No. : /Umum-MGN/I/2016 Kepada Yth : Seluruh Unit Terkait Tanggal : 28 Januari 2016 Perihal : Prosedur Pasien Rehabilitasi Medik Diberitahukan kepada seluruh unit terkait RS. Syafira, prosedur pasien rehabilitasi medik/fisioterapi adalah : 1. Apabila DPJP memberikan surat kontrol kepada pasien untuk kembali kontrol 1 minggu lagi, sedangkan pasien dikonsulkan ke dr.rehabilitasi medik, maka pasien jangan diarahkan ke dr.rehabilitasi medik tetapi harus diselesaikan penanganan ke DPJP terlebih dahulu (Khusus Poli). 2. Apabila pasien tidak ada diberikan surat kontrol oleh DPJP dan pasien disarankan untuk konsul ke dr.rehabilitasi medik, maka pasien boleh ke dr.rehabilitasi Medik setelah 1 minggu setelah pelayanan dari dokter sebelumnya (dengan mencantumkan tanggal kontrol) (Khusus Poli). 3. Apabila pasien harus segera untuk dilayanin oleh dr. Rehabilitasi Medik, pada hari itu juga maka dpt dilakukan asal pasien tidak diberikan obat oleh dokter sebelumnya dilampirkan lembar konfirmasi yang di acc dr.tyna (Khusus Poli). 4. Untuk pasien dari rawat inap yang mempunyai 2 surat kontrol (maksudnya 1 pasien punya 2 surat kontrol) maka surat kontrol dijarakkan 1 minggu antara kontrol pertama dan kedua (kecuali pasien post melahirkan : ibu dan bayinya bisa diberikan surat kontrol pada tanggal bersamaan) Khusus Rawat Inap. 5. Khusus pendaftaran BPJS, untuk pasien kontrol lihat riwayat sebelumnya di Grapha, kapan pasien terakhir berobat. Bila pasien datang sebelum 7 hari, pasien diarahkan utk kembali ke RS setelah 7 hari setelah pelayanan. Demikian disampaikan untuk dapat digunakan semestinya, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih., Mkes
No. : /Umum-Mgn/XI/2014 Kepada Yth : Keperawatan, Kasir, Keu (AR), SPV Tanggal : 19 November 2013 Perihal : Pemberitahuan Diberitahukan kepada bagian Keperawatan, Kasir, dan Keuangan (AR), SPV bahwa untuk setiap pasien PT. ASEAN AGRY GRUP & ASTRA GRUP (KTU, Sari Lembah Subur, Tunggal Perkasa Plantation, Eka Dura) yang telah diizinkan pulang dari ruangan untuk menandatangani tagihan(billing) pasien tersebut dikasir untuk kelengkapan administrasi pada saat penagihan.
No. : /Umum-Keu/XIII/2014 Kepada Yth : Keperawatan, Kasir, Keu. Tanggal : 20 Agustus 2014 Perihal : Pembiayaan Tindakan ESWL lanjutan. Diberitahukan kepada bagian keperawatan, kasir dan keuangan, jika ada tindakan ESWL lanjutan ( ESWL ke 2 atau ke 3) maka biaya ESWL nya tidak full dari tarif ESWL pertama. 1. Tarif ESWL pertama Rp. 9.757.000 Dokter Operator : Rp. 4.000.000 ESWL RSUD : Rp. 4.757.000( Biaya yang diambil dari Kasir/Patty Cash ) 2. Tarif ESWL Ke 2 atau ke 3 Rp. 5.000.000 Dokter Operator : Rp. 2.000.000 ESWL RSUD : Rp. 2.500.000(Biaya yang diambil dari Kasir/Patty Cash ) RS Syafira : Rp. 500.000
No. : /Umum-Keu/XI/2014 Kepada Yth : Keperawatan, Kasir, Keu, Top 10. Tanggal : 11 November 2014 Perihal : Tarif Tindakan CT-SCAN Pasien Umum & BPJS Diberitahukan kepada bagian keperawatan, kasir dan keuangan bahwa tarif biaya untuk tindakan CT-SCAN adalah sebagai berikut : 1. Tarif CT-SCAN KEPALA POLOS : Rp 800.000,- 2. Tarif CT-SCAN KEPALA KONTRAS : Rp 1.650.000,- 3. Tarif CT-SCAN ABDOMEN POLOS : Rp 2.400.000,- 4. Tarif CT-SCAN ABDOMEN KONTRAS: Rp 3.000.000,-
No. : /Umum-MGN/V/2015 Kepada Yth : Seluruh Unit Terkait Tanggal : 27 Mei 2015 Perihal : Hasil Rapat Evaluasi BPJS Diberitahukan kepada seluruh unit RS. Syafira mengenai hasil rapat Evaluasi pasien BPJS tanggal 27 Mei 2015 adalah : 1. Per tanggal 1 Juni 2015 peserta yang baru mengurus kartu BPJS akan aktif dalam waktu 14 hari, kecuali bayi dari peserta PBI dan Askes. Karena masa aktif dalam waktu 14 hari, maka untuk pendaftaran pasien BPJS bisa dilayani apabila ada kartu, jika tidak ada maka pasien tidak bisa dilayani. 2. Penerbitan SEP Rawat Inap tanggal SEP harus sesuai dengan tanggal pasien masuk ke Rumah Sakit, bukan di input tanggal rujukan atau tanggal 1 hari sebelum pasien dirawat. 3. Kasus kecelakaan lalu lintas yang hanya pelayanan Rawat Jalan untuk penerbitan SEPnya keterangan kecelakaan lalu lintas tidak perlu dicentang. 4. Bagi peserta BPJS yang menggunakan kartu Askes tidak tertera asal Faskes, sementara Aplikasi SEP baru asal rujukan sudah otomatis, jadi apabila rujukan yang dibawa oleh pasien tidak sesuai dengan Faskes yang di Aplikasi SEP maka pasien di arahkan untuk mengambil rujukan yang sesuai di Aplikasi SEP. 5. Rujukan untuk Rehabilitasi Medis tidak bisa langsung, pasien harus ke dokter Spesialis terlebih dahulu. Apabila belum pernah ke dokter Spesialis, arahkan pasien untuk kembali ke Faskes mengurus rujukan ke dokter Spesialis. Demikian disampaikan untuk dapat digunakan semestinya, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih.