BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

Artikel Liburan ke Pulau Pari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

V. KONDISI UMUM PULAU PARI

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

LINGKUNGAN. Jakarta. 2 pulau (Besar dan Kecil) 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai Pulau Tidung

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Wisata Kep.Seribu Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

Kecamatan Amahai. Pantai Kuako

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Memiliki potensi

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

ANALISIS DAMPAK PARIWISATA TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI PULAU TIDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

Jakarta. 1 pulau (dekat P Panggang) 5,123 jiwa * jam Speedboat, 2,15 jam Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NOR Cottages

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

TABEL 44 INDIKASI PROGRAM PENATAAN ATAU PENGEMBANGAN KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

I. PENDAHULUAN. keterbelakangan ekonomi, yang lebih dikenal dengan istilah kemiskinan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik berupa pantai maupun lanskap, yang dapat dijadikan sebagai sumber

EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan pulau yang berderet dari selatan ke utara perairan Jakarta. Dengan pantainya yang berpasir putih dan berair bening kehijauan, Pulau Pari menjadi salah satu objek wisata di Kepulauan Seribu. Burton (1995) menyatakan pantai merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan dalam mengisi liburannya. Para wisatawan pertama kali datang ke pantai untuk melihat pantai yang bersih dan berpasir, nyaman untuk berjemur serta aman untuk kegiatan yang sifatnya berada di air seperti berenang, menyelam dan sebagainya. Kepulauan ini juga memiliki tiga obyek yang menjadi andalan Pulau Pari adalah Pantai Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Ketiga dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata, kebersihan dan perawatan, serta pembiayaan kegiatan sosial masyarakat. Selain pemandangan pantai berpasir putih dan air bening, pengunjung Pulau Pari ditawari paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan dangkal (snorkeling), serta menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata diselenggarakan oleh masyarakat sebagai penyedia jasa, mulai dari jasa penyewaan alat pemandu, dan penginapan. 11

Letak Geografis Pulau Pari dengan menggunakan kapal cepat, Pulau Pari bisa ditempuh kurang lebih 2 jam dari Dermaga Marina di Ancol atau dari pelabuhan Kaliadem di Muara Angke, Jakarta Utara. Pulau ini relatif dengan dengan Pulau Rambut, Lancang, tidung, dan Pulau Pramuka yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dari beberapa pulau itu, Pulau Pari bisa ditempuh kurang dari 30 menit. Pulau Pari menjadi salah satu titik singgah kapal-kapal cepat angkutan umum milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melayani rute Muara Angke - Kepulauan Seribu dua kali sehari. Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta menunjukkan kemajuan yang pesat. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat Pulau Pari kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta pada 5 tahun terakhir terhitung mulai tahun 2008 jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak 5.271 pengunjung kemudian meningkat signifikan hingga pada tahun 2012 mencapai 59.636 pengunjung. Perkembangan pariwisata Pulau Pari menjadi bagian pokok dari kebutuhan kehidupan masyarakat yang dapat menggerakan jutaan manusia untuk mengenalalam dan budaya. Rantai ekonomi yang saling berkaitan menjadikan industri jasa khususnya sektor kepariwisataan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian daerah sampai kepada perekonomian masyarakat lokal. Sektor kepariwisataan menjadi strategis dan signifikan apabila ditangani secara serius dan profesional untuk terus meningkatkan penerimaan devisa negara, meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan 12

berkontribusi dalam konteks pelestarian lingkungan serta sumber daya alam yang arif dan bijaksana. Pulau Pari merupakan sebuah peluang industri pariwisata yang harus dikelola secara profesional dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai destinasi pariwisata dunia berbasis masyarakat agar alam bahari tetap terjaga kelestariannya salah satunya melalui pemasaran pariwisata. Pemasaran pariwisata adalah upaya mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan wisatawan serta menawarkan produk wisata yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan dengan maksud dan tujuan agar usaha pariwisata dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan (Muljadi, 2010: 87). Perkembangan industri pariwisata yang dinamis harus diimbangi dengan penguatan pemasaran pariwisata dan memperhatikan kualitas pelayanan agar destinasi wisata Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta memiliki kemampuan kompetitif dan dapat bersaing dengan wilayah lain yang sebangun dengan kepariwisataan bahari lainnya. Pulau Pari merupakan bagian dari Taman Nasional yang berperan sebagai destinasi wisata sekaligus kawasan konservasi. Untuk menjaga keberlangsungan sumber daya alamnya, maka diperlukan pemasaran pariwisata khusus sesuai dengan prinsip ekowisata agar tercipta wisata ramah lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial budaya masyarakat. Kualitas potensi laut Pulau Pari sebagai destinasi wisata bahari membutuhkan suatu perencanaan strategis dalam pemasaran pariwisata dengan 13

tetap menjaga keberlanjutan keadaan alam untuk masa yang akan datang dan mengutamakan kearifan lokal. Dengan demikian, pemasaran pariwisata tersebutakan memberi dampak positif terhadap lingkungan alam Pulau Pari dan menumbuhkan kesadaran pada wisatawan akan pentingnya untuk turut sertamenjaga pariwisata bahari sebagai kawasan konservasi alam dan Taman Nasional. Adapun visi dari Pulau Pari adalah menjadi sebagai ladang dan Taman Kehidupan Bahari yang berkelanjutan dengan mengutamakan kualitas pelayanan terhadap wisatawan Pulau Pari. Sedangkan misi Pulau Pari yaitu : a. Mewujudkan wilayah Pulau Pari sebagai kawasan Wisata Bahari yang lestari. b. Menegakkan hukum yang terkait dengan Pelestarian Lingkungan Kebaharian dan Segala Apek Kehidupan. c. Meningkatkan Kesejahteraan melalui Pemberdayaan Masyarakat Pulau Pari dengan Perekonomian Kelautan. Strategi yang dijalankan dalam menghadapi persaingan dengan objek wisata lainnya adalah sebagai berikut : a. Pengembangan pariwisata bahari. b. Pengembangan budidaya perikanan. c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pulau Pari. d. Pengembangan industry pengolahan hasil laut. e. Konservasi lingkungan fisik pulau dan perairan. 14

f. Konservasi keanekaragaman hayati. g. Peningkatan kualitas ekosistem pulau dan perairan. h. Pemberdayaan masyarakat kepulauan. i. Peningkatan imtaq, iptek, disiplin, kerja sama dan etos kerja masyarakat. j. Pemberdayaan ekonomi rakyat dan peningkatan kualitas produk untuk memenuhi persyaratan perdagangan internasional. k. Peningkatan aksesibilitas internal dan external. l. Peningkatan fasilitas dan utilitas. m. Pembentukan dan pelengkapan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. n. Peningkatan kemampuan dalam pemantauan lingkungan dan keamanan. o. Peningkatan kemitraan pemerintah, swasta, koperasi dan UKM dalam pembangunan. p. Pengembanganmanajemenbencana. 2.2 Lingkup dan Bidang Usaha Pulau Pari merupakan salah satu objek wisata di Kepulauan Seribu yang berusaha mengembangkan usaha di bidang pariwisata dengan menonjolkan pemandangan pantai berpasir putih dan air bening, pengunjung dapat menikmati paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan dangakal (snorkeling), serta menjelalah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata diselenggarakan oleh masyarakat sebagai penyedia jasa, mulai dari jasa penyewaan alat pemandu dan penginapan. 15

2.3 Sumber Daya Manusia Pulau-pulau di Kepulauan Seribu memang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan biota lautnya. Dari 110 pulau di Kepulauan Seribu hanya beberapa saja yang sudah dikembangkan menjadi objek wisata, yaitu salah satunya adalah Pulau Pari. Keterbatasan tenaga kerja dan minimnya fasilitas yang tersedia di pulau yang bersangkutan menjadi kendala dalam pengembangannya. Padahal, jika dikelola dengan baik masih banyak pulau yang sangat menjanjikan untuk dijadikan tempat wisata alam. 2.4 Tantangan Bisnis Banyak pulau yang ada di kepulauan Seribu ini yang telah dikelola dan dimanfaatkan. Namun juga masih banyak pulau yang belum terjamaah. Sebagaian besar pulau yang ada di Kepulauan Seribu ini dimanfaatkan dalam aspek pariwisatanya, termasuk juga Pulau Pari. Banyak kendala atau tantangan yang dihadapi pengelola objek wisata, terutama dalam hal pemasaran objek wisata. Berdasarkan hasil survey kebanyakan pengunjung mendapatkan informasi hanya melalui kerabat atau rekan. Pemanfaatan kebanyakan pulau di Kepulauan Seribu dalam aspek pariwisata memang dimungkinkan untuk terjadi. Hal ini dikarenakan keberadaan pulau-pulau di Kepulauan Seribu memiliki keindahan panoramanya. Sebagai objek wisata kepulauan yang memiliki keindahan alam yang luar biasa Pulau Pari merupakan salah satu objek wisata yang memiliki faktor kekuatan tersendiri dan nilai lebih dalam bidang pariwisata, tak hanya memiliki 16

pantai-pantai yang indah. Pulau Seribu ini juga memiliki keindahan lainnya contohnya pemandangan yang indah dengan ombak yang menambah keindahannya. Oleh karena itulah di sepanjang pantai yang ada di kebanyakan pulau yang ada Kepulauan Seribu ini telah dibangun resort-resort. Hal ini memang telah diketahui bersama bahwa keberadaan pantai-pantai ini bisa menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Telah ada banyak hotel, penginapan, dan tempat rekreasi lainnya yang ada di sepanjang pantai pulau-pulau tersebut. Banyak pula para wisatawan yang datang, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. 2.5 Bisnis Proses Pulau Pari secara administratif merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pulau ini memiliki wilayah yang tidak terlalu luas, yaitu 40,32 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 697 jiwa. Untuk mencapai pulau ini, Anda dapat menggunakan speed boat atau perahu biasa. Anda dapat memilih beberapa alternatif tempat keberangkatan seperti Marina Ancol, Muara Angke, Muara Baru Jakarta, Rawasaban, dan Tanjung Pasir, Tangerang. Jika menggunakan speed boat dari Marina Ancol, perjalanan dapat ditempuh selama 1,5 jam. Dari Muara Batu atau Muara Angke, anda bisa menggunakan perahu kayu dengan lama perjalanan sekitar 2,5 jam. Jika berangkat dari Rawasaban atau Tanjung Pasir Tangerang, Anda akan menempuh perjalanan 17

dengan perahu kayu selama 1,5 jam. Berikut ini adalah gambaran proses pengunjung dapat sampai ke Pulau pari: Travel Agent Muara Batu, Muara Angke Rawasaban, Tj.Pasir Meeting point Perahu Speed Boat Objek Wisata Pulau Pari Marina Ancol Sumber : Peneliti, 2014 Gambar 2.1 Proses menuju Objek Wisata Pulau Pari 18