1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. Karya sastra juga berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Di samping itu, sastra mampu menjadi tempat penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia. Karya sastra novel yang dihasilkan oleh pengarang biasanya menampilkan karakter tokoh, yang menggambarkan kejiwaan manusia. Selain itu, novel juga menyajikan berbagai macam fenomena kehidupan yang terdapat di masyarakat. Dari fenomena-fenomena tersebut, biasanya novel memuat cerita tentang kehidupan seseorang yang mencerminkan gambaran psikologis. Alur yang dimiliki sebuah novel biasanya mengambil kejadian atau peristiwa yang tidak pernah lepas dari masalahmasalah kehidupan manusia. Kejadian-kejadian yang ada di dalam novel dihidupkan oleh tokoh-tokoh sebagai pemegang peran dan alur. Cerita dalam novel biasanya banyak mengambil cerita dari pengalaman pengarang atau pengalaman seseorang di sekitar pengarang. Dapat disimpulkan bahwa novel tidak bisa lepas dari tokoh-tokoh fiksional yang ditampilkan. Tokoh fiksional dalam novel menampilkan perilaku, karakter, kepribadian, dan bahkan kejiwaan tokoh. Kondisi kejiwaan para tokoh dalam karya sastra dengan berbagai 1
2 permasalahannya dapat dianalisis menggunakan psikologi sastra. Psikologi sastra memang erat kaitannya dengan kejiwaan yang ditampilkan dari perilaku tokoh. Novel yang menceritakan tentang gambaran psikologi manusia salah satunya yaitu novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. Novel ini merupakan salah satu novel yang mengangkat cerita tentang kehidupan tokoh-tokohnya, yang memiliki struktur kepribadian yang unik. Kepribadian tersebut ditampilkan dengan kuat, dari awal sampai akhir cerita oleh pengarang. Kepribadian kuat tersebut tercerrmin dari bagaimana tokoh berpegang teguh pada keputusan dan pendirian yang mereka ambil walaupun telah berlalu bertahun-tahun. Kepribadian yang ditampilkan tokoh dalam novel Nawang, menjadikan konflik menarik. Dari konflik yang muncul, tokoh dapat melindungi diri dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk menghilangkan kecemasan yang timbul pada saat konflik terjadi. Kepribadian tokoh dalam novel Nawang ini dimulai dengan adanya tokoh Mbah Putri yang tidak merestui pernikahan anaknya yaitu Menur dengan lelaki yang dipilihnya yaitu Karyo. Pernikahan tersebut ditentang karena Karyo miskin dan dianggap tidak sederajat dengannya. Meski telah ditentang, Menur tetap menikah dengan Karyo yang menjadikan Mbah Putri memutus tali kekeluargaan dan bersumpah bahwa tidak akan menerima Menur kembali. Walaupun sudah beberapa tahun lamanya bahkan sampai anak pertama Menur sudah beranjak dewasa yaitu Nawang, tetap saja Mbah Putri tidak peduli dengan keluarga Nawang. Tidak hanya itu, kepribadian dari tokoh lainpun menampilkan berbagai cerminan kehidupan di masyarakat. Masyarakat pada umumnya menganggap pernikahan merupakan acara yang sakral bagi sebagian masyarakat. Restu orang tua merupakan hal yang tidak dapat
3 tertinggal dari suatu upacara pernikahan dan merupakan sesuatu yang sangat penting. Sepasang pengantin akan merasa lebih tenang, nyaman, dan bahagia ketika mereka direstui oleh orang tua masing-masing dalam rangka membangun kehidupan keluarga. Membangun keluarga merupakan impian setiap manusia. Adanya problem keluarga merupakan hal yang biasa dalam masyarakat tetapi jika karena menikah tanpa restu orang tua tersebut menjadikan putusnya tali kekeluargaan, akan menjadi permasalahan lahir dan batin. Semakin peliknya permasalahan kehidupan karena banyak faktor, akan tercermin dari bagaimana kepribadian seseorang tersebut terbentuk dengan kuat. Dengan adanya karakter atau kepribadian yang kuat yang dialami tokoh dalam menjalani kehidupan, serta bagaimana tokoh melawan dan mempertahankan diri dari kecemasan yang timbul karena melakukan tindakan dengan struktur kepribadian, maka dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. Beberapa sampel keribadian dalam novel Nawang dapat dilihat dari tokoh Subur dan Nawang. Tokoh Subur bersikeras meminta sepeda motor kepada bapak. Ia yang masih kelas 5 Sekolah Dasar, meminta hal tersebut tampak tidak masuk akal untuk bapak. Karena bapak yang tidak segera membelikan sepeda motor untuk Subur. Subur marah dan langsung mendatangi warung bapak untuk menunjukkan kekesalannya secara langsung kepada bapak dengan cara merengek dan berteriakteriak kepada bapak yang sedang melayani pembeli. Dari hal tersebut terlihat sruktur kepribadian id, yaitu Subur yang meminta hal yang tidak wajar atau tidak logis kepada bapak dengan keinginananya dibelikan motor. Karena keinginan Subur yang belum juga terpenuhi, Subur memunculkan kecemasan. Dari kecemasan tersebut Subur menggunakan mekanisme pertahanan diri agresi langsung, yaitu dimana Subur
4 meluapkan rasa marahnya secara langsung kepada sumber frustrasi yaitu bapak dalam bentuk verbal. Lain halnya dengan Nawang. Tokoh Nawang menampilkan kepribadian yang kuat bahkan sampai akhir cerita. Dalam perjalanan pulang Nawang untuk mengikuti acara pemakaman bapak, ia mengalami musibah dan mengharuskannya memberikan kesaksian di kepolisian. Polisi yang mengajukan pertanyaan terkesan bertele-tele membuat Nawang geram. Bahkan saat polisi mengajukan untuk memberikan tumapangan kepada Nawang agar dapat sampai dengan cepat, Nawang memutuskan untuk menolak dan memilih pergi menggunakan kendaraan umum yang terkesan lebih lambat walaupun ia tahu bapak dimakamkan siang ini. Dari hal tersebut terlihat struktur kepribadan ego dari Nawang dengan cara ia mengambil keputusan. Nawang memutuskan untuk menolak niat baik polisi dan lebih memilih menggunakan kendaraan umum, walaupun nantinya ia tidak bisa untuk melihat pemakaman bapak. Dengan adanya hal itu Nawang memunculkan kecemasan. Dari kecemasan tersebut Nawang menggunakan mekanisme pertahanan diri proyeksi, yaitu dimana Nawang menutupi kesalahannya atas pilihan menolak tawaran polisi yang membuatnya tidak bisa melihat bapak untuk terakhir kali, dengan melimpahkannya menggunakan alasan lain yaitu karena polisi yang menghambat jalannya pulang sehingga ia tidak bisa menghadiri pemakaman bapak. Berkenaan dengan hal-hal tersebut, penulis tergugah untuk meneliti kepribadian tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. Adanya kesamaan peristiwa di masyarakat, yang tercermin dari kepribadian keluarga Nawang dalam novel ini menarik penulis untuk menelitinya. Permasalahan keluarga tentu akan mengakibatkan kepribadian seorang tokoh terbentuk. Dari sinilah penulis ingin
5 meneliti kepribadian tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. Maka untuk membuktikan asumsi peneliti, dilakukanlah penelitian dengan judul Kepribadian Tokoh dalam Novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira kajian Psikologi Sastra. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah peneliti uraikan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur kepribadian tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira? 2. Bagaimana mekanisme pertahanan diri tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh yang ada dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. 2. Untuk mendeskripsikan mekanisme pertahanan diri tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis.
6 1. Manfaat Teoretis a. Manfaat teoretis yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi yang bermakna bagi perkembangan ilmu sastra, terutama yang berhubungan dengan analisis tokoh dan psikologi. b. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti dibidang penelitian sastra yang menggunakan pendekatan psikologi sastra. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan wawasan bagi pembaca untuk mengetahui kepribadian tokoh novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira. b. Memberikan gambaran yang jelas mengenai kepribadian tokoh dalam novel Nawang karya Dianing Widya Yudhistira.