BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar merupakan masalah yang paling utama. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain bank tidak berfungsi sama sekali. Secara umum nasabah yang akan melakukan debit dan kredit tentu memilih bank yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan. Setiap nasabah akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan melakukan transaksi. Selain itu nasabah juga memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan sehingga nasabah termotivasi untuk melakukan proses debit dan kredit. Menurut data Biro Riset Info-Bank, per Juni 2004 dalam (Anonimous, 2013) bank besar di Indonesia sanggup menguasai pangsa dana 82,84% dari total dana pihak ketiga (DPK) yaitu Rp 917,001 triliun, yang terdiri atas giro, tabungan, deposito dan 115 bank sisanya mengerubuti pangsa pasar kurang dari 19%. Oleh karena itu tidaklah heran jika bank-bank terlibat persaingan untuk merebut dana masyarakat dengan segala cara, seperti promosi yang gencar, gebyar undian, maupun suku bunga yang tinggi. Berdasarkan data empiris selama ini, dana yang berasal dari pemilik bank itu sendiri, ditambah cadangan modal yang berasal dari akumulasi keuntungan yang ditanam kembali pada bank sebesar 7 sampai 8 % dari total aktiva bank. Bahkan di Indonesia ratarata jumlah modal dan cadangan yang dimiliki oleh bank-bank belum pernah melebihi 4 % dari total aktiva. Ini berarti bahwa sebagian besar modal kerja bank berasal dari masyarakat, lembaga keuangan lain dan pinjaman likuiditas dari Bank Sentral. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk terus ekspansi dengan membuka cabang-cabang baru diantaranya di Medan. Perekonomian di kota Medan yang terus meningkat dan menjadi salah satu pertimbangan PT Bank
Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. membuka cabangnya di Medan. PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. di Medan menjadi alternatif dalam pilihan jasa layanan keuangan di industri perbankan lainnya. Hingga kini PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. telah memiliki 761 jaringan yang tersebar di 14 provinsi dengan aset mencapai ± Rp 78.9 triliun. Bank sebagai lembaga intermediasi yang berfungsi mengimpun dana dari masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkannya, begitu juga dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. optimis mampu meraih target Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun pertama beroperasi di Medan. Target tersebut dapat tercapai dilihat dari kondisi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kota Medan mencapai ±7% lebih di atas rata-rata nasional. Sektor usaha perdagangan, pertanian dan perkebunan kemudian industri berbasis sumber daya alam berdampak positif bagi dunia perbankan. PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Medan tetap akan memberlakukan standar operasional perusahaan dalam uji kelayakan sebelum memberikan pengucuran kredit bagi pelaku dunia usaha. Semua proses kredit yang akan disalurkan tetap mengacu pada feasibility study, begitu juga penyaluran bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam meningkatkan jumlah nasabah untuk menabung, tidak terlepas dari adanya promosi, kepercayaan dan brand loyalty yang dilakukan. Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan bank dengan melakukan promosi. Strategi promosi disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi Bank. Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam strategi pemasaran bagi Bank, karena promosi merupakan sarana bagi bank untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan bagaimana manfaat dari produk tersebut dan kegiatan promosi juga dilakukan untuk memperkenalkan dan menarik perhatian nasabah.
Rasa kepercayaan merupakan faktor penting dari eksistensi bank pada masa yang akan datang. Ini disebabkan industri perbankan sangat mengutamakan pelayanan kepada nasabahnya. Perbankan saat ini berkewajiban untuk mengetahui lebih dekat mengenai nasabahnya, bukan saja karena minat menabungmelayani nasabah dengan baik, tetapi lebih kepada untuk mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh nasabah dan juga apa yang harus ditawarkan kepada setiap nasabah (Vibiznews.com). Jika sebelumnya brand merupakan bagian dari produk manajemen, sekarang beberapa perusahaan mulai menempatkan pengembangan dan pengelolaan produk bagian dari brand management. Salah satu argumentasinya adalah brand merupakan salah satu aset/ekuitas yang bernilai bagi perusahaan. Untuk itu, aktivitas pemasaran harus ditujukan untuk memperkuat ekuitas brand. Kontribusi utama adalah menawarkan model customerbased brand equity (CBBE) bagi praktisi pemasaran dalam membangun ekuitas brand. Kekuatan dari model ini adalah penggunaan pendekatan disiplin manajerial. Pendekatan ini akan mempermudah praktisi pemasaran dalam merumuskan aktivitas dalam membangun ekuitas brand. Pendekatan yang ditawarkan oleh Keller (2001) seperti pendekatan yang dilakukan Kotler pada 1960-an untuk marketing management. Walaupun sudah lebih dari 50 tahun, pendekatan Kotler masih mendominasi cara berpikir praktisi pemasaran. Brand dikatakan memiliki ekuitas tinggi jika brand tersebut mampu mengapitalisasi pendapatan atau cash flows jauh lebih baik dibanding tanpa adanya brand. Menurut hasil penelitian Davis (2000,56-60) menyimpulkan bahwa 72% dari konsumen mau membayar harga 20% lebih mahal untuk brand yang dipilihnya, relatif terhadap brand kompetitor terdekat; 25% konsumen menyatakan bahwa harga bukan menjadi masalah ketika membeli brand yang disukai; lebih dari 70% konsumen menggunakan brand sebagai petunjuk pembelian. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Medan dalam menetapkan target yaitu membandingkan jumlah pendapatan tahun
sebelumnya dengan target yang akan dicapai di tahun mendatang, dengan adanya realisasi dan target yang ditentukan oleh Bank maka kegiatan bisnis dapat dijalankan, namun dari awal tahun 2010 di kota Medan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk belum mencapai target jumlah tabungan sesuai dengan keinginan perusahaan. Kondisi tersebut dibuktikan dengan data yang mendukung, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Target Tabungan dan Realisasi Tahun 2010 2013 Tahun Target Realisasi Pencapaian (%) 2010 40,000,000,000 7,137,109,447 17.84% 2011 10,490,000,000 12,157,094,035 115.89% 2012 174,419,000,000 10,866,159,200 6.23% 2013 106,219,000,000 19,664,227,873 18.51% Sumber : Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Kantor Cabang Medan Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa target yang diinginkan pada Tahun 2010-2013 belum sesuai dengan yang diinginkan perusahan. Hal ini dilihat pada tahun 2012-2013 target yang diinginkan belum tercapai jika dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini menjadi fokus yang utama bagi seluruh karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Kantor Cabang Medan berusaha untuk bekerja dengan maksimal dalam mencapai target tersebut. Untuk itu diperlukan langkah yang positif dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi, kepercayaan dan brand equity terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Apakah sudah sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga nantinya target yang diinginkan perusahaan dapat tercapai melalui adanya perbaikan yang dilakukan perusahaan terhadap minat menabung nasabah.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity terhadap Minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahaan yang telah dijelaskan sebelumnya maka masalah yang akan diteliti adalah belum tercapainya jumlah tabungan nasabah sesuai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan. Sehubungan dengan adanya permasalahaan tersebut maka yang menjadi pertanyaan dan akan dicari jawabannya adalah : 1. Bagaimana pengaruh Promosi dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK? 2. Bagaimana pengaruh Kepercayaan dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK? 3. Bagaimana pengaruh Brand Equity dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Bagaimana pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity secara bersama-sama dalam meningkatkan minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian perumusan permasalahaan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK.
2. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Equity terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Untuk mengetahui pengaruh bersama-sama Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity serta variabel yang dominan/berperan terhadap minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK terhadap minat menabung. 2. Khazanah penelitian ilmiah bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana. 3. Peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Ilmu Manajemen khususnya mengenai pengaruh Promosi, Kepercayaan dan Brand Equity terhadap Minat menabung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK. 4. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam mengkaji masalah yang akan diteliti mengenai variabel selanjutnya. 1.4 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dalam penulisan geladikarya ini dibatasi hanya pada : a. Nasabah dalam penelitian ini adalah nasabah yang menabung di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, TBK.
b. Ruang lingkup penelitian meliputi variabel Promosi, Kepercayaan, Brand Equity dan Minat menabung.