1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Selain olahraga dapat berfungsi untuk mengembangkan jasmani dan rohani, olahraga juga berfungsi untuk meraih prestasi baik dalam kabupaten, daerah, nasional, hingga internasional. Dalam UU No 3 tahun 2005 yang mengatur sistem keolahragaan nasional menjelaskan bahwa pengertian olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Terdapat beberapa jenis cabang olahraga untuk olahraga prestasi, salah satunya adalah cabang olahraga taekwondo. Taekwondo adalah seni beladiri yang berasal dari negeri ginseng Korea dan merupakan seni beladiri yang menggunakan teknik tangan dan kaki untuk menyerang dan bertahan. Taekwondo dapat dipelajari oleh setiap orang tanpa tergantung jenis kelamin, umur, dan status sosial. Taekwondo telah dipertandingkan pada tahun 1977 di Korea Selatan. Diberbagai belahan dunia, salahsatunya di Indonesia saat ini taekwondo sangat digemari. Di Indonesia, cabang olahraga taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan, baik di tingkat pelajar maupun umum. Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di kalangan anak-anak maupun remaja. Banyaknya sarana tempat penyaluran bakat taekwondo, khususnya untuk prestasi baik multievent ataupun kejuaraan open di daerah, nasional, dan internasional, antara lain POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah), POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), PORDA (Pekan Olahraga Daerah), PON (Pekan Olahraga Nasional), SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLYMPIC GAMES. Untuk mencapai prestasi yang optimal, diperlukan beberapa hal dalam pencapaian prestasi tersebut. Seorang taekwondoin harus mempunyai kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental yang baik agar dapat mencapai 1
2 prestasi maksimal dimana kemampuan fisik disini merupakan pondasi untuk melanjutkan program latihan selanjutnya. Selain itu, prestasi maksimal juga dapat dicapai dengan melakukan latihan yang sesuai dengan prinsip latihan. Menurut Sukadiyanto (2011: 14-23) adapun prinsip-prinsip dalam latihan, antara lain: (1) prinsip kesiapan, (2) prinsip individual, (3) prinsip adaptasi, (4) prinsip beban lebih, (5) prinsip progresif, (6) prinsip spesifikasi, (7) prinsip variasi, (8) prinsip pemanasan dan pendinginan, (9) prinsip latihan jangka panjang, (10) prinsip berkebalikan, (11) prinsip tidak berlebihan, dan (12) prinsip sistematik. Prinsipprinsip tersebut menjadi pendukung pencapaian prestasi dalam pertandingan taekwondo. Pertandingan taekwondo dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kategori poomsae dan kategori kyorugi. Kategori poomsae adalah kategori seni yang memperagakan gerakan dalam taekwondo. Dalam kategori poomsae setiap taekwondoin berusaha memainkan satu atau dua jurus secara bergantian dan di mana taekwondoin yang berhasil memiliki nilai akumulasi tertinggi akan menjadi pemenang. Taekwondo kategori kyorugi atau tanding merupakan olahraga body contact. Kategori kyorugi adalah pertarungan satu lawan satu di arena dengan menggunakan teknik yang diperbolehkan. Peraturan-peraturan taekwondo tersebut menyebutkan bahwa pada kategori kyorugi terdapat peraturan mengenai tendangan yang diperbolehkan dalam pertandingan. Teknik tendangan dapat dinyatakan sah apabila teknik tendangan tersebut dilakukan mengenai sasaran yang diperbolehkan. Selain itu, tendangan harus dilakukan dengan menggunakan bagian bawah tulang mata kaki seperti punggung telapak kaki atau dengan istilah Koreanya baldeung, tumit bagian dasar dwichuk, tumit bagian belakang dwikumchi, telapak kaki sebelah dalam keseluruhan balbadak. Untuk itu, taekwondoin harus mempunyai kemampuan biomotor yang baik agar dapat melakukan gerakan yang efektif dan efisien. Dengan gerakan yang efektif dan efisien, hasil yang optimal akan tercapai pada saat pertandingan. Mekanisme pertandingan dalam seni beladiri taekwondo kategori kyorugi adalah antara dua orang atlet saling bertemu beradu teknik tendangan dan pukulan, baik itu teknik counter dan attack untuk mendapatkan poin. Untuk mendapatkan poin
3 taekwondoin harus mengenai sasaran yang diizinkan dengan keras dan tepat sasaran. Dalam kategori kyorugi kemenangan ditentukan oleh jumlah poin yang diperoleh selama pertandingan berlangsung. Poin yang didapat dalam pertandingan diperoleh dari pukulan atau tendangan yang mengenai tepat pada sasaran. Menurut World Taekwondo Federation Competition rules & interpretation, Indonesia (2012: 11) taekwondo memiliki beberapa kelas dalam pertandingan kyorugi yang terbagi menurut jenis kelamin dan berat badan. Pembagian kelas untuk putra yaitu: kelas under 54 kg, kelas under 58 kg, kelas under 63 kg, kelas under 68 kg, kelas under 74 kg, kelas under 80 kg, kelas under 87 kg dan kelas over 87 kg. Taekwondo memiliki berbagai macam tendangan dasar yang digunakan dalam pertandingan kyorugi dan poamse, diantaranya adalah tendangan serong (dollyo chagi), tendangan kebelakang (dwi chagi dan dwi huirigi), tendangan mencangkul (naeryo chagi), tendangan kedepan (ap chagi), dan tendangan aplikasi lainnya (idan dollyo chagi, nare chagi, dollyo chagi, mat badat chagi). Tendangan-tendangan dalam taekwondo merupakan suatu keterampilan gerak yang harus dikuasai oleh setiap taekwondoin. Dari hasil pengamatan peneliti selama mengikuti taekwondo, pola latihan taekwondoin masih perlu dilakukan evaluasi terkait dengan kendala yang dihadapi pelatihnya, salah satu kendala yang dialami pelatih adalah metode latihan yang belum sepenuhnya terprogram selain itu masih banyak terjadi kesalahan pada proses latihan, bahwa mindset pelatih masih terfokus untuk melatih teknik tanpa mempersiapkan kemampuan fisik taekwondoin yang merupakan pondasi untuk melanjutkan program latihan selanjutnya. Latihan yang baik untuk prestasi optimal meliputi: latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental dengan didukung faktor-faktor lain. Peran pelatih sangatlah besar dalam proses tersebut. Untuk mempersiapkan atletnya agar bisa tampil maksimal. Dikaji dari analisis keterampilan teknik attack dan counter, maka tendangan merupakan komponen yang paling dominan. Dalam pertandingan taekwondo khususnya kategori kyorugi, tendangan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain
4 tendangan mempunyai nilai yang cukup tinggi, Jangkauan serangan yang lebih panjang. Tendangan yang baik adalah tendangan yang dilakukan dengan cepat, keras, tepat sasaran dengan koordinasi gerak yang baik sehingga akan sulit untuk di counter oleh lawan. Dari pengamatan yang diperoleh oleh peneliti, serangan yang dominan digunakan taekwondoin saat bertanding adalah tendangan dollyo chagi. Hal ini disebabkan karena tendangan dollyo chagi adalah suatu teknik tendangan yang relatif mudah dipelajari dan mudah melatihnya dibanding jenis tendangan lainnya, sehingga banyak taekwondoin yang menggunakan tendangan dollyo chagi di dalam pertandingan. Dalam memperoleh nilaipun tendangan dollyo chagi harus masuk ke area sasaran dan sensor kaki, body protector electric, dan headguard electric saling berbenturan. Adanya fakta tersebut membuktikan bahwa perhatian tidak hanya terpaku terhadap penguasaan teknik keterampilanketerampilan saja, namun komponen fisik juga perlu mendapat perhatian. Untuk itu perlu mengetahui komponen-komponen fisik apa saja yang berpengaruh dan memberikan sumbangan pada kemampuan teknik dasar khususnya kemampuan tendangan yang diantaranya adalah fleksibilitas, kecepatan, rasio panjang tungkai, tinggi badan, kekuatan, dan koordinasi mata-kaki. Untuk dapat membuat program latihan fisik secara tepat dan sesuai dengan pertumbuhan serta perkembangan kondisi fisik atlet taekwondo pada fase persiapan umum dan persiapan khusus, dimana pada fase ini terjadi proses latihan yang fokus terhadap kemampuan fisik sebagai pondasi untuk fase program latihan lain. Sehingga program latihan dapat disusun dengan baik setelah mengetahui berapa besar sumbangan dari variabel bebas (Peranan dari fleksibilitas, kecepatan, rasio panjang tungkai, tinggi badan, kekuatan, dan koordinasi mata-kaki) terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi olahraga taekwondo khususnya kyorugi. Karena sumbangan dari tiap variabel belum diketahui, maka diadakan penelitian terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk membuktikan pernyataan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Prediksi Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi Taekwondoin Ditinjau Dari Fleksibilitas, Kecepatan, Rasio Panjang Tungkai, Tinggi Badan, Kekuatan, dan Koordinasi Mata-Kaki (Studi Korelasional pada UKM Taekwondo Putra Kategori Kyorugi UNY)
5 B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dibatasi pada Persoalan Koordinasi Mata-Kaki, Fleksibilitas, Kekuatan, Kecepatan, Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi Badan terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan berapa sumbangan relatif dan sumbangan efektifnya? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan berapa sumbangan relatif dan sumbangan efektifnya? 3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kekuatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan berapa sumbangan relatif dan sumbangan efektifnya? 4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan berapa sumbangan relatif dan sumbangan efektifnya? 5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara rasio panjang tungkai-tinggi badan berapa sumbangan relatif dan sumbangan efektifnya? 6. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan fleksibilitas? 7. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan kekuatan? 8. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan kecepatan?
6 9. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan rasio panjang tungkai- tinggi badan? 10. Apakah ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kekuatan? 11. Apakah ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kecepatan? 12. Apakah ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan rasio panjang tungkai-tinggi badan? 13. Apakah ada hubungan kekuatan dan kecepatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi taekwondoin? 14. Apakah ada hubungan kekuatan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan? 15. Apakah ada hubungan kecepatan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan? 16. Apakah ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan rasio panjang tungkai-tinggi badan? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki 2. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dengan kemampuan tendangan dollyo chagi 3. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara kekuatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi 4. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi 5. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara rasio panjang tungkai-tinggi badan
7 6. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan fleksibilitas 7. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan kekuatan 8. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan kecepatan 9. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki dan rasio panjang tungkai- tinggi badan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi 10. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kekuatan 11. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan kecepatan 12. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara fleksibilitas dan rasio panjang tungkai-tinggi badan 13. Mengetahui ada hubungan kekuatan dan kecepatan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi dan sumbangan relatifnya 14. Mengetahui ada hubungan kekuatan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan 15. mengetahui ada hubungan kecepatan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan 16. Mengetahui ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan rasio panjang tungkai-tinggi badan E. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka hasil yang diperoleh, dapat memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan kontribusi keilmuan dalam bidang olahraga, khususnya cabang olahraga taekwondo
8 2. Secara teori menambah wawasan dan pengetahuan faktor-faktor yang mempengaruhi tendangan dollyo chagi 3. Bagi peneliti secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pembanding apabila para peneliti lain akan mengadakan penelitian tentang kemampuan tendangan dollyo chagi pada taekwondoin 4. Bagi pelatih, untuk menambah wawasan dalam menyusun program latihan dan materi latihan yang sesuai agar prestasi bisa optimal. 5. Memberikan pengetahuan kepada pelatih agar dapat membuat program latihan secara tepat dengan komposisi komponen latihan yang tepat pada masingmasing fase.