BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable dependen dan variabel independen.variabel dependen (terikat) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Soegiyono,2003). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan variabel bebasnya adalah Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Inflasi. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kasual.metode ini untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa varaibel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen) yang bersifat sebab akibat antara satu atau lebih.jadi dalam penelitian ini ada independent variabel (variabel yang mempengaruhi) yaitu nilai tukar Rupiah, tingkat suku bunga dan inflasi. Sementara untuk dependent variabel (variabel yang dipengaruhi) yaitu Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. 33
34 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; 1. Variabel Independen (X) Menurut sugiyono (2007:3), variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau variabel terikat. Variabel yang digunakan : a. Nilai Tukar Rupiah (X1) Nilai tukar mata uang adalah harga sebuah mata uang dari suatu Negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang Negara lain. Nilai tukar mata uang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs tengah BI, hanya untuk mata uang USD terhadap rupiah, yang merupakan nilai tengah antara kurs jual beli yang dikeluarkan BI.Kurs BI yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs tengah USD/Rupiah per bulan selama periode penelitian.skala yang digunakan variabel ini adalah skala rasio. Tabel 3.1 Operasional Variabel Nilai Tukar Rupiah (X1) Variabel Formula Pengukuran Variabel bebas (Independen) Nilai Tukar Uang = Rasio
35 b. Tingkat Suku Bunga SBI (X2) Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga.skala yang digunakan variabel ini adalah skala rasio. Tabel 3.2 Operasional Variabel Tingkat Suku Bunga (X2) Variabel Formula Pengukuran Variabel bebas Rasio (Independen) = 1 1 c. Laju Inflasi (X3) Inflasi adalah ukuran aktivitas ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi nasional (tentang peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi sistem perekonomian).skala pengukuran yang digunakan variabel ini adalah skala rasio.variabel ini diukur dengan mencatat persentase data laju inflasi indeks harga konsumen nasional yang diterbitkan BPS setiap bulan.skala yang digunakan variabel ini adalah skala rasio.
36 Tabel 3.3 Operasional Variabel Inflasi (X3) Variabel Formula Pengukuran Variabel bebas (Independen) Laju Inflasi = IHK t - IHK t-1 Rasio 2. Variabel Dependen (Y) Menurut Sugiyono (2007 : 3), variabel dependen atau variabel terikat yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.varibel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan periode tahun 2011 2014. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang ada mengambil data laporan keuangan tahunan perusahaan hubungannya dengan penelitian skripsi ini.hal tersebut dimaksudkan sebagai sumber acuan untuk membahas teori yang mendasari masalah dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, yaitu dengan melihat data yang sudah terjadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series merupakan nilai-nilai suatu variabel yang berurutan menurut waktu. (misal : hari, minggu, bulan, dan tahunan). Laporan data yang digunakan dalam penelitian ini :
37 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data diperoleh dari akses website yahoo finance (www.financeyahoo.com) 2. Nilai Tukar Rupiah (nilai kurs Rupiah), data diperoleh dari akses website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 3. Suku Bunga (SBI), data diperoleh dari akses website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 4. Laju Inflasi, data diperoleh dari akses website Bank Indonesia (www.bi.go.id) E. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitaf pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan variabel independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data time series. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear dengan model sebagai beerikut : Y = b0+b1x1+b2x2+b3x3+e Notasi : Y b0 X1 = Indeks Harga Saham sektor property = Konstanta = Tingkat Suku Bunga
38 X2 X3 b1 b3 e = Laju Inflasi = Nilai Tukar = Koefesien regresi = Error Untuk mempermudahkan perhitungan maka penelitian ini akan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS (Statistical Program For Social Science). Sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji regresi linear berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar penelitian ini tidak menjadi bias dan untuk menguji kesalahan model regresi yang dilakukan dalam penelitian. Pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu : 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah asumsi residual yang berdistribusi Normal.Asumsi ini harus terpenuhi untuk model regresi linear yang baik.uji Normalitas dilakukan nilai residual model regresi. Penyebab terjadinya : a. Terdapat data residual dari model regresi yang memiliki nilai data yang berada jauh dari himpunann data atau data elstrim (outliers), sehingga penyebaran datanya menjadi non-normal. b. Terdapat kondisi alami dari data yang dasarnya tidak berdistribusi Normal atau berdistribusi lain, seperti ; distribusi binormal, multinormal, eksponensial, gamma, dll. Dasar pengembalian keputusannya adalah :
39 a. Dilakukann pemeriksaan dengan metode grafik, yaitu pemeriksaan Normalitas dengan output normal P-P plot atau Q- Q plot. Asumsi Normalitas terpenuhi ketika data residual berada disekitar garis lurus melintang. b. Dilakukan pengujian dengan metode formal, seperti : pengujian normalitas yang dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov, uji Anderson-Darling, uji Shapiro-Wilk, dan uji Jarque-Bera yang mana semua pengujian ini memiliki hipotesis interpretasi, yaitu : H0 : Residual berdistribusi Normal H1 : Residual tidak berdistribusi Normal Asumsi Normalitas terpenuhi ketika penguji normalitas menghasilkan P-value (Sign) lebih dari dengan nilai ditentukan sebesar 1%, 5% atau 10%. 2. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang sempurna antara beberapa atau semua independentvariable dalam model regresi.uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah antar independent variable mengandung korelasi atau tidak.pendeteksiannya dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
40 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah teerjadi korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Diagnose adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). Dasar pengambilan keputusan : a. Menentukkan hipotesis H 0 H a1 : Tidak ada autokorelasi : Ada autokorelasi b. Menentukkan dasar pengembalian keputusan 1. Bila nilai DW berada diantara d u sampai dengan 4- d u, maka koefesien autokorelasi sama dengan nol. Artinya tidak ada autokorelasi 2. Bila nilai DW lebih kecil daripada d L, koefesien korelasi lebih besar dari pada no. artinya ada autokorelasi positif 3. Bila nilai DW berada di antara d L dan d u, maka tidak dapat disimpulkan. 4. Bila nilai DW lebih besar daripada 4- d L, koefisien lebih besar dari pada nol. Artinya ada autokorelasi negative
41 5. Bila nilai DW terletak diantara 4- d u dan 4- d L, maka tidak dapat disimpulkan. 4. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.salah satu uji untuk menguji heterokedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot yaitu jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu, maka dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas. Kemudian untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Urutan pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Uji Koefisien Determinasi (Goodness of Fit Test) Pengujian dimaksudkan untuk menegetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi yang dinyatakan dengan koefesien determinasi majemuk (R 2 ). R 2 = 1 berarti independent variable berpengaruh sempurna terhadap dependent variable. Sebaliknya jika R 2 = 0 berarti independent variable tidak berpengaruh terhadap dependent variable.
42 2. Pengujian Koefisien Serentak Regresi (uji F/ uji Anova) Pengujian ini untuk mengetahui apakah independent variable secara serentak atau simultan berpengaruh terhadap dependent variable. Hipotesis : H o = Tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham H a = Tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar berpengaruh terhadap indeks harga saham. Dasar pengambilan keputusannya dilakukan dengan kententuan : a. Pengembalian keputusan berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) : Jika sig. < tingkat kesalahan (α=0.05), berarti signifikan, maka H o ditolak dan H a diterima. b. Pengembalian keputusan berdasarkan t-hitung : Jika F-.hitung > F-.tabel, maka H O ditolak Jika F-.hitung < F-.tabel, maka H O diterima 3. Pengujian Koefesien Regresi Parsial (uji T) Uji t dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh secara parsial independent variable terhadap dependent variable (X) berpengaruh atau tidak Hipotesis :
43 H o = Tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham. H a = Tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar berpengaruh terhadap indeks harga saham. Dasar pengambilan keputusannya dilakukan dengan ketentuan : a. Pengembalian keputusan berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) Jika sig. < tingkat kesalahan (α=0.05), berarti signifikan, maka H o ditolak dan H a diterima Jika sig. > tingkat kesalahan (α=0.05), berarti tidak signifikan, maka H o diterima dan H a ditolak b. Pengambilan keputusan berdasarkan t-hitung : Jika t-.hitung > t-.tabel, maka H o ditolak Jika t-.hitung < t-.tabel, maka H o diterima t- tabel dilihat dengan derajat bebas = n k n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas yang digunakan