dalam pengisian SPT berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur? 2) Apakah pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur? 8

3) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bukti empiris mengenai pengaruh kemudahan dalam pengisian SPT pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur. 2) Untuk mengetahui bukti empiris mengenai pengaruh pengetahuan peraturan perpajakan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur. 3) Untuk mengetahui bukti empiris mengenai pengaruh kualitas pelayan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa, mereferensi pada teori atribusi serta dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang sama mengenai pengaruh kemudahan dalam pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, 9

dan kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan mengenai pengaruh kemudahan dalam pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, dan kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpsar Timur agar di masa mendatang dapat menjadi bahan evaluasi oleh pihak pembuat kebijakan perpajakan. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan berbagai landasan teori yang terkait dengan pokok permasalahan yaitu kemudahan dalam pengisian SPT, pengetahuan 10

peraturan perpajakan, kualitas pelayanan pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan perumusan hipotesisnya. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Dalam bab ini dikemukakan tentang gambaran umum daerah penelitian, deskripsi data hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memuat simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. 11