Difference result study of students using project based learning model and discovery learning model on plantae concept

dokumen-dokumen yang mirip
The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

System Concepts) ABSTRACT

INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS

Influence of Cooperative Learning Model Type of Means Ends Analysis to The Student Learning Result in Ecosystem Concept

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

Wahyu Alamsyah, Purwati Kuswarini, Endang Surahman ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

The Influences of Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Model Learning to Student Result Learning on DigestiveSystem Food Material

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

Anna Pertiwi, Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Lia Nuraeni, Purwati Kuswarini, Suharsono

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

ABSTRACT. Keywords : Open ended problems model of learning, students learning achievement, environment pollution ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Asep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Neng Revi Rismayanti, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

ABSTRACT. Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students learning achievement.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

Raeni H. Endang Surahman Romy Faisal Mustofa

Keywords: Problem Based Learning (PBL), chart media, graphic chart media, respiration system in animals

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT

The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT

Keyword : numbered heads together, life organization

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Bela Rosmarin Titusela H.Endang Surahman 1 ) Diana Hernawati

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

Differences Student Results Learning The Process Used Contextual Learning and Environmental Learning Approaches in Discovery Learning Model

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING PADA KONSEP PLANTAE (Studi EKsperimen di Kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya) Difference result study of students using project based learning model and discovery learning model on plantae concept Sri Ayu Kartika, Purwati Kuswarini, dan Romy Faisal Mustofa Sriayu.k@yahoo.com Biology Department Faculty of Educational Sciences And Teacher s Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail : info@unsil.ac.id ABSTRACT The purpose of this research is to know there is a different of result study using Project Based Learning and Discovery Learning model on plantae concept at class X th grade public Senior High School 6 Tasikmalaya. This research was conducted from November 2015 until April 2016. Research methods using pre experimen. Population of this research is all of class X th grade public Senior High School 6 Tasikmalaya, there are 7 classes amount of 276 students and just 2 samples used with random sampling, that is class which total 36 student using project based learning model, and class which total 39 student using discovery learning model. Technique of data collected is result of study which was conducted before and after study activity. The instrumen using test of result study which have multiple choice form with 5 options as amount as 40 questions. Technique of data analysis using t test with α = 0,05. Based on result of the research showing that there is a different result of study using Project Based Learning model and discovery learning model on plantae concept at class X SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Keywords : Project Based Learning, and Discovery Learning, result of study, plantae. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning pada konsep Plantae di kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 - April 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya sebanyak 7 kelas yang terdiri dari 276 peserta didik dan sampel yang 1

digunakan 2 kelas diambil dengan menggunakan teknik random sampling yaitu kelas yang berjumlah 36 orang dengan model pembelajaran project based learning, dan kelas yang berjumlah 39 orang dengan model pembelajaran discovery learning. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk multiple choice dengan 5 options sebanyak 40 butir soal. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning pada konsep plantae di kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Kata Kunci : project based learning dan discovery learning, hasil belajar, plantae. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar peserta didik dapat belajar. Guru di sekolah sebagai sosok terdepan di dalam proses pendidikan, dituntut mampu memberikan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan melalui stategi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan semua peserta didik supaya mereka mampu bereksplorasi membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah. Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat dikatakan peserta didik sudah mengalami pendidikan sebagai suatu proses. Walaupun demikian, proses pembelajaran dalam paradigma lama yakni pembelajaran yang berpusat pada guru masih melekat pada proses pembelajaran saat ini. Kegiatan belajar mengajar masih menjadikan peserta didik sebagai obyek pembelajaran yang pasif. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18 Desember 2015 dengan guru mata pelajaran Biologi di kelas X IPA SMA Negeri 6 Tasikmalaya diperoleh beberapa permasalahan yaitu peserta didik sulit memahami materi pelajaran karena guru kurang memanfaatkan model dan media pembelajaran. 2

Guru selalu menggunakan model pembelajaan konvensional yakni dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut mempengaruhi dari hasil belajar yang dilihat seharunya KKM sebesar 70. Sedangkan hasil pencapaian peserta didik yang di dapat hanya mencapai rata-rata nilai 65.00. Pada tahun ajaran 2014/ 2015 yang mencakup pada materi Plantae. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif dan hanya menunggu sajian dari guru. Proses belajar dan pembelajaran tidak hanya mencakup pengetahuan, dengan demikian dalam proses pembelajaran diperlukan penyempurnaan baik dari peningkatan kualitas guru maupun penerapan perangkat belajar lain. Model pembelajaran yang diharapkan adalah model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam berfikir. Mengingat bahwa masing masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah dalam kegitan pembelajaran sebagai media untuk penelitian dan menghasilkan karya nyata atau produk. Faktor munculnya model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah karena perubahan zaman. Peserta didik saat ini hidup dalam dunia yang berbeda dan jauh lebih kompleks dibanding zaman sebelumnya. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk aktif mencari, mengolah, mengkontruksi, dan menggunakan pengetahuan. Hal ini berarti mengubah peran guru dari bersifat aktif menjadi lebih bersifat berindividualis, yakni guru akan menuntut peserta didik selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengelola perolehan belajarnya. Perubahan pembelajaran saat ini haruslah menekankan pada upaya pembentukan kompetensi kepada peserta didik yang 3

berarti bahwa harus pula diikuti dengan perubahan radikal atas budaya mengajar saat ini untuk mewujudkan hasil yang menunjang bagi kelangsungan pendidikan untuk lebih maju dan meningkatkan keaktifan belajar pada diri peserta didik. Kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran project based learning dimulai dengan munculnya pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi). Keunggulan yang dimiliki pada model pembelajaran berbasis proyek di antaranya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah, meningkatkan kerjasama dan keterampilan mengelola sumber untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks dalam mengorganisasi proyek. Model pembelajaran berbasis proyek dikembangkan dengan harapan memberi dampak instruktural berupa peningkatan kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran, pengembangan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan membina daya kreativitas produktif peserta didik yang melibatkan tantangan-tantangan kehidupan nyata, berfokus pada pertanyaan atau masalah autentik (bukan simulatif), dan pemecahannya berpotensi untuk diterapkan di lapangan yang sesungguhnya. Selain model pembelajaran project based learning, salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik juga menggunakan model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar peserta didik aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yan diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan peserta didik. Keunggulan yang dimiliki model ini yaitu menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting tehadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep dan prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong mampu secara aktif mencari, mengolah, 4

mengkontruksi dan menggunakan pengetahuan. Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang 5 tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning pada konsep Plantae di kelas X IPA SMA Negeri 6 Tasikmalaya?. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning pada konsep Plantae di kelas X IPA SMA Negeri 6 Tasikmalaya. D. Kegunaan Penelitian Dengan ini penulis menyusun penerapan dalam konsep Plantae di kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya, dengan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran Discovery Learning dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis meliputi: 1. Kegunaan Teoritis Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan sebagai bahan informasi atau referensi, khususnya pada perkembangan model pembelajaran pada mata pelajaran Biologi. 2. Kegunaan praktis a. Bagi siswa 1) Menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar peserta didik dalam mempelajari Biologi. 2) Dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik pada b. Bagi guru konsep Plantae.

1) Memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, dan informasi untuk mencoba menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan terutama dalam pelajaran Biologi. 2) Memberikan gambaran tentang penggunaan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning. c. Bagi sekolah 1) Memberikan motivasi pseserta didik kepada sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan mencoba menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. 2) Membantu sekolah dalam menemukan model-model pembelajaran baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang mengacu pada peserta didik mampu berfikir aktif, kreatif, dan inovatif. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X di SMA Negeri 6 Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 7 kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 276 orang. Berdasarkan persamaan dari karakteristik dilihat dari nilai rata rata raport pada semester ganjil maka keadaan populasi dianggap homogen. Dalam penelitian ini sampel yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling (teknik random atas himpunan) yang diambil secara random bukan individual, tetapi kelompok-kelompok dari populasi. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Pre-Test dan Post-Test Control-Group yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan pecapaian dilihat dari pencapain antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diambil dari 6

hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk dengan empat option. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukan rata-rata skor pre test di kelas yang menggunakan model pembelajaran project based learning adalah rata-rata skor pre test 12,58, rata-rata skor post test 29,00, dan rata-rata N-gain 0,60. Sedangkan rata-rata skor pre test di kelas yang menggunakan model pembelajaran adalah skor pre test 8,78, rata-rata skor post test 18,69, dan rata-rata N-gain 0,35. Untuk lebih jelas lihat tabel berikut : Tabel 1 : Data Hasil Penelitian Model pembelajaran project based learning Model pembelajaran discovery learning Pretest Posttest N-Gain 12,58 29,00 0,60 8,78 18,69 0,35 Selanjutnya hasil Uji t dependent pada pretest dan posttest yang menggunakan model pembelajaran project based learning menunjukkan t hitung -< t tabel yaitu -36,24 lebih kecil dari 2,03. Dan pada pretest posttest yang menggunakan model pembelajaran discovery learning t hitung < t tabel yaitu -11,26 lebih kecil dari 2,02. Sedangkan pada hasil Uji t independent t hitung >+t tabel yaitu 12,5 lebih kecil 2,02. Tabel 2 : Ringkasan Hasil Uji t Skor Pre Test PostTest (PJBL) t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpul an -36,24 2,03 t hitung <+t tabel Tolak Ho 7 Kesimpulan Analisis Hasil pre test tidak sama dengan Hasil post test

Skor Pre Test Post Test (Discovery learning) Skor gain PJBL Skor gain Discovery learning t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpul an W t 1 1 t* W t 1 1-11,26 2,02 W1 W 2 W1 W 2 W t 1 1 t* W t 1 1 12,5 2,02 W1 W 2 W1 W 2 Tolak Ho Tolak Ho Kesimpulan Analisis Hasil pre test tidak sama dengan Hasil post test terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning pada konsep plantae di Kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya PEMBAHASAN Perbedaan hasil belajar disebabkan karena adanya perbedaan model pembelajaran project based learning yang mewajibkan peserta didik berprilaku aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning, peningkatan hasil belajarnya masih kurang karena peserta didik cenderung pasif karena hanya mendengar dan menerima semua informasi dari guru saja, sedangkan peserta didik tidak berperan dalam pembentukan pengetahuannya sendiri, sehingga peserta didik cepat merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Model pembelajaran project based learning lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dibanding dengan model pembelajaran discovery learning karena dalam proses pembelajarannya model pembelajaran ini membuat peserta didik menjadi lebih aktif. Model pembelajaran ini peserta didik menerapkan pengalamannya kedalam pembelajaran sehingga peserta didik lebih tertarik dalam pembelajaran karena peserta didik tidak asing dengan pelajaran yang sedang mereka pelajari. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan 8

peserta didik lebih termotivasi belajar baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran discovery learning, peserta didik lebih bersifat pasif karena peserta didik hanya menerima informasi dari satu arah saja sedangkan dalam pembentukan pengetahuan peserta didik tidak dapat berperan aktif sehingga peserta didik merasa bosan dan pada akhirnya kehilangam minat belajarnya. Untuk lebih jelasnya, skor hasil belajar peserta didik di kelas yang menggunakan model pembelajaran projet based learning dan di kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat dilihat dari diagram berikut ini. 30 25 20 15 10 5 0 Model Pembelajaran Project Based Learning Model Pembelajaran Discovery Learning Pre test 12,58 8,78 Post test 29 18,69 N-Gain 0,6 0,35 Gambar 1 Diagram Skor Rata-rata pre test, post test, dan N-Gain Hasil Belajar Peserta didik di Kelas yang Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning dan Model Pembelajaran Discovery Learning Gambar 1 menjelaskan skor rata-rata pre test, post test, dan n-gain hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pre test di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran project based learning (kelas eksperimen) adalah 12,58, dan skor rata-rata post test 29,00. Sedangkan untuk kelas yang proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran discovery learning rata-rata skor pretest 8,78, dan rata-rata skor post test 18,69. 9

Adapun data hasil belajar peserta didk dari setiap kategori n-gain di kelas yang mengunakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning dapat dilihat dari diagram berikut ini. 30 28 24 25 20 15 15 10 5 0 8 0 0 Rendah Sedang Tinggi Gambar 4.2 Diagram Kategori N-gain dari peningkatan hasil belajar (n-gain)di kelas yang Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning dan Discovery Learning Gambar 4.2 menjelaskan kategori n-gain dari peningkatan hasil belajar (ngain)di kelas yang menggunakan model pembelajaran project based learning dan Discovery Learning. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa data hasil belajar peserta didik dari setiap kategori n-gain di kelas yang menggunaan model pembelajaran project based learning yaitu kategori tinggi sebanyak 8 orang, kategori sedang sebanyak 28 orang, dan kategori rendah tidak ada. Sedangkan di kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning yaitu kategori tinggi tidak ada, kategori sedang sebanyak 24 orang, dan kategori rendah sebanyak 15 orang. Model Pembelajaran Project Based Learning Model Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji t deskriptif, diketahui bahwa KKM yang ditentukan yaitu 28, pada pengujian uji t deskriptif dari nilai rata-rata hasil post test peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning 29,00 dan 10 berada di daerah penerimaan Ho yang artinya Nilai post test peserta didik kelas X IPA 7 SMA

Negeri 6 Tasikmalaya yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran project based learning telah mencapai KKM, sedangkan hasil uji t deskriptif nilai rata-rata hasil post test peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran discovery learning adalah 18,69 dan berada di daerah penolakan Ho yang artinya Nilai post test peserta didik kelas X IPA 6 SMA Negeri 6 Tasikmalaya yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran discovery learning belum mencapai KKM. Berikut disajikan diagram yang menunjukan perbedaan rata-rata skor peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran di kelas yang menggunakan model pembelajaran project based learning dan proses pembelajaran discovery learning 6 di SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi spermatophyta di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannnya menggunakan model pembelajaran discovery learning. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya mengguanakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning pada konsep plantae di kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa: 1. terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang pross pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning dan model pembelajaran discovery learning pada konsep plantae di kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya. 2. Peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning cenderung memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran discovery learning. 11

SARAN 1. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan model pembelajaran project based learning pada materi yang karakteristiknya hampir sama dengan materi spermatophyta. 2. Pembagian kelompok belajar sebaiknya tidak lebih dari lima perkelompok sehingga peserta didik dapat berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksnanakan. 3. Dalam menggunakan pembelajaran project based learning, sebaiknya dipilih materi yang dapat dikaitkan dengan dunia nyata, serta alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran mudah dan terjangkau. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Campbell, Neil A. (2003). Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta : Erlangga. Dahar, Ratna Willis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga. Dedeh, Widaningsih. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia. Kosasih, M. (2015). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : YRAMA WIDYA. Loveless, A.R. (1989). Prinsip prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. Jakarta : PT Gramedia. Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A possible hidden variable in diagnostic pretest score. American Association of Physics Teachers. (Desember XII). Amerika. 12

Rakatika, Rina Riana. (2012). Botani Phanerogamae. Tidak dipublikasikan. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Steenis, van, et.al.,(2008). Flora. Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadaya. Tjitrosoepomo, Gembong. (2007). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Tjitrosomo, Siti Sutarmi, et.al.,(1983). Botani Umum 3. Bandung : Angkasa. Widodo, Ari.(2005). Taksonomi tujuan pembelajaran. Didaksi.4(2). 61-69. Universitas Pendidikan Indonesia. Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Kontruktivistik. Jakarta : Gaung Persada Press. 13