BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Identifikasi adalah proses untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam yang tinggi. Kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia diperkirakan

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu sebagai obat bahan alam,

Tanaman Obat Keluarga TOGA

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik

Obat tradisional 11/1/2011

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes

BAB III METODE PENELITIAN

Minuman tradisional yang menyehatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB II STUDI PUSTAKA A. Lempuyang Gajah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan saat ini banyak industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah. Gardenia augusta. Khansa Surya Fadhilah Islamic Boarding School Mutiara Qur an. Khansa IBS Mutiara Qur an 1

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

TINJAUAN PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah et

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.

I. PENDAHULUAN. merupakan bentuk pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keanekaragaman hayati merupakan sumber kecantikan yang tidak ada habisnya. Pada

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan tradisional yang berbeda-beda. Di Indonesia masih banyak jenis

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB 1 PENDAHULUAN. cara menimbang bahan yang akan diekstraksi lalu mencampur bahan dengan air

Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin

CEGAH STROKE DENGAN HERBA ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

Beluntas Ciri-Ciri Tanaman, Serta Khasiat dan Manfaatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini.

Mengenal Perbedaan Logo Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Serta Obat Untuk Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

BAB I PENDAHULUAN. padat dan sering menjadi pelengkap untuk makan roti, dan dibuat inovasi

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

Pengobatan Herbal untuk Penyakit Ringan, oleh Priyoto, S.Kep., Ns; Tri Widyastuti, S.K.M Hak Cipta 2014 pada penulis

tumbuhan, hewan dan mineral. Floranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, untuk rumah tangga, industri bahkan sebagai tanaman obat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata baik di pusat daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. atau kesehatan, tetapi juga budaya. Budaya minum jamu ini masih terpelihara di

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi Identifikasi adalah proses untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Menurut Kusuma (2012), identifikasi merupakan proses menetapkan nama individu atau kelas yang sudah ada untuk suatu organisme individu. Jika ditinjau dari segi ilmiah, identifikasi sangat penting artinya karena seluruh urutan pekerjaan selanjutnya tergantung kepada hasil identifikasi yang benar dari suatu sampel yang sedang diteliti. 2.2 Tinjauan Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah semua jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagaian ramuan obat, baik secara tunggal maupun campuran yang dianggap dan dipercaya dapat menyembuhkan suatu penyakit atau dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan (Rahayu, 2006). Sementara Sofowora (1982), mendefinisikan tumbuhan obat sebagai tumbuhan yang mengandung bahan yang dapat digunakan sebagai pengobatan dan bahan aktifnya dapat digunakan sebagai bahan obat sintetik. Tumbuhan obat umumnya merupakan tumbuhan hutan yang sejak nenek moyang telah menjadi tumbuhan pekarangan dan secara turun temurun dijadikan sebagai tumbuhan obat (Simbala, 2009). 4

5 Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Beberapa tahun terakhir telah banyak penelitian-penelitian dibidang pemanfaatan tumbuhan obat. Peran tumbuhan sebagai bahan obat sangat penting diketahui oleh masyarakat, untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka (wardah dan Setyowati, 2007). Sejak dulu tumbuhan obat ini berperan karena sulitnya jangkauan fasilitas kesehatan, terutama di daerah-daerah pedesaan yang terpencil dan masih banyaknya masyarakat yang mencari pertolongan pengobatan kepada tenaga-tanaga penyembuh tradisional seperti tabib dan dukun, bahkan banyak pula masyarakat yang mencoba tumbuhan obat untuk menyembuhkan penyakit hanya berdasarkan informasi dari keluarga atau tetangga saja. Jadi pada saat itu peranan tumbuhan obat sangat terbatas pada sekelompok penduduk daerah tertentu dan pada keadaan tertentu, seta dipengaruhi pula oleh kepercayaan tertentu serta mantera-mantera yang diyakini mempunyai kekuatan penyembuh bila dikerjakan oleh orang-orang tertentu seperti dukun (Zein, 2005). Belakangan ini permintaan akan obat-obatan yang bersumberkan herbal semakin meningkat. Obat tradisional menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahanbahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Widjayakusuma, 2000 dalam Setyawati 2010).

6 Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menkategorikan sediaan obat herbal ke dalam tiga kategori yaitu jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah sediaan obat herbal Indonesia yang keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun temurun berdasarkan pengalaman (empiris). Obat herbal terstandar adalah sediaan obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah yaitu melalui uji pra-klinik (uji khasiat dan toksisitas pada hewan percobaan). Fitofarmaka adalah sediaan obat herbal Indonesia dengan bahan baku yang telah distandarisasi, telah dilakukan uji praklinik dan uji klinik (uji pada orang sakit) (Yuliawaty, 2008). Menurut Sari Kumala (2006) untuk menghindari efek negatif dari tanaman obat tradisional, harus diperhatikan hal-hal meliputi: 1) Kebenaran Bahan Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan. Sebagai contoh lempuyang dipasaran ada beberapa macam yang agak sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Lempuyang emprit (Zingiber amaricans) memiliki bentuk yang relative lebih kecil, berwarna kuning dengan rasa yang pahit. Lempuyang emprit ini ber- khasiat sebagai penambah nafsu makan. Jenis yang kedua adalah lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) yang memiliki bentuk lebih besar dan berwarna kuning, jenis ini pun berkhasiat sebagai penambah nafsu makan. Jenis yang ketiga adalah lempuyang wangi

7 (Zingiber aromaticum) yang memiliki warna agak putih dan berbau harum. Tidak seperti kedua jenis lempuyang sebelumnya, jenis ini memiliki khasiat sebagai pelangsing (Sastroamidjojo S, 2001 dalam Sari Kumala, 2006). 2) Ketepatan dosis Tanaman obat, seperti halnya obat sintesis memang tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetapi ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Contohnya Jahe ( Zingiber officinale) merupakan tanaman obat yang berfungsi sebagai obat batuk, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan diambil jahe sebesar ibu jari kemudian diparut atau ditumbuk dalam 1 gelas air hangat (Hamzari, 2007). Hal ini menepis anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki efek samping. Anggapan bila obat tradisional aman dikonsumsi walaupun gejala sakit sudah hilang adalah keliru. Sampai batas-batas tertentu, mungkin benar. Akan tetapi bila sudah melampaui batas, justru membahayakan. Takaran yang tepat dalam penggunaan obat tradisional memang belum banyak didukung oleh data hasil penelitian, tetapi peracikan secara tradisional menggunakan takaran sejumput, segenggam atau pun seruas yang sulit ditentukan ketepatannya. Penggunaan takaran yang lebih pasti dalam satuan gram dapat mengurangi kemungkinan terjadinya efek yang tidak diharapkan karena batas antara racun dan obat dalam bahan tradisional amatlah tipis. Apabila digunakan sesuai dengan dosis yang tepat, maka tanaman obat bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun (Sari Kumala, 2006).

8 3) Ketepatan waktu penggunaan Jeruk nipis merupakan tumbuhan yang bisa mengobati batuk apabila dicampur dengan garam dan gula pasir secukupnya (Hamzari, 2007). Namun apabila diminum setiap hari sebelum makan akan beresiko terserang sakit maag. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan. 4) Tidak disalahgunakan Tanaman obat tradisional relatif mudah untuk didapatkan karena tidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya penyalahgunaan manfaat dari tanaman obat maupun obat tradisional tersebut. Contohnya jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk menggugurkan kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi bahkan kematian. 2.3 Deskripsi Morfologi Tumbuhan Obat 2.3.1 Akar Akar mempunyai peranan yang sangat penting bagi tumbuhan diantaranya dapat berfungsi sebagai penyerap zat-zat makanan dan air dari dalam tanah dan penopang berdirinya tumbuhan (Irwansyah, 2006). Selain mempunyai beberapa fungsi tersebut akar juga dapat dijadikan sebagai bahan obat, contohnya Beluntas (Pluchea indica). Menurut Purnobasuk (2004), akar beluntas (Pluchea indica) bermanfaat sebagai astringent, antipiretik dan juga sebagai obat penurun panas.

9 2.3.2 Rimpang Rimpang merupakan bagain tumbuhan yang juga dimanafaatkan sebgai bahan obat, misalnya rimpang kunyit (Curcuma longa) yang menurut Iskandar (2006) dapat dimanfaatkan sebgai obat melancarkan darah dan vital energi, menghilangkan sumbatan, peluruh haid (emenagog), anti radang, memper mudah persalinan, peluruh kentut, anti bakteri, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum) dan astringent. 2.3.3 Batang Batang merupakan bagian yang penting bagi tumbuhan karena memiliki fungsi diantaranya sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bagian bawah menuju bagian ke atas tumbuhan demikian sebaliknya dengan hasil asimilasi. (Irwansyah, 2006). Batang juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi manusia yaitu sebagia bahan obat, contohnya Tuanseng (Costus speciosus). Menurut Kinho dkk (2011), batang tuanseng (Costus speciosus) dapat dijadikan sebagai obat penurun panas, peluruh air kemih, serta menghilangkan gatal. 2.3.4 Daun Daun merupakan organ tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh pengobat sebagai bahan obat, contohnya daun Cermai (Phyllantus acidus) yang dapat dijadiakan sebagai obat asma karena pada daunnya mengandung senyawa saponin, flavonoida, dan tanin Iskandar (2006). Selain daun Cermai (Phyllantus acidus) daun Coleus amboinicus juga dapat dimanfaatkan sebagai obat kuat, memperbanyak ASI, batuk, perut kembung, sakit kepala, demam dan sariawan Khino dkk (2011).

10 2.3.5 Bunga Bunga merupakan bahan obat yang tidak terlalu banyak digunakan sebagai obat, contohnya bunga tumbuhan Kecubung (Datura metel) yang digunakan untuk mengobati penyakit asama, dengan cara bunga kecubung (Datura metel) di jemur sampai kering dan digulung seperti rokok kemudian dihisap, Iskandar (2006). 2.3.6 Buah dan Biji Buah dan biji merupakan bagian tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan bagain lainnya. Buah dan biji tumbuhan juga sering digunakan sebagai bahan obat, contohnya buah Mundung (Donax caniformis) dimanfaatkan sebagai obat bisul karena pada buah Mundung (Donax caniformis) mengandung senyawa alkaloid dan tanin. Biji Kemangi (Ocimum sanctum) dimanfaatkan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut. 2.4 Masyarakat Atinggola Atinggola merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Masyarakat Atinggola dahulunya adalah orang Ternate hal ini ditandai dengan adanya marga Patilima di Atinggola. Orang Ternate datang ke Atinggola sekitar abad pertengahan, karena tidak setuju dengan kebijakan kolonial Belanda di Ternate. Leluhur masyarakat Atinggola pertama kali berlayar ke pulau Lembeh (pulau seberang kota Bitung, Sulawesi Utara) dan Inobonto. Tetapi di pulau Lembeh dan Inobonto para leluhur masyarakat Atinggola belum menemuka kesesuaian hingga

11 akhirnya para leluhur masyarakat Atinggola tiba di Tuntung, Dalapuli, Buko dan Tontulouw (Kec. Kaidipang, Kab Bolaagmongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara) dan tiba di muara sungai Andagile (Andagire). Masyarakat Atinggola mempunyai kearifan lokal tersendiri dalam memanfaatkan tumbuhan obat. Kearifan lokal itu dapat dilihat dari syarat-syarat dalam mengambil tumbuhan dan proses pembuatannya. Contohnya ketika mengambil tumbuhan harus berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa dan harus diambil pada pagi hari dan sore hari kemudian ketika dalam proses pembuatan obat harus dicampur dengan air sumur atau air yang tidak dimasak. Masyarakat Atinggola percaya bahwa air sumur dapat mempercepat penyerapan obat di dalam tubuh.