BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SILA KEEMPAT PANCASILA MENGENAI KEBEBASAN BERPENDAPAT PADA KEGIATAN KARANG TARUNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

PLEASE BE PATIENT!!!

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB AUTIS

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (rakyat), dan dalam hubungan antara sesama warganegara. HAM yang berisi

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB VI REALISASI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu masyarakat adalah sebagai penerus cita-cita bangsa dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNAGRAHITA

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

PENDIDIKAN PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN BAB II PANCASILA DASAR NEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam masyarakat. Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk mewujudkan pengakuan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan bangsa Indonesia untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilainilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. Pancasila di dalamnya mengandung nilai-nilai universal (umum) yang dikembangkan dan berkembang dalam pribadi manusia-manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk sosial. Sebagaimana terncantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara khusus dijabarkan dalam pasal-pasalnya. Bahwa tidak 1

2 dipungkiri lagi nilai-nilai yang bersifat universal (umum) tersebut berlaku bagi semua manusia dan bangsa (negara) tanpa ada batas-batas tertentu, sebaliknya nilai-nilai khusus berlaku hanya untuk bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam Pancasila. Pengakuan perwujudan Pancasila sebagai dasar negara juga diungkapkan oleh Widjaja. Pancasila membangkitkan kesadaran akan dirinya atas pengembangan tanggung jawab pribadi terhadap kehidupan masyarakat dan sebaliknya, serta menimbulkan kesadaran dan kemauan untuk senantiasa dapat mengendalikan diri dan kepentingan, agar tercipta keseimbangan, keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat atas dasar kesadaran hukum yang berlaku. Hukum, perilaku manusia dan masyarakat haruslah ditujukan atau terpusat pada perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga baik manusia maupun masyarakat sikap dan perilaku timbul atas dorongan sebagai kesadaran hukum untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dan bahagia dengan dilandasi oleh nilainilai luhur Pancasila dari segala implikasinya (Widjaja,2012:2). Satu aspek/pengarah pendidikan sosial yang utama adalah untuk mempromosikan dasar sikap sosial, meliputi kemampuan untuk pengenalan jiwa orang lain, kerjasama, kesetiaan, toleransi dan kesetiakawanan. ( Detjen 2007:4) Selama beberapa dekade, Pancasila, bersama dengan motto yang melekat dari Bhinneka Tunggal Ika, telah dikritik baik secara konseptual dan praktis (Lagu, 2008:60). Ilmuwan sosial melihatnya sebagai campuran aneh konsep individualistis Barat dan nilai-nilai komunalistik Timur, yang kompatibel dalam praktek. Ekonom menemukan bahwa mekanisme pasar kapitalis dan sosialis ekonomi moral yang tak terdamaikan. Banyak intelektual menunjukkan bahwa Pancasila dapat sembarangan ditafsirkan tanpa standar formal dan ditakdirkan untuk tetap menjadi simbol nasional daripada prinsip. Harapan untuk mencapai keharmonisan seluruh etnis dan agama divisi sensitif telah dilihat sebagai terlalu kemerahan. Manusia Sebagai makhluk sosial tentunya dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan masalah

3 ketidak mampuan dalam menyampaikan gagasan kepada orang yang diajak berkomunikasi serta permasalahan yang sedang dihadapi. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, dan kepercayaan. Pemerintah menekankan karakter moral Pancasila untuk mengatasi kritik publik korupsi dan menunjukkan bahwa peduli tentang keadilan sosial (Bresnan, 1993; Watson, 1987:61). Dinyatakan dalam pasal 1 (1) UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemerdekaan mengemukakan pendapat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 yaitu: Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Negara berdasarkan Pancasila bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur dan ikut membangun perdamaian dunia. Pancasila tidak secara statis sebagai Dasar Negara tetapi juga sebagai ideologi bangsa yang selalu diperjuangkan. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan sebagai falsafah hidup bangsa karena Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sila keempat Pancasila mengandung nilai dasar yakni setiap permasalahan diselesaikan melalui mufakat. Dalam kehidupan bersama, bangsa Indonesia menjunjung tinggi mufakat yang dicapai dengan musyawarah. Ini tiada lain merupakan penerapan kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam segala segi kehidupan.

4 Penanaman nilai sila keempat Pancasila di masyarakat sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai suatu tujuan bersama sesuai dengan gagasan bersama, dengan adanya keberanian individu dalam menyampaikan gagasannya dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab dimuka umum diharapkan mampu mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat, mewujudkan iklim yang kondusif bagi perkembangan partisipasi dan kreatifitas setiap warga negara sebagai wujud hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi, serta mampu menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perseorangan atau kelompok. Di dalam kehidupan bermasyarakat masih banyak dijumpai masalah yang berkaitan dengan kemerdekaan mengemukakan pendapat misalnya dalam suatu rapat Karang Taruna hanya ketua Karang Taruna yang mendominasi berbicara, sedangkan anggota lainnya memilih diam. Dalam rapat membahas kegiatanpun apabila anggota karang taruna diminta untuk menyampaikan suatu saran tidak ada yang berani menyampaikan argumennya. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut: 1. Karang Taruna merupakan organisasi yang berada ditingkat desa/kelurahan. Definisi Karang Taruna menurut Permensos No.77/HUK/2010 adalah: Organisasi kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat maka tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran tanggung jawab dari, oleh dan untuk masyarakat terutama

5 generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha kesejahtera. Ini terlihat dari apa yang dilakukan anggota Karang Taruna dalam memberikan kritik atau saran saat mengikuti pertemuan rutin setiap awal bulan. Pada hakikatnya sebagai salah satu perwujudan implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila dalam kelompok Karang Taruna. 2. Pemuda-pemudi anggota Karang Taruna sebagai objek penelitian ini dikarenakan pemuda-pemudi merupakan generasi penerus perjuangan bangsa. Pemudapemudi anggota Karang Taruna harus mempunyai pemahaman yang baik, agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik pula. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Implementasi Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila Mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016. Hal ini sangat terkait dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karena karakter kebebasan berpendapat dalam forum pertemuan ditanamkan dan dipelajari langsung dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat jelas merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016?

6 2. Apa yang menjadi kendala dalam implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016? 3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016? 2. Mendeskripsikan kendala dalam implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016? 3. Mendeskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dilakukan dalam implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat pada kegiatan Karang Taruna di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016? D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan baik secara teoritis maupun praktis, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

7 1. Manfaat Teoritik a. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah di Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila mengenai kebebasan berpendapat melalui Karang Taruna. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Sebagai media dalam mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman. b. Bagi Masyarakat Memberikan masukan kepada masyarakat khususnya para anggota Karang Taruna akan manfaat dari implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi Pembaca Sebagai literatur dalam pembelajaran bagi mahasiswa yang akan menyusun skripsi dan menambah pengetahuan tentang implementasi nilainilai sila keempat Pancasila. E. DAFTAR ISTILAH Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari timbulnya salah penafsiran pada penelitian ini, sehingga dapat diperoleh persepsi dan pemahaman yang jelas. Oleh sebab itu peneliti menegaskan istilah-istilah berikut:

8 1. Implementasi Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pelaksanaan, penerapan, pertemuan kedua ini dimaksud untuk mencari bentuk tentang hal yang telah disepakati terlebih dahulu (2005:427). Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam Oford Advance Learner s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah Put something into effer, (penerapan, sesuatu yang memberikan efek atau dampak) (Mulyasa,2006:93). Dari uraian diatas maka, yang dimaksud dengan implementasi adalah penerapan suatu hal yang sudah menjadi kesepakatan bersama baik berupa perubahan pengetahuan, nilai bahkan sikap yang telah disepakati sebelumnya. 2. Nilai-nilai Pancasila Pancasila adalah dasar ideologi bangsa Indonesia. Sebagai ideologi bangsa Pancasila mengandung nilai-nilai universal (umum) yang dikem-bangkan dan berkembang dalam pribadi manusia-manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk sosial. Sebagaimana terncantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara khusus dijabarkan dalam pasal-pasalnya. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu: a. Nilai Ketuhanan ialah yang mengandung arti pengakuan serta keyakinan terhadap Tuhan YME sebagai pencipta alam semesta. b. Nilai Kemanusiaan ialah yang mengandung arti kesadaran akan sikap ataupun perilaku sesuai dengan nilai moral serta penghormatan HAM. c. Nilai Persatuan ialah yang mengandung arti kesadaran untuk membina persatuan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.

9 d. Nilai Kerakyatan ialah yang mengandung arti mengembangkan musyawarah mufakat serta nilai-nilai demokrasi. e. Nilai Keadilan ialah yang mengandung arti kesadaran bersama mewujudkan keadilan bagi diri sendiri serta sesama manusia. 3. Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Kemerdekaan mengemukakan pendapat menurut UUD No. 9 Tahun 1998 pasal 1 ayat 1 adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran secara lisan maupun tulisan secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 4. Karang Taruna Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan dan terutama bergerak di bidang kesejahteraan sosial.