BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TATURA KECAMATAN PALU SELATAN

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Kolase, Kemampuan Seni Rupa

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" Setiap manusia memiliki. mengembangkan secara sistematis. Langkah pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

Ni Made Susanti 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 2 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 / 2014

PENERAPAN IPTEKS. Nasriah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BARANG BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DENGAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK A TK MELATI TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK DI RA SUNAN AVERROUS BOGORAN, BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan, jasmani dan rohani anak di luar lingkungan sebelum memasuki pendidikan dasar. 1 Tujuan program kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakan dasar perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Tingkat pencapaian perkembangan anak meliputi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa serta sosial emosional. Semua aspek perkembangan tersebut sangat penting untuk dikembangkan dan diharapkan dapat berkembang secara seimbang antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pengembangan potensi anak, salah satunya kreativitas yang ikut menentukan keberhasilan anak dikemudian hari. Hurlock mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu 1 Yeni Rachmawat & Euid Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitass Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. 2010)., h. 1 1

yang baru, berbeda dan orisinil. 2 Kreativitas akan muncul pada individu yang memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu dan imajinasi. Individu yang kreatif akan selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu bersikap terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya serta memiliki sikap yang lentur (fleksibel), suka mengekspresikan diri dan bersikap natural (asli). Utami Munandar mengemukakan bahwa kreativitas sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah meningkatkan kualitas hidupnya. 3 Oleh karena itu, kreativitas sangatlah penting dikembangkan pada anak sejak dini untuk persiapan kehidupan dimasa dewasanya, karena banyak permasalahan serta tantangan hidup yang menuntut kemampuan adaptasi secara kreatif dan kepiawaian dalam mencari pemecahan masalah yang imajinatif. Guru berperan penting dalam pengembangan kreativitas anak, guru harus dapat memilih dan memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk mengembangkan kreativitasnya dalam kesempatan apa saja baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Batupoaro Kota Baubau pada saat pembelajaran menunjukkan bahwa, kreativitas anak kelompok B masih belum berkembang optimal. Hal ini dapat terlihat ketika mengerjakan tugas yang berhubungan dengan keterampilan khususnya membuat 2 Elizabeth, B Hurlock. Perkembangan Anak, Jilid 1 (Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa & Muslichah Zarkasih). (Jakarta: Erlangga. 1999)., h. 3 3 Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Amak Berbakat. (Jakarta: PT Gramdia Pustaka Utama 2009)., h. 43 2

bentuk secara bebas dari plastisin. Dari 16 anak yang ada di kelas, ada 10 anak yang belum berani mencoba dan menambah bentuk lain dari contoh yang sudah ada, anak lebih dulu mengatakan tidak bisa saat diminta membuat bentuk, misalnya buah yang tidak dicontohkan guru. Kegiatan lain yang menunjukkan bahwa kreativitas anak kelompok B TK Batupoaro Kota Baubau masih belum berkembang dengan optimal yaitu pada saat kegiatan menggambar bebas menggunakan pasta warna dengan tema tanaman dan sub tema buah-buhan, masih banyak anak yang menggambar sama persis seperti teman sebangkunya, mereka belum bisa berkreasi sendiri untuk menggambar bebas sesuai dengan imajinasinya. Dari 16 anak di kelas, hanya 5 anak yang menggambar dan pemilihan warnanya berbeda dari teman-temannya. Mereka menggambar dan mengkombinasikan warna untuk menghasilkan warna yang lebih bervariasi. Terbukti dari hasil karya kelima anak tersebut ada yang bisa menggambar jeruk, semangka, anggur, dan mangga serta mewarnainya dengan perpaduan warna yang menarik. Sementara anak yang lain kurang berkreasi dengan warna dan gambarnya. Pada saat guru bertanya gambar apa yang telah dibuat, anak belum bisa mengkomunikasikan hasil karyanya. Dari 16 anak di kelas, ada 7 anak yang ikut-ikutan jawaban teman dan juga gambarnya hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas anak di TK Batupoaro Kota Baubau belum berkembang. Berdasarkan permasalahan ini, guru dan peneliti merasa sangat perlu adanya perbaikan dalam meningkatkan kreativitas anak. Guru dan peneliti memilih salah satu kegiatan pembelajaran yang menarik untuk mengembangkan 3

kreativitas anak yaitu melalui kegiatan kolase. Kegiatan kolase bagi anak TK adalah kemampuan berolah seni rupa yang diwujudkan dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bagian-bagian bahan alam, bahan buatan dan bahan bekas pada kertas gambar/bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik dan menarik. 4 Menurut Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi, kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan berrmacam-macam selama bahan dasar tersbut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. 5 Anak TK latihan membuat kolase bisa menggunakan bahan sobekan kertas, sobekan majalah, koran, kertas lipat dan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Ini adalah alasan untuk para guru tidak membuang barang bekas serta memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai (sampah) dan mendukung gerakan daur ulang yang apabila diaplikasikan ke medium datar maupun tiga dimensi dapat menghasilkan karya seni yang unik dan menarik dan dapat digunakan mengembangkan kreativitasnya. Peneliti memilih kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak karena pada kegiatan kolase anak dapat berkreasi sesuai dengan kreativitas masing-masing anak dan merupakan kegiatan yang menarik bagi anak. Anak dapat menempel, menyusun dan merekatkan bahan-bahan yang tersedia sesuai dengan kreativitas masing-masing, serta dalam memperoleh bahan-bahan tidak 4 Sumanto. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi 2005)., h. 94 5 Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi. Seni Keterampilan Anak. (Yogyakarta: Universitas Tebuka. 2010)., h. 4 4

diperlukan banyak biaya, dapat menggunakan barang-barang bekas serta bahan alam yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Kegiatan kolase membantu kemampuan berbahasa anak, anak terlatih untuk menjelaskan atau bercerita tentang hasil karyanya kepada guru, selain itu kegiatan kolase yang merupakan kegiatan berseni rupa yang diwujudkan dengan teknik menempel dan menyusun bahan yang disediakan dapat membantu anak dalam mengembangkan aspek motorik halus, dengan menempel dan merekatkan bahan motorik halus anak akan terlatih dan dapat berkembang dengan optimal. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka guru dan peneliti berusaha mencari solusi dengan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan mengambil judul Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Kolase Pada Anak Kelompok B TK Batupoaro Kota Baubau. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan di TK Batupoaro Kota Baubau sebagai berikut: 1. Perkembangan kreativitas anak di TK Batupoaro Kota Baubau masih belum berkembang optimal, dari 16 anak di kelas ada 10 anak yang kreativitasnya belum berkembang optimal. 2. Pada saat kegiatan membentuk bebas dengan plastisin, dari 16 anak di kelas ada 10 anak yang belum berani mencoba dan menambah bentuk lain dari yang dicontohkan guru. 3. Pada saat kegiatan menggambar bebas menggunakan pasta warna dengan tema tanaman dan sub tema buah-buahan, dari 16 anak di kelas, hanya 5 5

anak yang menggambar dan pemilihan warnanya berbeda dari temantemannya. 4. Anak kurang komunikatif dalam mengkomunikasikan hasil karya, dari 16 anak di kelas, 7 anak belum bisa mengkomunikasikan hasil karyanya sendiri dan meniru jawaban teman. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya suatu rumusan masalah yang akan memberikan arah penelitian. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah kreativitas anak kelompok B TK Batupoaro Kota Baubau dapat ditingkatkan melalui kegiatan kolase?" D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan kolase di TK Batupoaro Kota Baubau pada anak kelompok B. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai referensi perbendaharaan penelitian di bidang pendidikan anak usia dini, khususnya penggunaan kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak. 6

2. Manfaat Praktis a. Bagi Anak Membantu meningkatkan kreativitas menggunakan kegiatan kolase. b. Bagi Guru Membantu guru mengembangkan, menstimulasi dan meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan kolase. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan peningkatan kreativitas anak. F. Definisi Operasional Batasan definisi ini dimaksudkan untuk memberikan bahasan pengertian yang jelas tentang hal-hal atau masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Kreativitas Anak Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak mampu membuat hasil karya baru yang berbeda dari teman-temannya. 2. Kolase Kolase untuk anak TK adalah kegiatan berolah seni yang menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bahan-bahan pada kertas gambar/bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik, menarik dan berbeda menggunakan bahan kertas, bahan alam dan bahan buatan. 7

G. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bahwasannya melalui kegiatan kolase maka kreativitas anak kelompok B pada TK Batupoaro Kota Baubau meningkat. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Kreativitas Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru. Untuk itulah hendaknya kita mengetahui serta memahami dengan jelas arti serta makna dari kreativitas itu sendiri. Kreativitas dapat dipandang dari perspektif yang berbeda berdasarkan latar belakang disiplin ilmu. Pada umumnya orang mendefinisikan kreatif sebagai daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, daya imajinasi maupun karya. Utami Munandar mengemukakan pengertian dan definisi kreativitas menjadi beberapa rumusan sebagai berikut: 1 a. Kreativitas adalah kemampuan anak untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. b. Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir devergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. 1 Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Amak Berbakat. (Jakarta: PT Gramdia Pustaka Utama. 2009)., h. 47 9