BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2). deposito yang sebagaimana dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan era globalisasi, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

PENDAHULUAN. untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Kesulitan pendanaan pun menimpa usaha-usaha kecil sampai usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT DELANGGU RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya suatu bisnis atau produk tergantung pada kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam bentuk kredit. Artinya, bank memiliki fungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produk-produk bank. Persaingan ini memunculkan ide-ide baru

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dan peluang di dunia perbankan, PT. Bank

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan jumlah dana yang dapat dikembangkan oleh bank. penanaman dana yang menghasilkan pendapatan bagi bank tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan tabungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Kantor Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Perlambatan ekonomi dunia, saat ini telah dirasakan di beberapa negara

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar merupakan masalah yang paling utama. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain bank tidak berfungsi sama sekali. Secara umum nasabah yang akan melakukan debit dan kredit tentu memilih bank yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan. Setiap nasabah akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan melakukan transaksi. Selain itu nasabah juga memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan sehingga nasabah termotivasi untuk melakukan proses debit dan kredit. Menurut data Biro Riset Info-Bank, per Juni 2004 dalam (Anonimous, 2013) bank besar di Indonesia sanggup menguasai pangsa dana 82,84% dari total dana pihak ketiga (DPK) yaitu Rp 917,001 triliun, yang terdiri atas giro, tabungan, deposito dan 115 bank sisanya mengerubuti pangsa pasar kurang dari 19%. Oleh karena itu tidaklah heran jika bank-bank terlibat persaingan untuk merebut dana masyarakat dengan segala cara, seperti promosi yang gencar, gebyar undian, maupun suku bunga yang tinggi. Berdasarkan data empiris selama ini, dana yang berasal dari pemilik bank itu sendiri, ditambah cadangan modal yang berasal dari akumulasi keuntungan yang ditanam kembali pada bank sebesar 7 sampai 8 % dari total aktiva bank. Bahkan di Indonesia ratarata jumlah modal dan cadangan yang dimiliki oleh bank-bank belum pernah melebihi 4 % dari total aktiva. Ini berarti bahwa sebagian besar modal kerja bank berasal dari masyarakat, lembaga keuangan lain dan pinjaman likuiditas dari Bank Sentral. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk terus ekspansi dengan membuka cabang-cabang baru diantaranya di Medan. Perekonomian di kota Medan yang terus meningkat dan menjadi salah satu pertimbangan PT Bank

Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. membuka cabangnya di Medan. PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. di Medan menjadi alternatif dalam pilihan jasa layanan keuangan di industri perbankan lainnya. Hingga kini PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. telah memiliki 761 jaringan yang tersebar di 14 provinsi dengan aset mencapai ± Rp 78.9 triliun. Bank sebagai lembaga intermediasi yang berfungsi mengimpun dana dari masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkannya, begitu juga dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. optimis mampu meraih target Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun pertama beroperasi di Medan. Target tersebut dapat tercapai dilihat dari kondisi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kota Medan mencapai ±7% lebih di atas rata-rata nasional. Sektor usaha perdagangan, pertanian dan perkebunan kemudian industri berbasis sumber daya alam berdampak positif bagi dunia perbankan. PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Medan tetap akan memberlakukan standar operasional perusahaan dalam uji kelayakan sebelum memberikan pengucuran kredit bagi pelaku dunia usaha. Semua proses kredit yang akan disalurkan tetap mengacu pada feasibility study, begitu juga penyaluran bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam meningkatkan jumlah nasabah untuk menabung, tidak terlepas dari adanya promosi, kepercayaan dan brand loyalty yang dilakukan. Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan bank dengan melakukan promosi. Strategi promosi disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi Bank. Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam strategi pemasaran bagi Bank, karena promosi merupakan sarana bagi bank untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan bagaimana manfaat dari produk tersebut dan kegiatan promosi juga dilakukan untuk memperkenalkan dan menarik perhatian nasabah.

Rasa kepercayaan merupakan faktor penting dari eksistensi bank pada masa yang akan datang. Ini disebabkan industri perbankan sangat mengutamakan pelayanan kepada nasabahnya. Perbankan saat ini berkewajiban untuk mengetahui lebih dekat mengenai nasabahnya, bukan saja karena minat menabungmelayani nasabah dengan baik, tetapi lebih kepada untuk mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh nasabah dan juga apa yang harus ditawarkan kepada setiap nasabah (Vibiznews.com). Jika sebelumnya brand merupakan bagian dari produk manajemen, sekarang beberapa perusahaan mulai menempatkan pengembangan dan pengelolaan produk bagian dari brand management. Salah satu argumentasinya adalah brand merupakan salah satu aset/ekuitas yang bernilai bagi perusahaan. Untuk itu, aktivitas pemasaran harus ditujukan untuk memperkuat ekuitas brand. Kontribusi utama adalah menawarkan model customerbased brand equity (CBBE) bagi praktisi pemasaran dalam membangun ekuitas brand. Kekuatan dari model ini adalah penggunaan pendekatan disiplin manajerial. Pendekatan ini akan mempermudah praktisi pemasaran dalam merumuskan aktivitas dalam membangun ekuitas brand. Pendekatan yang ditawarkan oleh Keller (2001) seperti pendekatan yang dilakukan Kotler pada 1960-an untuk marketing management. Walaupun sudah lebih dari 50 tahun, pendekatan Kotler masih mendominasi cara berpikir praktisi pemasaran. Brand dikatakan memiliki ekuitas tinggi jika brand tersebut mampu mengapitalisasi pendapatan atau cash flows jauh lebih baik dibanding tanpa adanya brand. Menurut hasil penelitian Davis (2000,56-60) menyimpulkan bahwa 72% dari konsumen mau membayar harga 20% lebih mahal untuk brand yang dipilihnya, relatif terhadap brand kompetitor terdekat; 25% konsumen menyatakan bahwa harga bukan menjadi masalah ketika membeli brand yang disukai; lebih dari 70% konsumen menggunakan brand sebagai petunjuk pembelian. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Medan dalam menetapkan target yaitu membandingkan jumlah pendapatan tahun

sebelumnya dengan target yang akan dicapai di tahun mendatang, dengan adanya realisasi dan target yang ditentukan oleh Bank maka kegiatan bisnis dapat dijalankan, namun dari awal tahun 2010 di kota Medan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk belum mencapai target jumlah tabungan sesuai dengan keinginan perusahaan. Kondisi tersebut dibuktikan dengan data yang mendukung, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Target Tabungan dan Realisasi Tahun 2010 2013 Tahun Target Realisasi Pencapaian (%) 2010 40,000,000,000 7,137,109,447 17.84% 2011 10,490,000,000 12,157,094,035 115.89% 2012 174,419,000,000 10,866,159,200 6.23% 2013 106,219,000,000 19,664,227,873 18.51% Sumber : Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Kantor Cabang Medan Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa target yang diinginkan pada Tahun 2010-2013 belum sesuai dengan yang diinginkan perusahan. Hal ini dilihat pada tahun 2012-2013 target yang diinginkan belum tercapai jika dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini menjadi fokus yang utama bagi seluruh karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Kantor Cabang Medan berusaha untuk bekerja dengan maksimal dalam mencapai target tersebut. Untuk itu diperlukan langkah yang positif dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi, kepercayaan dan brand equity terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Apakah sudah sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga nantinya target yang diinginkan perusahaan dapat tercapai melalui adanya perbaikan yang dilakukan perusahaan terhadap minat menabung nasabah.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity terhadap Minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahaan yang telah dijelaskan sebelumnya maka masalah yang akan diteliti adalah belum tercapainya jumlah tabungan nasabah sesuai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan. Sehubungan dengan adanya permasalahaan tersebut maka yang menjadi pertanyaan dan akan dicari jawabannya adalah : 1. Bagaimana pengaruh Promosi dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK? 2. Bagaimana pengaruh Kepercayaan dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK? 3. Bagaimana pengaruh Brand Equity dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Bagaimana pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity secara bersama-sama dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian perumusan permasalahaan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK.

2. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Equity terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Untuk mengetahui pengaruh bersama-sama Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity serta variabel yang dominan/berperan terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK terhadap minat menabung. 2. Khazanah penelitian ilmiah bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana. 3. Peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Ilmu Manajemen khususnya mengenai pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity terhadap Minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam mengkaji masalah yang akan diteliti mengenai variabel selanjutnya. 1.4 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dalam penulisan geladikarya ini dibatasi hanya pada : a. Nasabah dalam penelitian ini adalah nasabah yang menabung di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK.

b. Ruang lingkup penelitian meliputi variabel Promosi, Kepercayaan, Brand Equity dan Minat menabung.