PERAN KEPUASAN KERJA PADA HUBUNGAN JOB INSECURITY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEPUASAN KERJA EKSTRINSIK DAN INTRINSIK TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN BEBERAPA BANK TERBESAR DI SURABAYA

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management, Leadership Style, Productive Behavior of Employees, Company Performance. Universitas Kristen Maranatha

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

ABSTRAK. Kata Kunci: employee engagement, kepuasan kerja, minat keluar karyawan.

ABSTRACT. Keywords: The management commitment on service quality, training, empowerment, rewards, job satisfaction.

HUBUNGAN ANTARA JOB INSECURITY, KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN BERPINDAH. I Gede Riana; Mira Minarsari; Putu Saroyini P

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Junior auditor, job satisfaction, and supervision measures. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KONFLIK PERAN TERHADAP NIAT UNTUK KELUAR MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT. JAYA SENTOSA ST SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

PARIYEM NIM : P

ABSTRACT. Keyword : work stress, work performance, labor conflict, workload, working time, leadership influence. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kinerja karyawan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

vi Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 PEMBAHASAN. Aspek penting dari kualitas kerja adalah rasa percaya diri terhadap kontinuitas

ABSTRAK. Kata kunci : Karakteristik Pekerjaan, Employee Engagement.

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha

Abstract. The Influence of Job Satisfaction Towards Organizational Commitment and Turnover Intentions in Padma Hotel Bandung

ABSTRACT. Keywords: job stress and employees job satisfaction. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kinerja Karyawan

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DONATA ASMARANTA MANIK. No. Mhs.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI

Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja. Karyawan dan Niat untuk Keluar

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: stres kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA i

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

ABSTRAK. Kata Kunci: Resilience at work, Stress Kerja, Turnover Intention, Kinerja, Agen Asuransi

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KOORDINASI WILAYAH II (BAKORWIL II) SURAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Motivasi, Kinerja Karyawan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, KEPUASAN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. UNITED WARU BISCUIT MANUFACTORY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

KATA PENGANTAR KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN. PADA PT. ZYREXINDO MANDIRI BUANA sebagai salah satu syarat yang harus

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan

TESIS. LYDIA LUMBAN TOBING No. Mhs:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: stres kerja dan kepuasan kerja. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN STRES KERJA TERHADAP PERILAKU KEWARGANEGARAAN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN EVENT ORGANIZER DI SURABAYA

PSYCHOLOGICAL CONTRACT VIOLATION SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH PSYCHOLOGICAL CONTRACT BREACH PADA KEPUASAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pemberdayaan, Kepuasan Kerja, Turnover Intention. i Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan dan karunia-nya

TESIS. Oleh : RULLY ARISTIYANI NIM

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, GAJI, DAN PROMOSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PATI TESIS

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

David Sugihartana TESIS

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR

TESIS. Oleh : MUHAIMIN NIM

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN SUKOHARJO)

ABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.

Isroi Pratama Putra

PERAN BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BOYOLALI TESIS

PENINGKATAN KINERJA PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH MELALUI MOTIVASI DAN KOMPENSASI DENGAN VARIABEL INTERVENING KEPUASAN KERJA

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

ABSTRAK Vivi Noviyanti. Tesis. Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

PENGARUH PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPERCAYAAN IMPERSONAL. (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero di Surakarta) SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, BEBAN KERJA, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PO. SENJA FURNINDO JEPARA

ABSTRACT. Keywords: perception, auditor work environment, career choice. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Religiusitas Terhadap Etos Kerja Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Karyawan Universitas Kristen Satya Wacana

PENGARUH KEPIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN DI MEDIASI OLEH ORGANIZATIONAL LEARNING CAPABILITY PADA KARYAWAN ADMINISTRASI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI

TESIS. Oleh : MASYKUR NIM : P

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRANSAKSI ONLINE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK HANDPHONE DI SURABAYA. OLEH: Theo Fondy

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TESIS

Abstrak. Kata kunci : Gaya kepemimpinan demokratis, iklim organisasi, kualitas kehidupan kerja.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

PENGARUH STRES KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL, BUDAYA ORGANISASIONAL, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PIMPINAN SEKOLAH

PENGARUH KEPUASAAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN ADMINISTRASI DI SURABAYA OLEH: SHELVYE KUNCORO

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH KONFLIK PERAN DAN STRES KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR (Studi pada Anantara Seminyak Resort & Spa, Bali)

PENGARUH ETOS KERJA, MOTIVASI, DAN NIAT BERBAGI PENGETAHUAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI

ABSTRAK. kecerdasan emosi dan kepuasan kerja. Penelitian ini hendak mengetahui serta

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK TINGGAL DENGAN RELIGIUSITAS SABAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. Wendy s, Jogjakarta Fried Chicken dan Kentucky Fried Chicken. Kedatangan

ABSTRAK. Kata kunci : audit, audit operasional, kinerja karyawan. iv Universitas Kristen Maranatha

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

TESIS PENGARUH DAP. Oleh NOOR HIKMAH PROGRAM STUDI

Transkripsi:

ABSTRAK PERAN KEPUASAN KERJA PADA HUBUNGAN JOB INSECURITY TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PEGAWAI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BALI PENUGASAN LEMBAGA OTORITAS JASA KEUANGAN Pegawai yang menjalani penugasan di lembaga baru tentunya merasakan job insecurity dan akan merasakan kepuasan kerja yang berbeda dengan tempat kerja sebelumnya. Kepuasan kerja pegawai penugasan di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan tentunya dapat mempengaruhi keinginan berpindah pegawai, begitu juga halnya dengan job insecurity yang dirasakan pegawai dapat mempengaruhi keinginan berpindah pegawai dari Lembaga Otoritas Jasa Keuangan ke Bank Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job insecurity terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah, dan job insecurity terhadap keinginna berpindah serta peranan kepuasan kerja dalam memediasi hubungan job insecurity terhadap keinginan berpindah pegawai penugasan BI di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusra. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden seluruh pegawai penugasan sebanyak 40 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan total 35 pernyataan dan selanjutnya data diolah dengan teknik analis Regresi Berganda dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda terbukti bahwa job insecurity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keinginan berpindah pegawai. Sedangkan job insecurity tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah pegawai dari Lembaga Otoritas Jasa Keuangan ke Bank Indonesia. Implikasi dari penelitian ini bagi Bank Indonesia adalah Bank Indonesia dapat melakukan peningkatan mutu ketrampilan baik softskill maupun hardskill sehingga pegawai mampu mengontrol hal baik/buruk yang berdampak pada pekerjaan. Sedangkan dari sisi kepuasan kerja yang perlu diperhatikan adalah dalam hal kesempatan promosi, penilaian kinerja yang fair dan terciptanya lingkungan kerja yang lebih baik di Bank Indonesia sehingga tidak terdapat keinginan berpindah pegawai ke lembaga lain. Kata Kunci : Job Insecurity, Kepuasan Kerja dan Keinginan Berpindah

ABSTRACT THE ROLE OF THE JOB SATISFACTION IN THE RELATION OF THE JOB INSECURITY WITH TURNOVER INTENTION EMPLOYEES Employees assigned in the new institutions must have felt different job insecurity and work satisfaction from previous place of employment. Job satisfaction of employees assigned at the Institute of Financial Services Authority will be influence to turnover intention employees, as well as with Job Insecurity will be influence Turnover Intention Employees from the Institute of Financial Services Authority to Bank Indonesia. This research aims to find influence of job insecurity for turnover intention, job insecurity for job satisfaction, job satisfaction for turnover intention, and role of job satisfaction in relations job Iinsecurity to intention turnover employees assignment at the Institute of Financial Services Authority. The research is done by having 40 people as respondent. The data were collected through a questionnaire with a total of 35 statements and then the technique used to analyze the data was Multiple Regression using SPSS. The results of multiple regression analysis proved that job insecurity has negative and significant influence for job satisfaction, job satisfaction has negative and significant influence for turnover intentions, Job Insecurity has no significant influence for turnover intentions of employees. The implications in this research are Bank Indonesia has to improve the quality both soft skills and hard skills so that employees are able to control good or bad situations impacting the jobs, promotion opportunities, fair performance assessment and the creation of a better working environment in Bank Indonesia so there is no intention turnover employee to another institution. Keywords: Job Insecurity, Job Satisfaction and Turnover Intention

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM TESIS.. i PRASYARATAN GELAR MAGISTER. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS.... iv PERNYATAAN ORISINALITAS...... v UCAPAN TERIMA KASIH.. vi ABSTRAK.. viii ABSTRACT...... ix DAFTAR ISI TESIS.... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR.. xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah.... 7 1.3 Tujuan Penelitian. 7 1.4 Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Job Insecurity...... 9 2.1.1 Pengertian Job Insecurity... 10 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Job Insecurity... 10 2.2 Kepuasan Kerja..... 12 2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja. 13 2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.. 13 2.2.3 Cara Karyawan Mengungkapkan Ketidakpuasan 14 2.3 Keinginan Berpindah. 15

BAB III 2.3.1 Pengertian Keinginan Berpindah.. 15 2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Berpindah.. 16 2.3.3 Indikasi Keinginan Berpindah.. 19 KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir dan Konseptual.... 21 3.2 Hipotesis Penelitian... 22 3.2.1 Pengaruh Job Insecurity terhadap Kepuasan Kerja..... 22 3.2.2 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Keinginan Berpindah.. 24 3.2.3 Pengaruh Job Insecurity terhadap Keinginan Berpindah.... 26 3.2.4 Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh Job Insecurity terhadap Keinginan Berpindah... 28 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Dan Ruang Lingkup Penelitian... 30 4.2. Variabel Penelitian... 30 4.2.1 Identifikasi Variabel 30 4.2.2 Definisi Operasional Variabel. 31 4.3 Pengumpulan Data... 33 4.3.1 Jenis Data dan Sumber Data... 33 4.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 34 4.4 Metode Pengumpulan Data.. 34 4.5 Instrumen Penelitian Skala Pengukuran Data... 34 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas... 35 4.6.1 Uji Validitas... 35 4.6.2 Uji Reliabilitas... 36 4.7 Metode Analisis Data.. 36 4.7.1 Analisis Deskriptif.. 36 4.7.2 Analisis Inferensial.. 37 4.7.3 Uji mediasi dengan menggunakan Sobel Tes... 38 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian..... 40 5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...... 40 5.1.2 Struktur Organisasi. 41 5.2 Karakteristik Responden.... 41 5.3 Deskripsi Variabel.. 44 5.3.1 Deskripsi Variabel Job Insecurity. 44 5.3.2 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja... 47 5.3.3 Deskripsi Variabel Keinginan Berpindah. 49 5.4 Analisis Regresi Linear Berganda. 50 5.5 Uji Sobel 53 5.6 Pembahasan.. 54 5.7 Implikasi Penelitian.. 59 5.8 Keterbatasan Penelitian 60 BAB. VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan 60 6.2 Saran Saran 60 DAFTAR PUSTAKA.. 62 LAMPIRAN.. 67

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia memliki visi menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. Sangat disadari bahwa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan dalam suatu organisasi. Salah satu langkah yang dapat diambil oleh Bank Indonesia yaitu dengan melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan baik. Bekerja di Lembaga Pemerintah seperti Bank Indonesia, harus siap dengan konsekuensi kesepakatan dalam kontrak kerja. Pegawai juga seorang pelayan publik, abdi negara, bekerja untuk kemaslahatan bangsa, maka amanah undang-undang juga menjadi kotrak kerja. Undang-Undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasal 5, menyebutkan bahwa OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Salah satu sektor jasa keuangan adalah perbankan, ini berarti bahwa seluruh kegiatan pengawasan dan pemeriksaan perbankan yang sebelumnya dilakukan oleh Bank Indonesia beralih ke Lembaga Otoritas Jasa Keuangan dan telah diberlakukan per tanggal 31 Desember 2013. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sebagai organisasi menjadi bagian dari suatu sistem lingkungan organisasi tentunya juga terkena dampak dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut. Dampaknya yaitu Pegawai Bank Indonesia Provinsi Bali yang semula bertugas mengawasi dan memeriksa bank akan menjadi pegawai penugasan di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan. Pegawai tersebut akan menjadi pegawai penugasan sampai dengan akhir tahun

2016. Namun pada akhir tahun 2015 pegawai penugasan tersebut dapat menentukan pilihan untuk bergabung dengan Lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau kembali menjadi pegawai Bank Indonesia. Dalam memutuskan pilihan untuk berpindah ke lembaga baru atau kembali ke Bank Indonesia tentunya banyak pertimbangan yang telah dilakukan oleh pegawai penugasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 (lima) orang pegawai penugasan dengan pertanyaan: 1) Bagaimana persepsi keberlanjutan lembaga baru OJK? 2) Apakah terdapat keluhan tentang kebijakan SDM OJK? 3) Bagaimana niat pegawai setelah penugasan, apakah akan bergabung dengan OJK atau akan kembali ke Bank Indonesia? diketahui adanya keraguan pegawai mengenai keberlanjutan lembaga baru tersebut, terdapat keluhan kebijakan dan masih terdapat keraguan untuk menentukan pilihan untuk bergabung dengan lembaga OJK atau kembali ke Bank Indonesia. Jawaban atas pertanyaan, Bagaimana persepsi keberlanjutan lembaga baru OJK? para pegawai penugasan memberikan jawaban yang hampir seragam yaitu adanya keraguan, rasa khawatir, cemas dan was-was tentang kelangsungan/keberlanjutan lembaga baru OJK. Pertanyaan, Apakah terdapat keluhan tentang kebijakan SDM OJK? diperoleh jawaban bahwa terdapat keluhan tentang kebijakan SDM di OJK hal ini dikarenakan terdapat perbedaan kebijakan SDM di BI dengan OJK yaitu kebijakan mengenai tugas belajar, jenjang karir, fasilitas kesehatan, pinjaman/kredit kepada pegawai. Sedangkan untuk pertanyaan bagaimana niat pegawai setelah penugasan nanti apakah akan bergabung ke OJK atau kembali ke BI menyatakan terdapat pegawai yang ragu-ragu belum bisa menetapkan pilihannya dan terdapat pegawai yang memilih OJK karena sesuai dengan jenis pekerjaannya yaitu pemeriksa bank. Penugasan pegawai ini menimbulkan rasa ketidakamanan (job insecurity) terhadap kelangsungan pekerjaan di masa yang akan datang. Pendapat dari penelitian Suppayah (2010),

ketidakamanan kerja dapat menyebabkan dampak pada kepuasan kerja dan niat untuk berhenti. Penelitian Staufenbiel & Konig (1997) menyebutkan bahwa ketidakamanan kerja menyebabkan keinginan berpindah yang lebih tinggi. Rowntree (2005) mendifinisikan ketidakamanan kerja atau job insecurity sebagai kondisi yang berhubungan dengan rasa takut seseorang akan kehilangan pekerjaannya atau prospek akan demosi atau penurunan jabatan. Saylor (2004) mendifinisikan job insecurity sebagai perasaan tegang gelisah, khawatir, stress, dan merasa tidak pasti dalam kaitannya dengan sifat dan keberadaan pekerjaan yang dirasakan pada pekerja. Ketakutan yang berlebih menciptakan keinginan untuk selalu bekerja lebih keras untuk menghindari resiko terjadinya ketidakamanan dalam bekerja seseorang. Schalkwyk et al. (2010) dengan menggunakan correlational design, dan meneliti sebanyak 169 responden dari industri kimia menemukan bahwa job insecurity berkaitan dengan keterlibatan karyawan, dan keinginan keluar tidak signifikan secara statistik. Namun, perilaku pemberdayaan kepimpinan berkonstribusi signifikan terhadap keterlibatan karyawan dan rendahnya keinginan keluar karyawan. Kerja memainkan peran yang dominan dalam kehidupan dan sangat berhubungan dengan kualitas hidup. Untuk itu para pekerja dalam melakukan beberapa pekerjaan yang produktif harus membangkitkan motivasi kerja yang kuat sehingga dapat menghasilkan kepuasan kerja. Menurut Robbins (2003) istilah kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap yang positif terhadap kerja itu. Seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu. Karena pada umumnya apabila orang berbicara mengenai sikap karyawan maka lebih sering diartikan sebagai kepuasan kerja. Swaminathan dan Jawahar (2013) dalam Yasadiputra (2014) menyatakan bahwa kepuasan kerja mampu menurunkan tingkat turnover serta memperbaiki kinerja dan produktifitas organisasi

dalam memberikan kekuatan daya saing yang sangat penting. Salah satu penyebab pegawai merasa tidak puas (kepuasan kerja) dilandasi oleh rasa ketidakamanan kerja (job insecurity) yang salah satu dimensinya adalah kehilangan pekerjaan itu sendiri. Job insecurity merupakan faktor yang paling penting diantara faktor lainnya yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Persepsi job insecurity yang muncul akan diikuti dengan berbagai dampak negatif baik dalam aspek psikologis maupun nonpsikologis. Diantara aspek psikologis yang muncul antara lain penurunan kepuasan kerja dan tidak adanya komitmen dari karyawan. Penurunan kepuasan kerja merupakan sebuah sikap yang ditunjukkan oleh setiap individu yang disebabkan aspek-aspek yang tidak terpenuhi atau tidak seperti yang mereka harapkan seperti upah, peluang untuk dipromosikan, kondisi kerja, hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan sejawat. Konsekuensi yang muncul dari penurunan kepuasan kerja adalah aspek nonpsikologis berupa perilaku yang diwujudkan oleh karyawan dengan adanya keinginan untuk keluar atau intensi turnover. Sverke et al. (2002) dalam penelitiannya menemukan bahwa beberapa dampak job insecurity pada karyawan dan organisasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek job insecurity akan berdampak terhadap kepuasan kerja, keterlibatan kerja, komitmen organisasi dan kepercayaan terhadap pemimpin. Dampak job insecurity seperti berkurangnya kepercayaan terhadap pemimpin sehingga berdampak pada kesalahpahaman antara pemimpin dan bawahan dalam hal pendapat. Sedangkan dalam jangka panjang akan berdampak terhadap kesehatan fisik, kesehatan mental, performa kerja, dan intensi pindah kerja (turnover). Menurut Smithson & Lewis (2000), job insecurity muncul karena banyaknya jenis pekerjaan yang sifatnya sesaat atau pekerjaaan kontrak. Makin banyaknya jenis pekerjaan dengan durasi waktu yang sementara atau tidak permanen menyebabkan semakin banyaknnya karyawan yang mengalami job insecurity. Begitu juga Wening (2005) mengatakan bahwa semakin merasa

aman dan tidak terancam di lingkungan pekerjaannya atau semakin berkurang perasaan terancam, gelisah dan tidak berdaya yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Keinginan pindah kerja (turnover) yang dimaksud adalah keinginan untuk berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh aspek kepuasan kerja yang meliputi kepuasan atas supervisi yang diterima, kepuasan upah dan promosi, kepuasan dengan rekan kerja, dan kepuasan akan pekerjaan serta isi pekerjaan. Tidak adanya kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan akan mempengaruhi kondisi karyawan tersebut. Karyawan mengalami rasa tidak aman yang makin meningkat karena ketidakstabilan terhadap status kepegawaian mereka. Akibatnya intensi pindah kerja (turnover) cenderung meningkat, serta faktor usia, lama kerja, dan budaya organisasi juga berperan penting dalam terjadinya intensi turnover. Mangkunegara (2004) menyatakan bahwa kepuasan akan timbul bila kebutuhan terpenuhi. Robbins (2003), menyatakan terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja yang biasa terjadi pada dunia kerja, yaitu usia, tingkat pekerjaan, dan ukuran organisasi. Adapun aspek-aspek kepuasan kerja meliputi pekerjaan, upah, promosi, pengawas, rekan kerja, dan penghargaan. Novarini (2013) menemukan bahwa job insecurity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja artinya bahwa ketidakamanan pekerjaan tidak mempengaruhi kepuasan karyawan dalam bekerja pada organisasi. Kepuasan seorang pegawai terhadap pekerjaannya, harapan dari hasil yang didapat sangat sulit untuk diketahui. Hal tersebut dikarenakan kepuasan pegawai terhadap suatu hal dapat disikapi dengan cara yang berbeda-beda. Selanjutnya, Toly (2001) menyatakan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan, semakin rendah keinginan berpindah pegawai.

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Peran Kepuasan Kerja pada Hubungan Job Insecuity terhadap Keinginan Berpindah Kerja Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Penugasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: 1) Bagaimanakah pengaruh job insecurity terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provonsi Bali penugasan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusra? 2) Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah pegawai kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali & Nusra? 3) Bagaimanakah pengaruh job insecurity terhadap keinginan berpindah pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusra? 4) Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh job insecurity terhadap keinginan berpindah pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali & Nusra? 1.3 Tujuan Penelitian untuk : Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

1) Menganalisis pengaruh job insecurity terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan OJK Regional 8 Bali dan Nusra. 2) Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan OJK Regional 8 Bali dan Nusra. 3) Menganalisis pengaruh job insecurity terhadap keinginan berpindah pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan OJK Regional 8 Bali dan Nusra. 4) Menganalisis peran kepuasan kerja memediasi pengaruh job insecurity terhadap keinginan berpindah pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali penugasan OJK Regional 8 Bali dan Nusra. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1) Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris mengenai peran kepuasan kerja pada hubungan job insecurity terhadap kepuasan kerja sekaligus menguji pengaruh antar variabel tersebut pada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusra. 2) Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan untuk mengendalikan perubahan penugasan supaya dapat menjaga stabilitas pegawai Bank Indonesia yang ditugaskan pada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusra.