BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada zaman ini krisis ekonomi di Indonesia telah menyebabkan semakin banyaknya pengangguran, menambah jumlah anak berhenti sekolah, menaikkan harga semua kebutuhan hidup, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak umat Islam yang menjadi fakir miskin. Dan keadaan inipun terjadi di lingkungan kita. Zakat, Infak dan Sedekah memiliki persamaan dalam peranannya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan. Zakat merupakan rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap Umat Islam yang memiliki harta yang memenuhi nisab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah dengan dimensi sosial ini sedemikian pentingnya sehingga dalam Al Quran selalu disandingkan dengan perintah sholat. Pada dasarnya pelaksanaan Zakat oleh masyarakat sektar hanya dianggap sebagai suatu bentuk ibadah sekaligus upaya menyucikan harta. Masyarakat belum berpikir bahwa pengumpulan dan pengelolaan Zakat secara profesional dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial. Zakat dilaksanakan sebenarnya bukan hanya untuk kepentingan penerima Zakat, melainkan merupakan hal yang penting bagi kedua belah pihak yaitu penerima Zakat dan pemberi Zakat. Bagi pemberi Zakat pelaksanaan Zakat mempunyai banyak manfaat untuk diri sendiri. Melalui Zakat manusia membuktikan bahwa keberadaannya di dunia adalah sebagai hamba Allah SWT. Dengan mengeluarkan Zakat jiwa manusia dapat dibersihkan dari perasaan dan keinginan menuhankan harta, kekikiran, 1
2 kebatilan, maupun sikap merendahkan orang lain. Pada sisi lain, bagi penerima Zakat akan berpengaruh terhadap kehidupan sosialnya. Dengan adanya Zakat akan tercipta ukhuwah antara pemberi dan penerima Zakat. Selain itu keberadaan Zakat diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup penerima Zakat dan selanjutnya mengubah posisinya menjadi pemberi Zakat. Hal ini pada akhirnya akanmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat telah disebut pula Sedekah karena Zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan sedangkan Sedekah adalah sukarela, Zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu pengutan wajib, sedangkan Sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah dan nisab Zakat di tentukan, sedangkan jumlah Sedekah yang lainya sepenuhnya tergantung keinginan yang menyumbang. Pengertian Sedekah sama dengan pengertian Infak, termasuk juga hokum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja Sedekah mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding Infak. Jika Infak berkaitan dengan materi, Sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat non materi. Dalam hal ini penulis ingin menerapkan perancangan sebuah Sistem Informasi Pengelolaan ZIS di Masjid JAMI BAITUL HIKMAH Dengan menggunakan PHP dan MYSQL. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Pengelolaan ZIS di Masjid Jami Baitul Hikmah masih manual, sehingga menyulitkan dalam laporan pengelolaan yang meliputi perhitungan ZIS, serta Laporan pengelolaan ZIS yang berupa pembayaran ZIS yang akan dirancang
3 oleh Masjid Jami Baitul Hikmah ini dapat dilihat oleh jamaah Masjid Jami Baitul Hikmah. 1.3 BATASAN MASALAH Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Website ini hanya memberikan laporan informasi tentang profil masjid, perhitungan atau kalkulator ZIS, Laporan ZIS, dan Donasi ZIS. 2. Setelah transaksi Zakat, Infak dan Sedekah, guest dapat mencetak laporan berupa dokumen. 3. Aktor guest tidak menggunakan akun, supaya dengan mudah dan cepat dalam Donasi ZIS. 1.4 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari di buatnya Sistem Informasi Pengelolaan ZIS pada Masjid Jami Baitul Hikmah adalah : 1. Membuat suatu Sistem Informasi yang dapat membantu dalam menginformasikan profil Masjid dan pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah di Masjid Jami Baitul Hikmah. 2. Memudahkan pembuatan laporan pengelolaan ZIS secara transparan. 3. Memudahkan Jamaah Masjid dalam menghitung pembayaran ZIS. 1.5 METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara dan Observasi
4 Melakukan pengamatan dan tanya jawab pada pihak yang berkepentingan di Masjid Jami Baitul Hikmah untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Studi pustaka Kajian yang dilakukan dengan membaca buku-buku, tabloid, koran, dan web literatur yang berhubungan dengan penelitian. Metode Pemodelan Sistem Metode pemodelan sistem yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Unified Model Language (UML) 2. Pembuatan Perancangan Basis Data 3. Pembuatan Rancangan Layar Metode Rekayasa Perangkat Lunak Dalam melakukan perancangan sistem ini, metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan oleh penulis adalah metode waterfall. Model waterfall meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Rekayasa sistem (System Engineering) Tahapan ini sangat menekankan pada masalah pengumpulan kebutuhan penggunaan pada tingkat sistem dengan mendefinisikan konsep sistem beserta antar muka (interface) yang menghubungkan dengan lingkungan sekitarnya. Rekayasa sistem meliputi pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis dan desain. 2. Analisis Kebutuhan Sistem (Requirement Analysis) Merupakan tahapan pengumpulan kebutuhan yang difokuskan pada perangkat lunak. Melakukan pengumpulan data yang akan digunakan untuk membangun sistem informasi berbasis web pada Masjid Jami Baitul Hikmah. Data tersebut akan disimpan pada basis data yang kemudian akan digunakan sebagai web basis data. 3. Desain (Design) Proses desain merupakan syarat dalam sebuah representasi perangkat lunak. Penulis melakukan perancangan arsitektur aplikasi, desain antar
5 muka, dan permodelan interaksi antar pengguna dengan aplikasi berbasis web. 4. Pengkodean (Coding) Penulis melakukan pemrograman aplikasi berdasarkan desain yang dirancang. Proses dimana desain diterjemahkan kedalam bahasa mesin atau bahasa pemrograman. 5. Pengujian (Testing) Penulis melakukan pengujian terhadap seluruh program yang dibuat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah penulis kembangkan telah dapat berjalan dengan baik dan membandingkan apakah keluaran yang dihasilkan oleh aplikasi telah sesuai dengan keluaran yang diharapkan pada tahap analisa. Merupakan tahapan terakhir yang dimana perangkat lunak yang telah dibuat dijalankan untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu perangkat lunak. 6. Pemeliharaan (Maintenance) Tahap ini ditandai oleh penyerahan perangkat lunak kepada pemesannya yang kemudian dioperasikan pada pemiliknya. Dalam masa operasional sehari-hari, suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi-fungsinya atau pemilik bisa saja meminta peningkatan kemampuan (jumlah atau kualitas) perangkat lunaknya pada pengembangnya. Dengan demikian kedua faktor ini menyebabkan perlunya perangkat lunak dipelihara. 1.6 SISTEMATIK PENULISAN Agar dalam penulisan Tugas Akhir ini lebih terarah, maka penulis berusaha menyusunnyan secara sistematik sehingga di harapkan kaitan lain antara bab satu dengan bab lain terlihat dengan jelas. Untuk dapat mencapai maksud tersebut, penulisan ini di bagi menjadi 5 (lima) bab, di mana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Berikut ini adalah uraian singkat dari masing-masing bab tersebut :
6 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai adanya latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penelitian dan sistematik penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi mengenai teori-teori dan prinsip dasar yang berhubungan dengan permasalahan yang di ambil oleh penulis. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Berisikan analisa sistem dan perancangan sistem yang meliputi permasalahan, analisa kebutuhan sistem yang berjalan, dan pembuatan Sistem Informasi pengelolaan ZIS berbasis php. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang proses pembuatan dan melakukan pengujian dengan metode tertentu dari program yang telah dibuat. BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan dan saran yang di ambil berkaitan dengan sistem yang telah di buat dan dapat di kerjakan di masa mendatang untuk menghasilkan sistem yang lebih optimal.