BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Dalam organisasi berskala

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO)

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

ABSTRAKSI. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media promosi, karena dengan melakukan promosi produk, merupakan salah satu upaya mempertahankan keunggulan produk.

Moeheriono, Pengukuran Kinerja (Berbasis Kompetensi), RajaGrafindoPersada, Jakarta, Oktober, 2012, Hal.95

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Untuk dapat bersaing dan bertahan, maka organisasi perlu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan berpengaruh bagi kelangsungan dan keberhasilan suatu organisasi. Karena sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menjadi penggerak yang dapat menentukan arah ataupun tujuan organisasi, sehingga tujuan bersama yang telah ditetapkan organisasi tersebut dapat tercapai. Semua itu dapat dilihat dari prestasi yang dihasilkan oleh sumber daya manusia, prestasi kerja menjadi hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena itu merupakan hal yang menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Seberapa besar tingkat prestasi kerja yang dihasilkan dan ditentukan oleh seberapa besar peran perusahaan dalam mengembangkan kualitas karyawannya dengan baik yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja karyawan. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang menjalani fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Bila seorang atasan dapat melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya dengan baik, maka fungsi pengawasan di perusahaan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. 1

2 pengawasan dapat juga berarti mengusahakan apa yang dicapai agar dilaksanakan sesuai dengan aturan, dan instruksi yang telah direncanakan dapat menilai hasil pekerjaan serta apabila perlu mengadakan tindakan-tindakan perbaikan. Dalam hal ini pengawasan yang dilakukan seorang atasan akan dipersepsi oleh bawahannya sebagai sesuatu yang yang positif atau negatif. Apabila pengawasan yang dilakukan atasan sesuai dengan kebutuhan karyawan, dalam arti atasan melakukan pengawasan secara teratur terhadap karyawan, terutama saat karyawan bekerja, memberikan perhatian, pengarahan, dan petunjuk serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan mempersepsi positif terhadap pengawasan yang dilakukan oleh atasan sehingga dari persepsi yang positif akan menentukan perilaku karyawan dalam bekerja seperti perilaku disiplin dalam bekerja. Sebaliknya jika pegawasan yang dilakukan seorang atasan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh karyawan, dalam arti atasan tidak pernah melakukan pengawasan secara teratur, terutama saat karyawan bekerja tidak memberikan petunjuk dan pengarahan, tidak bertindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan karyawan, maka hal ini akan dipersepsi negatif oleh karyawan. Dari persepsi negatif akan menentukan perilaku karyawan sehubungan dengan pengawasan atasan yaitu ditunjukan dengan ketidak disiplinan dalam bekerja. Karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan, Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi organisasi dapat meningkatkan tingkat prestasi kerja karyawannya. Karena seringkali suatu perusahaan menghadapi masalah mengenai sumber daya manusia.

3 Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan perusahaan tersebut. Persaingan bisnis dalam lingkup penyedia jasa seperti Event Organizer (EO) di era komputerisasi saat ini sangatlah kuat. Sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan semakin berkembang, sasaran dan kualitasnya juga semakin bagus. Sebagai penyedia jasa harus mampu memberikan servis yang maksimal kepada kliennya agar mampu bertahan dalam ketatnya persaingan bisnis. Organizer, serta peluang bisnis penyedia jasa. Terdapat beberapa industri event organizer di Bandung, diantaranya adalah Decision event organizer, PT. Bless event organizer, PT. Flazz Organizer, PT. The Purple Trivia, dan salah satunya PT. Himbar Buana Wibawa (Delite). PT. Himbar Buana Wibawa adalah perusahaan nasional yang beroperasi tersebar di semua layanan dalam mengelola berbagai layanan, baik itu individu atau perusahaan. Perusahaan ini didirikan secara eksklusif untuk memenuhi kebutuhan layanan profesional yang sangat baik. PT. Himbar Buana Wibawa dengan trade mark Delite adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perdagangan umum, jasa event organizer, Brand activation, MICE, Tour dll. Delite adalah sebuah transformasi dari CV yang berdiri pada akhir tahun 2010, selama 3 tahun berjalan kebutuhan pengembangan usaha telah menjadi pendorong untuk meningkatkan legalitas usaha dari CV menjadi PT, secara resmi legalitas PT telah disahkan dengan nama PT. Himbar Buana Wibawa dengan trade mark DELITE pada pertengahan tahun 2013. Sampai saat ini Delite telah berdiri selama lebih dari 5 tahun. Delite adalah perusahaan jasa penyelenggara event,

4 trade marketing, consumer program, personil tim DELITE berpengalaman dalam menangani event lokal, nasional dari perusahaan nasional dan multinasional, exhibition, launching poduct, selling product, internal meeting, consumer program, social media dan sebagainya, kegiatan ini bermula pada tahun 2004. Pekerjaan sebagai event organizer menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan bagi pemiliknya. Event organizer adalah suatu organisasi yang melayani kliennya dengan menyediakan layanan dalam bentuk perencanaan acara, pengatur acara, kepanitiaan suatu acara, dan jasa lain yang berhubungan dengan acara. Kebanyakan jasa EO digunakan untuk mengorganisir acara pernikahan atau ulang tahun kliennya. Jasa yang ditawarkan EO bukan hanya pada klien perseorangan tapi juga bisa perusahaan. Dalam hal ini biasanya perusahaan menggunakan jasa EO untuk mengatur kegiatan rapat, seminar, dan gathering. Selain perusahaan dan perseorangan, EO juga bisa melayani organisasiorganisasi masyarakat untuk mengatur acara reuni, wisuda dan lain lain. Sesuai dengan tantangan dunia usaha saat ini dimana akitifitas bisnis dalam suatu perusahaan harus semakin efektif dan efisien, menuntut para pebisnis untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan langkah dan strategi. Tak terkecuali dalam penyelenggaraan sebuah acara/event yang secara tidak langsung melakukan supporting terhadap langkah-langkah bisnis perusahaan baik berupa kegiatan eksternal untuk melakukan promosi atau penjualan, meningkatkan brand image perusahaan atau kegiatan internal seperti team building yang bertujuan untuk peningkatan kualitas resources yang ada menjadi sebuah sinergi yang berdampak positif terhadap kemajuan perusahaan.

5 Suksesnya suatu event berdampak banyak hal terhadap kemajuan perusahaan seperti mendapat prospek, meningkatkan penjualan dan sebagainya. Saat perusahaan melaksanakan kegiatan promosi atau kegiatan internal perusahaan, sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas produksi, kualitas sumber daya manusia atau meningkatkan penjualan dengan keberadaan Event Organizer (EO) maka bisa menjadi salah satu solusi untuk menigkatkan efisien dan efektifitas suatu perusahaan agar semakin berkembang. Kemajuan suatu perusahaan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia khususnya prestasi kerja karyawan. Melalui prestasi kerja yang meningkat, maka efektifitas dan produktivitas perusahaan akan meningkat. Namun untuk mendapatkan prestasi kerja yang optimal dari karyawan tidak mudah, karena dibutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari karyawan itu sendiri. karyawan yang memiliki kinerja tinggi, cenderung senang menghadapi tantangan, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, tidak mudah putus asa, serta selalu membutuhkan motivasi dan mengembangkan keahlian dalam rangka menyesuaikan diri agar mengalami perubahan lebih baik dalam karirnya maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan di perusahaan. Karena Pencapaian seluruh target yang telah ditetapkan perusahaan tidak terlepas dari strategi yang diimplementasikan pada perusahaan. Salah satunya dengan prestasi kerja yang dapat mencerminkan pencapaian masing-masing karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Bagi perusahaan prestasi kerja karyawan sangat penting. Karena sangat terkait erat dengan output yang akan didapat dan keberlangsungan perusahaan ke

6 depannya. Sangat sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan besar jika prestasi kerja karyawannya rendah. Meningkatnya prestasi kerja karyawan adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan, karena hal tersebut merupakan faktor kunci kesuksesan suatu perusahaan. Maka dari itu Penilaian prestasi kerja terhadap karyawan merupakan tolak ukur utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Adapun pengertian penilaian prestasi kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut : Mangkuprawira (2004:166), mendefenisikan Penilaian prestasi kerja sebagai proses yang dilakukan suatu organisasi dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Namun pada kenyataannya saat ini, berdasarkan data sekunder yang penulis dapatkan melalui annual report PT. Himbar Buana Wibawa (Delite). Terdapat beberapa kategori Prestasi kerja yang berbeda, penulis menemukan indikasi bahwa terjadi penurunan Prestasi kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite). Berikut merupakan data yang diperoleh penulis mengenai kategori prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Kategori Prestasi Kerja Karyawan RANGE NILAI PRESTASI KETERANGAN 98 100 P1 ISTIMEWA 90 98 P2 BAIK SEKALI 80 90 P3 BAIK 70 80 P4 KURANG >70 P5 KURANG SEKALI Sumber : PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Dari tabel 1.1 tentang kategori prestasi kerja karyawan dapat dilihat bahwa range nilai kurang dari 70 berada di kategori P5 (prestasi ke-5) yang berarti

7 kurang sekali, sedangkan nilai 98 s/d 100 berada di kategori P1 (prestasi ke-1) yang di artikan sebagai kategori prestasi istimewa. Tabel 1.2 Laporan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Karyawan PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Periode 2014-2015 Nilai Prestasi Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah Karyawan (orang) Persentase (%) Nilai Prestasi Jumlah Karyawan (orang) Persentase (%) P1 2 0,53 P1 1 0,31 P2 150 40,32 P2 122 38,97 P3 132 35,48 P3 140 44,72 P4 70 18,81 P4 40 12,77 P5 18 4,83 P5 10 3,19 Total 372 100 Total 313 100 Sumber : Data sekunder PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa hasil penilaian prestasi kerja karyawan PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) menunjukan hasil yang bervariasi dalam dua tahun terakhir. Namun dari hasil penilaian prestasi kerja tersebut ada penurunan indeks nilai prestasi kerja karyawan untuk kategori istimewa pada tahun 2014 ada dua orang karyawan yang mampu mencapai kriteria istimewa, tetapi pada tahun 2015 hanya ada satu orang yang mencapai kriteria istimewa. Penurunan prestasi kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kedisiplinan, kuantitas, kualitas, tanggung jawab, dan inisiatif dalam diri karyawan itu sendiri. Untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi seseorang, perlu dilakukan penilaian prestasi kerja. Hani T. Handoko (2007:135) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan,

8 kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan - keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:69), terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan standar penilaian prestasi kerja, yaitu: Kualitas kerja yang meliputi ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan, Kuantitas kerja yang meliputi output rutin serta output non rutin (ekstra), Keandalan atau dapat tidaknya karyawan tersebut diandalkan yakni dapat tidaknya mengikuti instruksi, kemampuan inisiatif, kehati-hatian serta kerajinan, dan sikap yang meliputi sikap terhadap perusahaan, karyawan lain, pekerjaan serta kerjasama. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Beberapa faktor tersebut dapat dikategorikan sebagai faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sediri dan tak terpengaruh oleh kondisi yang ada di luar dirinya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan itu sendiri. Dimana dalam hal ini akan dipengaruhi oleh kondisi yang ada di luar dari diri karyawan tersebut. Anogara (2004:7) Mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan diantaranya adalah faktor internal antara lain : disiplin kerja, kemampuan, motivasi, dan tanggung jawab dan Faktor eksternal antara laian : lingkungan kerja, pelatihan, kepemimpinan dan kompensasi. Dalam hal ini penulis melakukan pra-survey mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite). Setelah melakukan pra-survey

9 kepada 30 responden maka dapat dilihat bahwa yang memberikan kontribusi terbesar pada prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut : Kepemimpinan ; 3,33% Pelatihan; 0,00% Persentase Kompensasi; 16,67% Motivasi ; 26,67% Disiplin kerja; 36,67% Sumber: hasil pra-survey penelitian Kemampuan ; Lingkungan 6,67% Kerja; 10,00% Disiplin kerja Kemampuan Lingkungan Kerja Kompensasi Motivasi Kepemimpinan Pelatihan Gambar 1.1 Diagram faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan di PT.Himbar Buana Wibawa (Delite) Dari gambar diagram di atas dapat diketahui bahwa yang memberikan kontribusi terbesar pada Prestasi kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) adalah Disiplin kerja dengan persentase 36,67% dan Motivasi dengan persentase 26,67%. Hal ini menunjukan bahwa disiplin kerja lebih berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dibandingkan motivasi kerja di PT. Himbar Buana Wibawa. Malayu S.P Hasibuan (2008 : 94) menyatakan bahwa Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

10 Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Kurangnya kedisiplinan, tidak taatnya terhadap peraturan dan norma-norma yang berlaku maka akan berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas kerja. Hal tersebut serupa dengan pendapat Malayu S.P Hasibuan (2007:183) yang mengemukakan bahwa Kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan norma-norma sosial yang berlaku. Bila disiplin kerja karyawan tidak dilaksanakan dengan baik maka kemungkinan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan tidak akan tercapai dengan efektif dan efisien. Dari hasil wawancara dengan pembimbing di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. Bahwa terdapat fenomena permasalahan dalam absensi diantaranya karyawan yang tidak masuk kerja tanpa memberikan keterangan. Tingkat kehadiran merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi penilaian prestasi kerja karyawan, baik itu keterlambatan atau kesengajaan untuk tidak masuk kerja. Berikut adalah data sekunder tingkat absensi karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. Tabel 1.3 Data Absensi karyawan PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Area Bandung Tahun 2015 Selama 6 bulan (Dalam %) Bulan Sakit Ijin Cuti Alpha Januari 6,3 4,3 5,5 3,8 Februari 9,04 6,1 4,6 3,3 Maret 10,4 6,9 3,6 3,5 April 7,9 5,2 3,8 3,6 Mei 9,9 4,4 5,5 4,3 Juni 10,6 7,2 6,3 4,7 Sumber : Data Sekunder absensi PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) 2015

11 Dari data absensi di atas menunjukan bahwa karyawan yang tidak masuk kerja dengan keterangan alpha persentasenya tidak stabil, bisa dilihat dari fluktuasi kenaikan absensi selama 6 bulan tahun 2015. Ketidakhadiran karyawan karena tidak adanya keterangan atau alpha menjadikan sesuatu yang sangat penting karena ketidakhadiran dapat menyebabkan pekerjaan atau tugas-tugas menjadi terbengkalai. Selain faktor disiplin yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh karyawan, semakin tinggi motivasi kerjanya maka akan membuat semangat kerja mereka akan lebih baik dan akan berdampak pada meningkatnya kinerja yang akan diberikann oleh karyawan tersebut kepada perusahaan tempat dimana mereka bekerja. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan perusahaan. Motivasi merupakan suatu proses penting dari suatu perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawannya, hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Rivai dan sagala (2009:837) yang mengemukakan bahwa motivasi adalah Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong setiap individu untuk mampu bertingkah laku dalam mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh penulis mengenai motivasi kerja dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden di PT. Himbar Buana Wibawa.

12 Tabel 1.4 Hasil pra-survey mengenai motivasi kerja di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Dimensi Tidak Setuju Setuju F Persentase (%) Standar Standar F Persentase (%) (%) (%) Prestasi 8 26,67 100 22 73,33 100 Afiliasi 12 40 100 18 60 100 Kekuasaan 10 33,33 100 20 66,67 100 Sumber : hasil olah data kuesioner pra-survey (2015) Berdsarkan tabel 1.4 dapat dlihat bahwa kebutuhan berprestasi karyawan hanya sebesar 73,33%, hal ini disebabkan sebagian karyawan kurang memiliki inovasi dan kreatifitas dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak memperhitungakan resiko terhadap pekerjaan, kurang menyukai pekerjaan yang menantang dan tidak suka menetepkan tujuan yang realitas dalam bekerja. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan. Permasalahan lain yang berhubungan dengan motivasi kerja adalah kebutuhan afiliasi dengan persentase hanya 60%, kebutuhan afiliasi berhubungan dengan sikap karyawan yang kurang menyukai kebersamaan dengan orang lain atau dengan rekan kerja lainnya, bekerja sama dengan karyawan lainnya, dan kebutuhan kekuasaan sebesar 66,67% yang meliputi karyawan selalu menyukai pekerjaan dimana mereka menjadi pemimpin di dalam perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat berbagai fenomena yang terjadi di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung, salah satunya dalam hal prestasi kerja karyawan. mengingat pentingnya pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Karyawan untuk meningkatkan Prestasi Kerja karyawan guna mencapai tujuan perusahaan, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul

13 PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI BAGIAN EVENT ORGANIZER PADA PT. HIMBAR BUANA WIBAWA (DELITE) BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Pada sub ini akan dijelaskan identifikasi masalah dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian, dan menjelaskan rumusan masalah. 1.2.1. Identifikasi Masalah Sebagaimana layaknya suatu perusahaan PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung juga memiliki masalah-masalah internal, masalah internal yang terjadi memliki peran penting bagi stabilitas kantor, dimana prestasi kerja karyawan menjadi sorotan utama karena masih terdapat beberapa target dan sasaran yang belum terlaksana dengan baik. 1. Kedisiplinan karyawan yang belum maksimal 2. Masih adanya karyawan yang tidak taat terhadap aturan waktu, aturan perusahaan, aturan perilaku dalam bekerja, dan peraturan lainnya. 3. Masih adanya karyawan yang melalaikan pekerjaannya pada saat jam kerja. 4. Masih belum maksimal akan motivasi kerja karyawan untuk menjalin hubungan dengan karyawan lain dalam bentuk kerjasama maupun persahabatan. 5. Prestasi kerja yang belum optimal dari setiap karyawan

14 1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Disiplin kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 2. Bagaimana Motivasi Kerja Karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 3. Bagaimana Prestasi Kerja Karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh Disiplin kerja dan Motivasi kerja terhadap Prestasi kerja karyawan secara simultan dan parsial di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mencari dan memperoleh suatu informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka setelah melakukan penelitian akan menggambarkan dan juga untuk mengetahui : 1. Disiplin Kerja Karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 2. Motivasi Kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 3. Prestasi Kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung.

15 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Kegunaan Teoritis a. Bagi penulis Hasil penelitian ini telah menambah pengetahuan penulis secara nyata tentang kondisi yang terjadi mengenai disiplin kerja. Penulis juga dapat mengetahui kondisi motivasi kerja serta mengetahui bagaimana prestasi kerja karyawan PT. Himbar Buana Wibawa (Delite) Bandung. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian berikutnya yang mengkaji permasalahan yang sama. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi perusahaan Perusahaan sebagai objek penelitian, dengan harapan dapat memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang penulis tuangkan dalam skripsi ini sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam mengenai masalah karyawan terutama mengenai bagaimana disiplin dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan b. Bagi pihak lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan suatu sumbangan yang berguna dan bermanfaat baik itu dalam bentuk wawasan, informasi, maupun sebagai ilmu pengetahuan khususnya sumber daya manusia.