BAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya

PENERAPAN ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup (going concern) perusahaannya, dan hal ini dapat dilihat

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. membiayai operasi perusahaan, tetapi juga digunakan untuk ekspansi

BAB II LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu. Tahun Judul Peneliti Hasil Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN SYSTEM DU PONT PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

ANALISIS SISTEM DU-PONT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA CV. ASTAMEDIKA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri harus mampu bersaing dengan perusahaan asing yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan kegiatan operasional bertujuan untuk. memaksimalkan laba serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

III. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali persaingan yang terjadi. Dalam hal ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

: Muhammad Fahruroji NPM : Dosen Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri atas neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. 1

Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan posisi keuangan. Terkait dengan analisa laporan keuangan, menurut Munawir (2010:35), analisa laporan keuangan adalah analisa laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinanya di masa depan. 2

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi, dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil. Laba hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan itu sendiri. Untuk itu penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan bermanfaat, baik bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Bagi suatu perusahaan kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang bersangkutan. Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan dan aspek non keuangan. 3

Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara, mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur organisasinya, mengukur tingkat kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya, mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan serta dengan mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosisal sekitarnya. Penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan perusahaan menggunakan aspek keuangan. Analisis keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis Du Pont. Dengan analisis Du Pont akan dapat diketahui pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Perseroan Terbatas sebagai salah satu pelaku ekonomi dituntut berperan lebih besar dalam peningkatan daya saing nasional guna menghadapi era pasar global. Untuk itu diperlukan kinerja perusahaan yang sehat yang dapat mendorong pada peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha perusahaan sehingga dapat memberi kontribusi bagian laba yang optimal pada pemerintah dan pada akhirnya akan berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi negara. 4

Namun di sisi lain keadaan perekonomian negara Indonesia saat ini dalam keadaan yang kurang menguntungkan, yaitu terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan yang sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan yang gulung tikar akibat keadaan tersebut. Karena pada saat ini perhatian pemerintah lebih terpusat dalam mengatasi krisis, padahal kalau dilihat perdagangan bebas sudah di depan pintu. Dalam perdagangan bebas persaingan tidak lagi lokal namun sudah mengglobal. Oleh karena itu sudah saatnya sektor perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengantisipasi akan terjadinya perdagangan bebas tersebut. Fenomena diatas menjelaskan bahwa perusahaan sebagai organisasi profit oriented untuk selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya sehingga keuntungan yang diharapkan akan tercapai. Sebagai pihak manajemen dituntut untuk mengantisipasi kondisi seperti ini dengan selalu mengintrospeksi kondisi perusahaan terutama dari segi financial nya, karena hal tersebut memegang kunci hidup matinya perusahaan. Kondisi perusahaan yang harus selalu dipantau, dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan sendiri yang pada umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan laba/rugi. Laporan neraca dan laba/rugi ini bersifat saling berkaitan dan melengkapi. Neraca menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama periode akutansi. 5

Laporan keuangan tersebut akan lebih informatif dan bermanfaat, maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan harus melakukan analisa terlebih dahulu. Sistem Pelaporan PT. Pertamina (Persero) Tbk PT. Pertamina (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan BUMN yang terkemuka di Indonesia. Dalam hal ini PT. Pertamina (Persero) Tbk bergerak dalam bidang industri hulu, industri pengolahan dan pemasaran gas alam dan minyak bumi. Sebagai perusahaan BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak, PT. Pertamina (Persero) Tbk sangatlah penting bagi perusahaan untuk melakukan kinerja operasionalnya secara efektif dan efisien, terutama kinerja keuangan perusahaannya. Agar perusahaan dapat meningkatkan laba, dan mampu untuk tetap hidup dan berkembang. Sebagai perusahaan yang telah go public, PT. Pertamina (Persero) tentu saja sangat dipengaruhi oleh dunia global, seperti misalnya dalam penentuan harga minyak, sangat bergantung kepada harga minyak dunia. Dan dikarenakan transaksi yang terjadi meliputi ekspor dan impor sehingga harus ada pemyesuaian terhadap selisih kurs. Dalam hal ini selisih kurs dapat menambah / mengurangi beban operasi. Pertamina sebagai perusahaan BUMN besar dan mempunyai transaksi kebutuhan reporting ke luar negeri dalam berbisnis, maka sudah semestinya melaksanakan program konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standards). 6

Konvergensi sistem pelaporan keuangan berstandar Internasional ini merupakan suatu tahapan untuk mendukung terwujudnya visi Pertamina menjadi perusahaan minyak nasional berkelas dunia. IFRS membawa pengaruh besar bagi Pertamina, karena untuk akuntansi, pelaporan, data dan teknologi, proses dan kontrol, serta proyek dan perubahan manajemen yang awalnya mengacu versi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), ke depannya diharapkan akan dituangkan dalam laporan yang berstandar internasional seperti IFRS. Pelaporan keuangan Pertamina untuk sisi pengawasan akan dilakukan oleh kantor akuntan publik, sementara dari Ikatan Akuntasi Indonesia akan membantu ke hal-hal yang berkaitan dengan teknis dalam penerapan IFRS. IFRS nantinya akan di implementasikan ke anak perusahaan Pertamina yaitu Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, Pertamina Geothermal Energi, Pertamina Drilling Service Indonesia, Pertamina Gas, Patra Niaga, Tugu Pratama Indonesia, Patra Jasa, Pertamina Tongkang, Pertamina Dana Ventura, Pertamina Bina Medika, Pertamina Retail dan Pelita Air Service. Struktur organisasi PT. Pertamina yang sangat besar dan sentralistis menyebabkan proses bisnis menjadi panjang dan memerlukan banyak waktu untuk pengambilan keputusan. Banyaknya penelaahan ulang (reviews) dan approvals untuk suatu transaksi yang melibatkan banyak bagian mengakibatkan butuh banyak orang atau bagian yang mau bertanggung jawab terhadap suatu transaksi tersebut. 7

Sementara itu PT. Pertamina mengembangkan banyak kebijakan dan prosedur yang mengacu langsung kepada peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti contohnya tender pengadaan barang. Hal ini harus dilakukan oleh PT. Pertamina walaupun secara nyata hal tersebut bisa membantu menghasilkan efisiensi bagi perusahaan. Selain itu ditinjau dari pelaporan keuangan PT. Pertamina, sistem pelaporan PT. Pertamina saat ini membagi PT. Pertamina kedalam dua komponen yaitu sistem BBM dan operasi milik sendiri. Tujuan utama dari pelaporan tersebut adalah untuk menghitung kebutuhan subsidi, dengan demikian pelaporan PT. Pertamina berfokus pada biaya. Terkait produk-produk antar unit usaha didasarkan pada biaya atau pengaturan biaya seperti harga prorata. Untuk pengukuran kinerja unit usaha, PT. Pertamina mengukur berdasarkan laporan realisasi anggaran dan laporan realisasi biaya, hal ini disebabkan sistem pelaporan keuangan PT. Pertamina yang tersentralisir dimana laporan keuangan unit hanya diperlukan untuk memudahkan Kantor Pusat dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. Oleh karena itu PT. Pertamina sebagai perusahaan yang terintegrasi secara vertikal membutuhkan sarana pengendalian agar seluruh aktifitasnya dapat diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Salah satu sarana pengendalian yang digunakan manajemen untuk mengarahkan unit organisasinya adalah melalui sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen mencakup dua hal yaitu struktur pengendalian dan proses pengendalian. 8

Struktur pengendalian mencakup penentuan pusat pertanggungjawaban sedangkan proses pengendalian mencakup langkah penyusunan program, anggaran, laporan hasil kegiatan serta pengukuran kinerja. Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui keberhasilan tercapainya prestasi yang ditunjukkan oleh sehat tidaknya laporan keuangan tersebut, yang merupakan dasar penilaian prestasi / hasil kerja seluruh departemen atau bagian yang ada di perusahaan. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan sebagai acuan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting bagi perusahaan. Ada beberapa teknik dalam menganalisa laporan keuangan, salah satunya adalah analisis Du Pont System. Dalam teknik ini, akan dianalisis hubungan antar pos laporan keuangan. Sebenarnya analisis ini hampir sama saja dengan analisis lainnya, hanya saja pendekatannya lebih interaktif dan menggunakan laporan keuangan sebagai analisisnya yang diuraikan dalam bagan Du Pont. Dari keterangan diatas, disimpulkan bahwa analisis Du Pont merupakan analisis yang mencakup rasio aktifitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Analisis Du Pont menggabungkan rasio-rasio aktifitas dan profit margin dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. 9

Jika rasio perputaran dikalikan dengan margin laba penjualan, hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering juga disebut tingkat pengembalian investasi (ROI). Sistem Du Pont sering digunakan untuk pengendalian divisi, prosesnya disebut dengan pengendalian terhadap tingkat pengembalian investasi (ROI). Jika ROI untuk divisi tertentu berada di bawah angka yang ditargetkan, melalui sistem Du Pont ini dapat ditelusuri sebab terjadinya penurunan ROI. Du Pont System dirancang untuk menunjukkan bagaimana margin laba atas penjualan, rasio perputaran aktiva dan penggunaan utang berinteraksi dalam tingkat pengembalian atas ekuitas. Menurut Bambang Riyanto (2001:43), Du Pont System adalah suatu sistem analisis yang dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara Return On Investment, Assets Turnover dan Profit Margin. Return On Investment (ROI) adalah rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi (aktiva) sehingga dengan metode Du Pont diperhitungkan juga bunga dan pajak. Penilaian kinerja keuangan perusahaan akan menggunakan cara sistem Du Pont yaitu merupakan suatu sistem analisis yang menunjukkan hubungan antara Return On Investment (ROI), Assets Turn Over dan Profit Margin. Besarnya ROI akan berubah jika ada perubahan pada Profit Margin atau Assets Turnover baik masing-masing atau keduanya. Dengan demikian dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka meningkatkan ROI. 10

Dengan memakai sistem Du Pont ini dapat dilihat terdapat kenaikan maupun penurunan dari tiap-tiap perusahaan pada laporan keuangan tersebut. Sifatnya yang menyeluruh sehingga dapat mengukur dan membandingkan efisiensi profitabilitas yang dihasilkan dari perusahaan. Maka dalam penulisan skripsi ini penulis memilih judul : ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2009-2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dirumuskan Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang di lihat dari ROI menggunakan Metode Du Pont? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Pertamina (Persero) dinilai dari tingkat pengembalian investasi. Untuk menghitung pengembalian dari investasi digunakan metode Du Pont. Adapun kegunaan dari skripsi ini, baik bagi penulis, perusahaan, pembaca adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis 11

Merupakan media yang dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk melihat, mengamati, dan menganalisis secara langsung penerapan ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah ke dalam pelaksanaannya di dalam dunia usaha. 2. Bagi Perusahaan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadikan informasi yang berguna, bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam rangka perbaikan, membuat perencanaan, pengelolaan aset-aset perusahaan secara efektif dan efisien dan penyehatan kinerja perusahaan. 3. Bagi Pembaca Dapat dijadikan informasi dasar bagi pihak-pihak yang bertujuan untuk mendalami masalah ini. 12