HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AUTISME DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA BHAKTI LUHUR MALANG ABSTRAK

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017 DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

HUBUNGAN GANGGUAN TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA ABSTRAK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST-PARTUM DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAANPENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD AMBARAWA

HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KUSTA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Nisa khoiriah INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT TINGKAT II dr. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN MENGKONSUMSI ROKOK PADA MAHASISWA (IKAWASBA) DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG Siti Rahmatika 1), Ngesti W. Utami 2), Ani Sutriningsih 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Dukungan serta bantuan keluarga masih sangat diperlukan oleh penderita stroke dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat melakukan sendiri secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui antara hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah keluarga dan pasien stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik spearman rank dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil penelitian paling banyak dukungan keluarga masuk kategori baik sebanyak 18 orang (60%), dan sebagian besar personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik sebanyak 20 orang (67%). Hasil analisis bivariat menunjukan p value = 0,00 < 0,05. Artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang yang bersifat positif dengan Correlation Coefficient 0,609. Kata kunci : Dukungan keluarga, Personal Hygiene pasien stroke. 372

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND PERSONAL HYGIENE IMPLEMENTATION ON STROKE PATIENTS AT KENANGA ROOM OF DR. SOEPRAOEN HOSPITAL MALANG ABSTRACT Support and assistance of family are still needed by stroke patients in the personal hygiene needs although most of them have been able to conduct themselves independently. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and personal hygiene implementation of stroke patients at Kenanga Room of dr. Soepraoen Hospital, Malang. The design of this research study is correlation by using cross sectional approach. The population is stroke patients and their families at Kenanga Room of dr. Soepraoen Hospital, Malang, as many as 30 people. The sample was taken by using total sampling. The data collection used questionnaires and observation sheets. The data obtained were analyzed by using Spearman statistic rank test with degrees of significance 0.05. The research results show that family support in good category is 18 people (60%), and personal hygiene of stroke patients is categorized good as many as 20 people (67%). The results of bivariate analysis shows that p value =0.00<0.05. This means that there is positive relationship between family support and personal hygiene implementation of stroke patients at Kenanga Room of dr. Soepraoen Hospital, Malang with correlation coefficient 0.609. Keywords: Family support, personal hygiene of stroke patients. PENDAHULUAN Indonesia mengalami kecenderungan peningkatan angka kejadian penyakit kardiovaskuler. Pada tahun 1980 masih sebesar 9,9% dan menduduki peringkat ke 3 dan pada tahun 1990 menjadi 16,5% dan menduduki peringkat pertama, karena terjadinya kemajuan di bidang teknologi dan industri, perbaikan ekonomi pada masyarakat tertentu, perubahan perilaku dan lingkungan serta meningkatnya umur harapan hidup (WHO, 2002). Jumlah penderita stroke di Kota Malang kini diketahui semakin meningkat. Hal itu tersebut terungkap dari Dinas Kesehatan Kota Malang, yang terus memberikan sosialisasi kepada para kader kesehatan. Diketahui jumlah penderita stroke pada tahun 2009 sebanyak 958 orang yang meninggal, dan pada tahun 2010 naik menjadi 1.011 373

orang. Untuk itu, masyarakat dihimbau berperilaku hidup sehat, seperti mengurangi merokok, makan makanan seimbang, serta olahraga teratur agar terhindar dari penyakit stroke (Yatimul, 2011). Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat sakit) klien (Yosep, 2007). Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti (Suprajitno, 2004). Perawatan sehari-hari pasien adalah bagian penting dari keseluruhan paket tugas yang ada. Perawatan yang baik, pertama-tama harus mementingkan faktor hygiene.. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (Perry, 2005). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 April 2012 diruang Kenanga Rumah Sakit Dr. Soepraoen Malang, dari 5 pasien stroke 3 (60%) diantaranya mengatakan tidak mendapat dukungan dari keluarga. Dan dari 5 pasien stroke 4 (80%) diantaranya tidak dibantu dalam pelaksanaan personal hygiene. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal higiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga Rumah Sakit Dr.Soepraoen Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan keluarga pasien stroke, mengidentifikasi pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke, dan menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua keluarga dan pasien stroke rawat inap diruang Kenanga RS Dr. Soepraoen Malang sebanyak 30 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang dengan dua kriteria, yaitu kriteria inklusi dan kriteri eklusi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan Personal Hygiene. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk variabel dukungan keluarga adalah dengan menggunakan jenis data primer yaitu kuesioner yang dijawab langsung oleh responden (Sugiyono, 2006). Untuk variabel pelaksanaan personal hygiene 374

pengumpulan datanya menggunakan data primer lembar observasi kepada responden. Pada penelitian ini analisa data yang digunakan adalah uji Spearman Rank yang menggunakan bantuan SPSS for window versi 15,0 dengan taraf signifikan (α = 0,05), dengan interpretasi nilai α < 0,05 artinya H1 diterima yaitu ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Apabila α > 0,05 artinya H 1 ditolak yaitu tidak ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen (Hidayat, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pasien stroke Tingkat Pendidikan f % SD 6 20 SMP 4 13 SMA 17 67 PT 3 10 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari pasien stroke bertingkat pendidikan SMA sebanyak 17 orang (67%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa paling banyak keluarga responden berumur 41-65 tahun yaitu sebanyak 30 resonden (100%). Paling banyak dari pasien stroke berusia 18-40 tahun yaitu sebanyak 18 orang (60%), sebagian besar dari keluarga responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang (60%), sebagian besar dari pasien stroke berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (60%), dan sebagian besar dari keluarga responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (63%). Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan keluarga Pekerjaan f % PNS wiraswasta Karyawan Swasta Buruh Ibu rumah tangga Total 5 4 6 3 12 30 17 13 20 10 40 100 Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa hampir setengahnya dari responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 12 orang (40%). Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pasien Pekerjaan f % PNS 3 10 Wiraswasta 7 23 Karyawan Swasta 12 40 Buruh 3 10 Ibu Rumah Tangga 5 17 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa hampir setengahnya dari 375

pasien stroke memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 12 orang (40%). Tabel 4. Tabel Responden berdasarkan karakteristik dukungan keluarga Dukungan Keluarga f % Baik 18 60 Cukup 7 23 Kurang 5 17 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar dukungan keluarga masuk kategori baik sebanyak 18 orang (60%). Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa sebagian besar personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik sebanyak 20 orang (67%).Tabulasi silang hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan personal hygiene pada pasien stroke Personal Hygiene Pada f % Pasien Storke Baik 20 67 Cukup 10 33 Kurang 0 0 Total 30 100 Hasil analisa hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang dapat diinterprestasian bahwa koefisien kolerasi (r) sebsar 0,609 yang menunjukan adanya kolerasi sejajar searah (positif) dan tingkat kolerasi yang cukup. Berdasarkan hasil perhitungan didapat p-value = 0,00 < α (0,05) yang berarti H 0 ditolak, sehingga ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perlaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang. Dukungan Keluarga Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar dukungan keluarga masuk kategori baik sebanyak 18 orang (60%). Hal ini menunjukan adanya kapedulian anatara pasien dan keluarga. Dukungan keluarga dapat dipengaruhai oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satunya adalah faktor internal yang mempengaruhi dukungan keluarga adalah tingkat pendidikan. Hasi penelitian diketahui bahwa sebagian tingkat pendidikan keluarga responden adalah SMA sebanyak 19 orang (63%). Seperti yang dikatakan Ihsan (2003), dalam pengertian sederhana dan umum makna pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan kemungkinan dukungan 376

keluarga semakin baik. Tingkat pendidikan yang tinggi pada keluarga akan mempengaruhi dukungan keluarga dalam proses pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke. Selain tingkat pendidikan, jenis kelamin juga dapat mempengaruhi dukungan keluarga. Berdasarkan hasil juga menyebutkan bahwa sebagian besar jenis kelamain keluarga responden adalah perempuan banyak 18 orang (60%). Hal ini dibenarkan oleh Kordriati (2004), pada wanita di ketahui memiliki hubungan sosial yang lebih luas dan lebih erat di bandingkan dengan kaum pria. Secara teori jenis kelamin adalah sesuatu yang di gunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perampuan. Personal Hygiene Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang menunjukan bahwa sebagian besar personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik sebanyak 20 orang (67%). Hampir setengahnya personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori cukup sebanyak 10 orang (33%). Personal hygiene dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pengetahuan. Menurut Notoadmodjo (2003) pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Berdasarkan Tabel 1 berdasarkan tingkat pendidikan pasien stroke dapat diketahui bahwa sebagian besar dari pasien stroke bertingkat pendidikan SMA sebanyak 17 orang (67%). Sebagian kecil tingkat pendidikan pasien stroke adalah perguruan tinggi sebanyak 3 orang (10%). Tinggi rendahnya pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah informasi. Hal ini di benarkan oleh pendapat Notoadmodjo (1997), bahwa informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Ini dapat pula dilihat data umum tentang tingkat pendidikan responden yang menyebutkan bahwa rata-rata pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden hampir setengahnya responden berpendidkan SMA. Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM, maka pasien harus menjaga kebersihan kakinya. Selain pegetahuan, kebiasaan seseorang juga dapat mempengaruhi personal hygiene. Ada kebiasaan seseorang yang dapat mempengaruhi kebiasaan tentang kebersihan diri. Seorang pasien akan jenuh dengan ketidak bersihan dirinya. Hal yang 377

membuat seseoarang utuk melakukan personal hygiene adalah kebiasaan menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, dan shampo, agar dirinya tetap bersih dan sehat. Hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang Berdasarkan hasil analisa data dengan mengunakan uji kolerasi spearman rank dengan mengunakan bantuan SPSS versi 17 for Window didapat bahwa, ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di ruang kenanga RS. dr. Soepraoen Malang dengan keeratan nilai p value = 0,00 sehingga dapat disimpulkan p value = 0,00 < α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar dukungan keluarga masuk kategori baik sebanyak 18 orang (60%). Demikian juga dengan personal hygiene pada pasien stroke di ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang, dari 30 responden dinyatakan bahwa sebagian besar personal hygien pada pasien stroke masuk kategori baik sebanyak 20 orang (67%). Hal ini menunjukan bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap personal hygien pada pasien stroke. Friedman, (1998) menyatakan bahwa pada pasien stroke dimana keadaan fisiknya tidak lagi seperti saat sehat tetapi keadaan fisiknya sudah mengalami keterbatasan. Dalam hal ini pasien stroke perlu mendapatkan dukungan keluarga supaya pelaksanaan personal hygienenya dapat berjalan dengan baik. Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam mengintensifkan perasaan sejahtera, orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif kondisinya jauh lebih baik dari pada mereka yang tidak memilikinya. Dukungan tersebut akan tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik. Ikatan kekeluargaan yang kuat sangat membantu ketika keluarga menghadapi masalah, karena keluarga adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan anggota keluarganya. Adanya dukungan keluarga yang baik maka personal hygiene pada pasien stroke akan terpenuhi. Jika dukungan keluarga kurang, maka personal hygiene pada pasien stroke akan kurang. Pasien stroke tidak mampu untuk beraktifitas seperti orang lain lakaukan. Hal ini di benarkan oleh Haryati (2007), Pasien stroke tidak mampu bergerak bebas sehingga memerlukan dukungan dalam memelihara personal higiene. Pengaruh langsung dari immobilisasi salah satunya tidak terpenuhinya personal higiene karena terbatasnya kemampuan untuk memenuhinya. Dengan membantu memelihara kebersihan perorangan bermanfaat untuk mencegah penyakit 378

penyakit tertentu akibat dari penekanan tubuh yang terlalu lama sehingga vaskularisasi ke area takanan terganggu/terhenti. Selain itu dengan membantu memelihara kebersihan perorangan pada pasien stroke dapat membantu mencegah terjadinya luka pada jaringan menjadi nekrosis yang disebut dekubitus dan mencegah terjadinya beberapa penyakit nosokomial serta mencegah berlanjutnya keadaan immobilitas seseorang. Keluarga besar dan teman-teman dekat mendorong anggota keluarga untuk mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan pribadi secara bebas. Sehingga masalahnya akan diberi nasehat-nasehat dan bimbingan pribadi sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi keluarga. KESIMPULAN 1) Dukungan keluarga di Di Ruang Kenanga RS. dr.soepraoen Malang sebagian besar dukungan keluarga masuk kategori baik sebanyak 18 orang (60%). 2) Personal Hygiene Pada Pasien Stroke Di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang sebagian besar personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik sebanyak 20 orang (67%). 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di ruang kenanga RS. dr.soepraoen Malang " dimana p value atau Asymp.Sig (2-sided) sebesar = 0,00, sehingga p value < 0,05 atau 0,00 0,05. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Friedman, Jonathan, 2000. Cultural Identity and Global Process. London: SAGE Publications. Nursalam. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto. 2001. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC. Soekidjo Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 379