FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan hasil survey awal yang peneliti lakukan didapatkan bahwa dari 6 orang lansia hanya 2 orang yang mengikuti posyandu lansia dan mendapatkan dukungan dari keluarga, sedangkan 4 lainnya tidak mengikuti posyandu lansia karena tidak mengetahui tentang posyandu dan tempat tinggalnya jauh dari puskesmas. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Metode Penelitian : Jenis penelitian bersifat Analitik, dengan populasi 720 jumlah sampel 50 lansia, dengan Desain Cross Sectiona Study, dengan Accidental Sampling, Penelitian Ini Dilakukan Pada Tanggal 29 Agustus Sampai Dengan 1 September 2013 Di Puskesmas Kuta Baro,Pengumpulan Data Dilakukan Dengan Menggunakan Kuesioner. Hasil Penelitian : Adanya pengaruh antara peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia dengan p value 0,009 dan ada pengaruh antara dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia dengan p value 0,004 Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara peran kader dan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia, dan tidak tidak terdapat pengaruh antara sikap lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dengan p value 0,224. Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi posyandu lansia sehingga lebih mengefektifkan faktor faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi lansia. Kata kunci: Pemanfaatan posyandu lansia, peran kader, dukungan keluarga, sikap, lansia. PENDAHULUAN Secara demografi, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2001, tahun 2005-2010 populasi lansia diprediksikan akan sama dengan balita, yakni kira-kira 19 juta jiwa atau 8,5%jumlah penduduk Indonesia. Penyebaran, status, tingkat pendidikan, dan pekerjaan lansia sangat bervariasi. Transisi demografi pada kelompok lanjut usia (lansia) terkait demean status kesehatan lansia yang lebih terjamin, sehingga usia harapan hidup lansia lebih tinggi dibanding masa-masa sebelumnya. Pertambahan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2010-2025, tergolong tercepat di dunia. (Nugroho, 2005). Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) juga telah memperhitungkan pada tahun 2005, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia sebesar 41,4 % yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Pada tahun 2010 diproyeksikan akan bertambah menjadi 25,5 juta (WHO, 2005). Ketua centre for Ageing Studies universitas indonesia mengatakan jumlah penduduk berusia 60 tahun semakin meningkat. Pada tahun 2009 jumlah penduduk lansia di indonesia berjumlah 19,32 juta lansia (Badan Pusat Statistik, 2009). Berdasarkan data basis bina keluarga jumlah lansia di propinsi Aceh berjumlah 7344 orang lansia. Di banda aceh jumlah lansia berjumlah 467 orang lansia (BKKBN, 2013).
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Pemanfatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfatan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh Peran Kader terhadap Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. b. Untuk mengetahui pengaruh Sikap Lansia terhadap Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. c. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Manfaat Penelitian 1. Bagi Posyandu Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi posyandu lansia sehingga lebih mengefektifkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi Lansia. 2. Bagi Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi Lansia. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kecenderungan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi informasi dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu. Kerangka Konsep Berdasarkan hasil tinjauan kepustakaan serta kerangka konsep teori, faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia ada 3 variabel idependen yaitu peran kader, sikap lansia, dan dukungan keluarga ( Notoadmojdo, 2005). Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam kerangka konsep penelitian berikut: Peran Kader Sikap Lansia Dukungan Keluarga Pemanfaatan Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1.Pemanfaatan Posyandu Lansia : Jumlah kehadiran lansia dalam satu tahun
terakhir di posyandu lansiavariabel ini akan diukur dengan buku registrasi dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori : (1) Ya, bila lansia ada memanfaatkan posyandu lansia, (2) Tidak, Bila lansia tidak memanfaatkan posyandu lansia. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 2 Peran kader : Suatu pelayanan dilakukan oleh kader dalam memberikan pelayanan posyandu kepada lansia. Variabel ini diukur dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Hasil ukur ini dikategorikan dalam 2 kategori : (1) Ya, bila kader ikut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan posyandu kepada lansia. (2) Tidak, bila kader tidak ikut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan posyandu kepada lansia. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 3 Sikap lansia : Respon lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Varibel ini diukur dengan wawancara dengan menggunkan kuesioner. Hasil ukur ini dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Positif, bila lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia. (2) Negatif, bila lansia tidak mengikuti posyandu lansia. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 4 Dukungan Keluarga : Dukungan dari keluarga untuk mendorong lansia selalu aktif dalam memanfaatkan posyandu lansia. Variabel ini diukur dengan menggunakan wawancara dan menggunakan kuesioner. Hasil ukur ini dikategorikan dalam 2 kategori : Ya, bila ada dukungan atau dorongan keluarga yang diberikan untuk lansia. Tidak, bila tidak ada dukungan atau dorongan dari keluarga yang diberikan untuk lansia. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. Hipotesa 1. Ada pengaruh peran kader terhadap Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. 2. Ada pengaruh sikap lansia terhadap Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. 3. Ada pengaruh dukungan keluarga dengan pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Wilayah Generalisasi Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk seluruh badan layanan daerah Puskesmas Kuta baro Kabupaten Aceh Besar. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Lansia yang berkunjung ke Pukesmas Kuta Baro dari bulan Januari- Desember 2012 yang berjumlah 720 orang. 2. Sampel Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode accidental sampling, dengan jumlah sampel 50 orang. Desain Penelitian Adapun Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel sekaligus pada waktu yang sama. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian ini di laksanakan di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar.
2. Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus s/d 01 September 2013. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan dengan cara membagikan kuesioner dengan alternatif pilihan yang tercantum dalam lembaran format kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kepala Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Analisa Data 1. Analisa Univariat Dilakukan terhadap variable dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel. 2. Analisa Bivariat Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diolah dengan komputer menggunakan rumus SPSS versi 15, untuk menentukan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui uji Chi-Square Tes (X 2 ), untuk melihat kemungkinan (CI) 0,05 % (Arikunto, 2006), dengan ketentuan bila nilai p < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan adanya hubungan antara variable terikat dengan variable bebas. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui wawancara pada responden yang berjumlah 50 orang diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Analisa Univariat a. Pemanfaatan Posyandu Lansia Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar No Pemanfaatan F % posyandu lansia 1 Baik 17 34 2 Tidak Baik 33 66 Total 50 100 Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 50 responden yang tidak baik pemanfaatan posyandu lansia sebanyak 33 orang (66%). b. Peran Kader Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Peran Kader Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar No Peran Kader F % 1 Ya 24 48 2 Tidak 26 552 Total 50 100 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 50 responden yang tidak memiliki peran kader sebanyak 26 orang (52%). c. Sikap Lansia Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar No Sikap lansia F % 1 Positif 22 44 2 Negatif 28 56 Total 50 100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 50 responden yang memiliki sikap lansia yang positif sebanyak 28 orang (56%). Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar No Dukungan F % keluarga 1 Ya 15 30 2 Tidak 35 70 Total 50 100 2. Analisa Bivariat Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 50 responden yang tidak memiliki dukungan keluarga sebanyak 35 orang (70%). a. Pengaruh Peran Kader dengan Pemanfaatan Posyandu lansia Tabel 5.5 Pengaruh Peran Kader Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Peran Kader Pemanfaatan Pelayanan Tidak baik Baik Total f % f % F % Ya 17 65,4 9 34,6 26 100 Tidak 16 66,7 8 33,3 24 100 Total 33 66 17 34 50 100 Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa dari 26 responden yang tidak ada peran kadernya ternyata pemanfaatan pelayanan posyandu lansia tidak baik sebanyak 100%, dari 24 responden yang ada peran P value 0,009 kadernya ternyata pemanfaatan pelayanan posyandu lansia tidak baik sebanyak 70,8%. Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 0,009 berarti ada Pengaruh peran kader terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013.
b. Pengaruh Sikap lansia Tabel 5.6 Pengaruh Sikap Lansia Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Sikap Lansia Pemanfaatan Posyandu Lansia Tidak baik Baik Total f % f % F % Positif 12 54,5 10 45,5 22 100 Negatif 21 75 7 25 28 100 Total 33 66 17 34 50 100 Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa dari 28 responden yang sikapnya positif ternyata pemanfaatan posyandu lansia baik sebanyak 60,7%. Dari 22 responden yang sikap lansianya negatif ternyata yang tidak baik pemanfaatan posyandu lansia sebanyak 100%. P value 2,297 Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 2,297 berarti tidak ada Pengaruh sikap lansia terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. c. Pengaruh Dukungan Keluarga Tabel 5.7 Pengaruh Dukungan Keluarga Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Dukungan Keluarga Pemanfaatan Posyandu Lansia Tidak baik Baik Total f % f % F % Ya 10 66, 7 5 33, 3 15 100 Tidak 23 65, 7 12 34, 3 35 100 Total 33 66 17 34 50 100 P value 0, 004 Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa dari 35 responden yang dukungan keluarganya tidak ada, ternyata yang tidak baik pemanfaatan posyandu lansia 94,3%. Dari 15 responden yang dukungan keluarga ada ternyata yang pemanfaatan posyandu lansia baik sebanyak 100%. Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 0,004, berarti ada Pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dengan melakukan analisa tentang faktor
faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. 1. Pengaruh Peran Kader Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Berdasarkan tabel 5.5 diatas diketahui bahwa dari 26 responden yang tidak ada peran kadernya ternyata pemanfaatan pelayanan posyandu lansia tidak baik sebanyak 100%, dari 24 responden yang ada peran kadernya ternyata pemanfaatan pelayanan posyandu lansia tidak baik sebanyak 70,8%. Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 0,009 berarti ada Pengaruh peran kader terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. Menurut pernyataan teori Yudiansyah (2000) posyandu sangat tergantung pada peran kader, kader kader posyandu ini pada umumnya adalah relawan yang berasal dari masyarakat yang dipandang memiliki kemampuan lebih dibandingkan anggota masyarakat lainnya, mereka inilah yang memilikii andil besar dalam memperlancar proses pelayanan kesehatan. Namun keberadaan kader relative labil karena partisipasinya bersifat sukarela sehingga tidak ada jaminan bahwa para kader tetap akan menjalankan fungsinya dalam masyarakat tersebut secara terus menerus. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahmud (2011), didapatkan ada pengaruh yang signifikan antara peran kader dengan kunjungan ke posyandu lansia, karena kader dapat mempengaruhi semnagta dan motivasi keluarga maupun lansia sendiri dengan dorongan dan manfaat yang disampaikan oleh kader dengan p value 0,002 dengan uji Chi square. Menurut asumsi peneliti peran kader sangat membantu pemanfaatan posyandu lansia karena kader sangat berperan dalam pelaksanaan suatu kegiatan masyarakat. Adanya hubungan peran kader dengan posyandu, karena peran kader disini adalah menjadi informan atau yang memberikan informasi dan yang dapat mempengaruhi pola fikir lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. 2. Pengaruh Sikap Lansia terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa dari 28 responden yang sikapnya positif ternyata pemanfaatan posyandu lansia baik sebanyak 60,7%. Dari 22 responden yang sikap lansianya negatif ternyata yang tidak baik pemanfaatan posyandu lansia sebanyak 100%. Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 0,224berarti tidak ada Pengaruh sikap lansia terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. Menurut teori Syarif (2010) sikap lansia tidak mempengaruhi aktivitas lansia karena lansia pada usia lanjut cenderung terpengaruh dengan apa yang dipengaruhi atau dianjurkan oleh keluarga, lingkungan dan juga orang terdekat. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Haryono (2008), bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara sikap lansia terhadap pelaksanaan posyandu lansia karena sikap lansia dapat di pengaruhi oleh dorongan dari pihak luar dan juga pihak keluarga terdekat dengan nilai p value 0,134 dengan uji Chi square. Menurut asumsi peneliti sikap lansia tidak berpengaruh karena sikap masih dapat dirubah oleh dukungan keluarga dan juga cara kader dalam menyampaikan sesuatu. Tidak
adanya hubungan sikap lansia dengan posyandu lansia, karena seperti yang ditemukan peneliti dilapangan atau tempat penelitian sikap lansia pada umumnya mau mengikuti acara-acara diluar rumah, hanya saja banyak yang tidak ikut karena tidak diantar keluarga, tempat jauh dan juga tidak ada pemberitahuan dari kader. 3. Pengaruh Dukungan Keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia. Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa dari 35 responden yang dukungan keluarganya tidak ada, ternyata yang tidak baik pemanfaatan posyandu lansia 94,3%. Dari 15 responden yang dukungan keluarga ada ternyata yang pemanfaatan posyandu lansia baik sebanyak 100%. Hasil uji Chi - square didapatkan nilai p value 0,004, berarti ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Kuta Baro Aceh Puskesmas Besar Tahun 2013. Menurut teori Zumara (2011), dukungan keluarga menjadi suatu aspek pemberdayaan lansia terhadap perkembangan aktivitas dan juga keinginan untuk mengetahui dan menggunakan sesuatu hal yang masih di anggap baru ataupun hal hal yang jarang ia lakukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ayudiah (2009) ada pengaruh yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi berkunjung ke posyandu lansia, karena keluarga menjadi pendukung terbesar dari pihak lansia, seperti, menfasilitasi kendaraan maupun jasa bantuan lainnya dengan p value 0,008 dengan uji Chi - square. Menurut asumsi peneliti, dukungan keluarga berhubungan karena dukungan keluarga menjadi perioritas utama lansia mengikuti kegiatan kegiatan di luar rumah seperti posyandu, dukungan keluarga adalah hal yang sangat membantu lansia untuk ikut serta mengikuti kegiatan-kegiatan posyandu lansia yang biasanya diadakan oleh tenga kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan lansia. PENUTUP Kesimpulan 1. Ada pengaruh peran kader terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. 2. Tidak ada pengaruh sikap lansia terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. 3. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2013. Saran 1. Bagi Posyandu Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi posyandu lansia sehingga lebih mengefektifkan faktor faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi lansia. 2. Bagi Pendidikan Kebidanan Diharapkan dapat menjadi informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi lansia. 3. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menjadi penambahan ilmu pengetahuan peneliti tentang faktor faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan posyandu bagi lansia.
REFERENSI Arikunto. S, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Renika Cipta Badan Pusat Statistik, (2008), National Data Base Budiarto. E, (2003), Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, EGC BKKBN, (2013), Bina Keluarga Lansia, Propinsi Aceh. Haryono, (2008), Sikap Lansia, www,haryono.com. diakses tanggal 1 Agustus 2013. Jogiyanto, (2008), Metode Penelitian Sistem Informasi, Jakarta: Andi Offset Notoadmodjo. S, (2005), Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta Nugroho, W. ( 2005), Perawatan Usia Lanjut, Jakarta, EGC Yudiansyah, (2002), peran dan kinerja kader, www. Scribd. com, diakses tanggal 3 Agustus 2013. Zumara, (2011), Dukungan Peran Keluarga, www. Tempo. Com, diakses tanggal 1 Agustus 2013.