BAB I PENDAHULUAN. disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. wadah pembinaan sumber daya manusia, oleh karena itu perlu mendapatkan. karena menjadi landasan bagi pendidikan selanjutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB I PENDAHULUAN. situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

1. PENDAHULUAN. menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi dewasa ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sebagai salah satu wadah para akademis, perguruan tinggi memegang

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama atas kelancaran kegiatan sebuah organisasi. Kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar, sehingga. belajar yang optimal (Mujiono,1994:31).

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

PENGARUH METODE BILINGUAL

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

Oleh : Dwi Wahyuni K BAB I PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan manusia dapat berbeda dengan makhluk lain yang. dengan sendirinya, pendidikan harus diusahakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Posisi strategis ini dapat tercapai apabila pendidikan. yang dilaksanakan mempunyai kualitas.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun tidak terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati, manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia ini akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Kegiatan manusia akan selalu dibarengi dengan alam lingkungannya, interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sebab itu interaksi perlu dibedakan dari bentuk interaksi yang lain. Arti lebih spesifik pada bidangnya, yaitu bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan wajib belajar, siswa atau anak didik sebagai subjek belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Interaksi antara pengajar dengan warga belajar diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya, 1

2 bagaimana dalam proses interaksi itu pihak pengajar memberikan dan mengembangkan motivasi serta reinforcement kepada pihak warga belajar siswa, subjek didik, agar dapat melakukan belajar secara optimal. Guru sebagai pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Guru harus dapat mengembangkan motivasi dalam setiap kegiatan interaksi dengan siswanya. Motivasi sangat diperlukan oleh setiap orang sebagai pendorong untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga siswa dalam proses belajar mengajar perlu mendapatkan motivasi belajar atau dorongan supaya prestasi belajarnya baik atau meningkat. Guru harus menyadari, bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat melakukan aktivitas belajarnya seseorang siswa menjadi baik. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, sehingga dalam kegiatan belajar itu kalau tidak melalui proses dengan didasari motif yang baik, atau mungkin karena rasa takut terpaksa akan memproduksi hasil belajar yang semu, dan tidak otentik dan tidak tahan lama. Dengan demikian memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awal akan menyebabkan si subjek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan kegiatan belajar. Untuk itu, guru sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

3 Menurut Sardiman (2001:71) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya Feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dimyati dan Mujiono (2006:85), mengatakan bahwa : Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah : 1.Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil belajar, 2.Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, 3.Mengarahkan kegiatan belajar, 4.Membesarkan semangat belajar, 5.Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan Setiap guru dalam proses belajar mengajar, perlu untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam berbagai hal seperti mendorong siswa untuk belajar setiap kegiatan yang akan diajarkan, memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan, menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. Pemberian motivasi pada siswa, agar mereka belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka bagi seorang guru harus pandai dan terampil menentukan motivasi apa yang hendak digunakan sebagai pemberian motivasi itu tidak lepas dari materi pelajaran itu sendiri. Belajar dengan motivasi itu ada pengaruhnya, karena tiap-tiap kegiatan belajar dipengaruhi atau didahului oleh motivasi yang timbul dari diri individu dan dipengaruhi dari luar diri individu.

4 Selain motivasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah dukungan pola asuh orang tua. Dukungan orang tua meliputi dukungan moral yang berupa perhatian. Perhatian dari orang tua merupakan harapan semua anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya. Di masamasa itu seorang anak lebih terpengaruh dengan faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan pergaulan di masyarakat, sehingga anak harus diperhatikan dan diarahkan oleh orang tuanya khususnya dalam bidang pendidikannya agar perencanaan untuk masa depan lebih jelas dan terarahkan. Untuk mengupayakan hal itu orang tua di tuntut untuk memiliki ketrampilan pedagogis dan proses pembelajaran pada tataran tertinggi (Wyson, 2003: 228) Sedangkan dukungan orang tua yang berupa material menyangkut keadaan ekonomi orang tua yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan serta untuk melengkapi peralatan maupun perlengkapan belajar. Keadaan suatu keluarga yang kelas ekonominya menengah ke bawah akan merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anaknya yang tentunya berkaitan dengan fasilitas belajar. Dengan demikian keadaan tersebut akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak dan berdampak pada prestasi belajar yang diraih anak tersebut. Gambaran umum objek penelitian : SD Negeri 1 Kebak terletak di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat termasuk daerah dataran rendah. Kehidupan ekonomi penduduk mengandalkan hasil pertanian. Hal ini mempengaruhi sekali keadaan para siswa, terutama dalam bidang kelengkapan sekolah, buku-buku, peralatan-peralatan

5 ekstrakurikuler, perlu diketahui biarpun SD Negeri 1 Kebak termasuk dalam wilayah pedesaan, namun kemauan orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada umumnya diutamakan. Gedung atau jumlah lokal SD Negeri 1 Kebak, Kecamatan Kebakkramat tahun pelajaran 2010/2011 masih dalam kondisi yang baik. Berdirinya SD Negeri 1 Kebak pada tahun 1924, atas dukungan dari berbagai pihak, maka SD Negeri 1 Kebak dapat bermanfaat sampai sekarang, ini terlihat dari jumlah siswa yang sampai kini masih memenuhi target kelas, karena ratarata jumlah murid per tahunnya di atas 100. (Sumber Data SD Negeri 1 Kebak) keadaan para pengajar atau guru sebanyak 12 guru 4 diantaranya guru WB. Oleh sebab itu untuk membangkitkan perhatian para siswa belajarnya, guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor subjektif, misalnya memperhatikan objek baru, mengadakan ulangan, dan asuhan orang tua sangat diperlukan, karena perhatian ini mempunyai nilai bagi pembentukan kehendak dan pemusatan perhatian, membutuhkan pengekangan kemauan diri sendiri. Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka Pengaruh Motivasi Belajar dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011 layak diteliti. B. Rumusan Masalah Sedemikian besar pengaruh pemberian motivasi belajar dan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V, maka permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah Apakah

6 pemberian motivasi belajar dan pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah yang telah diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah pemberian motivasi belajar dan pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Secara Teori Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS, baik bagi penulis sendiri, maupun guru mata pelajaran yang lain pada SD Negeri 1 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar agar selalu memberikan motivasi kepada para siswanya. b. Manfaat Secara Praktis 1. Bagi guru Sebagai bahan masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan dalam proses belajar IPS sehingga akan meningkatkan prestasi belajar IPS di sekolah.

7 2. Bagi kepala sekolah Sebagai bahan masukan dan rekomendasi bagi kepala sekolah agar lebih mengoptimalkan dalam pembelajaran IPS disekolah. 3. Bagi siswa Mendorong motivasi belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPS. a. Menambah wawasan dan pengalaman belajar siswa sehingga dapat menambah semangat belajar siswa. b. Menambah pengalaman belajar yang lebih nyata pada mata pelajaran IPS. 4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan informasi atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang lain berkaitan dengan pelajaran IPS. E. Penjelasan Kata Operasional 1. Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman 2003:73). Menurut Purwanto (2002:73) motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku

8 seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 2. Pola Asuh Orang Tua Pola asuh orang tua adalah bagaimana keluarga menentukan kedisiplinan anak dalam belajar. Posisi keluarga sangatlah penting dalam menentukan tingkat disiplin diri anak. Orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya (Hasbullah, 2001:39) Dalam perspektif islam, pendidikan keluarga dipersiapkan sejak wadah pembinaan anak dimulai, yaitu sejak awal pembentukan keluarga dengan ketentuan : persyaratan iman (Al-Baqarah : 221) 3. Prestasi Belajar Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagi hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar secara psikologis tersebut diuraikan lagi guna memudahkan dalam memahami pengertian belajar tersebut, yaitu belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagi hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003 : 3). Sedangkan menurut Sudjana (2000 : 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap.

9 F. Sistematika Skripsi Secara sistematika penyususnan skripsi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, dengan tujuan untuk mempermudah penelaahan kandungan hasil skripsi, maka disusun sebagai berikut : 1. Bagian awal, berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran. 2. Bagian isi terdiri dari, Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Kajian pustaka, kerangka pikir dan hipotesis. Metode penelitian dan prosedur kegiatan penelitian memuat pengertian bentuk penelitian, penentuan objek populasi, sampel penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan data, uji faliditas dan reliabilitas, analisa data dan tahaptahap kegiatan penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan memuat kondisi umum objek yang diteliti, penyajian data yang terkumpul, analisis data, uji hipotesis dan pembahasan. Kesimpulan dan saran memuat kesimpulan dari saran 3. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.